Siapa yang tidak mengenal es krim, produk susu paling popular di dunia yang disukai segala usia mulai anak-anak hingga manula. Di Indonesia yang memiliki iklim tropis, mengkonsumsi es krim sebagai penghilang dahaga di cuaca yang panas masih menjadi pilihan nomor satu. Terlebih saat ini produk-produk es krim terus berinovasi menghasilkan varian rasa yang beragam[1].
Karena berbahan dasar susu, es krim merupakan sumber nutrisi yang kaya akan vitamin essensial seperti Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E, Vitamin B1 (tiamin), Vitamin B2 (riboflavin), Vitamin B6 (piridoksin), Vitamin B12 (cyanocobalamin), dan Vitamin C (asam askorbat)[1].
Meski berbahan dasar susu yang dikenal kaya akan manfaat, namun gula merupakan kandungan terbesar dalam produk eskrim. Terdapat sekitar 12-20% gula terkandung dalam satu produk es krim sementara susu (MSNF-milk solid non-fat) hanya 11% dari keseluruhan kandungan produk es krim[2]. Alasan utama mengapa es krim dapat terasa begitu lezat adalah karena rasanya yang manis.
Sebuah penelitian yang dilakukan American Dairy Science Association (ADSA) menunjukkan bahwa kandungan gula memiliki efek yang sangat besar terhadap tingkat penerimaan (kesukaan) pada produk es krim. Sekitar 30% konsumen es krim memilih produk yang lebih manis dibanding produk yang berlemak (14%)[3].
Karena itu, walaupun mengasup es krim merupakan kegiatan yang menyenangkan namun sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan karena akan mendampak buruk bagi Kesehatan. Berikut ini beberapa efek samping yang akan anda rasakan jika mengkonsumsi es krim terlalu banyak dan sering:
Daftar isi
Tidak ada yang lebih menyenangkan dari memakan es krim di udara yang panas, namun itu bukan ide yang bagus, sebab perubahan suhu secara tiba-tiba pada tubuh dapat mengakibatkan sakit kepala secara instan. Bahasa medis untuk kondisi ini adalah sphenopalatine ganglioneuralgia atau pembekuan otak (brain freeze). Gejalanya ditandai oleh rasa nyeri berdenyut tajam dipada dahi[4]
Hal ini diakibatkan oleh rangsangan dingin saat eskrim menyentuh area yang dipenuhi syaraf pada langit-langit mulut atau faring. Selanjutnya pembuluh darah menyempit untuk mencegah hilangnya panas tubuh dan kemudian kembali rileks untuk membiarkan aliran darah naik. Hal ini menghasilkan ledakan rasa sakit yang akan hilang begitu tubuh beradaptasi dengan perubahan suhu[5].
Di Indonesia 45,3% persen masalah gigi adalah gigi berlubang/gigi rusak[6]. Kerusakan gigi atau dikenal dengan karies gigi terjadi akibat asam yang dihasilkan bakteri dalam mulut menyerang email dan dentin gigi sehingga menyebabkan gigi berlubang. Bakteri penghasil asam ini ditemukan dalam plak atau lapisan lengket dan tipis yang berulang kali terbentuk di atas gigi[7].
Gula memiliki hubungan langsung terhadap penyakit gigi dan gusi. Saat kita mengkonsumsi makanan tinggi kadar gula seperti es krim maka bakteri dalam plak gigi akan bereaksi menghasilkan asam. Bakteri dalam plak memanfaatkan gula sebagai energi lalu melepaskan asam sebagai produk limbah, yang secara bertahap akan melarutkan email gigi[8].
Efek gula pada Kesehatan gigi akan berlangsung seumur hidup, selain meninmbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu penampilan penyakit gigi juga dapat beresiko menimbulkan penyakit yang lebih berbahaya seperti infeksi gusi, kanker mulut hingga diabetes[8].
Tingginya kadar gula dalam es krim meningkatkan resiko konsumsi kalori berlebih yang berdampak pada peningkatan berat badan. Dalam 500ml es krim mengandung 1.000 kalori, itu adalah setengah dari kebutuhan kalori harian orang dewasa. Meningkatkan asupan kalori melebihi kebutuhan energi yang digunakan dalam aktivitas fisik menyebabkan penumpukan kalori yang tidak terpakai pada jaringan lemak yang menyebabkan bertambahnya berat badan[9].
Selain jumlah kalori yang dihasilkan oleh tingginya kadar gula, penyebab lain sumber resiko kegemukan dalam es krim adalah jumlah lemak yang juga sangat tinggi. Menurut standar produk es krim Amerika rata-rata komposisi lemak adalah 10% dari lemak susu, ini menyumbangkan 5,65 kal/g dari protein dan 4,10 kal/g dari karbohidrat yang terkandung dalam susu[10].
Mengkonsumsi es krim secara berlebihan memiliki dampak fisiologis yang berpotensi buruk ‘pada sistem kardiovaskular. Es krim merupakan salah satu makanan sumber gula tambahan yang memberi ‘kalori kosong’ istilah untuk kalori yang tidak disertai serat, vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya[11].
Jumlah gula harian yang diperlukan orang dewasa sekitar 30gr (9 sendok) perhari sementara dalam 100gr es krim terkandung sekitar 25gr gula tambahan[11]. Mengkonsumsi satu porsi es krim sudah dapat memenuhi kebutuhan kalori harian kita namun sayang tidak disertai nutrisi penting lainnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan dan minuman manis dapat meningkatkan tekanan darah. Konsumsi gula berlebih juga akan merangsang metabolisme hati untuk membuang lebih banyak lemak berbahaya ke dalam aliran darah. Kedua faktor tersebut secara umum diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung[12].
Penyakit jantung juga berhubungan erat dengan kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol sendiri merupakan lemak yang dihasil oleh metabolisme hati[13]. Es krim terutama rasa vanila memiliki kandungan kolesterol sebanyak 92mg/100ml[14].
Sebelumnya American Heart Association (AHA) merekomendasikan konsumsi kolesterol harian sebesar 300mg/hari namun tubuh kita sanggup memproduksi kolesterol sebesar 75% dari kebutuhan kolesterol harian[15]. Oleh akan karena itu mengontrol asupan kolesterol yang berasal dari luar tubuh sangat penting untuk diperhatikan[16].
Saat ini AHA mencabut rekomendasi tersebut dan menganjurkan untuk memasukkan sedikit mungkin kolesterol dalam tubuh untuk menjaga kesehatan jantung[16].
Konsumsi es krim berlebihan secara terus-menerus akan menganggu proses respon penghargaan (reward-region respon) pada otak. Hal tersebut menstimulus seseorang untuk makan lebih banyak agar dapat merasakan kesenangan yang sama. Selanjutnya pengalamat atas kesenangan itu mengikat terus menerus hingga menemukan pengalaman yang sama sebelumnya[17].
Sebuah penelitian di tahun 2012 silam membuktikan bahwa seringnya konsumsi es krim berdampak pada pengurangan respon Striatum pada otak. Konsumsi makanan dan minuman tinggi kalori seperti es krim secara berlebihan menginduksi adaptasi dalam fungsi dopamine dalam otak[18]. Fenomena ini dapat disetarakan pada respon pecandu narkoba dan pornografi.
Porsi Aman Konsumsi Es Krim
Tidak ada ancuran yang pasti berapa porsi es krim yang aman dikonsumsi untuk menghindari efek negatifnya. Tidak ada pula salahmya mengkonsumsi satu cup es krim seminggu sekali. Selain itu sebaiknya lakukan beberapa Langkah berikut agar anda tetap sehat menikmati es krim :
[1] Deosarkar, S.S., Kalyankar, S.D., Pawshe, R.D., et al. Ice Cream: Composition and Health Effects. 2016.
[2] Qamar Abbas Syed, Saba Anwar, Rizwan Shukat, Tahir Zahoor. Effects of different ingredients on texture of ice cream. J Nutr Health Food Eng. 2018.
[3] J.-X. Guinard, C. Zoumas-Morse, L. Mori, D. Panyam, A. Kilara. Effect of Sugar and Fat on the Acceptability of Vanilla Ice Cream. Journal of Dairy Science. 1996.
[4] Jennifer Rainey Marquez. webmd.com. Ice Cream Headaches (Brain Freeze). 2020.
[5] Anonim. mayoclinic.org. Ice Cream Headaches. 2020.
[6] Kementrian Kesehatan RI. kemkes.go.id. Situasi Kesehatan Gigi dan Mulut 2019. 2020.
[7] Anonim. nhs.uk. NHS Choices. Tooth Decay. 2014.
[8] Laura Martin. mouthhealthy.org. Diabetes and Your Smile. 2020.
[9] Morenga LT, Mallard S, Mann J. Dietary sugars and body weight: systematic review and meta-analyses of randomised controlled trials and cohort studies. BMJ. 2013
[10] Marshall RT, Goff HD, Hartel RW. Ice cream. Springer. 2012.
[11] Julie Corliss. Eating too much added sugar increases the risk of dying with heart disease. Harvard Healt Publishing, Harvard Medical School. 2014.
[12] Quanhe Yang, PhD; Zefeng Zhang, MD, PhD; Edward W. Cardiovascular Diseases Mortality Among US Adults. JAMA Internal Medicine. 2012
[13] Wilson J.D., Lindsey C.A., Dietschy J.M. Effect of dietary cholesterol on cholesterol metabolism. Ann. N.Y.Acad. science. 1968.
[14] Anonim. dietandfitnesstoday.com. Amount of Cholesterol in Ice cream. 2021.
[15] Greenland Johnson C. Arch Intern Med. Effects of Exercise, Dietary Cholesterol, And Dietary Fat On Blood Lipids. 1990.
[16] Hu Y.W., Zheng L., Wang Q. Clinica Chimica. Acta. Regulation Of Cholesterol Homeostasis By Liver X Receptors. 2010.
[17] Ariana M Chao, Carlos M Grilo, Rajita Sinha. Eating Behaviors. Food cravings, binge eating, and eating disorder psychopathology: Exploring the moderating roles of gender and race. 2016.
[18] Kyle S Burger, Eric Stice. The American Journal of Clinical Nutrition. Frequent ice cream consumption is associated with reduced striatal response to receipt of an ice cream–based milkshake. 2012.