Mengonsumsi minuman es memiliki cukup banyak manfaat, diantaranya mampu meningkatkan metabolisme dan menurunkan berat badan karena menurut seorang peneliti dari Jerman, meminum sekitar 6 cangkir air dingin sehari dapat meningkatkan metabolisme sebanyak 50 kalori (setara dengan 15 menit berjalan kaki).[1]
Hal tersebut disebabkan karena tubuh harus bekerja ekstra dalam menjaga suhu internal sehingga dari situlah gula dan lemak terbakar lebih banyak dibandingkan jika mengonsumsi minuman dengan suhu hangat. [3] [4] Lalu, air dingin juga mampu menahan laju keringat yang keluar dari tubuh. [5]
Selain itu, meminum es dapat menambah adrenalin dan meningkatkan detak jantung agar tubuh tetap waspada. Penelitian mengatakan bahwa di samping kafein, meminum air es juga dapat membuat pikiran kita lebih fokus. [6] [7]
Meminum air es juga mampu merehidrasi tubuh. Pernyataan tersebut didukung oleh para ahli dari Columbia University yang menyatakan jika perut seorang manusia bisa lebih cepat menyerap air minum yang didinginkan hingga 40 derajat Farenheit dibandingkan air hangat sehingga menghilangkan efek samping dehidrasi. Selebihnya, minum air es bisa mendetoksifikasi racun dalam tubuh, apalagi jika dikonsumsi dengan potongan buah seperti lemon atau timun. [6]
Di sisi lain, dari banyaknya keuntungan yang bisa diterima tubuh ketika mengonsumsi air es, ternyata ada beberapa dampak buruk yang menyertainya, seperti:
Daftar isi
Minuman dengan suhu rendah atau es memiliki implikasi yang cukup serius bagi pencernaan karena air dingin menyebabkan ketegangan pada pembuluh darah dan membatasi daya cerna tubuh sehingga penyerapan nutrisi pun terhambat.[8]
Alasannya, fokus tubuh teralihkan dari yang seharusnya bekerja untuk menyerap makanan, menjadi bekerja keras dalam menyesuaikan suhu tubuh dengan air dingin yang masuk ke dalamnya. Proses pencernaan akan berjalan lancar jika dibantu dengan konsumsi air hangat atau air dengan suhu ruangan.[8]
Jika tidak, maka akan menyebabkan sembelit. Hal itu dapat terjadi karena saat tubuh menerima asupan air dingin, makanan yang seharusnya dicerna oleh tubuh akan mengalami pengerasan sehingga usus akan mengalami peregangan dan menyebabkan sembelit.[9]
Jika setelah makan lalu tubuh diberi asupan air dingin, maka proses pemecahan lemak tubuh akan terganggu. Suhu air rendah yang dapat membekukan lemak pada makanan sehingga tubuh akan merasa kesulitan dalam memecah dan mengeluarkan lemak dari tubuh. [10]
Mengonsumsi air dingin di waktu yang salah seperti sehabis berolahraga akan menyebabkan kejutan bagi tubuh. Ketika selepas berolahraga, tubuh menghasilkan banyak panas dan jika kita meminum air dingin, maka akan ada ketidakcocokan suhu karena tubuh sulit menyerap air dingin seusai berolahraga. Dampak buruknya, kekontrasan suhu tersebut dapat menimbulkan sakit perut kronis. Maka dari itu, disarankan untuk mengonsumsi air hangat setelah berolahraga. [10]
Pada saat kita sedang mengalami flu atau pilek, biasanya kita akan mengonsumsi makanan dan minuman hangat seperti sup dan air hangat. Mengapa tidak disarankan mengonsumsi minuman dingin? Ketika sedang flu, kita tidak dianjurkan untuk meminum air es karena akan memperparah penyumbatan pada hidung dan menebalkan lending hidung sehingga sulit melewati saluran pernapasan. [11]
Penelitian yang berasal dari 2001 mengaitkan konsumsi air dingin dengan orang-orang yang sudah atau sedang mengalami migrain. Dalam penelitiannya tersebut, air dingin akan lebih memicu datangnya migrain pada penderita penyakit tersebut sehingga disarankan pula untuk selalu mengonsumsi makanan dan minuman hangat ketika rasa sakitnya melanda. [12]
Kapan dan berapa batas yang tepat untuk mengonsumsi air dingin?
Pada intinya, lakukan kontrol diri ketika ingin meminum air dingin di saat kondisi tubuh sedang tidak fit, setelah makan, dan juga setelah berolahraga. Mengonsumsi air dingin memang menyegarkan, tetapi jangan abai dari banyaknya efek samping yang bisa saja timbul jika terlalu sering meminum air dingin, terlebih di saat-saat yang tidak seharusnya.
Banyak orang menggemari minuman dingin, entah itu hanya sekadar air mineral yang didinginkan hingga minuman dengan aneka macam rasa yang dijual di pasaran. Mengonsumsi minuman dingin terasa lebih menyejukkan dan memuaskan dahaga, terlebih dikonsumsi saat cuaca sedang panas-panasnya.[1]
Konsentrasi oksigen yang terlarut di dalam air permukaan dipengaruhi oleh jenis suhu. Jenis suhu yang lebih banyak menampung oksigen terlarut ialah air dingin, bukan air hangat atau panas. Sewaktu suhu air meningkat, konsentrasi oksigen yang terlarut juga biasanya lebih rendah.[1]
[1] waterontheweb.org. Water Quality. 2017
[2] Men's Health. active.com. 15 Easy Ways to Speed Up Your Metabolism
[3] Brown Clive et. al. researchgate.net. Water-Induced Thermogenesis Reconsidered: The Effects of Osmolality and Water Temperature on Energy Expenditure after Drinking. The Journal of clinical endocrinology and metabolism. 91(9):3598-602. 2006
[4] Hasan Joudallah, et al. researchgate.net. The Effect of Cold Water Immersion on the Rate of Sweat-Loss from the Body. Swedish Journal of Scientific Research. 4(6):1-4. 2017
[5] reddyice.com. 5 health benefits of drinking cold water. 2020
[6] Siddanagoudra S. Parvatgouda, Priya Arjunwadekar. Effect of ice water ingestion on cardiac autonomic reactivity in healthy subjects. National Journal of Physiology, Pharmacy, and Pharmacology. 2017
[7] Dr. Susan E. Brown. betterbones.com. 10 steps to better digestion. 2020
[8] Patel Suchita, et al. ejpmr.com. Say Yes to Warm For Remove Harm: Amazing Wonders of Two Stages of Water. European Journal of Pharmaceutical and Medical Research
[9] Kent RO Systems. kent.co.in. 5 Ways Drinking Chilled Water Affects Your Body. 2019
[10] Sanu A., Ronald Eccles. researchgate.net. The effects of a hot drink on nasal airflow and symptoms of common cold and flu. Rhinology, 46(4):271-5. 2009
[11] Mattsson P. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Headache caused by drinking cold water is common and related to active migraine. National Library of Medicine. Cephalalgia. 21(3):230-5. 2001