Daftar isi
Gangguan afektif musiman atau seasonal affective disorder (SAD) adalah sebuah kondisi depresi berulang namun terjadi secara musiman [1,2,3,4,6,7].
Pada kondisi ini, penderita akan mengalami depresi khususnya pada musim dingin atau musim gugur, yaitu ketika paparan sinar matahari berkurang.
Kondisi akan kembali membaik ketika musim semi tiba, walaupun tak semua penderita akan menjadi lebih baik di musim ini.
Ada pula kasus gangguan afektif musiman yang justru terjadi pada wkatu musim panas, yaitu tepat saat paparan sinar matahari melimpah.
Tinjauan Gangguan afektif musiman dikenal juga dengan istilah SAD (seasonal affective disorder) merupakan depresi musiman yang terjadi berulang, khususnya pada musim di mana paparan cahaya matahari sedikit.
Gangguan afektif musiman juga tergolong sebagai kondisi gangguan depresi mayor, yaitu ketika penderita mengalami rasa sedih dan putus asa berkepanjangan.
Namun untuk faktor penyebab gangguan afektif musiman, hal ini belum diketahui jelas.
Terdapat faktor pemicu yang berbeda-beda antara satu penderita dan penderita lainnya, antara lain :
Tinjauan Faktor genetik, perubahan musim, ritme sirkadian yang terganggu, faktor tempat tinggal jauh dari ekuator, dan kekurangan vitamin D diduga menjadi faktor penyebab dan pemicu gangguan afektif musiman terjadi.
Gangguan afektif musiman dapat menimbulkan gejala yang secara umum terjadi di masa-masa tertentu.
Awal bulan Oktober atau November dan juga akhir Maret atau April adalah waktu kemunculan gejala yang dimaksud.
Namun, tak menutup kemungkinan gejala dialami oleh penderita sebelum atau sesudah bulan tersebut.
Kasus gejala gangguan afektif musiman yang terjadi pada musim panas pun sangat langka, hanya saja kondisi gejala tetap dibagi menjadi dua jenis, yaitu waktu musim dingin dan musim panas.
Pada masa musim dingin atau musim gugur, paparan sinar matahari jauh berkurang dan masa-masa ini rata-rata gangguan afektif musiman terjadi dengan gejala-gejala sebagai berikut [1,2,4,5,6] :
Pada beberapa kasus yang tergolong langka, gejala gangguan afektif musiman timbul justru di saat paparan sinar matahari sedang banyak-banyaknya, yaitu di musim panas.
Berikut ini beberapa gejala gangguan afektif musiman yang kemungkinan terjadi ketika musim panas [1,2] :
Tinjauan - Gejala gangguan afektif musiman dapat terjadi tergantung pada musim tertentu. Namun utamanya, gangguan afektif musiman dapat memicu seseorang mengalami rasa bersalah, cemas berlebihan, dan putus asa berkepanjangan. - Mudah marah, tidak bahagia, sulit tidur, perilaku agresif, berat badan turun/naik, sering gelisah, hingga berpikir bunuh diri juga merupakan gejala-gejala yang perlu diwaspadai.
Ketika memeriksakan diri, beberapa metode diagnosa diterapkan oleh dokter dalam memastikan bahwa gejala yang dialami pasien mengarah pada gangguan afektif musiman.
Sejumlah bentuk pemeriksaan yang perlu dilalui pasien antara lain adalah :
Dokter mengawali pemeriksaan dengan mengecek kondisi fisik pasien karena berbagai kondisi depresi dapat terjadi karena adanya kemungkinan pasien menderita kondisi medis tertentu [7].
Selanjutnya, dokter akan memberikan sejumlah pertanyaan seputar riwayat gejala dan riwayat kondisi medis pasien.
Dokter perlu tahu sejak kapan dan kapan saja gejala timbul, begitu juga riwayat kesehatan keluarga pasien untuk mengetahui adanya faktor genetik.
Pemeriksaan fisik dan riwayat medis pasien bertujuan pula mengeliminasi berbagai kemungkinan kondisi lain dengan gejala serupa.
Ini karena gejala gangguan afektif musiman memiliki kemiripan dengan beberapa kondisi lain seperti mononukleosis, hipotiroidisme, dan gangguan bipolar.
Dokter juga biasanya merekomendasikan beberapa metode pemeriksaan penunjang, seperti tes darah dan tes fungsi tiroid [8].
Dokter perlu mengetahui apakah fungsi tiroid tetap normal dan baik serta apakah pasien mengalami hipotiroidisme.
Evaluasi psikologis yang dilakukan oleh ahli kesehatan jiwa dan mental biasanya meliputi pemberian pertanyaan mengenai riwayat gejala psikologis serta riwayat kondisi psikologis [2].
Pasien perlu memberi tahu terapis mengenai pengalaman-pengalaman tak menyenangkan yang pernah dialami, seperti misalnya berpisah dengan kekasih, pengalaman bercerai dengan pasangan, atau meninggalnya orang terdekat.
Terapis baru dapat membantu memberikan solusi perawatan yang sesuai ketika mengetahui faktor pemicu gejala gangguan afektif musiman.
Tinjauan Metode diagnosa gangguan afektif musiman yang umumnya dokter terapkan antara lain adalah pemeriksaan fisik, pemeriksaan riwayat kesehatan, tes darah, tes fungsi tiroid, dan evaluasi psikologis.
Gangguan afektif musiman sebagai salah satu kondisi depresi mayor biasanya diatasi dengan psikoterapi maupun pemberian obat-obatan.
Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan pasien gangguan afektif musiman yang umum :
Terapi cahaya atau light terapi adalah sebuah metode mengatasi gejala gangguan afektif musiman, terutama gejala yang timbul pada musim dingin [1,2,4,6,7].
Ketika kadar paparan sinar matahari di musim dingin berkurang, maka pasien perlu memperoleh kadar cahaya yang lebih tinggi sehingga terapi ini diperlukan.
Pada prosedur terapi ini, akan digunakan kotak cahaya khusus yang akan bekerja selama 30 menit setiap hari untuk memberikan cahaya alami bagi pasien.
Terapi cahaya tak dapat digunakan secara mandiri oleh pasien apalagi tanpa pengawasan dari dokter.
Penerapan terapi ini harus dengan seijin dan sepengawasan dokter yang menangani pasien.
Sementara itu, terapi cahaya menggunakan tanning bed sama sekali tak dianjurkan.
Tanning bed memberikan efek yang lebih berbahaya bagi kesehatan pasien.
Metode perawatan lainnya yang sering digunakan untuk mengatasi gangguan afektif musiman adalah dawn simulator [9].
Pada prosedur ini, terapis akan menggunakan cahaya yang dilengkapi durasi/waktu yang telah diatur.
Prosedur ini juga dikenal sebagai cahaya matahari buatan yang juga tergolong sebagai terapi cahaya.
Tujuan utama perawatan ini adalah membantu menstimulasi ritme sirkadian pada tubuh pasien yang sempat menyimpang.
Memperoleh penanganan berupa psikoterapi dan obat-obatan tidaklah cukup, karena pasien juga perlu mengubah gaya hidup menjadi lebih baik.
Gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan-makanan bernutrisi tinggi sangat dianjurkan, termasuk yang bervitamin D tinggi.
Diet sehat dengan protein rendah lemak, asupan sayur serta buah sangat dianjurkan untuk kebaikan fisik dan mental pasien [2].
Tidur cukup setiap hari dan berolahraga rutin setidaknya seminggu dua sampai tiga kali juga sangat dianjurkan karena bermanfaat untuk fisik serta mental [1].
Tinjauan Terapi cahaya, dawn simulator dan perubahan gaya hidup umumnya merupakan cara mengatasi gejala gangguan afektif musiman. Ini karena penderita memerlukan paparan cahaya pengganti cahaya matahari untuk pemulihan.
Ketika gangguan afektif musiman tidak ditangani dengan cepat, gejala dapat memburuk seiring waktu.
Risiko komplikasi yang paling tinggi adalah terhambatnya kelangsungan hidup penderita dalam berbagai aspek, termasuk pekerjaan, rutinitas, dan hubungan sosial.
Selain itu, keinginan bunuh diri akan semakin besar yang jika tak segera ditangani, penderita dapat melakukan hal ini.
Pencegahan agar gangguan afektif musiman tidak terjadi sama sekali belum diketahui, namun untuk mencegahnya kembali terjadi, beberapa upaya berikut dapat dilakukan [1,2,10] :
Tinjauan Belum diketahui cara mencegah gangguan afektif musiman, namun untuk meminimalisir risiko komplikasi, memiliki gaya hidup sehat dan seimbang sangat dianjurkan. Melakukan konsultasi dengan ahli kesehatan mental sedini mungkin saat gejala mulai dirasakan juga sangat penting.
1. Sherri Melrose. Seasonal Affective Disorder: An Overview of Assessment and Treatment Approaches. Depression Research and Treatment; 2015.
2. Kathryn A. Roecklein & Kelly J. Rohan, PhD. Seasonal Affective Disorder. Psychiatry (Edgmont); 2005.
3. Kwo Wei David Ho, Shizhong Han, Jakob V. Nielsen, Dubravka Jancic, Benjamin Hing, Jess Fiedorowicz, Myrna M. Weissman, Douglas F. Levinson, & James B. Potash. Genome-wide association study of seasonal affective disorder. Translational Psychiatry; 2018.
4. Robert D. Levitan, MD; FRCPC; MSc. The chronobiology and neurobiology of winter seasonal affective disorder. Dialogues in Clinical Neuroscience; 2007.
5. K Kräuchi, S Reich, & A Wirz-Justice. Eating style in seasonal affective disorder: who will gain weight in winter? Comprehensive Psychiatry; 1997.
6. Joseph S. Lonstein, Katrina Linning-Duffy, & Lily Yan. Low Daytime Light Intensity Disrupts Male Copulatory Behavior, and Upregulates Medial Preoptic Area Steroid Hormone and Dopamine Receptor Expression, in a Diurnal Rodent Model of Seasonal Affective Disorder. Frontiers in Behavioral Neuroscience; 2019.
7. Nicole Praschak-Rieder, MD & Matthäus Willeit, MD. Treatment of seasonal affective disorders. Dialogues in Clinical Neuroscience; 2003.
8. Mirella P. Hae & Sami T. Azar. The Link between Thyroid Function and Depression. Journal of Thyroid Research; 2012.
9. K V Danilenko & I A Ivanova. Dawn simulation vs. bright light in seasonal affective disorder: Treatment effects and subjective preference. Journal of Affective Disorders; 2015.
10. Cleveland Clinic medical professional. Seasonal Depression: Prevention. Cleveland Clinic; 2016.