Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Vitamin B12 adalah salah satu zat yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh. Tubuh membutuhkan vitamin ini untuk membentuk sel darah merah, sel saraf, DNA, dan fungsi penting lainnya. Tubuh tidak dapat membentuk
Vitamin B12 (cyanocobalamin) adalah nutrisi yang penting bagi tubuh untuk dapat bekerja dengan baik. Tubuh manusia tidak membuat vitamin B12, sehingga setiap orang memerlukan nutrisi ini dari asupannya. Hal ini penting karena vitamin B12 adalah hal yang krusial untuk membuat DNA, sel darah merah, dan membantu sistem syaraf. [3]
Banyak gejala kekurangan vitamin B12 yang muncul karena kekurangan sel darah yang sehat. Tubuh memerlukan banyak sel darah sehat untuk menyebarkan oksigen yang cukup ke seluruh tubuh dan menjaga organ tubuh tetap sehat. [3]
Kekurangan vitamin B12 adalah hal yang sering terjadi, terutama pada orang tua. Risiko kekurangan vitamin B12 meningkat pada [2] :
Kekurangan vitamin B12 dapat mengarah kepada gangguan fisik dan psikologis. [3]
Daftar isi
Seseorang yang kekurangan vitamin B12 terlihat pucat atau memiliki kulit dan bagian putih mata berwarna kuning. Kondisi berwarna kuning ini disebut jaundice. [2]
Kondisi ini terjadi karena vitamin B12 mengganggu produksi sel darah merah didalam tubuh anda. Tanpa vitamin B12, instruksi untuk membentuk sel darah merah tidaklah lengkap, sehingga terjadilah anemia megaloblastik. [2]
Anemia megaloblastik adalah terproduksinya sel darah merah yang berukuran besar dan rapuh, dimana sel darah merah ini terlalu besar untuk dapat melewati sumsum tulang dan masuk ke pembuluh darah. Akibatnya, tubuh anda tidak memiliki sel darah merah yang cukup dan kulit anda terlihat pucat. [2]
Sel darah merah yang rapuh juga berarti banyak sel darah merah yang rusak, menyebabkan peningkatan bilirubin. Peningkatan bilirubin dalam jumlah yang banyak menyebabkan kulit dan mata anda berwarna kuning. [2]
Kelemahan dan kelelahan adalah gejala umum dari kekurangan vitamin B12. Hal ini terjadi karena tubuh anda tidak memproduksi sel darah merah yang cukup untuk mengirim oksigen ke seluruh tubuh.
Sebagai hasilnya, tubuh anda tidak mendapatkan oksigen untuk bekerja dengan efisien, menyebabkan anda merasa lelah dan lemah. [2]
Salah satu efek samping yang serius akibat penurunan vitamin B12 dalam tubuh adalah kerusakan syaraf. [2]
Vitamin B12 adalah kontributor yang penting untuk jalur metabolisme yang memproduksi lemak untuk myelin. Myelin adalah pembungkus sel syaraf yang berfungsi sebagai pelindung. Tanpa B12, myelin diproduksi dengan berbeda dan sistem syaraf anda tidak dapat bekerja dengan baik. [2]
Tanda yang umum terjadi adalah paresthesia, atau sensasi seperti ditusuk jarum (kesemutan). Sensasi seperti ditusuk jarum ini memiliki banyak penyebab, sehingga tidak selalu akibat kekurangan vitamin B12 saja. [2]
Glositis adalah kondisi dimana terjadi inflamasi pada lidah. Jika anda memiliki glositis, lidah anda akan berubah warna dan bentuk, menyebabkan rasa nyeri, kemerahan, dan bengkak. [2]
Inflamasi ini dapat juga membuat lidah anda terlihat halus, karena tonjolan-tonjolan kecil di lidah anda yang mengandung pengecap rasa mengalami pelebaran dan menghilang. [2]
Studi menunjukkan bahwa pembengkakan dan inflamasi lidah dapat menjadi tanda awal dari kekurangan vitamin B12. [2]
Sebagai tambahan, beberapa orang yang kekurangan vitamin B12 dapat mengalami gejala mulut lainnya, seperti ulserasi mulut, kesemutan di lidah, atau rasa gatal dan terbakar dalam mulut. [2]
Jika anda terkena anemia karena kekurangan vitamin B12, anda dapat merasakan sesak napas dan sedikit pusing, terutama saat anda berolahraga terlalu berat. Kondisi ini terjadi karena tubuh anda kekurangan sel darah merah yang menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh. [2]
Walaupun gejala ini memiliki banyak penyebab yang mendasarinya, namun anda tetap harus mewaspadai dan berbicara dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya. [2]
Gejala lain dari kekurangan vitamin B12 adalah penglihatan buram dan gangguan penglihatan lainnya. Hal ini terjadi karena kekurangan vitamin B12 yang tidak tertangangi dapat menyebabkan kerusakan sistem syaraf, termasuk syaraf mata. [2]
Seseorang yang kekurangan vitamin B12 sering mengalami perubahan suasana hati. Kadar B12 yang rendah berhubungan dengan suasana hati dan gangguan otak seperti depresi dan demensia. [2]
Rendahnya kadar homosistein, yang disebabkan karena penurunan vitamin B12, dapat menyebabkan kerusakan terhadap jaringan otak dan gangguan sinyal dari otak. Kondisi ini mengarah kepada perubahan suasana hati. [2]
Walaupun termasuk dalam gejala yang langka, kekurangan vitamin B12 dapat memiliki gejala demam tinggi. Ilmuwan belum yakin mengapa hal ini bisa terjadi, namun beberapa orang percaya bahwa kasus demam dapat menjadi normal setelah pemberian vitamin B12. [2]
Kerusakan saraf tepi yang disebabkan karena kekurangan vitamin B12 dapat mengarah kepada gangguan pergerakkan. Mati rasa pada kaki dan paha dapat mempersulit seseorang untuk berjalan tanpa alat bantu. Penderita juga mungkin mengalami kelemahan otot dan penurunan refleks. [3]
Detak jantung cepat dapat menjadi gejala dari kekurangan vitamin B12. Detak jantung dapat berdetak semakin cepat untuk memperbaiki penurunan jumlah sel darah merah didalam tubuh. [3]
Anemia menyebabkan jantung menekan volume darah lebih kencang ke seluruh tubuh dan dengan tempo yang lebih cepat. Respon ini adalah cara alamiah tubuh untuk memastikan setiap organ mendapatkan oksigen yang cukup dari sel darah merah yang sedikit. [3]
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan masalah dalam cara berpikir, dimana dokter mengarahkan hal ini kepada gangguan kognitif, termasuk kesulitan berpikir, kesulitan beralasan, dan penurunan daya ingat. [3]
Salah satu studi menyatakan bahwa penurunan kadar vitamin B12 dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit alzheimer, demensia vaskuler, dan penyakit Parkinson. Penurunan jumlah oksigen ke otak menjadi alasan gangguan cara berpikir. [3]
Penurunan vitamin B12 dalam tubuh dapat mengganggu sistem pencernaan. Penurunan sel darah merah menyebabkan penurunan kadar oksigen terjadi pada usus. Berkurangnya kadar oksigen juga menyebabkan seseorang merasa sakit dan diare. [3]
Sebagai hasil dari gangguan pencernaan, seperti mual, seseorang yang mengalami penurunan kadar vitamin B12 dalam tubuh dapat kehilangan nafsu makan. Penurunan nafsu makan yang terjadi dalam jangka [anjang menyebabkan penurunan berat badan. [3]
Kekurangan vitamin B12 dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko dari beberapa masalah kesehatan. Tubuh membutuhkan vitamin B12 untuk memproses homosistein.
Para ahli menemukan hubungan antara kadar homosistein dalam tubuh dengan beberapa gangguan kesehatan, seperti demensia dan penyakit jantung. [1]
Sumber vitamin B12 yang baik pada makanan adalah [1] :
Jika seseorang melakukan program makan vegan, jenis makanan yang dapat menjadi sumber vitamin B12 adalah [1] :
Banyak orang dapat mencukupi kebutuhan vitamin B12 nya dari makanan saja. Jika memang diperlukan, dokter dapat meresepkan atau merekomendasikan suplemen vitamin B12 untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. [3]
1. Emelia Arquilla, DO. & Christian Nordqvist. What Is Vitamin B12 Deficiency?. Medical News Today; 2021.
2. Helen West, RD. 9 Signs and Symptoms of Vitamin B12 Deficiency. Healthline; 2017.
3. Shilpa Amin, M.D., CAQ, FAAFP. & Lana Burgress. What Are The Symptoms of Vitamin B-12 Deficiency? Medical News Today; 2019.