Daftar isi
Hepatitis C adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis tipe C. Penyakit ini merupakan penyakit menular dan virus ditularkan melalui darah[2].
Hepatitis C adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan radang dan kerusakan pada hati. Radang pada hati terjadi ketika terdapat pembengkakan yang diakibatkan oleh jaringan tubuh terluka atau terinfeksi dari virus hepatitis C[3].
Penyakit ini dapat terjadi dengan tingkat keparahan ringan hingga menjadi penyakit yang diderita selama seumur hidup[2].
Bagi sebagian orang atau sekitar 15 – 30% dari penderita hepatitis C, penyakit ini merupakan penyakit jangka pendek. Namun, bagi 85 – 30% dari penderita hepatitis c, penyakit ini merupakan penyakit kronis atau penyakit jangka panjang[4].
Tinjauan Hepatitis C adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus hepatitis C dan dapat merusak hati atau organ lainnya.
Data dari World Health Organization (WHO), terdapat 71 juta orang yang menderita hepatitis C kronis di seluruh dunia. Hepatitis C merupakan jenis hepatitis yang kedua terbanyak diderita oleh manusia setelah hepatitis B[1].
Penyakit hepatitis C belum memiliki vaksin, tetapi penelitian terhadap vaksin masih dilakukan[2].
Pengembangan untuk vaksin hepatitis C masih dalam penelitian dan pengobatan masih rendah. Menurut Data WHO, sekitar 1,1 juta penderita hepatitis C yang mulai diobati dan kasus kematian akibat hepatitis C sebanyak 399 ribu di seluruh dunia[2].
Di Indonesia, penderita hepatitis C sebanyak 2,5 juta orang. Kematian yang terjadi juga meningkat setiap tahun, walaupun kecil[5].
Penyakit ini banyak diderita di wilayah Mediterania Timur dan Eropa, berkisar rata-rata 14 juta orang per wilayah. Wilayah paling sedikit untuk penderita penyakit ini adalah wilayah Amerika yaitu sebanyak 7 juta orang[1].
Penderita penyakit hepatitis C di wilayah Asia Selatan-Timur yaitu sekitar 10 juta. Indonesia merupakan bagian dari wilayah ini[1].
Di Amerika Serikat, penderita hepatitis C akut kronis sebanyak 2,4 juta orang. Kasus kematian akibat hepatitis C di Amerika serikat adalah sebanyak 18.153 kasus[4].
Penyakit hepatitis C dapat memberikan infeksi secara akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang) [4].
Penyakit Hepatitis C Akut
Penyakit hepatitis C disebut akut karena terjadi dalam jangka waktu pendek. Gejala yang diberikan oleh penyakit ini hanya muncul dalam waktu 6 bulan. Bagi beberapa penderita, sistem imun dapat melawan infeksi virus ini dan virus pergi dengan sendirinya [3].
Jika penyakit hepatitis C akut tidak dirawat atau diobati dengan benar dan sistem kekebalan tubuh tidak mampu melawan, maka berpotensi untuk menjadi penyakit hepatitis C kronis [4].
Penyakit Hepatitis C Kronis
Penyakit hepatitis C disebut kronis karena terjadi dalam jangka waktu yang lama. Hepatitis C kronis terjadi karena sistem kekebalan tubuh tidak mampu melawan infeksi hepatitis C dalam tubuh. Sekitar 75 – 85% penderita hepatitis C akut menjadi hepatitis C kronis[3].
Pada umumnya penyakit hepatitis C kronis yang tidak diobati dengan tepat, dapat menyebabkan kerusakan parah pada hati bahkan kematian[4].
Tinjauan Penyakit hepatitis C terbagi menjadi penyakit hepatitis C akut atau jangka pendek dan penyakit hepatitis C kronis atau jangka panjang.
Penyakit hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C. Virus ini ditularkan hanya melalui darah. Seseorang yang tidak terinfeksi hepatitis C dapat tertular jika terkena darah dari orang yang telah terinfeksi [2,3,4].
Cara penularan virus hepatitis C melalui darah adalah dengen kegiatan sebagai berikut [2,3,4]:
Penyakit hepatitis C tidak akan terjadi dengan cara penularan sebagai berikut [2,3,4] :
Tinjauan Penyebab utama hepatitis C adalah virus hepatitis C. Seseorang sehat dapat terinfeksi hepatitis c hanya dari darah orang terinfeksi dengan beberapa cara penularan yang berkaitan dengan darah.
Masa inkubasi dari hepatitis C adalah dalam rentang waktu 2 minggu hingga 6 bulan. Beberapa penderita hepatitis C atau sekitar 80% orang tidak memiliki gejala [2].
Beberapa gejala yang terjadi kepada penderita hepatitis C adalah sebagai berikut[2,3,4]:
Kapan Harus Ke Rumah Sakit?
Jika anda merasa terkena darah dari orang terinfeksi atau menunjukkan gejala hepatitis C, segera melakukan pemeriksaan ke dokter sehingga dapat ditangani dengan segera dan tepat [6].
Tinjauan Sebagian besar penderita hepatitis C tidak memiliki gejala dari penyakit ini. Namun, sebagian orang menunjukkan gejala dengan rentang waktu paling lama 6 bulan.
Kebanyakan penderita hepatitis C tidak memiliki gejala dari penyakit ini, sehingga harus dilakukan diagnosis oleh dokter dengan tes darah di laboratorium. Beberapa tes darah yang dilakukan adalah [2] :
Pada umumnya, jika penyakit hepatitis C yang ditemukan bersifat kronis, maka akan dilakukan biopsi hati atau serangkaian tes non-invasif [2].
Tinjauan Diagnosis yang dilakukan dokter untuk memastikan penyakit hepatitis C adalah melalui tes darah di laboratorium yang dibagi menjadi dua bentuk.
Deteksi dini perlu dilakukan untuk mencegah penyakit hepatits C yang semakin parah. Deteksi dini dapat dilakukan ke dokter dengan beberapa langkah yaitu [3]:
Tinjauan Deteksi dini terhadap penyakit hepatitis C sangat baik untuk dilakukan sebagai langkah penanganan yang lebih dini.
Hepatitis C akan memberikan beberapa efek dan risiko jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Beberapa efek dan risiko yaitu[4,12] :
Beberapa penyakit komplikasi yang dapat terjadi jika penyakit hepatitis C kronis tidak diobati atau dirawat dengan tepat adalah sebagai berikut [3]:
Tinjauan Beberapa efek dan risiko dapat terjadi jika hepatitis C tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Selain itu, komplikasi penyakit juga dapat terjadi pada hepatitis C kronis.
Hepatitis C akut tidak selalu memerlukan pengobatan, karena respon kekebalan tubuh dari seseorang mampu mengobati dengan sendirinya [2].
Namun, hepatitis C kronis sangat memerlukan pengobatan untuk penyembuhan. Beberapa pengobatan yang dianjurkan oleh WHO adalah[2]:
Pola Hidup Sehat Penderita Hepatitis C
Beberapa pola sehat yang dianjurkan untuk membantu pengobatan dan perawatan terhadap hepatitis C adalah[2,3]:
Tinjauan Pengobatan diberikan kepada hepatitis C kronis untuk mencegah komplikasi penyakit. Pengobatan dilakukan sesuai dengan petunjuk dokter dan melakukan pola hidup sehat.
Hepatitis C belum memiliki vaksin yang dapat diberikan sebagai pencegahan. Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan khususnya kepada orang yang memiliki risiko tinggi adalah [2]:
Tinjauan Tindakan pencegahan dilakukan untuk mencegah orang sehat bahkan orang yang berisiko tinggi terkena penyakit hepatitis C.
1) Anonim. 2017. World Health Organization. New hepatitis data highlight need for urgent global response.
2) Anonim. 2019. World Health Organization. Hepatitis C.
3) Anonim. 2017. The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Hepatitis C.
4) Anonim. 2020. Centers for Diseases Control and Prevention. Hepatitis C.
5) Jonathan Scrutton; Jack Wallace & Suzanne Wait. 2018. Coalition to Eradicate Viral Hepatitic in Asia Pacific. Situation Analysis of Viral Hepatitis in Indonesia: A policy report.
6) Anonim. 2018. NHS. Hepatitis C
7) Anonim. Diakses 2020. WebMD. How Untreated Hepatitis C Can Affect Your Body.