Penyakit impetigo lebih sering terjadi pada bayi usia 2 sampai 5 tahun. Diperkirakan 162 juta anak-anak di seluruh dunia mengalami impetigo dalam satu waktu.[1]
Daftar isi
Impetigo pada bayi dibedakan menjadi 2 jenis yang didasarkan pada gejala pembentuknya: [4]
Impetigo non-bulosa biasanya ditandai dengan luka di sekitar hidung dan mulut bayi. Semakin lama, luka tersebut akan semakin menjalar ke sekujur wajah.
Luka jenis non-bulosa ini cepat pecah, dan menyisakan kulit berwarna cokelat keemasan yang terlihat seperti cornflake menempel di kulit bayi. Impetigo non-bulosa biasanya akan sembuh dan tanpa bekas luka, dalam kurun waktu dua atau tiga minggu dengan pengobatan rutin dan teratur.
Biasanya bayi dengan impetigo non-bulosa mengalami demam atau pembengkakan kelenjar, dan merasa tidak enak badan.
Jenis impetigo ini lebih sering menyerang bayi baru lahir dan bayi berusia kurang dari dua tahun. Gejala impetigo bulosa dimulai dengan lepuh yang lebih besar (hingga 2 cm) di sekitar lipatan kulit bayi seperti di siku, lutut, ketiak dan area popok – atau wajah, dada, lengan atau kakinya.
Sedikit berbeda dengan non-bulosa, impetigo bulosa yang sudah menimbulkan lepuh akan pecah setelah dua atau tiga hari sesudahnya muncul. Pecahan lepuh tersebut meninggalkan kerak kuning kecokelatan.
Bayi dengan impetigo bulosa akan menyebabkan bayi lebih mudah merasakan sakit dan juga tersinggung dibanding impetigo non-bulosa.
Gejala impetigo pada bayi mudah dikenali karena memiliki ciri khas, seperti:[2,3,4]
Impetigo akan memberikan kesan khas pada bayi yang mengalaminya yaitu dengan meninggalkan kerak seperti kulit yang bersisik.[2]
Impetigo merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri strain dan bakteri Staph. kedua bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit yang disebabkan karena gigitan serangga, goresan.[2,4]
Selain dikarenakan faktor terinfeksi dari serangga, impetigo pada bayi juga dapat terjadi karena kontak langsung maupun tidak langsung dengan pengidap impetigo sebelumnya.[3]
Kontak langsung yang dimaksud seperti bersentuhan badan atau kulit juga. Kontak secara tidak langsung seperti menyentuh barang-barang pasien yang mengidap impetigo seperti handuk, seprai, bantal, topi, pakaian dan barang-barang lainnya.[3,4]
Selain dikarenakan menular dari pengidap sejenis, impetigo juga dapat terjadi pada bayi dengan keadaan:[5]
Perlunya untuk mengetahui gejala terjadinya impetigo, maka akan menghambat terjadinya infeksi yang lebih besar lagi. Impetigo awalnya akan nampak dengan luka merah atau lecet.[5,6] Apabila mendapati luka merah yang menyebabkan lecet dengan:[6]
sudah harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai prosedur medis.
Bayi yang sudah dinyatakan positif mengidap impetigo sebaiknya diberikan pengobatan dengan antibiotik. Penggunaan antibiotik akan lebih efektif melawan impetigo.[1,2,3,4,5,6]
Namun, apabila infeksi impetigo hanya di area sempit di kulit saja, sebaiknya menggunakan antibiotik jenis topikal seperti krim atau salep kulit. Untuk infeksi yang sudah meluas akan lebih efektif dengan antiobiotik jenis oral.[4,6]
Dengan pengobatan, impetigo biasanya sembuh dalam 7 sampai 10 hari kecuali mengalami kondisi kesehatan lainnya yang dapat menyebabkan proses penyembuhan semakin lama.[5]
Yang penting, jika impetigo tidak segera diobati, dapat mengakibatkan komplikasi seperti penyakit kulit yang lebih buruk yang disebut selulitis. Dalam beberapa kasus jarang,bisa berkembang menjadi psoriasis, septikemia, demam berdarah dan bahkan gangguan ginjal.[4]
Bayi yang mengalami impetigo harus tinggal di rumah sampai dinyatakan sembuh sempurna. Beberapa cara untuk mencegah terjadinya impetigo pada bayi dapat dilakukan seperti:[4,5,6]
1. Asha C. Bowen, Antoine Mahé, Roderick J. Hay, Ross M. Andrews, Andrew C. Steer, Steven Y. C. Tong, dan Jonathan R. Carapetis. PLoS One: The Global Epidemiology of Impetigo: A Systematic Review of the Population Prevalence of Impetigo and Pyoderma. National Center for Biotechnology Information; 2015.
2. Karen Gill, M.D., Marjorie Hecht. Everything You Need to Know About Impetigo. Healthline; 2019.
3. Anonim. Impetigo: All You Need to Know. Center for Disease Control and Precention; 2020.
4. Anonim. Impetigo in babies. Babycentre; 2018.
5. Cashmere Lashkari, B.Sc., Afsaneh Khetrapal, BSc. Impetigo in Babies. News-Medical.Net; 2019.
6. Anonim, Impetigo. NHS; 2018.