Jalapeno (jalapeños) adalah salah satu cabai terpedas di dunia. Jalapeno memiliki bentuk yang mirip dengan cabai rawit, namun berukuran lebih besar. Senyawa capsaicin dalam jalapeno menyumbang banyak manfaat untuk kesehatan.
Daftar isi
Jalapeno (Capsicum annuum) merupakan cabai yang berasal dari Meksiko. Jalapeno ditemukan tumbuh meluas dan digunakan sebagai unsur terpenting rempah-rempah di Caribea, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Meksiko.
Pedagang Portugis memperkenalkan tumbuhan ini ke India pada tahun 1542, yang akhirnya mencapai Asia Tenggara termasuk Indonesia dalam waktu relatif cepat [1].
Cabai ini memiliki rasa pedas yang kuat. Jalapeno memiliki tingkat kepedasan yaitu 2.000–8.000 skala Scoville. Skala ini mengukur tingkat kepedasan sebuai cabai. Jalapeno memiliki ukuran yaitu 5-9 cm.
Warna jalapeno adalah hijau ketika usia muda dan akan berwarna merah ketika usia tua. Jalapeno biasanya lebih sering ditemui dalam bentuk kering atau yang disebut chipoteles [2].
Cabai jalapeno memiliki perbedaan dengan cabai rawit, selain bentuknya lebih besar. Cabai jalapeno memiliki warna yang dapat berubah sesuai dengan usianya, berwarna hijau ketika berusia muda dan akan berubah menjadi lebih merah ketika memasuki usia tua.
Cabai Jalapeno memiliki berbagai nutrisi yang bermanfaat ketika dikonsumsi. Kandungan gizinya dapat terlihat dari 100 gram jalapeno berdasarkan AKG 2000 kalori, sebagai berikut:
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Paprika, jalapeno, mentah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 30 | Kalori Dari Lemak: | 5.2 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 0.6 g | 0.95 % | |
Lemak Jenuh | 0.1 g | 0.31 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 1 mg | 0.04 % | |
Total Karbohidrat | 6.3 g | 2.09 % | |
Serat | 2.8 g | 11.2 % | |
Gula | 3.5 g | ||
Protein | 1.3 g | 2.7 % | |
Vitamin A | 15.98 % | Vitamin c | 73.83 % |
Kalsium | 1 % | Zat besi | 3.89 % |
Src : Paprika, jalapeno, mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Vitamin C | 44.3 mg | 74 % | |
Vitamin B6 | 0.5 mg | 25 % | |
Vitamin A | 799 IU | 16 % | |
Vitamin K | 9.7 mcg | 12 % | |
Mangan | 0.3 mg | 13 % | |
Folat | 47 mcg | 12 % | |
Serat makanan | 2.8 g | 11 % | |
Tiamin | 0.1 mg | 10 % | |
Kalium | 215 mg | 6 % | |
Tembaga | 0.1 mg | 7 % | |
berdasarkan tabel diatas, kandungan gizi utama pada jalapeno adalah vitamin A dan vitamin C. Vitamin A dan vitamin C sangat bagus bagi kesehatan. Vitamin A berperan penting dalam menjaga kesehatan penglihatan [3].
Salah satu fungsi vitamin C adalah untuk memproduksi kolagen yang merupakan protein yang dibutuhkan untuk membantu mencegah keriput, proses penyembuhan luka, menjaga keremajaan kulit, memperlambat proses penuaan hingga mencerahkan warna kulit [4].
Jalapeno mengandung zat capsaicin yang juga terkandung dalam jenis cabai lainnya. Umumnya cabai segar mengandung 0.1-1.0% capsaisin. Capsaisin terdapat pada biji, kulit, dan daging buah cabai.
Zat ini biasanya digunakan dalam obat, tepung, dan menciptakan rasa pedas. Semakin besar kandungan capsaicin, maka semakin tinggi tingkat kepedasan cabai tersebut.
Jalapeno mentah mengandung 92% air, 6% karbohidrat, 1% protein dan mengandung lemak yang sangat rendah. Sedangkan kandungan gizi yang unggul pada jalapeno yakni kaya akan vitamin C dan vitamin A.
Kandungan zat capsaicin dan gizi lainnya yang terdapat dalam jalapeno membuat buah ini memiliki banyak manfaat. Simak penjelasannya.
1. Mencegah Kanker
Capsaicin yang terkandung dalam jalapeno mampu memberikan efek penghambat terhadap perkembangan sel kanker. Capsaicin adalah turunan asam homovanillic (reagen untuk mendeteksi enzim oksidatif ) dan telah terbukti mengubah ekspresi beberapa gen yang terlibat dalam kelangsungan hidup sel kanker, penangkapan pertumbuhan, angiogenesis dan metastasis [5].
Capsaicin melawan kanker dengan :
Antioksidan dalam jalapeno dapat membantu mencegah timbulnya penyakit kronis seperti kanker. Jalapeno segar memiliki kandungan antioksidan yang lebih besar daripada versi kalengan atau kering [8].
Selain itu, jalapeno juga mengandung vitamin A dan C serta B6, flavonoid seperti lutein, beta-karoten, alfa-karoten, zea xanthin dan cryptoxanthin sehingga bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu membersihkan tubuh dari radikal bebas penyebab kanker.
Vitamin C adalah antioksidan yang melawan kerusakan radikal bebas dan menjaga kulit tetap sehat dan kuat, sementara vitamin B6 adalah nutrisi penting yang terlibat dalam lebih dari 140 reaksi tubuh manusia.
2. Menjaga Kesehatan Sistem Saraf
Stroke dapat disebabkan oleh cedera iskemia. Iskemia adalah kekurangan suplai darah ke jaringan atau organ tubuh karena permasalahan pada pembuluh darah. Tanpa pasokan darah yang cukup, jaringan atau organ juga tidak mendapat cukup oksigen [6].
Kandungan capsaicin dalam jalapeno mampu melindungi neuron kortikal terhadap cedera iskemia / reperfusi melalui reseptor NMDA [6].
Reseptor NMDA (NMDAR) adalah reseptor saluran ion yang ditemukan di sebagian besar sinapsis rangsang, dimana ia akan merespon neurotransmitter. Sedangkan neurotransmitter adalah senyawa organik dalam tubuh yang membawa sinyak dianta neuron ke otak.
3. Melawan Berbagai Infeksi
Jalapeno mengandung senyawa capsaicin yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan ragi berbahaya yang menyebabkan penyakit menular. Senyawa yang ditemukan dalam cabai jalapeno sangat kuat dalam memperlambat pertumbuhan bakteri dan ragi bawaan makanan.
Ekstrak cabai bahkan dapat menghentikan bakteri kolera dari menghasilkan racun, berpotensi mengurangi dampak penyakit mematikan yang ditularkan melalui makanan [7].
Selain keracunan makanan, penelitian baru menunjukkan bahwa capsaicin yang ada pada jalapeno dapat membantu mencegah infeksi jenis lain, seperti radang tenggorokan, pembusukan gigi bakteri dan klamidi [7].
4. Anti-Inflamasi
Inflamasi merupakan reaksi sistem kekebalan alami yang dimiliki tubuh untuk melawan serangan penyakit. Proses ini merupakan respon biologis terhadap sinyal bahaya yang menghampiri tubuh. Inflamasi terjadi ketika jaringan tubuh mengalami cedera, terinfeksi bakteri, terkena racun, atau panas.
Capsaicin (bersifat analgenik) adalah penghilang rasa sakit yang efektif bila digunakan secara eksternal. Cabai jalapeno mampu menenangkan rasa sakit dengan memblokir sementara reseptor rasa sakit di daerah dimana ia diterapkan [7].
Krim dan patch Capsaicin sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit yang disebabkan oleh virus herpes zoster, nyeri saraf diabetes dan otot kronis dan nyeri sendi.
Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang lebih tua dengan riwayat rheumatoid arthritis mengalami penurunan rasa sakit 57% setelah memberikan krim capsaicin ke sendi mereka [7].
Jalapeno juga bersifat anti radang, yaitu membantu meringankan pembengkakan bronkitis dan nyeri sendi.
5. Menurunkan Berat Badan
Cabai jalapeno membantu menurunkan berat badan dengan meningkatkan metabolisme, meningkatkan pembakaran lemak dan mengurangi nafsu makan.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa capsaicin dan senyawa serupa lainnya dalam jalapeno yang disebut capsaicinoids dapat meningkatkan metabolisme hingga 4-5% per hari [9].
Selain meningkatkan metabolisme, capsaicinoid telah terbukti mengurangi lemak perut dan nafsu makan sehingga orang makan 50-75 kalori lebih sedikit per hari.
Konsumsi cabai jalapeno membantu mencegah kelebihan berat badan atau obesitas dari waktu ke waktu [9].
Penelitian menunjukkan bahwa jalapeno dan paprika pedas lainnya dapat meningkatkan penurunan berat badan dengan meningkatkan metabolisme, meningkatkan pembakaran lemak dan mengurangi nafsu makan.
6. Mencegah Tukak Lambung
Tukak lambung adalah luka yang muncul pada dinding lambung akibat terkikisnya lapisan dinding lambung. Luka ini berpotensi muncul pada dinding bagian pertama usus kecil (duodenum) serta tenggorokan (esofagus).
Faktor yang menyebabkan tukak lambung adalah pertumbuhan bakteri H. pylori, kadar asam lambung yang tinggi, aliran darah rendah ke perut, merokok dan minum alkohol.
Capsaicin yang dikandung dalam jalapeno mampu mampu mengurangi iritasi atau peradangan di lambung. Hal ini dapat terjadi jika mengonsumsinya tidak berlebihan [10].
Kandungan capsaicin dalam kadar tertentu dapat bersifat toksik dan menimbulkan ancaman kesehatan. Ancaman kesehatan tersebut dapat berupa reaksi inflamasi, gangguan fungsi sel, bahkan sampai kematian sel.
Selain capsaicin, beberapa senyawa yang terkandung dalam jalapeno adalah alkaloid, flavonoid, dan sterol atau terpenoid. Biji jalapeno mengandung beberapa senyawa golongan alkaloid yaitu solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, serta mengandung capsacidin yang termasuk golongan steroid saponin. Pada kadar tertentu, senyawa tersebut di duga dapat bersifat toksik yaitu merusak saluran pencernaan [12]
Efek samping yang paling umum adalah sensasi terbakar sementara dari mulut setelah makan. Bergantung pada kepedasan cabai, reaksi ini bisa berkisar dari ringan hingga berat.
Jalapeno biasanya diawetkan untuk penyimpanan jangka waktu lama [11]. berkut tips mengawetkan jalapeno:
Jalapenobisa dimakan mentah, dimasak, diasap (juga dikenal sebagai chipotle paprika), dikeringkan dan bahkan bubuk.
Selain itu, jalapeno juga dapat dikonsumsi sebagai berikut:
Bagi yang toleransi rendah terhadap makanan pedas, ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat mengurangi reaksi terhadap jalapeno :
Jalapeno merupakan jenis cabai yang rasanya sangat pedas. jalapeno mengandung zat capsaicin yang banyak memiliki manfaat. selain itu, jalapeno juga memiliki banyak vitamin seperti vitamin A, C, dan B6 yang menjadikannya sebagai antioksidan. Jalapeno bisa dimakan dengan berbagai cara, termasuk mentah, dimasak, diasap (juga dikenal sebagai chipotle paprika), dikeringkan dan bahkan bubuk.
1) Smith, P.G. and C.B. Heiser. 1957. Taxonomy of Capsicum sinense Jacq and the geographical distribution of the cultivated Capsicum species. Bulletin Torrey Botanical Club. 84: 413-420. International Plant Genetic Resources Institute. Descriptor for Capsicum.
2) Daniel Andrawus Zhigila, Abdullahi Alanamu, Abdul Rahman, Opeyemi Saheed Kolawole, and Felix A. Oladele. 2014. Journal of Botany. Pp 6. Fruit Morphology as Taxonomic Features in Five Varieties of Capsicum annuum L. Solanaceae
3) Sherry A Tanumihardjo, Robert M Russell, Charles B Stephensen, Bryan M Gannon, Neal E Craft, Marjorie J Haskell, Georg Lietz, Kerry Schulze, and Daniel J Raiten. 2016. The Journal of Nutrition. Sep 146(9): 1816S–1848S. Biomarkers of Nutrition for Development (BOND)—Vitamin A Review.
4) Shailja Chambial, Shailendra Dwivedi, Kamla Kant Shukla, Placheril J. Jhon, and Praveen Sharma. 2013. Indian Journal of Clinical Biochemistry. Oct 28(4): 314–328. Vitamin C in Disease Prevention and Cure: An Overview.
5) Angela M. Chapa-Oliver dan Laura Mejía-Teniente. 2016. Molecules. Aug 21(8): 931. Capsaicin: From Plants to a Cancer-Suppressing Agent
6) Ming Huang, Gen Cheng, Han Tan, Rui Qin, Yimin Zou, Yun Wang,dan Ying Zhang. 2017. EXP Neurol. Sep 295: 66–76. Capsaicin protects cortical neurons against ischemia/reperfusion injury via down-regulating NMDA receptors
7) Spiller F, Alves MK, Vieira SM, Carvalho TA, Leite CE, Lunardelli A, et al. 2008. Journal Pharm Pharmacol. 60: 473-478. Anti-inflammatory effects of red pepper (Capsicum baccatum) on carrageenan- and antigen-induced inflammation.
8) Alvarez-Parrilla E, De La Rosa LA, Amarowicz R, Shahidi F. 2011. Journal Agric Food Chem. 59: 163-173. Antioxidant activity of fresh and processed Jalapeno and Serrano peppers.
9) Diepvens K, Westerterp KR., Westerterp-Plantenga MS. 2007. Ameciran Journal of Physiology, Regulatory, Integrative, Comparative Physiology. Jan 292; R77–R85. Obesity and thermogenesis related to the consumption of caffeine, ephedrine, capsaicin, and green tea.
10) Ayhan Topus dan Feramus Ozdemir. 2007. Journal of Food Composition and Analysis. Nov 20(7): 596-602. Assessment of carotenoids, capsaicinoids and ascorbic acid composition of some selected pepper cultivars (Capsicum annuum L.) grown in Turkey
11) Elizabeth L. Andress, Ph.D. 2003. National Center For Home Food Preservation. Preparing and Canning Pickled Vegetables: Pickled Yellow Pepper Rings
12) Cutler, S. dan Cutler, H. 2000. Biologically Active Natural Product. Pharmaceuticals.