Daftar isi
Jamur portobello merupakan salah satu dari jenis jamur yang memilki nama latin Agaricus bisporus. Jamur portobello merupakan jamur kancing atau jamur champignon yang sudah dewasa dan membesar.
Jika jamur kacing atau champignon dipanen ketika masih kecil-kecil, jamur portobello dipanen ketika sudah besar dan memiliki spora pada bagian bawah payungnya.
Portobello banyak digunakan oleh para vegetarian yang berguna sebagai pengganti daging karena teksturnya yang mirip dengan daging sapi [1,2]
Walaupun jamur portobello merupakan perwujudan besar dari jamur kancing, namun kedua jamur ini sangatlah berbeda, baik dari segi fisik ataupun dari segi rasa.
Jamur portobello memiliki ciri fisik dengan payung yang besar dengan diameter 20 cm dan memiliki warna coklat muda.Jamur portobello memiliki tangkai yang kokoh dan juga tinggi dengan warna putih.
Pada bagian bawah payung jamur portobello terdapat spora seperti pada jamur tiram namun berwarna coklat agak kehitaman [1,2].
Berikut ini kandungan gizi pada 100 gram penyajian jamur portobello mentah :
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Jamur, portabella, panggang [Portobello] | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 35 | Kalori Dari Lemak: | 6.3 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 0.7 g | 1.15 % | |
Lemak Jenuh | 0.1 g | 0.25 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 10 mg | 0.42 % | |
Total Karbohidrat | 4.9 g | 1.64 % | |
Serat | 2.2 g | 8.8 % | |
Gula | 0 g | ||
Protein | 4.3 g | 8.54 % | |
Vitamin A | 0 % | Vitamin c | 0 % |
Kalsium | 0.4 % | Zat besi | 3.11 % |
Src : Jamur, portabella, panggang [Portobello] *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Niasin | 5.9 mg | 30 % | |
Riboflavin | 0.5 mg | 28 % | |
Selenium | 17.7 mcg | 25 % | |
Tembaga | 0.5 mg | 25 % | |
Asam Pantotenat | 1.6 mg | 16 % | |
Fosfor | 150 mg | 15 % | |
Kalium | 521 mg | 15 % | |
Protein | 4.3 g | 9 % | |
Serat makanan | 2.2 g | 9 % | |
Tiamin | 0.1 mg | 6 % | |
Jamur potobello memiliki kandungan protein yang memiliki manfaat yang sangat kompleks bagi kesehatan tubuh. Salah satu manfaat protein bagi tubuh adalah membangun dan menjaga kesehatan jaringan otot-otot tubuh.
Jamur portobello memiliki beberapa senyawa yang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Salah satu senyawa pada jamur portobello adalah phytonutrient.
Phytonutrient adalah senyawa alami yang dimiliki oleh tumbuhan yang bermanfaat dalam memberikan warna pada tanaman. Phytonutrient merupakan senyawa yang dapat menjaga kesehatan tubuh.
Selain itu, jamur portobello memiliki kandungan antioksidan yang dapat menurunkan kadar gula darah di dalam tubuh dan dapat mencegah efek dari radikal bebas [1,2].
Jamur portobello yang merupakanan jamur pangan memiliki berbagai macam keuntungan apabila dikonsumsi. Salah satunya adalah kandungan gizi tinggi di dalamnya yang membuat jamur portobello memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan tubuh
Berikut ini beberapa manfaat kesehatan yang dapat diberikan oleh jamur portobello :
Jamur portobello memiliki kandungan ergothioneine yang dapat menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh. Ergothioneine merupakan asam amino alami yang terdapat di dalam tumbuhan.
Selain itu, kandungan niasin di dalam jamur portobello juga membantu dalam menurunkan kadar kolesterol. Niasin berperan dalam meningkatkan penggunaan lemak di dalam tubuh untuk dijadikan sebagai energi bagi sel-sel tubuh [1,5].
Ergothioneine merupakan senyawa yang banyak ditemukan pada semua jenis jamur dan jumlah kandungannya berbeda-beda antara jenis jamur yang satu dengan yang lain.
Kalium merupakan salah satu senyawa penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama untuk kesehatan organ kardiovaskular.
Hal ini dikarenakan kalium berperan dalam menyeimbangkan kadar cairan di dalam tubuh. Jika kadar cairan terlalu banyak di dalam tubuh dapat mengakibatkan timbulnya penyakit hipertensi.
Kemudian, kandungan senyawa fosfor di dalamnya berfungsi dalam menstabilkan irama detak jantung dengan cara merelaksasi otot dan saraf yang mengendalikan irama detak jantung.
Di dalam jamur portobello terdapat kandungan senyawa yang dapat menurunkan kadar gula darah, yaitu phytonutrient dan ergothioneine. Kedua senyawa tersebut akan membentuk ikatan dalam menurunkan kadar gula darah.
Phytonutrient dan ergothioneine akan merangsang tubuh untuk meningkatkan produksi hormon insulin yang berguna mengubah kadar gula dalam darah menjadi energi [1,5,6]
Hormon insulin adalah hormon yang berfungsi sebagai pemecah kadar gula di dalam darah dan diubah menjadi energi bagi sel-sel tubuh.
Jamur portabello diketahui dapat melindungi tubuh dari efek radikal bebas yang dapat mengancam kesehatan. Salah satu kandungan antioksidan yang dimiliki oleh jamur portabello adalah selenium.
Selenium memiliki fungsi dalam merangsang tubuh untuk lebih banyak memproduksi enzim selenoprotein yang berfungsi mengubah racun di dalam tubuh, seperti hidroksin peroksida menjadi cairan yang netral dan tidak beracun [1].
Jamur portobello sangat baik dimasukkan ke dalam menu diet, hal ini dikarenakan jamur portabello memiliki kandungan serat yang tinggi.
Makanan yang kaya serat diketahui dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama dibandingkan dengan makanan yang rendah serat.
Selain itu, jamur portobello hanya mengandung sedikit lemak di dalamnya, sehingga aman dikonsumsi bagi orang yang menjalani program diet.
Dan satu fakta yang penting bahwa jamur portobello mampu menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh yang dapat mendukung program diet [1,7].
Jamur portobello memiliki kandungan protein di dalamnya yang memiliki peranan kompleks bagi kesehatan tubuh. Salah satu fungsi dari protein adalah menjaga kesehatan jaringan saraf dan otot tubuh agar tetap berfungsi secara optimal.
Selain itu, protein juga berperan sebagai hormon yang berguna sebagai penyampai pesan antara sel satu dengan sel yang lainnya. Protein yang berperan sebagai hormon adalah jenis protein peptida [8].
Jamur portobello sangat baik dikonsumsi karena dapat memberikan manfaat kesehatan yang banyak bagi tubuh apabila dikonsumsi secara proporsional
Seperti pada kebanyakan jenis jamur, jamur portobello juga memiliki beberapa efek samping yang dapat menimbulkan munculnya beberapa gangguan pada kesehatan tubuh.
Berikut ini beberapa efek samping yang ditimbulkan dari jamur portobello:
Jamur portobello merupakan jenis jamur yang bisa dimakan yang memiliki spora dibawah payung jamurnya. Spora jamur ini terkadang dapat menimbulkan alergi pada beberapa orang.
Beberapa orang yang mengalami alergi pada spora jamur portobello terkadang memiliki beberapa gejala, seperti asma, gatal-gatal, pusing, mual hingga ruam.
Apabila mengalami gejala seperti di atas, akan lebih baik menghentikan konsumsi jamur portobello dan konsultasikan ke dokter [2]
Jamur portobello dapat menimbulkan penyakit kanker di dalam tubuh apabila menggunakan metode memasak yang salah. Kandungan agaritin yang dimiliki oleh jamur portobello dapat berubah menjadi senyawa yang memicu pertumbuhan sel kanker.
Hal ini disebabkan karena jamur portobello dimasak dengan suhu panas yang mengakibatkan senyawa agaritin pada jamur menjadi senyawa yang memicu sel kanker [1].
Pengolahan yang salah pada jamur portobello dapat menyebabkan perubahan pada kandungan gizi yang ada di dalamnya.
Jamur portabello memiliki kandungan air yang banyak di dalamnya, hal ini membuat jamur portobello mudah mengalami pembusukan.
Terlebih lagi perlakuan yang salah dalam proses penyimpanannya dapat menyebabkan jamur portobello lebih cepat mengalami proses pembusukan.
Berikut ini langkah-langkah dalam menyimpan jamur portobello secara benar dan tidak cepat membusuk :
Seperti pada jenis jamur lainnya, jamur portobello juga mudah sekali membusuk apabila tidak disimpan dengan cara yang benar.
Jamur portobello merupakan salah satu bahan pangan yang sering kali dikonsumsi oleh manusia dari berbagai belahan dunia, sehingga muncullah berbagai jenis masakan yang memakai bahan dasar jamur portobello.
Namun, ada beberapa tips yang harus diperhatikan dalam mengolah jamur portobello, berikut ini tips dalam mengolahnya :
Dalam mengolah semua jenis jamur jangan mencoba untuk mencuci atau merendamnya menggunakan air. Hal ini dikarenakan tekstur jamur yang seperti spon dapat menyerap air.
Penyerapan air pada jamur portobello dapat menyebabkan tekstur yang dimilikinya menjadi lembek atau bisa menjadi hancur ketika dimasak.
Untuk membersihkan bagian jamur portobello yang kotor sebaiknya menggunakan tisu atau kertas [3].
Jamur portobello tidak baik apabila di olah menggunakan suhu yang tinggi. Hal ini akan mengakibatkan kerusakan pada tekstur dan juga kandungang gizi di dalam jamur.
Selain itu, memasaknya dengan suhu yang tinggi, membuat komponen yang ada di dalam jamur portobello menjadi senyawa yang dapat memicu kanker [1,3].
Jamur portobello sangat cocok apabila di olah dengan cara dipanggang, hal ini dikarenakan jamur portobello memiliki tekstur seperti daging sapi dan aroma yang segar.
Namun, jamur portobello kurang cocok apabila dimasak dengan cara dijadikan sup, tetapi bukan berarti tidak bisa digunakan untuk bahan campuran sup, hanya saja tidak begitu cocok apabila jamur portobello dijadikan sebagai bahan tambahan sup [3,4].
Sebagian jenis jamur yang dapat dikonsumsi, tidak dapat di bersihkan menggunakan air dikarenakan dapat membuatnya cepat membusuk dan merubah teksturnya.
Ada beberapa resep masakan dari jamur portobello yang dapat dijadikan sebagai panduan memasak yang nikmat dan juga bergizi. Berikut ini beberapa resep dari jamur portobello :
Jamur Portobello Panggang
Jamur Portobello Krispi
Mengolah jamur portobello sebaiknya tidak menggunakan suhu panas yang tinggi atau memasaknya sebentar saja, karena jika terlalu lama memasaknya dapat merubah kandungan gizi pada jamur portobello.
1. Funda Atila, Mustafa Nadhim Owaid, Mohammad Ali Shariati. The nutritional and medical benefits of Agaricus Bisporus: A review. 7 (3) 281-286. Journal of microbiology, biotechnology and food sciences; 2017.
2. Sandra Peterson, Edralin A. Lucas, Djibril Traore, Lawrance Christopher, Christine French. Effects of Portabella mushrooms on collagen-induced arthritis, inflammatory cytokines, and body composition in dilute brown non-agouti (DBA1) mice. 9:279-296. Functional Foods in Health and Disease; 2011.
3. Mustafa Nadhim Owaid, Anson Barish, Mohammad Ali Shariati. Cultivation of Agaricus bisporus (button mushroom) and its usages in the biosynthesis of nanoparticles. 2: 537–543. Open Agriculture; 2017.
4. Giuseppe Zicari. The cultivation of Agaricus bisporus (champignon) mushrooms. Vol.14; 155-160. Progress in Nutrition; 2012.
5. Barry Halliwell, Irwin K. Cheah and Richard M. Y. Tang. Ergothioneine – a diet-derived antioxidant with therapeutic
potential. FEBS Letters; 2018.
6. Irina Borodina, Louise C. Kenny, Cathal M. McCarthy, Kalaivani Paramasivan, Etheresia Pretorius. The biology of ergothioneine, an antioxidant nutraceutical. Nutrition Research Reviews; 2020.
7. Yao Olive Li, Andrew R. Komarek. Dietary fibre basics: Health, nutrition, analysis, and applications. 1, 47–59. Food Quality and Safety; 2017.
8. Rizwan Hasan Khan, Mohammad Khursheed Siddiqi and Parveen Salahuddin. Protein Structure and Function. Basic Biochemistry; 2017.