Batuk dan bersin bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja, terutama akan lebih sering saat seseorang memiliki alergi terhadap sesuatu.
Namun pada beberapa kasus, batuk dan bersin bisa disertai dengan keluarnya kencing.
Hal ini bukan suatu kebetulan apabila terjadi berulang dan perlu untuk segera mengetahui penyebab dibaliknya [1,2,3].
Kondisi seperti ini dapat berkaitan dengan inkontinensia urine tipe inkontinensia stres [1,2,3].
Perlu diketahui bahwa inkontinensia urine adalah kondisi ketika seseorang tidak dapat menahan dorongan untuk buang air kecil dan berakibat pada mengompol [1,2,4,5].
Inkontinensia urine sendiri terbagi menjadi empat tipe kondisi, yakni sebagai berikut [4,5] :
Dari keempat jenis inkontinensia urine, inkontinensia stres adalah yang paling tepat untuk menggambarkan kondisi keluar kencing saat batuk dan bersin [1,2].
Daftar isi
Inkontinensia stres adalah salah satu tipe spesifik dari inkontinensia urine di mana urine atau air kencing keluar tanpa bisa dikendalikan [3].
Pada inkontinensia stres, keluarnya kencing bisa disebabkan oleh tekanan atau stres di bagian uretra atau kandung kemih, seperti misalnya saat olahraga mengangkat beban atau aktivitas mengangkat benda yang berat [3].
Namun umumnya, batuk, bersin, dan tertawa juga dapat menyebabkan keluarnya kencing [3,4].
Pada kondisi ini, otot sfingter uretra atau otot dasar panggul mengalami kelemahan sehingga tidak mudah mengencang saat seseorang mencoba menahan dorongan kencing [3,4].
Ada kalanya, bukan karena otot tersebut melemah, melainkan karena telah rusak sehingga inkotinensia urine terjadi [3,4].
Selain olahraga, angkat benda berat, tertawa, batuk dan bersin, beberapa aktivitas berikut juga bisa menyebabkan kencing tiba-tiba keluar [3] :
Inkontinensia stres terjadi karena otot pada saluran kencing (sfingter uretra dan dasar panggul) melemah, namun penting juga untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kelemahan otot saluran kencing seperti berikut [1,2,3,5] :
Inkontinensia stres penyebab keluar kencing saat batuk dan bersin dapat diatasi dengan beberapa langkah ini [1,2,3] :
Menurunkan berat badan agar terhindar dari obesitas, berhenti merokok, dan membatasi kafein, soda dan alkohol bisa dilakukan.
Bagi penderita konstipasi kronis atau sembelit jangka panjang bisa memperbanyak asupan serat atau segera berkonsultasi dengan dokter untuk solusi terbaik.
Latihan dasar panggul atau senam kegel adalah sebuah cara yang bertujuan memperkuat otot dasar panggul.
Prosedur operasi adalah opsi terakhir yang dapat ditempuh oleh penderita inkontinensia stres untuk memperbaiki otot uretra dan kandung kemih.
Segera konsultasikan dengan dokter dan periksakan diri apabila keluar kencing saat batuk dan bersin terlalu sering dan sudah lama terjadi.
1. Deborah Weatherspoon, Ph.D., MSN & Chaunie Brusie. What Causes Peeing While Coughing?. Healthline; 2019.
2. Deborah Weatherspoon, Ph.D., MSN & Ann Pietrangelo. Peeing When You Sneeze: Why Does It Happen?. Healthline; 2020.
3. Tania Lugo & John Riggs. Stress Incontinence. National Center for Biotechnology Information; 2022.
4. Linh N. Tran & Yana Puckett. Urinary Incontinence. National Center for Biotechnology Information; 2022.
5. Johns Hopkins Medicine. Urinary Incontinence in Women. Johns Hopkins Medicine; 2023.
6. Agatha Catherine. Analisis Hubungan Sindrom Metabolik Terhadap Inkontinensia Urin Wanita Pralansia pada Anggota PERSIT KODIM 0410 Kota Bandar Lampung. Digital Library Universitas Lampung; 2023.
7. Tamara G. Bavendam, M.D., M.S & Douglas M. Van Drie, M.D. Urinary incontinence. Office on Women's Health. Urinary incontinence; 2021.
8. Urology Care Foundation. Stress Urinary Incontinence (SUI). Urology Care Foundation; 2023.