Daftar isi
Paraquat merupakan salah satu jenis herbisida kimia yang digunakan untuk pertanian, biasanya digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan gulma dan rumput.
Paraquat ini memang bermanfaat untuk mematikan gulma, namun dapat menyebabkan keracunan fatal hingga kematian jika terhirup atau tertelan oleh manusia.
Keracunan paraquat biasanya berlangsung dalam waktu yang cepat dan gejalanya akan berkembang dengan cepat. Seseorang yang menelan atau menghirup paraquat dalam jumlah tertentu cenderung akan mengalami pembengkakan dan nyeri di bagian mulut dan tenggorokan. Setelah itu biasanya penderita keracunan paraquat akan mengalami gejala sebagai berikut [1]
Orang yang menelan cairan paraquat dalam jumlah yang sedikit pun juga dapat menyebabkan keracunan yang fatal. Dalam beberapa hari atau minggu setelah menelan paraquit dalam jumlah yang sedikit, orang tersebut kemungkinan akan mengalami beberapa efek fatal seperti kegagalan fungsi organ, jaringan parut paru-paru, gagal jantung, gagal ginjal, dan gagal liver.[1]
Sedangkan orang yang menelan cairan paraquat dalam jumlah yang besar akan menyebabkan beberapa gejala parah dalam beberapa jam hingga hari, yaitu sebagai berikut:
Penyebab keracunan paraquat ini paling sering karena menelan bahan kimia tersebut. Biasanya orang yang mengalami keracunan paraquat karena mereka mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bahan kima tersebut. Jika paraquat tertelan maka dapat menyebabkan resiko yang fatal hingga kematian.
Kematian akibat mengonsumsi paraquat bisa terjadi akibat adanya peradangan parah di bagian yang mengelilingi pembuluh darah utama dan saluran udara pernapasan manusia.
Pekerja atau petani yang sering berada di sekitar bahan kimia sangat rentan terhadap keracunan paraquat. Dampak dari seringnya menghirup paraquat dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan dapat menejadi penyebab utama penyakit yang dikenal sebagai paru-paru paraquat.
Paraquat dapat menimbulkan kerusakan pada organ tubuh ketika menyentuh lapisan mulut, lambung, atau usus. Selain itu penelitian juga membuktikan bahwa paraquat dapat merusak fungsi ginjal, hati, dan kerongkongan. [3,4]
Keracunan paraquat ini juga bisa disebabkan setelah terpapar pada kulit. Kemungkinan besar terjadi kontak secara berkepanjangan dan konsentrasi kimia paraquat yang tinggi. Kontak dengan bahan kimia Paraquat dapat menyebabkan beberapa masalah pada kulit seperti perih atau ruam. [5]
Apabila Anda merasa bahwa Anda atau kerabat Anda telah secara tidak sengaja mengonsumsi atau terpapar paraquat, maka segera untuk mencari bantuan medis daruat. Kemudian jika Anda memiliki makanan atau minuman yang Anda yakini bahwa itu menjadi sumber kontaminasi maka Anda bisa membawanya ke rumah sakit untuk diuji. [1]
Dokter atau pihak rumah sakit akan memerintahkan untuk melakukan tes darah atau tes urin segera sehingga bisa diketahui kadar bahan kimia yang ada di dalam tubuh. Selain itu tes darah juga dilakukan untuk membantu mengetahui dan mengevaluasi kerusakan pada organ manusia. [1]
Nantinya serangkain tes akan membantu dokter untuk mengetahui dan memantau kesehatan tubuh orang yang keracunan secara keseluruhan dengan melihat beberapa faktor seperti hidrasi, kadar elektrolit, atau fungsi organ tubuh yang memburuk.
Pengobatan untuk kasus keracunan paraquat ini terdiri dari beberapa tahap. Berikut ini beberapa pengobatan kasus keracunan paraquat di rumah sakit [2]:
Terapi awal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan kandungan paraquat dari dalam tubuh (dekontaminasi) dan mencegah penyerapan lebih lanjut apabila penderita mengalami keracunan paraquat dengan cara tertelan. Terapi awal ini biasanya menggunakan activated charcoal (arang aktif) atau Fuller’s earth.
Pengoabatan kedua dapat dilakukan dengan pemsangan NGT atau nasogastric tube. Tahap ini dapat dipertimbangkan untuk kontaminasi yang terjadi dalam waktu 1 jam.
Pada kasus keracunan paraquat ini dapat dilakukan juga perawatan intensif dengan memberikan infus, kemudian obat-obatan yang membantu pernapasan dan meningkatkan tekanan darah rendah, penggunaan ventilator yang mendukung pernapasan, dan biasanya juga disediakan dialisis untuk gagal ginjal.
Tidak ada obat atau penangkal yang secara spesifik terbukti untuk mengatasi keracunan paraquat.
Meskipun ada pengobatan untuk mengatasi keracunan paraquat, namun tentu saja akan lebih baik apabila kita melakukan pencegahan. Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan menghirup atau menelan bahan kimia yang dapat membahayakan jiwa ini. Berikut merupakan pencegahan untuk keracunan paraquat. [1]
Meningat bahwa paraquat ini dapat menyebabkan beberapa efek yang fatal bahkan hingga kematian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk dapat melakukan pencegahan. Salah satunya adalah dengan memperhatikan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi, apabila sedang berada di area yang kontak dengan paraquat. Jika Anda merasa bahwa makanan atau minuman telah bersentuhan atau terpapar paraquat, maka sebaiknya jangan dikonsumsi.
Kemudian di area yang memang dikenal penggunaan paraquat, maka hanya minum air kemasan atau minuman kemasan lainnya saja untuk mencegah minuman terkontaminasi bahan kimia ini.
Setelah menggunakan bahan kimia, terutama paraquat maka segera mandi untuk menghindari paparan paraquat menempel di tubuh Anda. Atau jika Anda merasa telah menyentuh atau kontak dengan paraquat cair, maka segera lepaskan pakaian dan hindari untuk menyentuh pakaian Anda yang tekontaminasi. Anda dapat membersihkan tubuh Anda dengan mandi.
Lalu apabila Anda mengenakan softlens atau lensa kontak, lepaskan setelah Anda mencuci tangan dengan bersih dan buang lensa kontak bersama pakaian yang tadi terkontaminasi.
Pencegahan yang dapat Anda lakukan selanjutnya adalah mencuci secara bersih dan berkala barang-barang yang sekiranya berada di area yang menggunakan paraquat. Hal ini untuk mencegah terjadinya paparan paraquat.
Apabila pekerjaan Anda berhubungan dengan penggunaan paraquat, maka pastikan bahwa Anda membaca semua label bahan kimia tersebut dengan cemat. Perhatikan bagaimana cara penggunaannya, kadarnya, penanganannya, hingga prosedur penyimpannya.
1. Ana Gotter, Judith Marcin M.D. Paraquat Poisoning. Healthline; 2018.
2. Emergency Preparedness and Response. Case Definition: Paraquat Posioning. CDC; 2018.
3. Blanc PD. Acute responses to toxic exposures. In: Broaddus VC, Mason RJ, Ernst JD, et al, eds. Murray and Nadel's Textbook of Respiratory Medicine. 6th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2016.
4. Welker K, Thompson TM. Pesticides. In: Walls RM, Hockberger RS, Gausche-Hill M, eds. Rosen's Emergency Medicine: Concepts and Clinical Practice. 9th ed. Philadelphia, PA: Elsevier; 2018.
5. Jacob L.Heller, Virginia Mason, David Zieve. Paraquat Poisoning. MedlinePlus; 2019.