Tinjauan Medis : drg. Jefrianto Wololy
Kista adalah infeksi, dengan menyadari penyebabnya maka semakin mudah mencegahnya. Jika kista telah terjadi, semakin dini disadari maka penanganan akan semakin mudah dan keberhasilan akan lebih baik. Jika
Kista periapikal atau disebut juga sebagai kista radikuler, terjadi sekitar 75 % dari semua kista yang mempengaruhi rahang manusia. [1]
Dikutip dari Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia yang terbit pada Desember 2019, bahwa prevalensi kista radikuler cukup tinggi di beberapa negara seperti negara Turki (54.7%), Mexico (54.1%), dan India (33.59%). [2]
Sementara di Indonesia sendiri, belum ada data yang dapat menunjukkan kejadian kista periapikal secara nasional. Penelitian pernah dilakukan di RS dr. Wahidin Sudirohusodo selama periode 1999-2008. Dalam penelitian tersebut kasus kista periapikal hanya ditemukan sebanyak 2 (11,2%). [3]
Daftar isi
Kista adalah kantung atau benjolan berisi cairan, udara, atau zat padat seperti rambut. [1]
Kista yang terbentuk pada ujung akar gigi nonvital yang jaringan pulpanya (sarafnya) sudah mati akibat karies (gigi berlubang) atau trauma gigi, maka disebut sebagai kista periapikal atau kista radikular. [4]
Kista ini merupakan jenis kista odontogenik (rongga berisi cairan patologis yang dilapisi oleh epitel odontogenik) yang paling sering ditemukan di rongga mulut. [2]
Kista periapikal terjadi pada pasien dengan kisaran usia yang luas, tetapi paling sering terjadi pada orang dewasa yang masih muda. [1]
Kista periapikal diklasifikasikan ke dalam dua jenis yang berbeda yaitu sebagai berikut: [9]
1. Kista true periapikal
Kista true periapikal adalah rongga berisi cairan yang seluruhnya dikelilingi oleh lapisan epitel. Kista ini dapat muncul pada jaringan tubuh manapun dan ukurannya bervariasi. Pengobatan jenis kista ini membutuhkan perawatan bedah seperti sistektomi, yaitu prosedur pembedahan untuk mengangkat kista dari tubuh.
2. Kista pseudo periapikal
Kista pseudo periapikal Adalah rongga berisi cairan yang tidak dibatasi epitel. Kista jenis ini Pengobatan kista jenis ini dapat melalui terapi saluran akar tradisional. Kista pseudo biasanya tidak menimbulkan gejala (asimptomatik) ketika kista berukuran kecil tetapi ketika ukurannya meningkat dapat menunjukkan gejala seperti mual, muntah, kehilangan nafsu makan, diare, dan demam.
Berikut ini adalah fakta-fakta menarik seputar kista periapikal yang perlu Anda ketahui: [1, 4, 7]
Tinjauan umum Kista periapikal adalah rongga berisi cairan yang paling sering terjadi di rongga mulut, umumnya dialami oleh orang dewasa muda.
Siapa yang paling berisiko mengalami kista periapikal?
Siapapun baik pria maupun wanita dapat berisiko terkena kista periapikal. Dalam kebanyakan kasus, orang dewasa yang berusia muda lebih berisiko terkena kista periapikal. [1]
Kista perapikal biasanya disebabkan oleh infeksi gigi karena karies gigi (gigi berlubang). Apabila Apabila karies gigi dibiarkan saja tanpa adanya pengobatan maka akan menyebabkan inflamasi pada jaringan pulpa gigi (pulpitis) dan dapat memunculkan kematian saraf pada gigi tersebut.
Setelah gigi nonvital (mati) lama kelamaan akan dapat terbentuk kista periapikal di ujung akar gigi tersebut. Area tulang rahang gigi yang paling umum terkena kista periapikal adalah daerah rahang bawah dan rahang atas. Kista ini paling sering terlihat pada usia pertengahan hingga tua. [1, 4, 5]
Sebagian besar Kista periapikal biasanya muncul tanpa gejala (Asimptomatik). Jika kista terinfeksi kemungkinan dapat menyebabkan pembengkakan yang terjadi secara perlahan, sensitif terhadap suhu dan terasa sakit atau nyeri. [7]
Kapan harus ke dokter?
Jika Anda khawatir bahwa Anda menderita kista periapikal, bicarakan segera dengan dokter spesialis gigi Anda untuk dilakukan pemeriksaan. [4, 5]
Pada kasus yang jarang kista periapikal dapat menyebabkan komplikasi yang mencakup: [7]
Diagnosis kista periapikal umumnya dideteksi melalui berbagai pemeriksaan berikut ini:
Kista periapikal biasanya tidak menunjukkan gejala dan menyebabkan sekitar 75 % lesi periapikal. Lesi ini umumnya dideteksi dengan pemeriksaan radiografi secara rutin. [6]
Pada pemeriksaan radiografi, lesi tampak berbentuk seperti buah pir atau bulat, unilocular, lucent dan terletak di daerah periapikal gigi. Lesi biasanya berukuran kurang dari 1 cm. [4, 6]
Radiografi konvensional dan computed tomography (CT) dapat mendeteksi perubahan patologis pada tingkat organ/jaringan. Selain itu, CT juga dapat membantu membedakan antara granuloma periapikal dan kista yang dapat terlihat serupa pada tampilan radiografi. [1, 5]
Pemeriksaan ini diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosis kista periapikal. Secara histopatologis, kista radikular dilapisi seluruhnya atau sebagian oleh epitel skuamosa berlapis. Lapisan-lapisan ini mungkin terpisah sebagian dan ketebalannya berkisar dari 1 hingga 50 lapisan sel. [5, 6]
Setelah didiagnosis, kista radikular dapat diobati dengan tanpa pembedahan, seperti terapi saluran akar, atau dengan pembedahan. Pada kista yang besar dan berdekatan dengan struktur kraniofasial, seperti foramen mental atau sinus maksilaris umumnya diobati dengan dekompresi (pengurangan tekanan udara) dan terapi saluran akar. [5]
Sistektomi adalah proses pembedahan untuk pengangkatan kista yang diikuti oleh mukosa dan penutupan luka untuk mengurangi kemungkinan regenerasi kista. Idealnya pengobatan ini digunakan sebagi pengobatan ini digunakan untuk kista yang kecil. [1, 5]
Pembedahan dengan Marsupialisasi juga dapat dilakukan yaitu pembedahan kista yang diikuti dengan penjahitan tepi gingiva yang mengelilingi kista agar tetap terbuka.
Prognosis setelah perawatan menguntungkan bagi sebagian orang. Dalam beberapa kasus dimana tidak ada respon yang signifikan setelah terapi, non-bedah dan / atau bedah, infeksi akan tetap ada di saluran akar. [5]
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya kista periapikal/kista gigi yaitu: [8]
1. Brad W. Neville et, al. 2020. ScienceDirect. Periapical cysts
2. Silviana Farrah Diba, Lusi Epsilawati2, Rike Kapriani. 2019. Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia. Kista radikuler besar yang melibatkan dasar cavum nasalis
3. Freddy G. Kuhuwael, Nova Pieter, Nasrul. 2009. Journal of dental,jaw and face development and science. Kista odontogenik di Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
4. Dr Yuranga Weerakkody. 2020. radiopaedia. Periapical cyst
5. Dr. Damien Jonas Wilson, MD. 2020. news-medical. Periapical cyst
6. Jeevanand Deshmukh et, al. 2014. US National Library of Medicine. Giant radicular cyst of the maxilla
7. Annie S. Morrison, MD , Kelly Magliocca, DDS, MPH. 2014. pathology outlines. Mandible & maxilla
Odontogenic cysts Radicular (periapical) cyst
8. Anonim. 2020. westcoastinternational. Periapical cyst
9. Varun Pandula. 2020. juniordentist.com. Different between True and Pseudo Cyst