Daftar isi
Kista sebasea adalah kista non kanker yang sering terjadi pada kulit. Kista adalah sebuah abnormalitas di tubuh yang mungkin mengandung cairan atau materi semi-cairan. [3]
Kista sebasea adalah hal yang sering terjadi, menyerang paling tidak 20% dari orang dewasa, dan ukurannya bervariasi dari beberapa milimeter hingga lebih dari 5 sentimeter. [4]
Kista Sebasea, atau yang dikenal juga sebagai kista epidermoid, adalah benjolan jinak terkapsulasi atau nodul subepidermal yang diisi dengan materi keratin. [6]
Meskipun kebanyakan kista sebasea kebanyakan berlokasi pada wajah, leher, dan tubuh, kista sebasea dapat ditemukan dimanapun termasuk di skrotum, kelamin, jari, dan mukosa bukalis. [6]
Kista berukuran kecil umumnya tidak terasa sakit. Kista berukuran besar dapat terasa tidak nyaman ataupun sampai terasa sakit. Kista berukuran besar pada wajah dan leher dapat menyebabkan tekanan dan sakit. [3]
Kista jenis ini umumnya diisi dengan serpihan kulit atau keratin, dimana juga merupakan elemen yang membentuk kulit dan kuku. Kebanyakan kista sebasea lembut atau lunak saat disentuh. [3]
Pada beberapa kasus, kista dapat meradang dan menjadi keras saat disentuh. Kulit di sekitar area kista dapat menjadi merah dan/atau hangat. Drainase dari kista tersebut akan berwarna putih keabuan dan seperti keju, dengan bau yang menyengat. [2]
Kista sebasea disebut tidak biasa dan mungkin dapat memicu kanker apabila [3] :
Kista sebasea terbentuk dari glandula sebasea. Glandula sebasea adalah kelenjar yang memproduksi minyak (sebum) yang menyelubungi rambut dan kulit anda. [3]
Kista dapat terbentuk jika glandula atau duktus (saluran dimana minyak mengalir keluar) mengalami kerusakan atau tersumbat. Hal ini umumnya terjadi karena trauma di area tersebut. [3]
Trauma tersebut dapat berupa garukan, luka operasi, atau kondisi kulit tertentu, seperti jerawat. Kista sebasea tumbuh perlahan, jadi trauma dapat terjadi beberapa minggu atau beberapa bulan sebelum anda menyadari kehadiran kista tersebut. [3]
Penyebab lain dari kista sebasea adalah [3] :
Konsultasi dengan dokter tidak diperlukan kecuali kista berukuran besar dan berlokasi di tempat yang tidak umum seperti mulut atau wajah. Pada keadaan tersebut, konsultasi dengan spesialis kulit akan lebih menjamin. [6]
Orang dewasa dengan kista sebasea di lokasi yang jarang terjadi seperti jari tangan dan kaki, riwayat banyak lipoma, dan ada riwayat keluarga terkena kanker kolon harus memiliki kecurigaan dengan sindrom Gardner dengan rujukan spesialis. [6]
Dokter umumnya mendiagnosa kista sebasea setelah pemeriksaan fisik sederhana. Jika kista anda tidak umum, dokter mungkin membutuhkan tes tambahan untuk mengetahui kemungkinan kanker. Anda juga mungkin membutuhkan tes ini jika anda ingin melakukan operasi pembuangan kista. [3]
Beberapa tes umum yang sering digunakan untuk kista sebasea adalah [3] :
Untuk contoh, sebuah abses (sekumpulan nanah dibawah lapisan kulit) atau sebuah lipoma (massa jaringan lemak non-kanker) dapat menyerupai kista sebasea. Untuk memastikan diagnosa yang tepat, anda harus pergi menemui dokter. [5]
Dokter anda dapat mengatasi kista dengan melakukan drainase atau operasi untuk menghilangkannya. Normalnya, kista akan dihilangkan. Hal ini bukan karena kista sebasea berbahaya melainkan untuk asalan estetika dan kosmetik. [3]
Dikarenakan banyak kista yang tidak membahayakan untuk kesehatan anda, dokter akan mengizinkan anda untuk memilih penanganan yang akan dilakukan untuk anda. [3]
Penting sekali untuk diingat bahwa tanpa operasi, kista anda dapat kembali lagi. Penanganan terbaik adalah untuk mengangkat kista secara sempurna melalui operasi. Beberapa orang memutuskan untuk menghindari operasi karena akan menyebabkan bekas luka. [3]
Kista yang terinfeksi dapat membutuhkan penanganan lebih lanjut. Hal terbaik untuk kista terinfeksi ini adalah untuk menghindari penghilangan kista apabila masih aktif meradang. [4]
Dokter dapat menggunakan salah satu dari metode dibawah ini untuk menghilangkan kista anda, yaitu [3] :
Setelah kista anda dihilangkan, dokter dapat memberikan anda antibiotik salep untuk mencegah infeksi. Anda harus menggunakan antibiotik ini sampai proses penyembuhan selesai. Anda juga dapat diberikan krim bekas luka untuk mengurangi kemunculan bekas luka operasi. [3]
Pengobatan dirumah yang paling mungkin dilakukan adalah menjaga kista tetap bersih. Penderita harus menerapkan kebersihan untuk menghindari infeksi dan mencegah kista datang kembali. [4]
Penderita dapat membuat kista dan area disekitarnya bersih dirumah dengan membersihkannya dengan kain bersih, kain katun, atau dengan bahan balutan medis (kasa). Basuh kista dengan air secara perlahan dengan air yang bersih dan hangat, kemudian di keringkan. [4]
Jika kista tidak menyebabkan masalah apapun, tidak ada alasan yang kuat untuk mencari pengobatan medis. [4]
Tidak ada banyak cara untuk mencegah pembentukkan kista sebasea, sebagaimana kista sebasea bukanlah hasil dari kebersihan yang buruk atau sesuatu yang bisa di kontrol seseorang. [1]
Ada satu pengecualian, untuk beberapa orang dengan kasus jerawat berat, hal ini dapat juga membentuk kista sebasea. Seseorang dengan riwayat jerawat berat dapat mengetahui pembentukkan kista sebasea tidak seperti jerawat tersebut. Mereka pun akan bingung. [1]
Satu-satunya cara untuk mencegah kista sebasea untuk penderita jerawat sedang hingga berat adalah untuk menangani jerawat anda dan menjaga tetap dibawah kontrol dengan medikasi. Medikasi jerawat yang populer seperti isotretinoin dapat diperlukan untuk penderita jerawat berat, dan obat ini dapat mencegah pembentukkan kista sebasea. [1]
1. Anonim. Sebaceous Cysts vs. Acne: Identification, Treatment, and Prevention. Northeast Dermatology Associates; 2020.
2. Anonim. Sebaceous Cysts: Management and Treatment. Cleveland Clinic; 2016.
3. Debra Sullivan & Lydia Krause. What's Causing This Sebaceous Cyst?. Healthline; 2018.
4. Debra Sullivan & Markus MacGill. What to Know About Sebaceous Cysts. Medical News Today; 2020.
5. Tracee Cornforth & Brian Levine, MD. When to Worry About a Sebaceous Cyst. Very Well Health; 2020.
6. Zito PM & Scharf R. Epidermoid Cyst. Treasure Island: StatPearls; 2020.