Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Koilonikia atau kuku sendok adalah kelainan bentuk pada kuku dimana kuku terlihat tipis dan lunak, dan berbentuk seperti sendok sehingga mampu menampung setetes air. Banyak penyebab terjadinya koilonikia,
Daftar isi
Koilonychia adalah kelainan yang terjadi pada kuku atau disebut juga kuku yang berbentuk sendok (cekung). Koilonychia berpengaruh pada bentuk kuku. Tedapat banyak sekali penyebab seseorang bisa mengalami terjadinya koilonychia, tetapi kondisi ini seringkali dikaitkan dengan kurangnya zat besi pada tubuh [1].
Kuku yang tumbuh tidak normal membentuk sebuah cekungan seperti sendok sehingga dapat menampung tetesan air di permukaannya. Hal ini umum terjadi pada bayi yang baru lahir, anak-anak dan bahkan orang dewasa [3,5].
Kondisi ini normal, seringkali terlihat pada kuku bayi dan akan menghilang dengan sendirinya, seiring bertambahnya usia pada bayi [4].
Pada umumnya, bentuk kuku yang normal cenderung melengkung ke bawah dan cembung. Permukaan kuku yang terlihat datar bisa menjadi tanda awal koilonychia sebelum membentuk sebuah cekungan. Hal ini lebih sering terjadi pada kuku jari tangan daripada kuku kaki [2].
Selain kurangnya zat besi pada tubuh, seseorang juga mungkin mengalami koilonychia karena memiliki anemia atau rendahnya sel darah merah dari biasanya.
Jika Anemia yang menjadi penyebab koilonychia pada kuku Anda, gejala berikut mungkin juga terjadi seperti [3,4]:
Selain anemia dan kekurangan zat besi yang kronis, pada umumnya koilonychia juga disebabkan oleh berbagai hal meliputi:
Kekurangan zat besi merupakan penyebab koilonychia yang sering terjadi, ini merupakan penyakit kekurangan nutrisi yang paling umum di dunia yang sangat berpengaruh pada anak-anak dan wanita yang subur.
Seseorang yang tidak cukup mengonsumsi folat, protein, dan vitamin C dapat mengalami kekurangan zat besi. Seseorang dengan sindrom Plummer-Vinson bisa saja memiliki koilonychia [2]
2. Kondisi Autoimun
Gejala koilonychia karena kurangnya autoimun juga dapat terjadi dengan [2,3]:
3. Eksposur Lingkungan
Para ilmuan menyatakan bahwa terdapat hubungan antara minyak bumi dengan koilonychia. Resiko koilonychia akan meningkat pada beberapa orang yang mungkin bekerja sebagai penata rambut atau orang-orang yang sering bekerja dengan produk yang mengandung minyak bumi.
Orang yang tinggal di dataran tinggi juga lebih beresiko memiliki koilonychia, sebab semakin tinggi suatu tempat maka memiliki tingkat oksigen yang rendah. Hal ini dapat berpengaruh pada kurangnya zat besi dalam tubuh [1,2,3].
4. Faktor Genetik
Koilonychia juga dapat terjadi karena faktor genetik, meliputi [2]:
5. Kondisi Lain
Koilonychia juga berhubungan dengan kondisi berikut [2,3]:
6. Penyakit Atau Hal Lain Yang Mungkin Berkaitan Dengan Koilonychia
Beberapa penyakit atau hal lain yang mungkin berkaitkan dengan koilonychia meliputi [3,4]:
Orang yang memiliki risiko koilonychia lebih tinggi meliputi [2]:
Pengobatan untuk koilonychia tergantung pada penyebabnya. Seorang dokter mungkin akan mengambil riwayat medis yang lengkap serta melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin meminta untuk melakukan tes darah.
Menurut The Office of Dietary Supplements (ODS), setidaknya orang dewasa harus mendapatkan jumlah zat besi 8 miligram (mg) untuk laki-laki dan 18 miligram (mg) untuk wanita dalam makanan mereka setiap harinya [2].
Mengatur pola makan yang sehat dapat menjadi solusi untuk pengobatan. Karena mengatur makanan yang mengandung lebih banyak zat besi dapat menghindarkan seseorang dari perubahan kuku yang tidak diinginkan [2].
Untuk anemia yang merupakan penyebab paling umum dari koilonychia, dokter akan membuatkan resep suplemen zat besi dan menyarankan perubahan pada pola makan. Sehingga penderita mendapatkan lebih banyak zat besi dari makanan [3].
Anda harus memastikan untuk selalu mengikuti petunjuk konsumsi suplemen zat besi dengan benar, sehingga tubuh dapat menyerap nutrisi dalam jumlah yang tepat. Jika tubuh tidak menyerap vitamin B-12 dari makanan, dokter mungkin akan menyuntikkan vitamin B-12 secara berkala [3].
Makanan yang akan kaya zat besi untuk mencegah anemia, ini termasuk [2,3]:
Menjaga kuku agar tetap bersih dan pendek perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya koilonychia atau kuku sendok, dan juga untuk menghindari infeksi pada area yang rusak.
Tindakan pencegahan lainnya termasuk [3]:
Berikut ini tips untuk merawat kuku dan mencegah terjadinya masalah pada kuku antara lain [2]:
1. Vivek Kumar MD, Sourabh Aggarwal MD, Alka Sharma MD & Vishal Sharma MD. Nailing the Diagnosis: Koilonychia. The Permanente Journal; 2012.
2. Megan Metropulos MS RDN & Debra Rose Wilson Ph D MSN RN IBCLC. Koilonychia: Why are my nails spoon shaped?. MedicalNewsToday; 2019.
3. Marjorie Hecht & Debra Sullivan Ph D MSN R N CNE COI. Spoon Nails (Koilonychia). Healthline; 2017.
4. Melissa Conrad Stöppler MD. Koilonychia: Symptoms & Signs. MedicineNet; 2019.
5. Dipali G Rathod & Sidharth Sonthalia. Spoon Nails. NCBI; 2020.