Kuku merupakan salah satu organ aksesori kulit yang melekat pada ujung jari. Kuku tersusun atas lapisan-lapisan keratinosit yang telah mati. Lapisan keratinosit tersebut membuat kuku bersifat keras tetapi tetap lentur.
Kuku berfungsi sebagai pelindung jari. Selain itu, kuku juga dapat menggambarkan kondisi kesehatan seseorang.
Kuku yang sehat tampak berkilau, halus, dan warnanya selaras antara bagian permukaan dengan bagian tepi. Kuku yang sehat tidak retak, kaku, dan rusak [1].
Perubahan-perubahan pada kuku, seperti perubahan warna, bentuk, tekstur, atau ketebalan, tidak selalu menandakan kondisi kesehatan yang serius. Perubahan normal yang umumnya terjadi pada kuku di antaranya seperti kuku menjadi lebih tebal atau lebih rapuh seiring bertambahnya usia, atau kuku berubah warna dan menjadi lebih longgar hingga terlepas setelah cedera [2].
Namun, perubahan pada kuku tetap harus diwaspadai karena dapat mengindikasikan suatu penyakit yang serius dan perlu penanganan yang tepat.
Salah satu perubahan yang dapat terjadi pada kuku adalah kuku melengkung. Kuku melengkung dapat menjadi gejala adanya gangguan lokal atau sistemik.
Daftar isi
Kuku melengkung terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk dan penyebabnya, yaitu :
Kuku sendok dalam istilah medis dikenal dengan sebutan Koilonychia. Koilonychia merupakan kondisi ketika kuku melengkung ke bawah, sehingga kuku dapat menahan tetesan air seperti sendok [4].
Koilonychia normal terjadi pada bayi muda dan tidak membutuhkan penanganan khusus karena akan menghilang seiring bertambahnya usia.
Namun, jika Koilonychia terjadi pada rentang usia lain dapat menandakan kondisi kesehatan seseorang, seperti anemia defisiensi zat besi, gangguan tiroid, atau hemokromatosis [3].
Jari tabuh yang dikenal juga dengan istilah nail clubbing atau clubbing finger merupakan suatu kondisi ketika jaringan di bawah kuku menebal, sehingga ujung jari membulat dan kuku melengkung di atasnya [5,9].
Nail clubbing dapat merupakan suatu gejala penyakit paru-paru atau penyakit kardiovaskular. Selain itu, nail clubbing juga berkaitan dengan penyakit radang usus, penyakit liver, dan AIDS [7].
Kuku penjepit atau dikenal dengan istilah pincer nail dan onychomatricoma umumnya terjadi pada jari kaki. Pada kondisi ini, ujung kuku terlihat lebih melengkung.
Pincer nail dapat merupakan penyakit keturunan. Meskipun mekanisme perkembangannya belum diketahui, tetapi kondisi ini dapat didasari oleh penyakit sistemik atau obat-obatan [4].
Kuku tanduk merupakan suatu kondisi ketika kuku menjadi kuning, mengeras, dan melengkung seperti tanduk domba jantan.
Kuku tanduk sering terjadi pada kuku kaki dan dapat berkembang pada siapa saja, terutama orang dewasa. Kuku tanduk dalam istilah medis dikenal dengan onychogryphosis [8,10].
Sindrom kuku kuning ditandai dengan penebalan kuku dan perubahan warna kuku menjadi kuning kehijauan yang sering dikaitkan dengan penyakit sistemik, umumnya adalah limfedema dan efusi pleura [4].
Sindrom kuku kuning biasanya terjadi pada orang dewasa, tetapi dapat juga terjadi pada anak-anak.
Kuku melengkung dapat disebabkan oleh masalah kesehatan yang mendasarinya. Hal tersebut dapat bersifat sementara, seperti infeksi jamur, atau kronis, seperti psoriasis.
Berikut penjelasan tentang hal-hal yang umumnya dapat menyebabkan kuku melengkung :
Kuku melengkung seperti sendok dapat menandakan tubuh mengalami anemia defisiensi zat besi. Hal ini dikarenakan zat besi dapat membantu menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku.
Selain kuku melengkung, anemia zat besi juga dapat menyebabkan kelelahan, detak jantung yang cepat, pusing, dan rambut rontok [3].
Adanya gangguan pada proses pertukaran oksigen dapat mendasari terjadinya nail clubbing.
Gangguan pertukaran oksigen dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah dan jaringan berkurang, sehingga pembuluh darah mengalami vasodilatasi dan aliran darah ke ujung jari meningkat [7,9].
Sekitar 90% orang dengan psoriasis mengalami perubahan pada kuku mereka. Selaian kuku melengkung, gejala yang timbul adalah penebalan kuku dan kuku berlubang [3].
Hemokromatosis merupakan kelainan genetik yang menyebabkan tubuh menyerap zat besi terlalu banyak dari makanan.
Normalnya, tubuh hanya dapat menyerap sekitar 1 gram zat besi setiap waktu. Namun, kondisi ini menyebabkan penumpukan zat besi hingga 5 gram.
Penumpukan zat besi tersebut dapat memengaruhi pertumbuhan kuku menjadi melengkung [3,7].
Meskipun awalnya perubahan kuku tidak disertai dengan gejala tertentu, tetapi perubahan pada kuku tetap perlu diperhatikan.
Jika muncul gejala yang lain, segera konsultasikan ke dokter agar dapat diketahui penyebab yang mendasarinya dan mendapat pengobatan yang tepat [3].
Kuku yang tumbuh melengkung dapat menjadi tanda kondisi kesehatan yang serius sehingga perlu penanganan khusus dari dokter.
Selain pengobatan dari dokter, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk merawat kuku yang melengkung, yaitu sebagai berikut [6,10] :
1. Jessica K.Reineckea & Molly A.Hinshaw MD, FAAD. Nail Health in Women. Volume 6, Issue 2. International Journal of Women's Dermatology; 2020.
2. Anonim. Nail Problems. NHS; 2021.
3. Hana Ames & Cynthia Cobb, DNP, APRN, WHNP-BC, FAANP. What Causes Curved Nails?. MedicalNewsToday; 2021.
4. Archana Singal & Rahul Arora. Nail As A Window of Systemic Disease. Volume 6, Issue 2. Indian Dermatology Online Journal; 2015.
5. S. Murdan. Transverse Fingernail Curvature in Adults: A Quantitative Evaluation and The Influence of Gender, Age, and Hand Size and Dominance. Volume 33. International Journal of Costemic Science; 2011.
6. Ann Pietrangelo & Alana Biggers, M.D., MPH. Nail Abnormalities, Healthline; 2019.
7. Anonim. Fingernails: Possible Problems. Mayo Clinic; 2019.
8. Dann Brenan, MD. What Is Onychogryphosis?. WebMD; 2021.
9. Robert A Schwartz, MD, MPH & Gregory M Richards, MD. Clubbing of the Nails. Medscape; 2021.
10. Scott Frothingham & Cynthia Cobb, DNP, APRN, WHNP-BC, FAANP. Toenails That Grow Upward. Healthline; 2018.