Tinjauan Medis : dr. Christine Verina
Lipoma adalah tumor jinak yang berasal dari jaringan adiposa, lemak, dan jaringan fibrosa.Lipoma biasanya terjadi pada usia 40-60 tahun. Penyebab lipoma bisa disebabkan karena genetik ataupun penyakit
Penyakit lipoma dilaporkan mengalami peningkatan selama beberapa dekade terakhir. Hingga saat ini, tingkat prevalensi lipoma adalah 1% dari populasi dunia (3 dari 1000 orang per tahun). [1]
Walaupun penyakit lipoma tidak dianggap sebagai penyakit berbahaya, namun penyakit ini dapat menjadi permasalahan serius jika tidak diketahui dan ditangani dengan baik. [2]
Daftar isi
Lipoma merupakan salah satu permasalahan yang dikeluhkan dalam dunia kesehatan terutama dermatologis. Pada dasarnya penyakit ini merupakan tumor jinak yang berlokasi di antara jaringan otot dan lapisan kulit. Tumor tersebut tersusun dari jaringan adiposa, lemak, dan jaringan fibrosa. [3]
Meskipun dapat terjadi pada berbagai usia, umumnya lipoma lebih sering terjadi pada orang dewasa dengan umur berkisar 40-60 tahun. Namun demikian, penyakit ini juga dapat terjadi pada balita. [1]
Beberapa penelitian menyebutkan lipoma lebih sering muncul pada daerah kaki, dan tangan (mencapai 50% kasus). [4] Penelitian lain juga menyebutkan 13% pasien memiliki lipoma pada area leher dan kepala. [5]
Namun, lipoma juga dapat muncul pada bagian organ dalam seperti saluran pencernaan. [6] Pada beberapa kasus, lipoma juga dapat muncul pada faring, laring, neuron, dan daerah lainnya. [2] [5]
Secara umum, terdapat dua jenis lipoma yang sering terjadi pada pasien, yaitu: [3] [5] [7]
Lipoma jenis ini terasa lunak dan berbentuk bulat. Umumnya lipoma jenis ini terjadi sekali pada pasien obesitas dan individu dengan berat badan berlebih. Pada umumnya lipoma jenis ini lebih sering terjadi pada wanita.
Multiple lipoma adalah kondisi dimana lipoma tersebar pada beberapa daerah khususnya daerah badan, kaki, dan tangan. Pada umumnya, lipoma jenis ini lebih sering ditemukan pada pria. Tekstur dari benjolan lipoma jenis ini juga lebih keras dibandingkan solitary lipoma.
Hingga saat ini tidak diketahui mekanisme terjadinya lipoma dalam tubuh. Namun salah satu penelitian mengajukan hipotesis bahwa penyakit ini muncul akibat trauma pada area tertentu sehingga menyebabkan necrosis atau kerusakan pada jaringan adiposa. Hal ini berujung pada perubahan sitokin dalam tubuh dan memicu diferensiasi pre-adiposit [8].
Faktor Genetik
Berdasarkan studi kasus lipoma disebabkan faktor genetik, diketahui bahwa sebanyak 65% lipoma dilaporkan berasosiasi dengan gangguan genetic pada gen pemicu tumor yaitu high-mobility group AT-hook 2 (HMGA2).
Gen ini diketahui berlokasi pada kromosom 12q13-15. Kemudian 10% kasus lipoma tersebut disebabkan oleh hilangnya kromosom 13q dan 5% sisanya disebabkan perubahan kromosom 6p21-23 yang berpengaruh terhadap kemunculan lipoma. [1] [2]
Umur
Beberapa literatur menyebutkan bahwa individu berumur 40-60 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk terpapar penyakit ini. [1]
Asosiasi dengan Penyakit Bawaan
Beberapa penyakit yang dilaporkan dapat berasosiasi dengan kemunculan penyakit lipoma adalah sebagai berikut:[9]
Gejala yang biasa muncul diantaranya:
Pada umumnya keberadaan lipoma tidak begitu membahayakan, namun penderita disarankan ke dokter untuk memeriksakan diri jika mengalami ciri sebagai berikut: [3] [9]
Keberadaan lipoma umumnya tidak membahayakan, namun ciri lipoma agak sulit dibedakan dengan tumor ganas seperti liposarcoma (kanker jaringan lemak).
Liposarcoma merupakan kondisi dimana lipoma bertumbuh sebagai tumor ganas, dimana lipoma tumbuh dalam jumlah banyak dan hanya berisi lemak. [7]
Jika tidak ditangani dengan cepat, liposarcoma dapat menjalar melalui metastasis ke organ lain seperti paru-paru, tulang, dan otak. [10]
Lipoma dapat dideteksi dengan: [1] [3] [9] [10]
Pada umumnya, dokter akan melakukan observasi pada pasien untuk mendeteksi lipoma dari segi bentuk dan kekenyalan. Area lipoma juga akan terasa lebih dingin karena keberadaan lemak.
Teknik bioimaging biasanya diperlukan untuk melihat lokasi lipoma dalam organ tertentu yang sulit dilihat secara kasat mata. Terdapat beberapa alat yang dapat digunakan untuk visualisasi seperti USG, CT-Scan, dan MRI.
Metode-metode ini umumnya bekerja dengan melakukan scanning pada area tubuh yang diduga memiliki lipoma. Namun, alat-alat yang digunakan hanya dapat memperlihatkan keberadaan jaringan lipoma pada tubuh, namun tidak dapat membedakan tumor jinak atau liposarcoma.
Metode ini dilakukan untuk membedakan lipoma dengan liposarcoma [3]. Pada saat Jaringan lipoma diambil untuk keperluan biopsi, jaringan lipoma umumnya akan terlihat berwarna kekuningan disebabkan oleh lemak. Observasi mikroskop akan memperlihat bentuk jaringan yang mirip seperti busa sabun.
Pada umumnya keberadaan lipoma tidak membahayakan, namun untuk alasan kecantikan lipoma dapat dihilangkan dengan konsultasi bersama dokter. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain: [11]
Metode Non-invasif
Pengobatan dengan metode non-infansif dapat dilakukan dengan injeksi fosfatidil kolin. Injeksi senyawa fosfatidil kolin langsung pada daerah lipoma dapat digunakan untuk memecah dan melarutkan jaringan lemak pada daerah tersebut.
Dosis maksimum senyawa fosfatidil kolin adalah 2500 mg dan pengobatan ini umumnya dilakukan 3 kali dengan rentang waktu 6-8 minggu.
Tindakan ini tidak dapat dilakukan untuk menghilangkan lipoma 100%, namun metode ini bersifat non-invasif sehingga sering dipertimbangkan. Metode pengobatan ini tidak disarankan untuk pasien dengan kondisi sebagai berikut: [11]
Konsultasi secara menyeluruh dengan dokter sangat diperlukan untuk memastikan keamanan dari pengobatan ini. [11]
Metode Invasif
Metode laser umumnya sering digunakan untuk menghilangkan jaringan adiposa. Panas yang dikeluarkan dari metode ini dapat merusak dan menghancurkan jaringan target. Intensitas laser dapat bervariasi dari 3-8 W, disesuaikan dari efek samping dan karakter lipoma. [8]
Pada umumnya prosedur operasi dilakukan dengan melakukan sterilisasi dan anestesi pada daerah lipoma.
Pengangkatan jaringan dilakukan dengan melakukan pemotongan pada area kulit disekitar lipoma. Kemudian, jaringan lipoma dapat diekstrak menggnakan hemostat. [8]
Operasi lokal untuk mengangkat jaringan lemak penyebab lipoma disarankan jika keberadaan lipoma mengganggu. Lipoma tidak dapat dibedakan dengan jaringan kanker, seperti liposarcoma atau tumor ganas. [6,9].
Mekanisme yang belum jelas dan penyebab yang masih belum dikarakterisasi membuat cara pencegahan terhadap penyakit ini belum diketahui.
Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter anda jika menemukan pertumbuhan benjolan asing yang cepat untuk mendeteksi kemungkinan penyakit lipoma.
1. Ahmad Charifa, Talel Badri. 2020. National Center for Biotechnology Information, U.S National Library of Medicine, National Institutes of Health. Lipomas, Pathology.
2. Angelo Paolo Dei Tos. 2010. Science Direct. Adipocytic Tumors.
3. Javad Parvizi MD FRCS, Gregory K Kim MD Associate Editor. 2010. Science Direct. Chapter 133-Lipoma.
4. Bettina Burger, Nadja Cattani, Swantje Trueb, Rpsaria De Lorenzo, Mauro Albertini, Emanuele Bontognali, Christoph Itin, Nthalie Schaub, Peter H Itin, Karl Heinimann. 2011. Prevalence of Skine Lesions in Familial Adenomatous Polyposis: A Marker for Presymptomatic Diagnosis.
5. Mohamed H Abd El-Monem, Alaa H Gaafar, Emad A Magdy. 2005. National Center for Biotechnology Information, U.S National Library of Medicine, National Institutes of Health. Lipomas of the head and neck: presentation variability and diagnostic work-up.
6. Kim Eun Yong. 2019. Science Direct. 11-Subepithelial Lesions.
7. Frank E Adair MD, George T Pack MD, JH Farrior MD. 1932. National Center for Biotechnology Information, U.S National Library of Medicine, National Institutes of Health. Lipomas
8. Matthew Boyer, Stephen Monette, Alexander Nguyen, Thomas ZIpp, William David Aughenbaugh, Amit Janardhan NImunkar. 2015. Clinical Dermatology Journal. A review of techniques and procedures for lipoma treatment.
9. Logan Kolb, Hassana Barazi, Juan A Rosario-Collazo. 2020. National Center for Biotechnology Information, U.S National Library of Medicine, National Institutes of Health. Lipoma.
10. J Philip Sapp DDS MS, Lewis R Eversole DDS MSD MA, George P. Wysocki DDS PHD. 2004. Science Direct. Connective Tissue Lesions.
11. Dr. Soni Nanda. 2011. Journal of Cutaneous and Aesthetic Surgery. Treatment of lipoma by injection lipolysis.