Menstruasi atau haid adalah hal yang pasti dialami wanita ketika sudah memasuki masa pubertas. Setiap sebulan sekali, wanita biasanya mengalami haid atau keluarnya darah kotor dari alat kelamin [3].
Terkadang, haid disertai dengan beberapa gejala seperti nyeri. Rasa nyeri seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari dan tak jarang juga dapat merusak suasana hati.
Rasa nyeri haid ini muncul karena adanya kontraksi rahim akibat proses peluruhan darah pada dinding rahim dan produksi hormon prostaglandin yang terlibat dalam haid. Semakin banyak kadar hormon prostaglandin dalam tubuh, semakin parah juga rasa nyeri yang akan dirasakan [3].
Apabila hal ini terus berlanjut, nyeri haid yang lama dan menjadi parah dapat menyempitkan pembuluh darah yang menyuplai rahim. Maka dari itu, bagi wanita yang mengalami nyeri haid sebaiknya menjaga makanan dan minuman yang akan dikonsumsi [3].
Ada beberapa jenis makanan dan minuman yang apabila dikonsumsi dapat memperparah rasa nyeri saat haid. Meskipun ada beberapa wanita yang tak pernah mengalami nyeri saat haid, tetap saja mereka harus menghindari sejumlah makanan dan minuman yang dilarang saat haid.
Pasalnya, sejumlah makanan dan minuman ini juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang yang sedang haid.
Berikut adalah beberapa makanan yang dilarang dikonsumsi saat mengalami nyeri haid:
Hal pertama yang harus dihindari saat nyeri haid adalah makanan atau minuman yang mengandung kafein. Hal ini dikarenakan kandungan kafein dapat menyempitkan pembuluh darah dan menaikkan tekanan darah yang dapat memperburuk rasa nyeri saat mengalami haid [1,2].
Seperti contohnya kafein dalam minuman kopi. Kafein dalam kopi dapat menyebabkan retensi air dan perut kembung serta juga dapat memperburuk sakit kepala.
Selain itu, kafein juga dapat menyebabkan vasokonstriksi atau biasa disebut penyempitan pembuluh darah, sehingga hal ini dapat menambah rasa nyeri ketika haid. Efek lain dari kafein adalah dapat memperburuk suasana hati dan juga kondisi tubuh saat sedang haid [2,3].
Oleh karena itu, sebaiknya batasi asupan kafein harian dan hentikan konsumsi kafein jika menimbulkan rasa nyeri saat haid.
Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak garam dapat menyebabkan retensi air atau kelebihan cairan, sehingga menyebabkan perut kembung. Untuk mengurangi perut kembung, sebaiknya jangan menambahkan garam ke dalam makanan dan hindari juga makanan olahan yang mengandung banyak garam.
Parahnya, wanita haid yang terlalu banyak mengonsumsi garam biasanya menimbulkan rasa sakit kepala, lemas dan mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, untuk sementara waktu sebaiknya ganti garam dengan rempah-rempah alami lainnya agar rasa makanan yang dikonsumsi tetap terasa sedap [1,2,3].
Alkohol dapat menimbulkan sejumlah efek negatif pada tubuh, yang dapat memperburuk gejala menstruasi. Efek yang akan timbul setelah mengonsumsi alkohol adalah dapat membuat tubuh kekurangan cairan (dehidrasi), yang dapat memperburuk sakit kepala dan menyebabkan perut kembung.
Alkohol juga diklaim dapat memperburuk gejala PMS yang dirasakan wanita haid. Pasalnya, alkohol dapat menurunkan kadar gula darah secara drastis, sehingga wanita menjadi lebih sensitif, mudah marah, gelisah dan kelelahan [1,2].
Adanya perubahan hormon saat haid mengakibatkan kadar gula menjadi tidak stabil, sehingga keinginan untuk mengonsumsi makanan manis menjadi lebih besar. Namun bagi wanita yang sedang haid, sebaiknya kurangi atau hindari makanan yang mengandung gula.
Alasannya, makanan yang tinggi gula dapat menyebabkan gangguan haid karena mengganggu kinerja hormon estrogen yang bertugas untuk menyeimbangkan metabolisme tubuh. Makanan tinggi gula juga dapat menyebabkan kembung yang dapat memperburuk rasa nyeri [1,2].
Makanan yang mengandung tinggi lemak dapat menyebabkan perut kembung dan juga kram perut. Hal ini disebabkan karena makanan jenis ini dapat meningkatkan tingkat estrogen dalam tubuh.
Ketika tingkat estrogen meningkat, rahim menjadi tak seimbang sehingga meningkatkan rasa nyeri saat haid. Makanan yang mengandung tinggi lemak antara lain daging merah, yang di dalam dagingnya juga merangsang produksi prostaglandin atau hormon yang menyebabkan meningkatnya rasa nyeri saat haid [1,2].
Produk olahan susu seperti susu instan, yoghurt, mentega dan keju mengandung asam arakidonat yang tinggi. Asam arakidonat adalah asam lemak omega 6 cair yang dapat menyebabkan kram haid.
Hal ini dikarenakan asam arakidonat dapat memicu zat prostaglandin yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan dapat meningkatkan pembekuan darah sehingga dapat meningkatkan rasa nyeri saat haid. Oleh karena itu, sebaiknya hentikan terlebih dulu mengonsumsi produk olahan susu saat tamu bulanan datang [1,2].
Minuman bersoda memang sangat pas untuk melepas dahaga apalagi ketika cuaca sedang panas. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa minuman bersoda memiliki kandungan gula yang sangat tinggi.
Pasalnya, gula yang tinggi dapat membuat tubuh menjadi mudah lemas. Selain itu, kalori yang terdapat pada minuman bersoda sangatlah tinggi dan dapat memperburuk PMS yang dialami wanita karena mereka menjadi lebih mudah emosi dan tersinggung [1,2].
Wanita yang menyukai makanan pedas baiknya untuk menghindari makanan ini terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan makanan pedas dapat mengganggu sistem pencernaan.
Mengonsumsi makanan yang terlalu pedas dapat membuat seseorang mengalami diare, kembung dan juga nyeri perut. Kombinasi masalah pada sistem pencernaan tersebut tentu saja akan membuat rasa sakit akibat PMS menjadi semakin parah dan tidak nyaman [1,2].
1. Smita Dey. Period Foods: What to Eat & What not to Eat During Period. The World Book; 2021.
2. Sian Ferguson. 16 Foods to Eat (and Some to Avoid) During Your Period. Healthline; 2019.
3. Kaur, R. & Kaur, K. Menstrual Hygiene, Management, and Waste Disposal: Practices and Challenges Faced by Girls/Women of Developing Countries. 1-9. Journal of Environmental and Public Health; 2018.