Darah tinggi merupakan penyakit yang sangat umum terjadi, dan berkembang ketika aliran darah melalui pembuluh arteri penderita memiliki tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan normal [1].
Pada dasarnya darah tinggi merupakan alarm tanda waspada yang harus kita perhatikan untuk semua kasus. Namun sebaiknya kita memahami bagaimana darah tinggi dikategorikan membahayakan nyawa dan bagaimana yang dianggap relatif normal dan masih aman. Berikut penjelasan tentang tingkat tekanan darah pada orang dewasa :
Keadaan tekanan darah sistolik kurang dari 120 mmHg atau antara 110 – 120 mmHg dan diastolik kurang dari 80 mmHg dapat dikatakan tekanan darah masih normal untuk orang dewasa [3, 6].
Ketika tekanan darah sistolik pada angka 120-139 mmHg dan diastolik di angka 80-89 mmHg dapat dikatakan bahwa tekanan darah sudah mulai menunjukkan masalah atau warning [6].
Sangat disarankan untuk segera mengganti pola makan minum penderita dan juga mengurangi berat badan. Bahkan jika penderita memiliki penyakit diabetes sangat disarankan untuk segera menemui dokter [6].
Tekanan darah sistolik pada angka 140 bahkan lebih dan diastolik 90 mmHg atau lebih sudah dapat dikatakan jika seseorang tersebut telah mengidap darah tinggi [6].
Apalagi jika penderita tersebut sudah berusia 13 tahun ke atas atau termasuk orang dewasa dan bacaan sistolik dan diastolik penderita tersebut konsisten pada angka tersebut, sangat disarankan untuk segera menemui dokter [1].
Dokter biasanya akan menyarankan para penderita penyakit hipertensi dengan mengganti pola dan asupan makan sehari-hari [3]. Berikut beberapa daftar makanan yang dilarang untuk penderita darah tinggi atau hipertensi :
Daftar isi
Garam (sodium) merupakan hal yang harus dijauhi oleh penderita darah tinggi. Penderita sangat disarankan untuk menghindari hal tersebut karena berdasarkan studi terdapat kaitan antara naiknya asupan sodium dengan naiknya tekanan darah [2].
Hindarkan makanan yang mengandung kadar garam tinggi seperti sup dan juga makanan yang dipanggang. Penderita dapat menggantinya dengan makanan lain yang direbus tanpa garam, atau hanya dengan sedikit garam [5].
Untuk menjaga berat tubuh, penderita darah tinggi juga wajib untuk mengurangi asupan gula dalam jumlah yang signifikan. Semua makanan manis harus memiliki kadar lemak yang rendah seperti gelatin, jeli, permen, dan sirup atau sorbet dan es krim harus dipilih yang memiliki kadar lemak sedikit [6].
Penderita darah tinggi sangat dilarang untuk mengkonsumsi gula dalam jumlah yang tinggi, oleh karena itu mereka selalu diwajibkan untuk menjaga serta melihat kadar gula dalam setiap produk makanan yang dikonsumsi [5].
Selain garam (sodium) hal lain yang harus dijauhkan dari penderita darah tinggi adalah konsumsi alkohol.
Alkohol dapat mempengaruhi tekanan darah tinggi dimana pria dewasa hanya diperbolehkan meminum alkohol tidak lebih dari 2 botol per hari dan wanita 1 botol per hari jika tidak ingin risiko terkena penyakit tersebut meningkat [5].
Rokok juga merupakan hal yang harus segera dihentikan jika seseorang menderita darah tinggi. Konsumsi rokok setiap hari ditengarai dapat meningkatkan risiko penyakit darah tinggi termasuk penyakit turunannya seperti jantung, stroke dan gangguan pernafasan [5].
Daging-dagingan baik itu daging sapi, ikan, maupun unggas dan daging sejenis lainnya yang memiliki kandungan lemak dalam jumlah tinggi sangat tidak disarankan untuk penderita hipertensi [8]. Konsumsi daging tinggi lemak tersebut dapat memicu obesitas sehingga meningkatkan risiko penderita penyakit darah tinggi dan kardiovaskular [6].
Penderita diabetes memang diminta untuk membatasi asupan sodium namun juga diminta untuk meningkatkan asupan makanan yang tinggi akan potassium atau kalium [2].
Terdapat hubungan linear antara konsumsi sodium dan juga meningkatkan tekanan dalam darah (hipertensi) begitu pula sebaliknya. Berdasarkan studi yang telah dilakukan pada beberapa individu, bahwa dengan mengurangi asupan yang mengandung sodium secara periodik selama beberapa hari bahkan tahun dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan [2].
Selain rokok dan juga alkohol penderita hipertensi juga diharapkan untuk mengurangi asupan tinggi kafein yang terdapat pada berbagai produk makanan dan minuman [1].
Secara signifikan ternyata kafein yang terdapat pada minuman seperti kopi, teh dan cola dapat meningkatkan tekanan darah dalam tubuh [3].
Produk susu yang mengandung lemak dan juga krim serta keju baik yang sudah diolah maupun belum merupakan makanan yang sebaiknya dibatasi oleh para penderita darah tinggi [8].
Makanan yang telah diproses dan memiliki bahan dasar susu atau krim dari susu umumnya mengandung lemak yang cukup tinggi dan ini sangat berbahaya bagi penderita hipertensi yang harus menjaga berat badan [6].
Hindari makanan dan minuman mengandung susu kecuali jika anda yakin bahwa produk tersebut termasuk ke dalam produk rendah lemak.
Makanan yang mengandung minyak juga sebaiknya dihindari oleh penderita darah tinggi. Contohnya saja produk seperti margarin, mentega, minyak kelapa sawit dan juga minyak kelapa karena mengandung lemak jenuh yang berbahaya bagi penderita darah tinggi dan penyakit kardiovaskular [8, 9].
Sudah banyak rekomendasi dari tenaga medis atau dokter yang memang melarang penderita darah tinggi mengkonsumsi makanan yang mengandung minyak. Sebut saja gorengan yang saat ini banyak dijumpai di Indonesia. Lemak yang terkandung di dalamnya belum termasuk bahan yang digunakan sangat berisiko bagi penderita darah tinggi [9].
Telur mengandung kadar kolesterol yang sebaiknya juga dibatasi konsumsinya oleh penderita darah tinggi. Meskipun studi belum menunjukkan secara pasti kaitan konsumsi telur dengan naiknya risiko penyakit kardiovaskular [9].
Namun berdasarkan rekomendasi secara umum, konsumsi telur terutama pada penderita diabetes dan juga darah tinggi sebaiknya dibatasi 3-4 butir telur dalam seminggu dan tidak lebih. Konsumsi telur setiap hari sangat-sangat dihindari [9].
1. Anonim. High Blood Pressure (Also known as Hypertension). National Heart, Lung, and Blood Institute; 2020.
2. Kjeld Hermansen. Diet, blood pressure and hypertension. Volume 83. British Journal of Nutrition; 2000.
3. Anonim. Diet and blood pressure. Heart UK the Colesterol Charity; 2020.
4. Suzanne Oparil, Maria Czarina Acelajado, George L. Bakris, Dan R. Berlowitz, Renata Cífková, Anna F. Dominiczak, Guido Grassi, Jens Jordan, Neil R. Poulter, Anthony Rodgers, and Paul K. Whelton. Hypertension. National Center for Biotechnology; 2019.
5. Anonim. High Blood Pressure. National Institute on Aging; 2020.
6. US. Department of Health and Human Services. Your Guide to Lowering Your Blood Pressure with DASH. National Institutes of Health - National Heart, Lung, and Blood Institute; 2006.
7. Anonim. Hipertension (High Blood Pressure). National Center for Complementary and Integrative Health; 2018.
8. Anonim. Hypertension (High Blood Pressure) Nutrition Therapy. American Dietetic Association; 2020.
9. K Srinath Reddy, and Martijn B Katan. Diet, nutrition and the prevention of hypertension and cardiovascular diseases. Public Health Nutrition; 2004.