Makanan, Minuman dan Herbal

7 Makanan Yang Harus Dihindari Setelah Operasi Fam

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Makanan yang harus dihindari setelah operasi fam, perlu untuk anda ketahui. Fam adalah Fibrodenoma atau fibrodenoma mamae yaitu lesi jinak yang umum pada payudara yang biasanya muncul sebagai massa payudara tunggal pada wanita muda. Diasumsikan sebagai penyimpangan payudara normal atau produk dari proses hiperplastik, bukan neoplasma sejati[1].

Memiliki fibrodenoma dapat meningkatkan risiko kanker payudara dibandingkan dengan wanita tanpa fibrodenoma. Jika fibrodenoma yang kompleks, ini mungkin berarti risiko kanker payudara yang sedikit lebih tinggi[2]. Pengangkatan benjolan payudara merupakan operasi untuk mengangkat benjolan yang mungkin merupakan kanker payudara[3].

Pengangkatan benjolan payudara dilakukan sebagai operasi rawat jalan. Anda akan diberikan anestasi umum, Prosedur ini dilakukan dalam waktu sekitar 1 jam[3]. Kemudian jika anda telah melakukan operasi fam, terdapat beberapa makanan yang harus anda hindari untuk menghindari terhambatnya proses penyembuhan dan kemungkinan komplikasi.

1. Daging Merah

Jika seseorang memasak daging merah pada suhu tinggi, hal ini dapat memicu pelepasan racun. Selain itu, daging olahan dan potongan daging dingin cenderung memiliki kandungan tinggi lemak, garam dan pengawet. Oleh karena itu, hindari konsumsi daging merah setelah melakukan operasi fam karena risiko nya dapat menyebabkan kanker payudara[4].

2. Makanan Berlemak

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tidak semua lemak berdampak buruk setelah dikonsumsi[4]. Namun lemak dari makanan olahan tampaknya meningkatkan risiko kanker payudara. Namun, beberapa lemak nabati dapat membantu menguranginya.

Lemak trans yaitu jenis lemak yang umum dalam makanan olahan. Seperti gorengan, beberapa biskuit, donat dan kue. Setelah anda melakukan operasi fam, anda harus membatasi asupan lemak trans. Hal ini dilakukan agar tidak menghambat proses penyembuhan[5].

3. Makanan Cepat Saji

Mengkonsumsi makanan cepat saji, memang bukanlah sesuatu hal yang baik. Seringkali mengkonsumsi makanan cepat saji dikaitkan dengan banyak kerugian jika dikonsumsi secara berlebihan. Seperti penyakit jantung, obesitas, diabetes dan kanker payudara[6][7]. Oleh karena itu, agar tidak menghambat proses penyembuhan setalah operasi fam, sebaiknya anda harus menghindari konsumsi makanan cepat saji.

4. Makanan Tinggi Gula

Dalam sebuah penelitian pada tahun 2016, tikus yang mengonsumsi makanan tinggi gula seperti makanan khas di Amerika Serikat lebih mungkin untuk mengembangkan tumor kelenjar susu yang mirip dengan kanker payudara pada manusia[8]. Sehingga anda harus menghindari mengkonsumsi makanan tinggi gula setelah operasi fam. Selain itu, tumor ini lebih mungkin menyebar atau bermetastasis[4].

5. Gorengan

Penelitian menunjukkan bahwa makanan yang digoreng dapat meningkatkan risiko kanker payudara secara signifikan[9]. Sehingga agar penyembuhan anda tidak terganggu dan dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan, sebaiknya hindari konsumsi gorengan.

6. Alkohol

Alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen dan menyebabkan kerusakan DNA. Dalam penelitian, mencatat bahwa wanita yang mengonsumsi minuman beralkohol per minggu dapat meningkatkan risiko terkena kanker sebesar 15%. Menurut perkiraan, dengan setiap minuman tambahan per hari risiko naik sekitar 10%[10]. Oleh karena itu, hindari mengkonsumsi makanan yang mengandung alkohol setelah operasi fam.

7. Karbohidrat Olahan

Makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara adalah karbohidrat olahan. Sehingga jika dikonsumsi setelah operasi fam, dapat mengganggu proses penyembuhan. Oleh karena itu, cobalah untuk mengganti karbohidrat olahan seperti roti putih dan makanan panggang manis, dengan produk gandum utuh dan sayuran padat nutrisi[11].

Pentingnya Melakukan Pemeriksaan Fam atau Fibrodenoma

Tidak ada data yang jelas tentang kejadian fibrodenoma pada populasi umum. Dalam satu penelitian, tingkat kejadian fibrodenoma pada wanita yang diperiksa di klinik payudara adalah 75% sampai 13%[1]. Fibrodenoma terdiri dari sekitar 50% dari semua biopsi payudara, dan meningkat menjadi 75% untuk biopsi pada wanita di bawah usia 20 tahun[12][13].

Tidak ada faktor genetik yang diketahui dapat mengubah risiko fibrodenoma. Namun, dilaporkan oleh beberapa ahli riwayat keluarga kanker payudara pada kerabat tingkat pertama memiliki keterkaitan dengan peningkatan risiko pengembangan tumor ini[1].

Fibrodenoma sederhana tampaknya tidak terlalu meningkatkan risiko kanker payudara. Fibrodenoma kompleks tampaknya meningkatkan risiko sedikit lebih banyak daripada fibrodenoma sederhana[14]. Oleh karena itu, jika anda menemukan benjolan di payudara anda, maka segera hubungi dokter.

Jika fibrodenoma yang anda miliki terus tumbuh atau mengubah bentuk payudara, maka anda harus tetap berkonsultasi kepada dokter untuk memastikan bahwa kanker tidak menyebabkan perubahan. Terkadang tumor ini dapat berhenti tumbuh atau bahkan menyusut dengan sendirinya, tanpa pengobatan apapun.

Selam dokter yakin bahwa massa tersebut adalah fibrodenoma dan bukan kanker payudara, maka fibrodenoma dapat dibiarkan di tempatnya dan diawasi untuk memastikan fibrodenoma tersebut tidak tumbuh[14].

Oleh karena itu, sangat penting wanita yang memiliki fibrodenoma untuk menjalani pemeriksaan payudara secara teratur dan melakukan serangkaian tes untuk memastikan fibrodenoma tidak tumbuh[16]. Jika fibrodenoma harus dilakukan operasi, dokter bedah akan membuat sayatan kecil di payudara anda.

Kanker dan beberapa jaringan payudara normal di sekitarnya diangkat. Seorang ahli patologi akan memeriksa sampel jaringan yang diangkat untuk memastikan semua kanker telah diangkat. Terkadang,klip logam kecil akan ditempelkan di dalam payudara untuk menandai area pengangkatan jaringan[3].

Hal ini membuat area tersebut mudah untuk dilihat pada pemeriksaan selanjutnya. Apabila diperlukan, ini juga akan membantu memandu terapi radiasi. Kemudian, dokter bedah akan menutup kulit anda dengan jahitan atau staples[3].

1) Greenberg, R., et al. ncbi.nlm.nih.gov. Mangement of breast fibroadenomas. 1998.
2) Shintal, K. webmd.com. How are fibroadenomas treated?. 2021.
3) Brennan, P.F. medlineplus.gov. Breast lump removal. 2021.
4) Dresden, D. medicalnewstoday,com. Dietary choices to help prevent breast cancer. 2019.
5) Kotepui,M. ncbi.nlm.noh.gov. Diet and risk of breast cancer. 2016.
6) Chandran, U., et al. pubmed.ncbi.nlm.noh.gov. Intake of energy-dense foods,fast foods,surgary drinks, and breast cancer risk in African American and European America women. 2014.
7) Baharodan, Z., et al. pubmed.ncbi.nlm.noh.gov. Fast food pattern and cardiometabolic disorders: A review of currents studies. 2016.
8) Yan Jiang, et al. cancerres.aacrjournals.org. A source-enriched diet promotes tumorigenesis in mammary gland in part through glad in part through the 12-lipoxygenase pathway. 2016.
9) McDonell, K. healthline.com. Why are fried foods bad for you?. 2017.
10) Anonim. breastcancer.ord. Drinking alcohol. 2021.
11) Vieytes,C. A. M., et al. ncbi.nlm.nih.gov. Carbohydrate nutrition and the risk of cancer. 2019.
12) Franyz VK., et al. acsjournals.onlinelibrary.wiley.com. Incidance of chronic cystic disease in so-called normal breast: a study based on 255 postmortem examinations. 1951
13) Onuigb W.I.B. sciencedirect.com. Adolescent breast masses in Nigerian igbos. 1979.
14) Anonim. amp.cancer.org. Fibroadenomas of the breast. 2019.

Share