Diabetes ialah kondisi di mana tubuh mengalami gangguan atau tidak dapat memproduksi hormon insulin, atau ketika sel tubuh tidak merespon produksi insulin dengan benar. Insulin merupakan hormon yang membantu tubuh menyimpan dan menggunakan gula yang diserap dari makanan yang kita cerna[1].
Untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali, penderita diabetes dianjurkan membatasi konsumsi makanan manis dan tinggi gula. Meski demikian hal ini bukan berarti penderita diabetes tidak boleh mengkonsumsi makanan manis sama sekali. Konsumsi buah-buahan yang mengandung gula secara alami aman untuk penderita diabetes[2].
Pepaya disebut sebagai buah yang tidak menimbulkan risiko merugikan bagi penderita diabetes. Bukan hanya itu, pepaya memberikan banyak manfaat bagi penderita diabetes, antara lain:
Daftar isi
Indeks glikemik ialah nilai yang menunjukan berbagai jenis makanan yang mengindikasikan seberapa cepat konsumsi makanan tertentu meningkatkan gula darah. Indeks glikemik dapat membantu penderita diabetes untuk menjaga gula darah tetap dalam kisaran terkendali[2].
Makanan digolongan indeks glikemik rendah jika memiliki nilai 20-49, indeks glikemik sedang jika memiliki nilai 50-69, dan indeks glikemik tinggi jika memiliki nilai 70-100. Pepaya memiliki nilai 60 pada indeks glikemik. Sehingga konsumsi buah pepaya tidak menyebabkan peningkatan gula darah dengan terlalu cepat[2, 3].
Pepaya merupakan sumber serat yang baik. Satu buah pepaya ukuran sedang mengandung sekitar 4,7 gram serat. Dengan kandungan serat dan air yang tinggi, pepaya dapat mencegah konstipasi dan meningkatkan kesehatan saluran pencernaan[3, 4].
Konsumsi serat tidak menyebabkan kadar gula darah meningkat karena sistem pencernaan kita tidak dapat memecah serat. Selain itu, kandungan serat tinggi akan membuat sistem pencernaan memerlukan waktu lebih untuk mencerna pepaya. Sehingga mengkonsumsi pepaya membuat kita merasa kenyang lebih lama[2].
Rasa kenyang lebih lama dapat membantu untuk menurunkan berat badan dan mencegah kebiasaan makan cemilan tidak sehat, yang mana dapat berakibat merugikan bagi penderita diabetes[2, 5].
Penderita diabetes biasanya dianjurkan mengkonsumsi makanan tinggi serat untuk menurunkan kadar glukosa darah. Pepaya memiliki kandungan serat tinggi dan kandungan gula yang rendah (8,3 gram dalam satu cangkir pepaya potong), sehingga termasuk aman untuk penderita diabetes[5].
Studi menunjukkan bahwa penderita diabetes tipe 2 yang mengkonsumsi diet tinggi serat mengalami peningkatan kadar glukosa, insulin, dan lipid dalam darah. Sementara penderita diabetes tipe 1 yang mengkonsumsi diet tinggi serat memiliki kadar glukosa darah lebih rendah[4].
Dalam satu buah pepaya ukuran sedang mengandung vitamin C yang dapat memenuhi lebih dari 200% kebutuhan vitamin C harian. Pepaya juga kaya kandungan antioksidan seperti flavonoid dan likopen [2, 5].
Pepaya memiliki efek hipoglikemik pada tubuh. Kandungan antioksidan dalam pepaya dapat membantu mengendalikan gula darah[2].
Diabetes dapat meningkatkan risiko cardiac ailments. Kandungan vitamin C dan antioksidan dalam pepaya membantu mencegah penumpukan kolesterol dan pembentukan plak dalam arteri. Sehingga konsumsi pepaya juga membantu mencegah penyumbatan arteri dan menurunkan risiko penyakit jantung[3, 5].
Antioksidan juga membantu dalam regenerasi sel, yang mana sangat menguntungkan bagi penderita diabetes. Hal ini karena kadar gula darah yang tidak menentu akibat diabetes dapat mengarah pada kerusakan sel saraf[3].
Tingginya kandungan vitamin C dalam pepaya juga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, termasuk dalam melawan infeksi[5].
Bagi penderita diabetes baik tipe 1 atau 2, pepaya dapat sangat membantu karena dapat meningkatkan produksi insulin dalam tubuh. Selain itu, pepaya dapat memperlambat progres diabetes[3].
Pepaya menunjukkan efek anti hiperglikemik dan hipolipidemik. Studi menggunakan pepaya yang difermentasi menunjukkan bahwa cara pengolahan tersebut dapat mengurangi basik glikemia basal maupun postprandial serta meningkatkan profil lipid. Sehingga pepaya memiliki potensi untuk mencegah atau bahkan membalikkan kondisi pre-diabetik dalam populasi yang memiliki risiko lebih tinggi[6].
Pepaya mengandung senyawa antioksidan dan antimikroba dalam jumlah besar, serta menunjukkan aktivitas modulasi kesehatan, sehingga pepaya dapat menjadi buah pengobatan potensial untuk memperbaiki diabetes dan komplikasi yang berkaitan[6].
Selain sumber vitamin C dan antioksidan yang baik, pepaya mengandung berbagai vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Satu pepaya ukuran sedang mengandung sekitar 120 kalori, 30 gram karbohidrat (meliputi 5 gram serat dan 18 gram gula), dan 2 gram protein[2, 7].
Pepaya juga mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin E, vitamin K, magnesium, tembaga, panthothenic acid, lutein, folat, zeaxanthin, kalsium, kalium, serta alfa dan beta karoten[2, 7].
Berikut beberapa manfaat kesehatan dari kandungan vitamin dan mineral pepaya[2, 7]:
Antioksidan zeaxanthin menyaring sinar biru berbahaya untuk melindungi kesehatan mata dan menurunkan risiko serta progres dari degenerasi makuler terkait usia. Efek ini juga teramati pada mereka yang mengkonsumsi buah-buahan dalam jumlah besar, sekitar 3 porsi atau lebih per hari.
Pepaya juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin A dan flavonoid seperti beta karoten, zeaxanthin, cyptoxanthin, dan lutein. Flavonoid membantu menjaga kesehatan membran mukus di dalam mata dengan mencegah kerusakan.
Pepaya memiliki kandungan tinggi beta karoten. Konsumsi tinggi beta karoten terbukti menunjukkan penurunan risiko mengalami asma.
Mengkonsumsi beta karoten dapat menurunkan risiko kanker. Di Jepang, beta karoten menunjukkan asosiasi terbalik dengan perkembangan kanker kolon.
Menurut suatu studi dari Harvard School of Public Health’s Department of Nutrition, diet tinggi beta karoten pada pria muda memiliki efek protektif melawan kanker prostat.
Meningkatkan konsumsi makanan tinggi kandungan vitamin K seperti pepaya berperan penting bagi kesehatan tulang. Asupan vitamin K yang rendah berkaitan dengan risiko lebih tinggi mengalami fraktur tulang.
Konsumsi vitamin K yang mencukupi penting bagi tulang karena vitamin K berperan sebagai modifier dari protein matriks tulang. Selain itu, vitamin K membantu meningkatkan absorpsi kalsium dan dapat menurunkan ekskresi uriner kalsium. Hal ini berarti lebih bayak kalsium dalam tubuh digunakan untuk memperkuat dan membangun kembali tulang.
Pepaya dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan karena memiliki kandungan serat tinggi. Selain itu mengandung enzim yang disebut papain yang membantu pencernaan. Enzim ini dapat digunakan sebagai pelunak daging.
Papain juga memiliki efek menguntungkan untuk menyembuhkan kulit dan sering digunakan untuk mengatasi luka baring. Saat dihaluskan dan digunakan secara topikal, pepaya dapat membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah infeksi pada area yang terkena luka.
Serat dan vitamin dalam pepaya membantu menurunkan kolesterol dalam darah sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler. Kandungan kalium dalam pepaya juga berperan dalam menurunkan risiko penyakit jantung. Salah satu perubahan diet yang penting untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler ialah meningkatkan asupan kalium dengan menguragni asupan natrium. Dalam hal ini, mengkonsumsi pepaya dapat menjadi pilihan yang baik.
Pepaya mengandung choline, yaitu nutrisi yang sangat penting dan serbaguna yang membantu tubuh dalam proses tidur, pergerakan otot, belajar dan mengingat. Choline juga membantu menjaga struktur membran seluler, membantu pemghantaran impuls saraf, membantu absorpsi lemak dan mengurangi peradangan kronis.
Pepaya memberikan efek baik bagi kesehatan rambut karena mengandung vitamin A, yang mana dibutuhkan untuk produksi sebum yang menjaga kelembapan rambut. Vitamin A juga diperlukan untuk pertumbuhan jaringan tubuh, termasuk kulit dan rambut.
Mengkonsumsi pepaya dapat memenuhi kebutuhan vitamin C yang dibutuhkan untuk membentuk dan mempertahankan kolagen, yang mana berperan sebagai pendukung struktur kulit.
Mengkonsumsi pepaya dapat menurunkan risiko mengembangkan artritis. Pepaya memiliki efek anti peradangan sehingga baik untuk kesehatan tulang. Ditambah kandungan vitamin C di dalam pepaya dapat membantu menurunkan risiko artritis.
Menurut studi yang dipublikasikan di Annals of the Rheumatic Diseases, orang yang mengkonsumsi makanan yang rendah kandungan vitamin C tiga kali lebih rentan mengalami artritris dibandingkan yang tidak mengkonsumsi.
Mengkonsumsi buah pepaya dapat menjadi bagian diet sehat dan memiliki efek hipoglikemik (menurunkan gula darah) sehingga bermanfaat positif bagi penderita diabetes. Meski demikian, konsumsi pepaya sebaiknya dilakukan dalam jumlah sedang, dianjurkan membatasi hingga 1 atau 2 porsi dalam satu hari[2].
Pepaya memang memberi banyak manfaat bagi penderita diabetes, namun hal ini tidak lantas membuat pepaya menjadi cara utama untuk mengatasi diabetes[3].
Untuk mengendalikan kadar gula darah, penderita diabetes perlu mengkonsumsi diet seimbang yang disertai dengan olahraga dan penggunaan obat. Jika mengalami kesulitan untuk menentukan diet dan mengendalikan gula darah sebaiknya berkonsultasi dengan dokter[2].
1. Soumits Basu B. Pharma. Is Papaya Good for Diabetes? NetMeds; 2019.
2. Valencia Higuera, reviewed by Lisa Hodgson, RDN, CDN, CDCES, FADCES. Is Papaya Good for Diabetes? Healthline; 2021.
3. Anonim. 5 Reasons Why Papaya Is Good for Diabetic. Medi Buddy Blogs; 2021.
4. Steve Freed, R.PH., CDE. Can Papaya Reduce Risk of Diabetes? Diabetes In Control; 2015.
5. Sanyukta Baijal. Yes, papaya can be your best buddy to control diabetes. The Health Site; 2020.
6. Rafat A Siddiqui. Green papaya as a potential source for diabetic and diabetic-wound healing therapy. Journal of Nutritional Health & Food Engineering; 2016.
7. Megan Ware, RDN, L.D. reviewed by Natalie Butler, R.D., L.D. What are the health benefits of papaya? Medical News Today; 2017.