Makanan, Minuman dan Herbal

Melittis: Manfaat – Efek Samping dan Tips Penggunaan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sekilas Tentang Melittis

Melittis atau yang sering dikenal dengan sebutan bastard balm merupakan tumbuhan berbunga yang memiliki nama ilmiah Melittis melissophyllum L. Tumbuhan yang termasuk ke dalam famili Lamiaceae ini berasal dari Eropa Tengah dan Selatan [2].

Melittis biasanya tumbuh di tepi sungai, perbatasan taman, atau hutan gugur dengan tanah yang lembab. Tumbuhan ini juga memiliki beberapa sinonim, diantaranya Melittis melissifolium, Melissophyllum silvaticum, Melittis albida, dan masih banyak lagi [2].

Karakteristik Melittis

Melittis

Tumbuhan melittis memiliki beberapa karakteristik sama halnya dengan tumbuhan herbal lainnya. Tanaman herbal ini dapat tumbuh hingga mencapai 30-50 cm [2,3].

Batangnya tegak dan memiliki bulu-bulu halus disekitarnya. Sedangkan daunnya berbentuk lonjong dan berukuran sekitar 7-9 cm [2,3].

Daunnya memiliki tangkai yang pendek dan tersusun secara berlawanan. Pembungaan pada melittis biasanya berkerumum sekitar dua hingga enam di ketiak daun [2]

Baik daun dan bunganya sama-sama memiliki aroma yang khas, menyerupai kayu manis. Periode berbunga pada tumbuhan ini  berlangsung dari Mei hingga Agustus [3].

Bunganya berwarna putih atau merah muda pucat dengan bercak ungu merah muda di bagian dalamnya [2,3].

Kandungan Gizi Pada Melittis

Berikut ini kandungan gizi yang terdapat:

NamaJumlahUnit
Pinene66.58%
Citronelol0.74%
Terpineol0.67%
Cymene0.37%
Geraniol0.65%
Phytol1,74%
Sesquiterpen1.74%
Linalool0.99%

Menurut data pada tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa melittis diketahui memiliki kandungan pinene yang cukup tinggi didalamnya. Kandungan pinene pada tumbuhan melittis ini dapat digunakan untuk pengobatan peradangan pada tubuh dikarenakan memiliki kemampuan antiinflamasi [1].

Kandungan Senyawa Pada Melittis

Sama halnya dengan tumbuhan herbal lainnya, melittis juga memiliki berbagai kandungan senyawa di dalamnya. Sejumlah senyawa tersebut meliputi flavonoids, asam fenolik, koumarin dan turunannya, serta sejumlah kecil minyak esensial [1].

Senyawa-senyawa itulah yang membuat tumbuhan ini memiliki berbagai aktivitas, seperti antipasmodik, antioksidan, antibakteri, dan lain-lain. Sejumlah aktivitas tersebut mengakibatkan tumbuhan ini digunakan dalam pengobatan tradisional selama bertahun-tahun lamanya [1].

Melittis mengandung sejumlah senyawa meliputi flavonoids, asam fenolik, koumarin dan turunannya, serta sejumlah kecil minyak esensial sehingga telah dipercaya dan juga digunakan dalam pengobatan tradisional selama bertahun-tahun lamanya.

Manfaat Kesehatan Pada Melittis

Beragam kandungan senyawa yang dimiliki oleh melittis, membuat tumbuhan ini kaya akan manfaat bagi kesehatan. Tak heran apabila tumbuhan ini dipercaya selama bertahun-tahum silam dalam pengobatan tradisional Eropa.

Berikut di bawah ini sejumlah manfaat kesehatan yang terdapat pada melittis:

  • Sebagai Antioksidan

Melittis memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Manfaat dari melittis yang pertama ialah sebagai antioksidan. [5].

Seperti yang kita ketahui, antioksidan memiliki peran yang penting dalam tubuh. Dimana, senyawa ini berguna untuk melindungi sel dan organ tubuh dari kerusakan akibat paparan radikal bebas [5].

Selain itu, antioksidan ini juga memiliki manfaat bagi kesehatan kulit, salah satunya untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Banyak diantara tumbuhan herbal yang mengandung zat ini, termasuk melittis [5].

Hal tersebut dikarenakan tumbuhan ini mengandung beberapa senyawa. Sejumlah senyawa tersebut meliputi flavonoid dan fenolik [5,6].

Kedua senyawa inilah yang membuat tumbuhan berbunga satu ini memberikan efek yang baik bagi tubuh. Tak heran, apabila melittis dapat dijadikan sebagai sumber antioksidan alami yang baik bagi tubuh [5,6].

Melittis dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan karena mengandung sejumlah senyawa yaitu berupa flavonoid dan fenolik.Kedua senyawa inilah yang membuat melittis dapat dijadikan sebagai sumber antioksidan yang baik bagi tubuh. 

Manfaat kedua dari melittis yaitu sebagai aromaterapi. Salah satu terapi ini biasanya menggunakan minyak essensial atau sari minyak murni [1].

Aromaterapi juga memiliki berbagai manfaat bagi tubuh, mulai dari mengurangi stres, menenangkan pikiran hingga meningkatkan imun tubuh. Banyak jenis tumbuhan yang dapat dijadikan pengobatan alternatif ini, salah satunya melittis [1].

Hal tersebut tumbuhan ini mengandung senyawa berupa koumarin. Senyawa inilah yang membuat beberapa bagian dari melittis memiliki aroma yang khas [1,6].

Aromanya ini terkesan manis dan juga menyerupai kayu manis. Tumbuhan ini juga memiliki sifat sebagai astrigen sehingga dapat memberikan efek yang menenangkan [1,6].

Oleh karena itu, tumbuhan ini cocok digunakan sebagai aromaterapi [1,6].

Melittis mengandung senyawa berupa koumarin yang membuatnya memiliki aroma yang khas sehingga cocok digunakan sebagai aromaterapi.
  • Mengobati Radang Mata

Manfaat selanjutnya dari bastard balm ini yaitu dapat mengobati peradangan pada mata. Radang mata seringkali terjadi dikarenakan infeksi virus atau bakteri [4].

Kondisi ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala, seperti mata kemerahan, gatal, bengkak, dan penglihatan kabur. Namun, kondisi ini ternyata dapat diatasi dengan melittis [4].

Hal tersebut dikarenakan melittis anti inflamasi yang dapat digunakan untuk mengobati peradangan pada mata [6].

Manfaat lainnya dari tumbuhan asal Eropa ini yaitu dapat mengurangi insomnia. Tak jarang, sejumlah orang mengalami gangguan tidur yang satu ini [1].

Insomnia ini membuat para pengidapnya mengalami kesulitan tidur sehingga hanya tidur dalam waktu yang sebentar. Kondisi ini mengakibatkan penderitanya mengalami masalah kesehatan lainnya dan juga dapat menganggu aktivitas sehari-harinya [1].

Namun, gangguan tidur ini dapat diatasi dengan melittis. Hal tersebut dikarenakan melittis mengandung koumarin yang dapat memberikan efek rileks bagi pengidap insomnia [1].

Tumbuhan ini juga dipercaya mampu mengurangi insomnia dengan meningkatkan kualitas tidur pada penderita. Oleh karena itu, tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai alternatif untuk mengurangi insomnia [1].

  • Memperlancar Menstruasi

Selain memiliki sejumlah manfaat diatas, melittis juga dapat digunakan untuk memperlancar menstruasi. Tak jarang, sebagian wanita mengalami gangguan ketika menstruasi [1,3].

Gangguan ini dapat terjadi dikarenakan berbagai faktor, seperti usia, berat badan, hingga stres. Gangguan mestruasi ini dapat diatasi dengan melittis [3].

Hal tersebut dikarenakan tumbuhan ini mengandung senyawa yang mengakibatkannya memiliki sifat sebagai emmemonague. Dimana, sifat ini dinilai mampu melancarkan dan meningkatkan aliran menstruasi [1,3].

Jadi, tak ada salahnya jika menjadikan melittis sebagai salah satu bahan alami untuk memperlancar menstruasi [3].

Melittis dapat digunakan untuk melancarkan dan meningkatkan aliran menstruasi karena tumbuhan ini mengandung sifat sebagai emmemonague.

Efek Samping Pada Melittis

Di samping manfaatnya yang beragam, Melittis juga memiliki sejumlah efek samping yang dapat timbul dari penggunaannya. Untuk itu, simaklah berikut ini efek samping yang mungkin dapat terjadi pada penggunaan melittis:

  • Hepatotoksisitas

Efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan melittis ialah dapat mengakibatkan hepatoksisitas. Efek samping ini berupa kerusakan pada hati yang disebabkan oleh kandungan senyawa di dalamnya [6].

Belum diketahui pasti senyawa yang mengakibatkan efek samping ini. Hal ini dikarenakan belum ada penelitian lebih lanjut yang membahas mengenai efek samping tersebut [6].

Meskipun belum ada bukti kuat mengenai efek samping ini, namun sebaiknya kita mewaspadainya. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang berdampak negatif bagi tubuh [6].

Untuk itu, penggunaan pada obat herbal yang satu ini harus disertai dengan resep dokter atau dosis yang akurat. Dengan begitu, tindakan tersebut diharapkan mampu mencegah timbulnya efek samping yang satu ini [6].

  • Kehamilan

Selain dapat mengakibatkan hepaktotoksisitas, melittis juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi selama masa kehamilan. Hal ini dikarenakan tumbuhan ini dikhawatirkan dapat mengakibatkan keguguran pada janin [1,6].

Selain itu, ibu hamil juga tidak dapat mengonsumsi obat sembarangan, sekalipun obat herbal. Oleh karena itu, melittis tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil [6].

Hal ini tak lain dilakukan demi menjaga keselamatan ibu dan anaknya [6].

Selain dapat mengakibatkan hepaktotoksisitas atau kerusakan pda hati, melittis juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi selama masa kehamilan karena dapat mengakibatkan keguguran. Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau gunakan dosis yang akurat saat menggunakan obat yang satu ini. 

Tips Penggunaan Pada Melittis

Setiap tumbuhan herbal tentunya memiliki cara penggunaannya masing-masing, begitupun dengan melittis. Dengan cara penggunaan yang tepat, membuat khasiat dari tumbuhan ini dapat bekerja secara maksimal bagi tubuh.

Berikut di bawah ini tips penggunaan pada melittis:

Sejumlah tanaman herbal dapat dimanfaatkan sebagai teh herbal, termasuk melittis. Teh melittis ini biasanya diproduksi di Italia dan Serbia [6].

Manfaat dari teh herbal ini pun beragam, diantaranya sebagai diuretik, astringent dan emmenagoge. Untuk cara penyeduhannya hampir serupa dengan teh herbal lainnya [1,6].

Pertama, ambil sekitar 2 sendok makan melittis kering. Lalu, didihkan air sebanyak 500 ml dan masukkan melittis kering ke dalamnya [6].

Tunggu beberapa saat, saring ramuan, dan teh herbal ini siap disajikan. Ramuan ini biasanya diminum sebanyak 2-3 kali dalam sehari. [6]

  • Minyak Essensial

Selain dapat dijadikan sebagai teh herbal, melittis juga dapat diolah menjadi minyak essensial. Minyak ini berasal dari bunga atau daun melittis yang di distilasi sehingga menghasilkan sari minyak murni [6].

Minyak essensial tersebut biasanya dimanfaatkan sebagai aromaterapi karena memiliki aroma yang khas. Dimana, aroma ini memiliki berbagai manfaat, salah satunya yaitu dapat memberikan efek yang menenangkan [6].

Melittis dapat dijadikan sebagai teh herbal yang memiliki berbagai manfaat, yaitu sebagai diuretik, astringent dan emmenagoge. Selain itu, melittis juga dapat diolah menjadi minyak essensial yang dimanfaatkan sebagai aromaterapi.

Tips Penyimpanan Pada Melittis

Tips penyimpanan pada melittis merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kandungan senyawanya yang tentunya juga berpengaruh pada umur simpannya.

Berikut di bawah ini tips penyimpanan pada melittis:

  • Dikeringkan

Penyimpanan pada melittis dapat dilakukan dengan cara dikeringkan. Metode yang seringkali digunakan pada pengobatan tradisional ini juga menjadi cara penyimpanan pada melittis [1].

Dengan cara dikeringkan, membuat kandungan senyawa di dalam melittis tetap terjaga. Selain itu, melittis kering ini juga dapat simpan dalam jangka waktu yang cukup lama apabila diletakkan ke dalam wadah yang bersih dan tertutup [1].

Untuk proses pengeringan pada melittis, prosesnya hampir serupa dengan sejumlah tumbuhan herbal lainnya yaitu dijemur di bawah terik matahari.

Melittis dapat disimpan dalam jangka waktu yang apabila telah dikeringkan sebelumnya dan diletakkan di dalam wadah tertutup.

1. Izabela Szymborska, Sandhu, Jarosław L. Przybył, Olga Kosakowska, Katarzyna Bączek. Chemical Diversity of Bastard Balm (Melittis melisophyllum L.) as Affected by Plant Development. 25, 2421. Molecules; 2020.
2. Izabela Szymborska-Sandhu, Jarosław L. Przybył, Ewelina Pióro-Jabrucka, Agata J ˛edrzejuk, Zenon W˛eglarz, Katarzyna B ˛aczek. Effect of Shading on Development, Yield and Quality of Bastard Balm Herb (Melittis melissophyllum L.). 25: 1-13. Molecules; 2020.
3. K. Bączek, I. Szymborska-Sandhu, A. Pawełczak, Z. Węglarz. In vitro propagation of bastard balm (Melittis melissophyllum L.). 61(3): 67-76. Herba Pol; 2015.
4. Carlos Belmonte, M. Carmen Acosta, Jesus Merayo-Lloves, Juana Gallar. What Causes Eye Pain?. 3:111–121. Curr Ophthalmol Rep; 2015.
5. Slavica M. Grujić, Gordana S. Stojanović, Violeta D. Mitić, Vesna Stankov-Jovanović, Ana M. Džamić, Ana Z. Alimpić, Petar Dt Marin. Evaluation of antioxidant activity of Melittis melissophyllum L. extracts. 66 (4), 1401-1410. Arch. Biol. Sci.; 2014.
6. Alessandro Vendittia, Claudio Frezza, Fulvia Caretti, Alessandra Gentili, Mauro Serafini, Armandodoriano Bianco. Constituents of Melittis melissophyllum subsp. albida. Vol. 11(11): 1631-1634. Natural Product Communications; 2016.

Share