Tinjauan Medis : dr. Shinta Pradyasti
Midriasis adalah keadaan dimana pupil mata membesar. Pada keadaan normal, midriasis terjadi ketika kita berada di tempat gelap atau melihat jauh. Sebaliknya, saat mata merasa silau atau melihat benda dekat
Daftar isi
Pupil adalah bagian berupa lingkaran hitam di mata. Fungsinya mengumpulkan cahaya dan menyampaikannya ke retina agar gambar bisa terbentuk. Biasanya, pupil akan membesar jika cahaya dalam kondisi rendah supaya lebih banyak cahaya bisa terkumpul. [1]
Kadang-kadang, pupil juga membesar untuk suatu sebab yang tidak berhubungan dengan kondisi cahaya. Pupil bisa tetap membesar bahkan ketika cahaya di sekitar dalam keadaan terang, dan inilah yang disebut dengan midriasis. [1, 2, 3]
Jika pupil membesar karena respon yang tidak normal, ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya: [1, 2, 3]
Ini adalah zat yang menghalangi beberapa zat kimia tertentu untuk sampai ke mata, beberapa bagian otot serta kelenjar di tubuh. Anticholinergics menyebabkan pupil semakin membesar selain juga menyebabkan sembelit, mulut kering, dan berkeringat berlebih.
Zat ini biasanya ada dalam obat-obatan dengan resep dokter (bukan obat yang dijual bebas). Jika ini penyebab midriasis, maka pasien akan merasa pusing dan pandangan mengabur. Jika berhenti minum obat ini, pupil akan kembali normal.
Cedera ini bisa disebabkan, misalnya, oleh pukulan benda tumpul sehingga menyebabkan kerusakan pada syaraf yang bertugas mengontrol pupil. Hal ini bisa menganggu respon normal pupil terhadap cahaya.
Naiknya kadar oksitosin bisa menyebabkan melebarnya pupil secara sementara. Oksitosin dilepaskan saat seseorang berolahraga dan melakukan interaksi sosial atau fisik yang intim bersama orang lain. Oksitosin juga berperan penting pada proses persalinan.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kadar oksitosin yang tinggi bisa meningkatkan respon pada wajah manusia. Oksitosin umumnya menyebabkan efek psikologis, seperti kedekatan emosional yang meningkat dan rangsangan seksual.
Penggunaan obat semacam kokain, ekstasi, halusinogenik, dan crystal methamphetamine bisa menyebabkan midriasis. Obat-obatan halusinogen seperti LSD bisa mempengaruhi serotonin di otak, yang kemudian menyebabkan pupil membesar.
Obat perangsang seperti kokain bisa meningkatkan kadar serotonin dan menyebabkan efek yang sama pada mata.
Kondisi ini berarti hanya satu pupil dari kedua mata yang membesar. Disebut benign (jinak) karena tidak berhubungan dengan kondisi kesehatan yang serius, tapi kadang-kadang bisa terjadi pada wanita di usia muda yang sering mengalami migraine.
Pupil biasanya akan kembali ke ukuran normal dalam beberapa jam, namun bisa juga berlangsung selama beberapa hari disertai pusing, nyeri pada mata, sensitif terhadap cahaya, dan pandangan mengabur.
Tekanan yang terjadi di dalam otak setelah mengalami cedera, stroke, atau tumor bisa menyebabkan kerusakan pada otot iris yang berfungsi membuka dan menutup pupil. Satu atau kedua pupil mata bisa tetap pada posisi membesar dan tidak bereaksi terhadap cahaya. Jika hal ini terjadi, penderita harus segera menemui dokter.
Ini sebabnya, jika seseorang mengalami cedera pada kepala, dokter atau perawat akan mengarahkan cahaya dari senter ke mata saat pemeriksaan untuk melihat reaksi pupil.
Jika pupil mata sering membesar bahkan di tempat yang terang, periksakan mata ke dokter. Terutama bila terjadi tanpa sebab yang jelas seperti setelah minum obat atau saat sedang emosional.
Segera hubungi unit gawat darurat jika mengalami cedera pada kepala kemudian pupil tampak membesar, terutama jika hanya terjadi pada salah satu mata.
Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan CT scan atau MRI untuk mencari tahu apakah ada masalah di otak yang menyebabkan midriasis terjadi terus menerus. [1, 2]
Saat melakukan pemeriksaan, dokter akan melihat gejala apa saja yang terjadi juga riwayat medis pasien. Dokter akan menanyakan obat apa saja yang pernah diminum atau sedang diminum secara rutin, dan apakah pasien pernah mengalami cedera pada mata.
Dokter juga akan melakukan tes penglihatan, termasuk tes visual acuity dan tes ocular motility untuk memeriksa otot mata. Selain itu, tes darah juga mungkin dilakukan untuk memastikan tidak ada kondisi lain yang terjadi pada tubuh. [1, 2]
Pengobatan midriasis tergantung pada apa penyebabnya. Dokter mungkin akan menyarankan pemakaian kontak lensa buram atau kacamata dengan lensa ya sensitif terhadap cahaya untuk membantu mengendalikan pupil selama perawatan dengan obat tetes. [1, 2, 3, 4, 5]
Namun, pada beberapa kasus, penderita midriasis perlu menjalani operasi.
Karena itu, pemeriksaan yang menyeluruh sangat penting agar penyebab midriasis yang sesungguhnya bisa diketahui sehingga pengobatan yang benar pun bisa segera dilakukan.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah munculnya gejala-gejala pupil membesar, seperti: [1, 2]
1) Neel Duggal, Judith Marcin, MD. 2017. Health Line. Mydriasis: Understanding Dilated Pupils
2) Benjamin, W., Borish, I. 2006. American Academy of Ophthalmology. Pharmacologic Dilation of Pupil
3) Melissa Conrad Stöppler, MD. 2019. Medicine Net. Dilated Pupils (Mydriasis): Symptoms & Signs
4) Richard E Bensinger MD. 2016. American Academy of Ophthalmology. Is there a cure for mydriasis (dilated pupils)?
5) Seanna R Grob, Luis A Gonzalez-Gonzalez, Mary K Daly. 2014. US National Library of Medicine. Management of mydriasis and pain in cataract and intraocular lens surgery: review of current medications and future directions