Rasa pahit di mulut atau rasa seperti logam termasuk salah satu keluhan umum selama trimester pertama kehamilan dan biasanya akan menghilang dengan sendirinya pada trimester kedua. Kondisi ini sangat umum terjadi di antara ibu hamil, dalam istilah medis disebut sebagai dysgeusia[1, 2, 3].
Daftar isi
Mulut pahit saat hamil diduga disebabkan oleh fluktuasi hormon yang terjadi. Peningkatan kadar hormon pada awal kehamilan dapat menyebabkan meningkatnya indra pembau, yang mana berkaitan erat dengan indra perasa[1].
Hormon estrogen diduga sebagai penyebab utama kondisi ini. Kadar estrogen mengalami peningkatan drastis pada trimester pertama kehamilan[1, 4].
Perubahan hormonal juga dapat menimbulkan keinginan makanan tertentu, seperti makanan asam dan asin selama awal kehamilan. Di sisi lain, perubahan hormonal juga dapat menyebabkan beberapa makanan menjadi terasa atau berbau tidak enak[1, 2].
Sampai saat ini belum diketahui fungsi dari timbulnya rasa pahit di mulut. Para ahli menduga bahwa kondisi ini dimaksudkan untuk mencegah ibu hamil mengkonsumsi makanan yang dapat membahayakan bayi[3].
Meski termasuk kondisi normal, mulut pahit tidak dialami oleh semua ibu hamil. Umumnya mulut pahit terasa paling buruk selama awal kehamilan, biasanya membaik pada trimester kedua. Seiring kehamilan berprogres dan hormon kembali stabil, rasa pahit di mulut akan hilang dengan sendirinya. Namun pada beberapa kasus, rasa pahit di mulut bertahan hingga akhir kehamilan[2, 3, 4].
Tidak ada cara menangani mulut pahit saat hamil secara medis. Meski demikian, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalkan efek rasa pahit yang dialami, di antaranya[1, 4, 5]:
Makanan dengan rasa asam dapat melawan rasa pahit di mulut. Ibu hamil dapat mengkonsumsi jus jeruk, lemon, atau jeruk bali. Makanan asam atau mengandung cuka seperti acar juga dapat melawan mulut pahit.
Bukan itu saja, mengkonsumsi makanan ini juga dapat meningkatkan produksi saliva yang mengandung enzim untuk membantu pencernaan.
Sering menyikat gigi dapat membantu menyegarkan rasa pada mulut. Setelah menyikat gigi, biasakan untuk menyikat lidah kemudian menggunakan benang untuk membersihkan celah antar gigi.
Dilanjutkan berkumur dengan larutan garam konsentrasi rendah. Larutan ini dapat dibuat dari 1 sendok teh garam atau ¼ sendok teh baking soda yang dilarutkan dalam 8 ons air. Berkumur sebaiknya dilakukan beberapa kali sehari untuk menetralkan pH mulut dan mencegah rasa tidak enak.
Biskuit dan krakers asin dapat membantu mengurangi sensasi pahit pada mulut. Ibu hamil dianjurkan memperbanyak minum air putih untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi sehingga menghindari mulut kering.
Beberapa suplemen vitamin memiliki kandungan zat besi tinggi yang mana dapat memperburuk rasa pahit pada mulut.
Ibu hamil dapat menggunakan peralatan makan yang terbuat dari kayu atau plastik dan menghindari penggunaan alat makan berbahan logam, seperti stainless steel. Hal ini diduga dapat mengurangi sensasi pahit pada mulut.
Mulut pahit saat hamil bukan suatu kondisi yang dapat kita cegah. Namun mengetahui bahwa kondisi ini umum terjadi dan normal, memungkinkan ibu hamil untuk mempersiapkan mental sehingga dapat menghadapi dengan tenang[4].
Meskipun mulut terasa pahit biasanya menandakan kondisi kesehatan tertentu, hal ini normal terjadi ketika hamil. Sehingga ibu tidak perlu khawatir atau panik karena kondisi ini tidak menimbulkan bahaya dan biasanya akan menghilang dengan sendirinya[5].
1. Denise Schipani, reviewed by Emily Hu, M.D., FACOG. Metallic Taste during Pregnancy. Baby Center; 2021.
2. Jon Johnson, reviewed by Alana Biggers, M.D., MPH. Why Do I Have a Bitter Taste in My Mouth? Medical News Today; 2020.
3. Abi Berwager Schreier. If Your Mouth Constantly Tastes Disgusting During Pregnancy (Sorry), Here's Why. Romper; 2018.
4. Amy O’Connor, reviewed by Kameelah Phillips, M.D. Metallic Taste During Pregnancy (Dysgeusia). What to Expect; 2020.
5. Kristeen Cherney, reviewed by Holly Ernst, PA-C. The Metallic Taste in Your Mouth During Pregnancy. Healthline; 2018.