Jeruk Bali: Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Jeruk Bali mengandung vitamin C, kalium, vitamin A, alkaloid, polifenol, dan flavonoid. Manfaatnya seputar mencegah terjadinya penyakit kronis, membantu menurunkan berat badan, meningkatkan daya tahan... tubuh, menjaga kesehatan tulang, dan mencegah terjadinya kram. Konsumsinya secukupnya, variasikan dengan buah lainnya dan kombinasikan dengan makanan bergizi lainnya. Read more

Tentang Jeruk Bali

Jeruk Bali
Jeruk Bali

Jeruk bali yang memiliki nama ilmiah Citrus grandis, merupakan buah yang berasal dari negara tropis Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Cina, Taiwan, dan Jepang [1,2,3,4].

Walaupun di pasaran Indonesia tidak banyak dijumpai, akan tetapi buah ini termasuk buah yang banyak dikultivasi dan dimanfaatkan.

Selain disebut jeruk bali, buah ini juga dikenal dengan nama pomelo [5]. Di Malaysia jeruk bali dikenal dengan nama limau abong, limau betawi, limau bali, limau besar, dan Bali lemon [6].

Jeruk bali dianggap sebagai buah jeruk terbesar dengan diameter lebih dari 12 inci. Kulitnya yang tebal dan spongy berwarna kehijauan atau kekuningan [7,8].

Daging buahnya berwarna putih hingga kemerah-mudaan. Rasa jeruk bali biasanya manis hingga asam [7].

Fakta Lain Jeruk Bali

  • Jeruk bali memiliki varietas yang beragam. Sebagai contoh di Jepang ada pomelo varietas banpeiyu, hirado buntan, dan tosa buntan. Sedangkan di Thailand ada pomelo varietas kao lang dan kao phuang [4].
  • C. grandis sejak zaman dahulu sudah digunakan sebagai obat tradisional. Tidak hanya daging buahnya, namun juga bagian tanaman yang lainnya.
  • Daunnya sering digunakan untuk mengatasi penyakit epilepsi, chorea, batuk, hingga pendarahan [5].
  • Minyak esensial dari daun jeruk bali juga diketahui memiliki aktivitas dermatofitik dan antifungsi [5].
  • Kulit jeruk bali dulu dimanfaatkan sebagai antiasmatik, obat penenang, hingga mengatasi diare, muntah, sakit kepala, dan gangguan penglihatan [5].
  • Menurut penelitian, akar dan kulit pohon jeruk bali sering dimanfaatkan karena memiliki aktivitas antimikroba [9].
  • Jeruk bali tidak berasal dari Pulau Bali. Kata ‘bali’ hanya digunakan sebagai identitas, bukan menunjukkan asal muasal buah ini.

Kandungan Gizi Jeruk Bali

Berikut adalah tabel berisi kandungan nutrisi pada 100 gram jeruk bali.

IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram)
Jeruk bali, mentah, merah muda, merah, dan putih, semuanya
Kalori:32Kalori Dari Lemak:0.8
  %Kebutuhan Harian
Total Lemak0.1      g 0.15 %
Lemak Jenuh0        g 0.07 %
Lemak Trans0        0    %
Kolesterol0        mg 0   %
Sodium0        mg 0    %
Total Karbohidrat8.1      g 2.69 %
Serat1.1      g 4.4  %
Gula7        g  
Protein0.6      g 1.26 %
Vitamin A18.54 %Vitamin c57.34 %
Kalsium1.2 %Zat besi0.5 %
© IDNmedis.com

Src : Jeruk bali, mentah, merah muda, merah, dan putih, semuanya

*Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil.

Top 10 Gizi
Penyajian 100gr%Kebutuhan Harian
Vitamin C34.4     mg57 %
Vitamin A927.1    IU19 %
Serat makanan1.1      g4 %
Kalium139      mg4 %
Tembaga0        mg2 %
Total Karbohidrat8.1      g3 %
Tiamin0        mg2 %
Vitamin B60        mg2 %
Folat10       mcg2 %
Asam Pantotenat0.3      mg3 %
© IDNmedis.com

Src : Jeruk bali, mentah, merah muda, merah, dan putih, semuanya

Dapat diamati dari tabel di atas bahwa jeruk bali mengandung kalori dan lemak yang rendah. Buah ini dapat menjadi sumber protein dan serat untuk kebutuhan sehari-hari.

Sesuai dengan hasil penelitian pula bahwa jeruk bali adalah sumber vitamin C, kalium, antioksidan seperti vitamin A, alkaloid, polifenol, dan flavonoid [3,4,7].

Manfaat Jeruk Bali

Karena kandungan nutrisinya yang melimpah, jeruk bali memiliki beragam manfaat pula bagi kesehatan tubuh kita, diantaranya sebagai berikut:

Mencegah Berbagai Penyakit

  • Mencegah Kanker

Siapa yang tidak kenal kanker? Penyakit satu ini sudah menjadi salah satu penyebab kematian yang cukup banyak terjadi baik di Indonesia maupun seluruh dunia.

Kanker merupakan hasil dari kebiasaan pola hidup yang tidak sehat seperti kurangnya olahraga, sering terpapar asap kendaraan bermotor, hingga mengonsumsi alkohol berlebih.

Pola hidup yang seperti itu menyebabkan penumpukan radikal bebas pada tubuh. Radikal ini menyerang dan merusak organ tubuh.

Berdasarkan hasil penelitian, senyawa flavonoid pada jeruk bali menunjukkan aktivitas antioksidan yang dapat menghambat pembentukan dan meredam radikal bebas [1,2].

Selain itu sudah terbukti pula bahwa ekstrak jeruk bali mampu mengikat senyawa berbahaya yang dapat menyebabkan kanker kolorektal (kanker usus besar/kolon) [10].

  • Mencegah Kolesterol

Penyakit kolesterol berkaitan dengan lemak jahat berlebih pada tubuh. Penyakit ini tidak langsung muncul begitu saja, namun juga melalui pola hidup yang tidak sehat dalam jangka panjang.

Konsumsi jeruk bali mampu mencegah penyerapan lemak berlebih bagi tubuh, sehingga dapat mengurangi dan mencegah penyakit kolesterol [1].

Tentu saja karena jeruk bali kalorinya dan kandungan lemaknya rendah, konsumsi sehari-hari dalam batas tertentu dapat mencegah kenaikan berat badan.

Selain itu, jeruk bali juga dilaporkan dapat mengaktifkan dan meningkatkan metabolisme lemak dalam tubuh, sehingga dapat mencegah kelebihan berat badan atau obesitas [4].

Mengalami konstipasi (sembelit) sangat membuat pencernaan merasa tidak nyaman, perut terasa penuh, namun sangat sulit untuk buang air besar.

Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari bagi sebagian orang yang mengalaminya.

Jeruk bali adalah salah satu sumber serat yang baik bagi pencernaan, baik serat larut maupun serat tidak larut.

Serat tersebut mampu menambah volume, memadatkan feses dan melancarkan buang air besar sehingga mencegah terjadinya konstipasi (sembelit) [11].

Menjaga Kesehatan Tubuh

  • Mendukung Program Penurunan Berat Badan

Keberhasilan program diet, entah itu untuk menurunkan atau menaikkan berat badan sangat dipengaruhi oleh kandungan protein dan serat dalam makanan yang dikonsumsi.

Dalam rangka menurunkan berat badan, membatasi asupan kalori harus dilakukan. Agar tetap kenyang dengan porsi yang lebih sedikit, mengonsumsi makanan dengan kalori rendah, tinggi protein dan serat umumnya menjadi jalan keluar.

Maka dari itu, konsumsi jeruk bali membantu mempermudah mengatur asupan kalori agar program penurunan berat badan dapat berhasil [12].

Terutama bagi kaum wanita, penampilan adalah salah satu hal yang menjadi perhatian. Salah satu kekhawatiran setiap wanita seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia adalah penuaan dini.

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa jeruk bali mengandung antioksidan yang mampu menghambat pembentukan senyawa yang menyebabkan tanda penuaan dini seperti perubahan warna kulit, terutama pada penderita diabetes tipe 2 [2].

  • Menjaga Tekanan Darah

Tekanan darah yang melebihi batas normal bisa jadi tidak menimbulkan gejala, sehingga banyak yang acuh tak acuh. Sebagian dapat menimbulkan rasa tidak nyaman yang bisa diikuti dengan sakit kepala, sesak nafas, ataupun gelisah.

Kalium merupakan salah satu mineral yang dapat ditemui pada jeruk bali. Kalium sebagai salah satu mineral dapat berperan dalam melancarkan aliran darah serta menurunkan tekanan darah yang terlalu tinggi [13].

  • Meningkatkan Imunitas Tubuh

Jeruk bali mengandung vitamin C dalam jumlah yang cukup tinggi untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Vitamin C ini dapat meningkatkan aktivitas dari sel darah putih dan menyerang radikal bebas, sehingga tubuh terhindar dari berbagai dampak seperti demam atau batuk [13].

Dalam suatu kondisi tertentu, otot tubuh dapat berkontraksi tanpa diperintah oleh otak. Kondisi ini yang biasa kita kenal dengan kram.

Kram bisa terjadi karena berbagai sebab seperti kelelahan, kurang tidur, hingga kekurangan cairan tubuh.

Mineral kalium yang ada pada jeruk bali walaupun jumlahnya tidak banyak, namun dapat membantu menjaga cairan tubuh agar tetap seimbang [13].

Asupan kalium yang cukup dapat membantu mencegah terjadinya kram dan kaku otot [14].

  • Meningkatkan Kesehatan Tulang

Seiring dengan bertambahnya usia, kesehatan tulang biasanya juga semakin menurun. Hal ini terutama menjadi salah satu perhatian bagi orang-orang yang sudah berusia tua.

Densitas mineral tulang manusia dipengaruhi oleh mineral kalium yang hadir sebagai agen yang membantu menjaga kesehatan dan mencegah keropos tulang (osteoporosis) [13].

Menjadikan buah jeruk bali yang mengandung kalium sebagai bagian dari konsumsi buah sehari-hari dapat membantu menjaga kesehatan tulang.

Efek Samping Jeruk Bali

Buah-buahan memang merupakan bahan pangan yang alami, kaya nutrisi, dan pada umumnya aman dikonsumsi baik untuk anak-anak ataupun orang tua.

Walaupun sejauh ini tidak ada dampak serius yang terjadi akibat konsumsi jeruk bali, namun beberapa peringatan perlu disampaikan agar dampak yang tidak diinginkan tidak terjadi.

  • Konsumsi jeruk bali perlu dibatasi atau bahkan dihindari bagi penderita alergi vitamin C, karena buah ini mengandung vitamin C yang cukup tinggi.
  • Konsumsi jeruk bali yang berlebihan berbahaya bagi penderita penyakit ginjal dan hati, karena mengandung sejumlah vitamin C dan kalium [15].
  • Terlalu banyak mengonsumi jeruk bali juga menyebabkan asam lambung semakin meningkat dan menyebabkan sakit perut hingga diare [15].

Tips Menyimpan dan Konsumsi Jeruk Bali

Sebelum menyimpan atau mengonsumsi jeruk bali, ada baiknya untuk memperhatikan buah ini sebelum membelinya dari pasar atau supermarket.

Pilihlah jeruk bali yang kenampakannya bersih, kulitnya bagus, mulus, sebisa mungkin tanpa noda. Hindari jeruk bali yang sudah ada spot empuk di satu atau beberapa sisinya.

Jika memungkinkan, bandingkan buah yang satu dan lainnya, pilihlah jeruk bali yang lebih berat karena ia mengandung lebih banyak air [16].

Apabila tidak langsung dikonsumsi, maka pilih jeruk bali yang belum begitu matang agar tidak busuk ketika akan dikonsumsi di hari-hari berikutnya.

Tips Menyimpan

Di bawah ini merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kita ingin menyimpan jeruk bali dengan benar, agar umur simpannya dapat diperpanjang:

  • Jeruk bali dapat disimpan pada suhu ruang dan bertahan tidak lebih dari satu minggu [16].
  • Jeruk bali juga dapat disimpan pada lemari pendingin untuk waktu konsumsi yang lebih dari seminggu.
  • Apabila jeruk bali sudah dikupas dari kulitnya, maka lebih baik ditempatkan pada wadah tertutup lalu disimpan dalam lemari pendingin. Jangan disimpan di suhu ruang atau wadah terbuka.

Tips Konsumsi

Seperti jenis buah lainnya, ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengonsumsi jeruk bali. Berikut disajikan beberapa pilihan cara untuk menikmati buah unik ini:

  • Mentah

Jeruk di pasaran pada umumnya langsung dikupas dan dikonsumsi per segmennya dengan mudah.

Berbeda dengan jeruk bali yang membutuhkan usaha lebih untuk memisahkan daging buah dengan kulitnya yang tebal.

  • Smoothie

Mengolah jeruk bali menjadi smoothie menjadi salah satu cara menikmati buah ini.

Minuman ini sangat cocok dikonsumsi terutama di musim panas karena kandungan airnya yang cukup banyak, sehingga memberikan kesegaran, melepas dahaga.

  • Salad

Rasanya yang manis asam segar membuat jeruk bali menjadi salah satu pilihan buah yang dapat dimasukkan ke mangkuk salad.

Di beberapa negara lain seperti Thailand, jeruk bali dikombinasikan dengan udang sebagai salad [16].

  • Manisan Buah

Tidak jarang buah-buahan diolah menjadi manisan, apalagi buah seperti jeruk bali yang memiliki rasa asam.

Manisan buah jeruk bali dapat mengurangi rasa asamnya yang terlalu berlebihan dan menggantinya dengan rasa manis dari gula.

  • Kue

Menjadikan buah-buahan sebagai bahan untuk membuat kue sudah bukan hal yang asing. Pai apel, kue wortel, roti pisang, adalah beberapa contohnya.

Tidak hanya buah-buahan yang umum dijumpai saja seperti apel, pisang, stroberi, namun jeruk bali pun juga bisa dijadikan bahan membuat kue.

  • Pelengkap Sajian (Topping)

Menggunakan pelengkap sajian (topping) dari bahan-bahan alami menjadi salah satu cara menerapkan hidup sehat.

Jeruk bali dengan rasanya yang manis hingga asam cocok untuk dijadikan teman mengonsumsi yogurt, oatmeal, puding, hingga es krim.

Selain cara-cara di atas tentunya masih banyak cara lain untuk menikmati buah jeruk bali. Ditambah lagi dengan semakin berkembangnya zaman dan teknologi di dunia, masyarakat pun menjadi semakin inovatif dalam mengolah bahan pangan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment