Ornidazole merupakan salah satu obat generik yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh parasit dan bakteri anaerob tertentu[1].
Daftar isi
Keterangan awal dari ornidazole meliputi indikasi hingga peringatan dalam penggunaan dapat dijelaskan sebagai berikut[1,2].
Indikasi | Infeksi parasit, amuba, dan bakteri anaerob (disentri, trikomoniasis, dan giardiasis) |
Kategori | Resep dokter/ obat bebas terbatas |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Obat anti – amuba/ antibiotik lain |
Bentuk | Tablet dan infus |
Kontraindikasi | Hipersensitif terhadap ornidazole atau turunan obat ornidazole |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Ornidazole: → Pasien yang memiliki alergi terhadap ornidazole → Pasien dengan gangguan pada saraf seperti epilepsi dan sklerosis multipel → Pasien yang ketergantungan alkohol → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui Peringatan lain dalam penggunaan Ordinazole adalah: Obat ini dapat menyebabkan kantuk, sehingga berkendara atau melakukan kegiatan berbahaya tidak disarankan saat penggunaan obat |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO / IV (Diminum / infus): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Tinjauan Ornidazole adalah obat yang digunakan oleh dewasa dan anak-anak dalam bentuk tablet serta infus dan berguna untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh parasit atau bakteri anaerob tertentu.
Ornidazole merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh parasit meliputi[2]:
Ornidazole dapat diberikan kepada anak-anak dan dewasa sesuai dengan ketentuan berikut[2].
Intravena/ Infus ⇔ Pencegahan infeksi bakteri anaerob saat operasi → 1 gram melalui infus atau suntikan pada pembuluh vena → Diberikan 30 menit sebelum operasi ⇔ Infeksi bakteri anaerob → Dosis awal : 0.5 – 1 gram sebanyak 1 kali dalam sehari → Dosis berikutnya : 1 gram setiap 1 atau 2 kali dalam sehari selama 5-10 hari → Diberikan melalui infus atau suntikan pada vena ⇔ Disentri amuba berat/ abses hati → Dosis awal : 0.5 – 1 gram sebanyak 1 kali dalam 12 jam → Dosis berikutnya : 0.5 gram setiap 12 jam selama 3-6 hari → Diberikan melalui infus atau suntikan pada vena |
Oral/Diminum: ⇔ Infeksi bakteri anaerob → 500 mg setiap 12 jam → Interval Dosis Minimum: 12 jam → Dosis sekali minum Maksimum: 500 mg → Dosis Maksimum: 1000 mg/ hari ⇔ Disentri amuba → Pasien dengan berat <60 kg : 1.5 gram sebanyak 1 kali dalam sehari → Pasien dengan berat >60 kg : 1 gram sebanyak 2 kali dalam sehari → Diberikan selama 3 hari ⇔ Trikomoniasis → Dosis 1.5 gram sebanyak 1 kali dalam sehari atau → Dosis 0.5 gram sebanyak 2 kali dalam sehari → Diberikan selama 5 hari dan diberlakukan terhadap pasangan seksual secara bersamaan ⇔ Infeksi usus disebabkan amuba → Dosis 0.5 gram sebanyak 2 kali dalam sehari → Diberikan selama 5-10 hari ⇔ Giardiasis → Dosis 1 – 1.5 gram sebanyak 1 kali dalam sehari → Diberikan selama 1-2 hari |
Catatan penggunaan obat: Pasien gangguan ginjal (hemodialisis) diberikan dosis tambahan (50 persen dari dosis biasa) sebelum dialisis. Pasien gangguan hati parah diberikan dengan menggandakan interval antar dosis.
Intravena/ Infus ⇔ Infeksi bakteri anaerob → Dosis 10 mg/ kg berat badan tiap 12 jam → Diberikan selama 5-10 hari ⇔ Disentri amuba berat/ abses hati → Dosis 20 – 30 mg/ kg berat badan sebanyak 1 kali dalam sehari |
Oral/Diminum: ⇔ Disentri amuba → Dosis 40 mg/ kg berat badan sebanyak 1 kali dalam sehari ⇔ Trikomoniasis → Dosis 25 mg/ kg berat badan sebanyak 1 kali dalam sehari ⇔ Infeksi usus disebabkan amuba → Dosis 25 mg/ kg berat badan sebanyak 1 kali dalam sehari → Diberikan selama 5-10 hari ⇔ Giardiasis → Dosis 30-40 mg/ kg berat badan sebanyak 1 kali dalam sehari |
Cairan Ornidazole untuk IV/ infus dibuat dengan konsentrasi ≤5 mg/ ml.
Ornidazole memberikan rasa kantuk sebagai efek samping obat. Selain itu, beberapa efek samping yang sering terjadi adalah[1,2]:
Efek samping yang berpotensi fatal (segera menghubungi dokter atau rumah sakit) adalah sebagai berikut[1,2]:
Beberapa keterangan detail atau rinci dari ornidazole meliputi cara penyimpanan, cara kerja, dan interaksi obat adalah sebagai berikut[1,2].
Penyimpanan | Tablet → Simpan pada suhu ruangan atau di bawah 30° C. → Jangan simpan di freezer, kamar mandi, dekat wastafel, dalam mobil, atau dekat jendela. → Lindungi dari panas dan kelembaban. → Simpan dalam wadah tertutup → Jauhkan dari jangkauan anak-anak |
Cara Kerja | Deskripsi : Ornidazole merupakan obat yang berasal dari turunan 5-nitroimidazole yang dapat melawan parasit serta bakteri anaerob secara aktif dan menghambat sintesis protein. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan : mudah diserap oleh tubuh. Waktu untuk mencapai konsentrasi plasma puncak adalah 2 jam secara oral dan 12 jam melalui intravena. Distribusi : melalui jaringan tubuh dan cairan tubuh dengan pengikatan protein <15 % Metabolisme : dilakukan di hati. Ekskresi : sebagai konjugat atau metabolit melalui urin dan sebagai bentuk lainnya melalui feses. Waktu paruh eliminasi adalah sekitar 12-14 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Obat antikoagulan atau pengencer darah seperti warfarin dapat meningkatkan efek samping → Obat pelemas otot seperti vecuronium bromide dapat memperpanjang efek otot yang lemah |
Interaksi dengan makanan | Alkohol dapat meningkatkan efek samping dari obat khususnya mual, muntah, dan sakit kepala |
Overdosis | ⇔ Gejala: kejang, kehilangan kesadaran, dan tubuh kaku ⇔ Cara Mengatasi: memberhentikan obat, memberikan pertolongan pertama berupa susu, menghubungi emergency (911), dan membawa ke IGD |
Apakah ornidazole dapat menyebabkan kantuk?
Ya. Kegiatan berbahaya dan membutuhkan ketelitian seperti mengemudi dan menggunakan mesin atau alat berat tidak disarankan ketika menggunakan obat ini[1,2].
Apakah ornidazole dapat dikonsumsi sebelum makan?
Tidak. Obat ini harus dikonsumsi setelah makan atau dengan kondisi perut yang berisi. Kondisi perut kosong dapat menyebabkan sakit perut[1,2].
Apa informasi yang harus diketahui sebelum mengkonsumsi ornidazole?
Beberapa hal yang perlu diketahui adalah kondisi alergi tubuh khususnya terhadap obat ini, kondisi hati, dan kondisi ginjal. Bagi anak-anak, berat badan harus diukur terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini[1].
Apa hal yang harus dihindari saat mengkonsumsi ornidazole?
Beberapa hal yang harus dihindari adalah mengkonsumsi alkohol khususnya selama 3 hari pertama dan mengkonsumsi obat pengencer darah atau pelemas otot. Selain itu, mengemudi dan menggunakan mesin atau alat berat disarankan untuk dihindari saat mengkonsumsi obat ini[1,2].
Apa yang harus dilakukan bila melewatkan dosis ornidazole?
Jika dosis obat terlewatkan, maka sebaiknya meminum obat saat diingat. Bila waktunya sudah mendekati dosis berikutnya, maka dosis tersebut dilewatkan saja. Tidak disarankan untuk menggandakan dosis obat[1].
Beberapa contoh merek dagang dari ornidazole adalah sebagai berikut[1,3]:
Brand Merek Dagang | |
Arrow Ornidazole | Pusili |
Abflox-O | Sheng Nuo An |
1) Anonim. Ornidazole. Medsafe New Zealand Government. Diakses pada 2020.
2) Anonim. Ornidazole. MIMS Indonesia. Diakses pada 2020.
3) Anonim. Ornidazole. Drugs.com. Diakses pada 2020.