Pisang adalah salah satu jenis buah paling populer dan dapat ditemui nyaris dimana saja. Hampir seluruh bagian dari tumbuhan ini dapat dimanfaatkan, contohnya untuk digunakan sebagai insektisida, anti oksidan, penyerap warna, diolah menjadi berbagai jenis makanan dan sebagai pakan ternak.[1]
Pisang merupakan buah yang memiliki kandungan vitamin B6, serat, potasium magnesium dan vitamin C. Kandungan yang terdapat pada satu buah pisang yang belum terlalu matang dapat diperkirakan terdiri dari 110 kalori, 1 gram protein, 28 gram karbohidrat, 15 gram gula, 3 gram serat dan 450 mg kalium.[2]
Selain itu, pisang juga menjadi salah satu buah dengan tingkat antioksidan yang tinggi karena memiliki kandungan dopamin yang sangat tinggi. Manfaat antioksidan ini dapat ditemui pada semua jenis pisang, bahkan pada yang sudah terlalu matang sekalipun.[3]
Meskipun kaya akan manfaat yang tidak perlu diragukan lagi, nyatanya konsumsi pisang dalam jumlah yang terlalu banyak dan pada kondisi kesehatan yang tidak tepat justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Berikut kondisi penyakit yang tidak dianjurkan untuk makan buah pisang:
Daftar isi
Diabetes adalah penyakit yang disebabkan karena kadar gula darah yang terlalu tinggi. Penyebabnya karena tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup atau bahkan tidak ada insulin sama sekali yang dihasilkan yang bertugas untuk mengubah glukosa dari makanan yang dikonsumsi menjadi sumber energi.[4]
Ketika tidak ada cukup insulin, maka glukosa dari makanan akan mengendap di aliran darah. Yang kemudian jika dibiarkan dalam jangka panjang akan berakhir menjadi penyakit diabetes.[4]
Diabetes merupakan penyakit yang tidak memiliki obat secara pasti untuk menyembuhkannya. Yang dapat dilakukan penderita diabetes hanyalah memastikan kadar gula dalam darah tetap stabil agar tidak memicu timbulnya komplikasi penyakit lain yang lebih berbahaya.[4]
Pisang adalah salah satu jenis makanan yang bagi penderita diabetes perlu mendapat perhatian khusus dalam takaran konsumsinya. Satu buah pisang berukuran sedang dapat mengandung 12 gram gula. Jumlah yang cukup tinggi jika mengingat penderita diabetes yang harus selalu membatasi asupan gula per harinya.[5]
Disarankan bagi pasien diabetes untuk tidak mengonsumsi lebih dari dua buah pisang berukuran sedang per hari. Namun takaran ini dapat berubah tergantung kombinasi pilihan makanan lain yang dikonsumsi dan kebutuhan kalori tubuh.[5]
Migrain adalah sakit kepala yang sangat kuat dan pada sebagian besar kasus disertai dengan gejala mual, muntah dan kepekaan terhadap cahaya. Kondisi ini biasanya dapat berlangsung selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari.[6]
Setiap orang dapat memiliki tanda-tanda yang berbeda sebelum terkena migrain. Sebagian bahkan sudah mulai merasakan adanya perubahan pada tubuh beberapa hari sebelumnya. Seperti menjadi lebih peka pada cahaya, bau, dan suara, menjadi lebih pemilih pada beberapa jenis makanan atau bahkan hilang selera makan, serta perubahan suasana hati yang dapat terjadi secara tiba-tiba.[6]
Dalam mengatasi migrain, sangat penting untuk mengetahui pemicu utama yang menyebabkan timbulnya kondisi ini. Dengan menghindari hal-hal tertentu yang dapat menyebabkan sakit kepala ini kambuh dapat mengurangi kemungkinan terserang migrain. Salah satunya dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi. [7]
Pisang memiliki kandungan tyramine, yaitu zat yang umumnya ditemukan pada keju yang telah disimpan dalam waktu lama. Bagi orang yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap zat tyramine, mengonsumsi pisang dapat menjadi pemicu timbulnya masalah sakit kepala atau migrain.[8]
Asma adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada fungsi paru-paru sehingga penderitanya akan merasakan sesak saat bernafas, sesak pada bagian dada, serta batuk pada malam dan pagi hari.[9]
Asma terjadi karena adanya peradangan dan penyempitan pada saluran udara sehingga mempersulit mekanisme pernafasan. Pada penderita asma kronis bahkan menyebabkan kesulitan dalam berbicara dan melakukan banyak aktivitas fisik.[13]
Penderita asma tidak dapat lepas dari obat-obatan dalam menjaga kestabilan kondisi kesehatannya. Selain itu, menghindari pemicu kambuhnya penyakit ini juga penting untuk dilakukan. Termasuk alergi yang pada jenis makanan tertentu.[9]
Pada sebagian penderita asma, khususnya anak-anak, mengonsumsi pisang diketahui dapat memicu reaksi alergi. Alergi yang terjadi pada pasien asma dikhawatirkan justru akan semakin mempersulit proses pernafasan.[10]
Pada dasarnya setiap orang memiliki rentan waktu buang air besar yang berbeda. Sembelit menjadi hal yang lumrah dialami oleh siapa pun. Namun, jarak yang terlalu jauh antar buang air besar menjadi tanda adanya masalah pada sistem pencernaan.[11]
Sembelit ditandai dengan jumlah kotoran yang keluar saat buang air besar terlalu sedikit atau bahkan tidak dapat buang air selama beberapa hari serta perut yang terasa kembung.[11]
Meskipun tidak termasuk penyakit serius yang memerlukan perawatan khusus, tetapi kondisi sembelit tetap menimbulkan rasa tidak nyaman pada tubuh. Penanganan masalah buang air besar ini dapat dilakukan dengan minum air putih lebih banyak, melakukan olahraga ringan, konsumsi sayur dan buah, serta tidak menunda-nunda waktu buang air besar.[11]
Selain itu, penting untuk tidak mengonsumsi makanan yang dapat memicu timbulnya sembelit. Pisang memiliki 100-250 mg tanin dalam setiap 100 gram dan pati resisten yang tinggi. Yaitu zat yang tidak mudah dicerna oleh tubuh sehingga lebih lama untuk dicerna oleh tubuh. Kandungan ini lah yang dapat menyebabkan sembelit atau memperburuk kondisi sembelit yang sudah terjadi.[12]
Meskipun pada pisang yang sudah matang sempurna kandungan tanin dan pati resisten menjadi lebih berkurang serta memiliki serat yang cukup tinggi, tetap tidak terlalu dianjurkan untuk mengonsumsi pisang pada kondisi sembelit. Disarankan untuk mencari alternatif buah kaya serat lain yang lebih baik untuk melancarkan buang air.[12]
Pisang merupakan salah satu buah yang paling terkenal dan disukai oleh hampir semua orang. Kandungan vitamin yang baik dan manfaat untuk pencegahan berbagai penyakit berbahaya, menjadikan buah tropis ini kerap menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi buah-buahan.[14]
Namun meskipun kaya manfaat, perlu diperhatikan jumlah takaran yang tepat dalam konsumsi buah ini agar mendapat manfaat yang maksimal. Hindari konsumsi pisang secara berlebihan dan jika dalam kondisi kesehatan yang dikhawatirkan akan memperburuk keadaan dan memicu komplikasi.[14]
[1] Mohapatra. Scholar. Banana and its by-product utilisation: an overview. 2010.
[2] Anonim. Hsph.harvard.edu. Banana. 2022.
[3] Kazuki Kanazawa. Puas.asc.org. High Content of Dopamine, a Strong Antioxidant, in Cavendish Banana. 2000.
[4] Anonim. Niddk.nih.gov. What is Diabetes?. 2016.
[5] Sharon Baisil. Beatdiabetesapp.in. Glycemic Index of Banana and its Impact On Diabetes. 2022.
[6] Anonim. Webmd.com. What is Migraine?. 2020.
[7] Anonim. Nhs.uk. Migraine. 2019.
[8] Chris Illades. Everydayhealth.com. 8 Food That Trigger Headaches. 2018.
[9] Anonim. Cdc.gov. Asthma. 2022.
[10] Zeinab A. El-Sayed. Ncbi.nlm.nih.gov. Allergy Asthma Immunol. 2013.
[11] Anonim. Webmd.com. What is Constipation?. 2021.
[12] Sun Hwan Bae. Ncbi.nlm.nih.gov. Diets For Constipation. 2014.
[13] Anonim. Webmd.com. Asthma. 2021.
[14] Joan Raymond. Webmd.com. The Health Benefits of Bananas. 2020.