Penyakit & Kelainan

8 Penyebab Bau Mulut, Padahal Rajin Sikat Gigi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bau mulut menjadi masalah yang umum dialami oleh banyak orang, mulai dari yang muda hingga yang tua.

Sebagian besar bau mulut disebabkan oleh masalah pada bagian dalam mulut, baik itu karena tingkat kebersihan yang kurang maupun adanya infeksi yang terjadi. [1]

Namun pada beberapa kasus, bau mulut bisa tetap terjadi padahal sudah rajin sikat gigi, dan beberapa penyebabnya adalah sebagai berikut.

1. Mulut Kering

Ketika sudah menyikat gigi dengan teratur, tapi bau mulut masih saja kurang sedap, mungkin hal ini disebabkan oleh mulut kering [1,2].

Mulut kering adalah sebuah kondisi ketika kelenjar air liur tidak menghasilkan air liur dengan kadar yang normal, melainkan kurang dari normalnya [2].

Karena air liur atau saliva yang kurang memadai, mulut menjadi mudah kering dan penumpukan bakteri terjadi pada gigi [2].

Mulut kering tak hanya dapat terjadi karena air liur yang terhasilkan dengan sedikit [2].

Mulut kering juga dapat dialami sebagai efek dari penggunaan obat tertentu, konsumsi alkohol, dan kebiasaan merokok [2].

Selain mulut berbau tak sedap, risiko penyakit gusi dan gigi pun meningkat ketika bakteri semakin menumpuk di area gigi [2].

2. Cara Menyikat Gigi yang Kurang Tepat

Menyikat gigi dengan cara yang salah rupanya berpengaruh pada kesehatan mulut di mana hal ini kemudian mengakibatkan bau mulut tak sedap [3].

Menyikat gigi yang paling benar dan dianjurkan adalah dengan menyikat seluruh bagian gigi, baik yang di depan maupun belakang, baik yang di atas maupun yang di bawah [3].

Proses menyikat gigi juga sebaiknya tidak terlalu kasar dan cepat, tapi yang jelas pastikan merata dan lakukan selama 2 menit, termasuk menjangkau sela-sela gigi [4].

Gusi serta lidah pun jangan sampai ketinggalan karena sisa-sisa makanan maupun minuman dapat menempel di sana [3].

3. Merokok

Merokok tidak hanya menyebabkan mulut kering yang kemudian berdampak secara tak langsung pada bau nafas tak sedap [1,2].

Merokok pun bisa secara langsung menyebabkan bau mulut karena efek asap tembakau [1,2].

Mengeringnya kandungan tembakau di dalam mulut akan memberi efek bau tak sedap di mulut [1,2].

Risiko penyakit gusi pun meningkat ketika seseorang memiliki kebiasaan merokok secara berlebihan dalam jangka panjang [1,2].

4. Postnasal Drip

Postnasal drip merupakan sebuah kondisi keluarnya lendir berlebih dari sinus atau hidung yang kemudian lendir ini menuju tenggorokan bagian belakang [1,5].

Ketika lendir sampai ke bagian tenggorokan tersebut, penderita akan bereaksi dengan batuk-batuk; oleh karena itu kondisi ini dikenal dengan istilah sindrom batuk saluran pernafasan atas [1,5].

Tak hanya menyebabkan batuk, rupanya bau mulut pun ikut terpengaruh karena lendir akan memicu bakteri bersarang di dalam mulut [1,6].

Postnasal drip ini adalah sebuah kondisi yang dapat disebabkan oleh pilek dan infeksi sinus [6].

5. Penyakit Gigi dan Gusi

Bau mulut padahal sudah menyikat gigi juga dapat menjadi pertanda adanya penyakit gigi dan gusi [2].

Karena adanya gigi berlubang maupun penyakit gusi yang tak disadari, kerap kali bau mulut hanya dianggap sebagai masalah biasa [2].

Padahal, penyakit gigi dan gusi ini disebabkan oleh bakteri-bakteri yang bersembunyi dan tak dapat terjangkau dengan mudah saat gigi disikat [2].

6. Makanan Tertentu

Sudah menyikat gigi tapi tetap bau mulut, bisa jadi hal ini disebabkan asupan makanan yang memiliki aroma kurang sedap dan cukup menyengat [1].

Mengonsumsi bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay merupakan salah satu penyebab bau mulut pada umumnya [1].

Bahkan ketika sudah menyikat gigi, bau bawang-bawangan ini akan masih dapat tercium dan seperti menempel di dalam mulut [1].

Bawang putih biasanya menjadi yang tersulit untuk menghilangkan baunya secara total [1].

Bahkan pada beberapa orang, membutuhkan 1 hari atau lebih untuk menghilangkan aroma bawang putih.

Namun jika ingin menghilangkannya segera, dapat mencoba menggunakan daun mint, selada mentah atau buah apel sebagai penetralisir aroma bawang putih [7].

7. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Penyakit GERD atau naiknya asam lambung dapat pula menjadi alasan mengapa bau mulut tetap kurang sedap walau sudah menyikat gigi [1].

Asam lambung yang naik hingga ke kerongkongan mampu mengakibatkan bau mulut selain rasa perih pada perut bagian atas (heartburn) dan rasa pahit di dalam mulut [1].

8. Penyakit Kronis

Beberapa jenis penyakit kronis mampu menyebabkan bau mulut menjadi tak sedap dan serutin serta sebersih apapun menyikat gigi biasanya cukup sulit untuk mengatasinya.

Sejumlah kondisi gangguan kesehatan yang dimaksud antara lain di bawah ini [8,9,10,11,12] :

Penyakit-penyakit ini mampu meningkatkan risiko bau mulut karena menyebabkan perubahan senyawa di dalam aliran darah penderita.

Hal ini pun dapat mengubah kadar jumlah bakteri di dalam tubuh sehingga berpengaruh pada bau nafas yang tak cukup sedap.

Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?

Bau mulut yang tidak kunjung dapat diatasi walau sudah menjaga pola makan, membersihkan mulut dan gigi secara teratur, serta tidak merokok, maka sebaiknya segera ke dokter.

Mengunjungi dokter gigi dan berkonsultasi sangat dianjurkan agar dokter gigi bisa mengidentifikasi apakah bau mulut ini berkaitan dengan penyakit gigi dan gusi.

Namun bila bau mulut berkaitan dengan beberapa penyakit tertentu, lakukan diet dengan benar yang tentunya sudah dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter.

Biasanya, dokter pun akan memberikan obat sesuai dengan kondisi medis yang menyebabkan bau mulut pasien.

1. Uditi Kapoor, Gaurav Sharma, Manish Juneja, & Archna Nagpal. Halitosis: Current concepts on etiology, diagnosis and management. European Journal of Dentistry; 2016.
2. Mohammed Alsakran Altamimi. Update knowledge of dry mouth- A guideline for dentists. African Health Sciences; 2014.
3. Erica Laceria. Brushing your Teeth Properly: 9 Things You Might Be Doing Wrong. Solstice; 2020.
4. Jonathan E Creeth, Andrew Gallagher, Joseph Sowinski, James Bowman, Kathy Barrett, Shirley Lowe, Kartik Patel, & Mary Lynn Bosma. The effect of brushing time and dentifrice on dental plaque removal in vivo. Journal of Dental Hygiene; 2009.
5. Ozan Gokdogan, Tolgahan Catli, & Fikret Ileri. Halitosis in Otorhinolaryngology Practice. Iranian Journal of Otorhinolaryngology; 2015.
6. Diane E. Pappas, Charles G. Prober, MD, Sarah S. Long, MD, & Marc Fischer, MD, MPH. The Common Cold. Elsevier Public Health Emergency Collection; 2018.
7. Rita Mirondo & Sheryl Barringer. Deodorization of Garlic Breath by Foods, and the Role of Polyphenol Oxidase and Phenolic Compounds. Journal of Food Science; 2016.
8. Curd ML Bollen & Thomas Beikler. Halitosis: the multidisciplinary approach. International Journal of Oral Science; 2012.
9. M Guglielmi, M Beushausen, C Feng, A Beech, & D Baur. Halitosis as a product of hepatic disease. The South African Dental Journal; 2014.
10. Mustafa Keles, Ummuhan Tozoglu, Abdullah Uyanik, Abubekir Eltas, Yusuf Ziya Bayindir, Ramazan Cetinkaya, & Osman Murat Bilge. Does peritoneal dialysis affect halitosis in patients with end-stage renal disease? Peritoneal Dialysis International; 2011.
11. Mohammad S Al-Zahrani, Khalid H Zawawi, Obadah N Austah, & Hamed S Al-Ghamdi. Self Reported Halitosis in Relation to Glycated Hemoglobin Level in Diabetic Patients. The Open Dentistry Journal; 2011.
12. Farnaz HajiFattahi, Maryam Hesari, Homayoun Zojaji, & Fatemeh Sarlati. Relationship of Halitosis with Gastric Helicobacter Pylori Infection. Journal of Dentistry of Tehran University Medical Sciences; 2015.

Share