Sebagaimana namanya, mie instan adalah makanan praktis karena proses pembuatannya yang sangat instan. Selain itu, harga per itemnya pun terbilang murah dan mudah untuk didapatkan. Tak ayal jika mie instan menjadi pilihan sejuta umat untuk menghilangkan lapar di kala rasa malas melanda[1].
Akan tetapi, komposisi yang terkandung dalam setiap bungkus mie instan memiliki potensi risiko yang dapat membahayakan kesehatan tubuh kita. Mie instan adalah jenis makanan yang rendah nutrisi. Sebagian besar merek mie instan yang laris di pasaran memiliki kandungan rendah kalori, rendah serat, dan rendah protein. Di sisi lain, mie instan mengandung lemak, karbohidrat, dan sodium yang tinggi.[1]
Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya diare setelah mengonsumsi mie instan:
Mie instan mengandung Tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ) yang mana adalah bahan pengawet yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan. Pada dasarnya, bahan pengawet ini tidak berbahaya asalkan dikonsumsi dengan wajar. Namun, bagi seseorang yang memiliki organ pencernaan dengan sensitivitas tinggi terhadap bahan aditif tertentu, mengonsumsi mie instan bisa berujung pada mual dan muntah serta gangguan pencernaan lainnya termasuk diare.[3]
2. Reaksi terhadap gluten
Mie instan terbuat dari tepung yang mengandung berbagai jenis protein yang disebut gluten. Bagi seseorang yang memiliki riwayat penyakit autoimun, gluten dapat memicu peradangan usus halus dan pendarahan saluran pencernaan. Gejala dari dua penyakit ini salah satunya adalah diare dan nyeri perut.[4]
3. Alergi terhadap kandungan tertentu
Jika seseorang mengalami diare setelah mengonsumsi mie instan, kemungkinan tubuhnya memiliki alergi atau sensitivitas tinggi terhadap kandungan tertentu. Untuk mencegah risiko ini, perhatikan baik-baik kolom komposisi yang tertera pada kemasan mie instan dan jangan konsumsi mie instan tersebut jika ternyata mengandung komposisi yang menyebabkan alergi.[4]
4. Kandungan MSG dalam mie instan
MSG atau monosodium glutamat adalah bahan aditif berupa penyedap rasa yang ditambahkan ke dalam makanan, salah satunya adalah mie instan. MSG dapat menstimulasi usus halus dan menyebabkan diare. Diare yang diakibatkan oleh MSG biasanya dialami oleh seseorang yang memiliki alergi terhadap MSG.[4]
5. Kandungan lemak dalam mie instan
Mie instan memiliki kandungan lemak yang tinggi dalam satu bungkusnya. Satu porsi mie instan mengandung 12-14 gram lemak. Makanan berlemak dapat menyebabkan diare atau riwayat penyakit diare yang sudah diidap sebelumnya menjadi semakin parah. Makanan dengan kandungan lemak tinggi dapat memicu diare pada seseorang yang memiliki riwayat gangguan pencernaan seperti irritable bowel syndrome atau iritasi usus besar.[4]
6. Irritable bowel syndrome atau iritasi usus besar
Iritasi usus besar adalah gangguan pada sistem organ pencernaan yang biasanya ditandai dengan nyeri perut. Salah satu tipe dari penyakit ini adalah iritasi usus besar yang disebabkan oleh diare.[5] Salah satu pemicu penyakit ini adalah makanan dengan kandungan karbohidrat berlebih. Dan mie instan sebagai salah satu makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi dapat memicu terjadinya gejala iritasi usus besar, yaitu diare.[6]
7. Mie instan mengandung Propylene glycol dan Bisphenol A
Propylene glycol dan Bisphenol A adalah bahan aditif yang terkandung dalam sebungkus mie instan. Dua kandungan sintetis ini dapat mengganggu jalannya metabolisme tubuh dan sistem organ perncernaan. Dan salah satu gejala yang dapat timbul dari adanya gangguan sistem organ pencernaan adalah diare.[4]
8. Mie instan dengan rasa terlalu pedas
Beberapa orang dapat mengonsumsi makanan pedas semudah mengonsumsi permen. Namun, beberapa orang yang lain akan langsung merasa sakit perut ketika mengonsumsi makanan pedas walaupun hanya sedikit. Pada dasarnya semua orang memiliki tingkat toleransi yang berbeda-beda terhadap pedas[4].
Tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa makanan yang terlalu pedas bisa mengakibatkan iritasi saluran pencernaan, sehingga proses mencerna makanan menjadi tidak sebagaimana mestinya. Salah satu gejala atau tanda dari adanya iritasi akibat mengonsumsi makanan pedas adalah diare.[4]
Cara Mengatasi Diare
Umumnya, diare dapat diatasi dengan perawatan di rumah saja. Gejala yang muncul biasanya akan berangsur-angsur pulih setelah melakukan beberapa hal di bawah ini:[7]
Kandungan protein dalam makanan membantu seseorang yang mengkonsumsinya mudah merasa kenyang. Sedangkan mie instan merupakan makanan dengan rendah protein dan tinggi karbohidrat serta lemak, sehingga ia bukanlah pilihan yang bagus untuk dimakan oleh seseorang yang tengah menjalani program penurunan berat badan.[1] Tidak hanya itu, kandungan serat yang rendah dalam satu porsi mie instan, membuat ia sulit dicerna oleh sistem pencernaan tubuh kita.[2]
Mie instan tidak serta-merta menjadi penyebab diare. Akan tetapi, kandungan di dalamnya dapat memicu gangguan pencernaan yang mana salah satunya adalah diare terutama bagi seseorang yang memiliki alergi atau sensitivitas tinggi terhadap kandungan di dalam mie instan.
1) Rachael Link, MS, RD. Healthline.com. Are instant noodles bad for you?. 2017.
2) Michael J Clark & Joanne L Slavin. Journal of the American College of Nutrition, 32(3). The effect of fiber on satiety and food intake: a systematic review. 2013.
3) Hyun Joon Shin, Eunyoung Cho, Hae-Jeung Lee, Teresa T. Fung, Eric Rimm, Bernard Rosner, JoAnn E. Manson, Kevin Wheelan & Frank B. Hu. The Journal of Nutrition Volume 144 (8). Instant Noodle Intake and Dietary Patterns Are Associated with Distinct Cardiometabolic Risk Factors in Korea. 2014.
4) PB Sullivan. Nutrition Volume 14 (10). Nutritional management of acute diarrhea. 1998.
5) Jenifer K Lehrer, MD. Emedicine.medscape.com. Irritable bowel syndrome. 2019.
6) Zheng Z, Huang C, Guo Y, Niu K, Momma H, Kobayashi Y, Fukudo S, Nagatomi R. PLoS One Volume 10(3). Staple foods consumption and irritable bowel syndrome in Japanese adults: a cross-sectional study. 2015.