People pleaser merupakan sebutan bagi orang yang berperilaku berusaha membuat orang lain senang atau bahagia. Masalah yang dialami people pleaser bukanlah terletak pada menyenangkan orang lain namun keinginan mereka untuk membuat orang lain bahagia. [1]
Orang dengan sifat people pleaser berharap jika mereka mewujudkan keinginan orang lain yang meminta bantuan mereka, mereka merasa akan diterima dan disukai. Mereka membiarkan orang lain mengambil keuntungan dari sikap mereka tersebut. [1]
People pleaser dapat menjadi masalah serius dan merupakan kebiasaan yang sulit dihentikan. [1] Sebab kepercayaan diri orang dengan people pleaser bergantung pada penerimaan orang lain. [2] Untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang people pleaser, mari kita simak uraian berikut ini.
People pleaser memiliki ciri-ciri yang dapat dapat dilihat dalam daftar di bawah ini: [1,3]
Menjadi people pleaser bukanlah suatu kondisi namun perilaku ini dapat menyebabkan kondisi lain atau bagian dari beberapa faktor perkembangan gangguan mental. Yang paling jelas adalah depresi. [4]
Stres kronis dan menghadapi ketakutan tentang kekecewaan orang lain yang berlimpah secara terus menerus bahwa Anda dapat dengan mudah jatuh ke dalam depresi jika secara fisik tidak dapat menyelesaikan suatu permintaan. Atau jika Anda mengetahui bahwa diri Anda dikritik karena melakukan hal yang salah. [4]
Penghargaan diri Anda yang rendah juga tidak dapat membantu dalam masalah ini. Rasa cemas juga dapat berkembang, baik dari rasa cemas akibat sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi atau ketakutan gagal secara keseluruhan. Kemudian ketakutan ini berubah menjadi ketegangan kronis. [4]
Dan, di atas pikiran yang stres dan depresif Anda beresiko mengembangkan masalah kemarahan sebab Anda tidak bisa secara aman atau secara sehat mengeluarkan rasa frustasi. Alih-alih mengeluarkannya, Anda akan membiarkannya sampai meledak dan tidak bisa ditangani seutuhnya. [4]
Penyebab dari orang dengan people pleaser sering kali berasal dari orang tua. Perilaku ini berkembang sebagai suatu cara untuk menjaga hubungan dan kedekatan dengan orang tua yang secara inkonsisten tidak berada di sekitar anaknya. [5]
Kurangnya keterlibatan orang tua dalam hubungan orang tua dan anak merupakan bagian paling besar yang menyebabkan seorang anak menjadi people pleaser. [5]
Sering kali, orang tua yang anaknya berperilaku people pleaser terlalu khawatir dengan masalah mereka sendiri sehingga tidak mampu terhubung dengan apa yang dipikirkan atau dirasakan anak. Atau mereka sering kali salah menafsirkan atau salah menilai perasaan anak mereka. [5]
Dalam hubungannya dengan orang tua, anak dengan perilaku people pleaser kadang-kadang bertindak mirip dengan orang dewasa dan mengambil peran sebagai pengayom kepada orang tua mereka. Pada akhirnya, para orang tua tersebut bergumul untuk terhubung secara emosional. Mereka juga berjuang untuk hadir di kehidupan anak mereka secara konsisten. [5]
Anak memilih cara ini dan terus melindungi orang tua dan perasaan mereka sehingga anak merasa tetap terhubung dengan orang tuanya. Orang tua dengan perilaku people pleaser juga dapat membuat anaknya menjadi orang dengan perilaku people pleaser juga. Sebab, orang tua akan bersifat penuh kasih dan menyayangi. Akan tetapi, di lain waktu menjaga jarak atau cemas. [5]
Ada beberapa tips untuk mengatasi Anda berperilaku people pleaser yaitu:
Orang dengan people pleaser kerap kali merasa mereka harus berkata ya ketika orang lain meminta bantuan. Ingatlah bahwa Anda punya pilihan untuk menolak atau berkata tidak kepada orang yang meminta bantuan Anda. [2]
Mengetahui prioritas atau hal yang perlu Anda dahulukan serta menghargai perasaan Anda merupakan rem terhadap diri sendiri untuk bertindak people pleaser. Anda harus tahu kapan Anda merasa nyaman untuk menolak atau menerima permintaan bantuan dari orang lain. [2]
Ketika seseorang meminta bantuan Anda, merupakan hal yang sangat bagus untuk memberitahu mereka bahwa Anda butuh waktu untuk memikirkannya. Hal ini memberi Anda kesempatan untuk menimbang apakah Anda mampu melakukan hal yang diminta. [2]
Jika Anda bersedia membantu, Anda harus memberikan batas waktu untuk bantuan yang Anda berikan. Misalnya beri tahu orang yang meminta tolong bahwa Anda hanya bisa membantu dari jam 2 siang sampai jam 5 sore. [2]
Orang dengan perilaku people pleaser ingin membuat orang lain bahagia. Anda mungkin membuat orang lain bahagia sementara namun tidak bersifat jangka panjang. Dalam proses membuat orang lain bahagia tersebut Anda bisa terluka. [2]
Orang dengan perilaku people pleaser cenderung menjadi peminta maaf. Perhatikan ketika Anda meminta maaf dan pertimbangkan jika Anda benar-benar melakukan kesalahan. Tanyalah diri Anda apakah Anda bertanggung jawab terhadap situasi yang terjadi. Dan biasanya, jawabannya adalah tidak. [2]
Ada beberapa bahaya tersembunyi jika Anda tidak berusaha menghentikan perilaku people pleaser ini, di antaranya: [3]
Tak dapat dihindari, keinginan untuk dicintai dan dibutuhkan oleh orang lain sepanjang waktu menyebabkan Anda memendam banyak perasaan tak menyenangkan. Misalnya kemurkaan, kebencian, stres, penyesalan, dan apapun yang bertolak belakang dengan gambaran diri yang ingin Anda perlihatkan pada orang lain. [3]
Memendam emosi sebenarnya menghasilkan kehancuran fisik dan mental. Banyak penyakit kronis fisik dan mental didorong oleh keinginan untuk menyenangkan orang lain. [3]
Hal paling buruk dari menjadi baik/ menyenangkan secara terus menerus merupakan tekanan kuat yang Anda rasakan untuk mempertahankan gambaran diri Anda yang sesuai dengan keinginan orang lain. Sebagai imbalannya Anda akan merasakan dampak negatif yakni stres kronis. [3]
1. Amy Morin. 10 Signs You're a People-Pleaser. Psychology Today; 2017.
2. Anonim. 21 Tips to Stop Being a People-Pleaser. Psych Central; 2016.
3. Aletheia Luna. People-Pleasing: The Hidden Dangers of Always Being “Too Nice”. Loner Wolf; 2021.
4. Anonim. Do You Have People Pleaser Syndrome?. Vantage Point Recovery; 2021.
5. Anonim. What Makes a People Pleaser. Labyrinth Healing; 2021.