Penyakit & Kelainan

Perbedaan Beri-Beri Kering dan Basah

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Beri-beri adalah kondisi yang disebabkan karena defisiensi tiamin atau lebih dikenal dengan vitamin B1 dengan gejala edema perifer dan neuropati motorik serta sensorik campuran. Penyakit ini dibedakan menjadi 2, yaitu beri-beri basah dan beri-beri kering.

Beri-beri basah berkaitan dengan penyakit kardiovaskular, seperti jantung, sedangkan beri-beri kering berkaitan dengan sistem saraf. Penyakit beri-beri basah akut disebut juga beri-beri shoshin, sedangkan untuk beri-beri kering akut dapat menyebabkan sindrom wernicke-korsakoff[1,2].

Gejala Beri-beri Kering dan Basah

  • Beri-beri Kering

Beri-beri kering memiliki beberapa gejala, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Mengalami neuropati yang ditandai dengan mati rasa, lemah, dan nyeri pada otot karena saraf yang rusak. Neuropati ini biasanya terjadi di area tangan atau kaki, tetapi tidak menutup kemungkinan gejala neuropati dialami di area tubuh yang lain.
  2. Penderita beri-beri kering sering mengalami gejala kelelahan yang disebabkan karena rusaknya saraf.
  3. Kebingungan
  4. Disfagia atau kesulitan menelan makanan terjadi ketika saraf yang bertugas dalam proses menelan makanan terganggu.
  5. Kelemahan tungkai bagian bawah hingga tidak bisa berjalan terjadi apabila penderita beri-beri kering mengalami gejala neuropati yang sudah parah[2,3].
  • Beri-beri Basah

Beri-beri basah memiliki beberapa gejala, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Mengalami gagal jantung karena beri-beri basah berkaitan dengan kardiovaskular.
  2. Hipotensi atau tekanan darah rendah, tetapi gejala ini sering terabaikan karena sering rancu dengan penyakit atau kondisi lain.
  3. Takikardia atau detak jantung yang cepat dan melebihi batas normal.
  4. Asidosis laktat adalah kondisi ketika asam di dalam tubuh melebihi batas normal dan berlebih. Asidosis laktat pada penderita beri-beri basah muncul dikarenakan penyakit gagal jantung.
  5. Edema miokardium adalah kondisi di mana jantung terisi dengan cairan sehingga menyebabkan pembengkakan dan mengganggu fungsi jantung.
  6. Gagal ginjal akut adalah kondisi ketika ginjal tidak berfungsi secara tiba-tiba sehingga ginjal tidak menyaring kotoran yang seharusnya dikeluarkan dari tubuh[4,5].

Penyebab Beri-beri Kering dan Basah

Beri-beri kering dan basah dapat terjadi karena beberapa penyebab. Di antara faktor-faktor yang menjadi penyebab beri-beri kering dan basah adalah sebagai berikut:

  1. Diet ketat yang menyebabkan seseorang kekurangan asupan tiamin atau vitamin B1 yang dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu sebelum memulai diet sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar kebutuhan asupan yang dibutuhkan tubuh dapat terpenuhi dengan baik.
  2. Konsumsi alkohol dalam jumlah banyak dan berlebihan, seperti yang telah diketahui bahwa mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak tidak baik bagi tubuh karena dapat menimbulkan berbagai penyakit, salah satunya beri-beri. Selain itu, terlalu banyak alkohol dalam tubuh juga tidak baik karena alkohol dapat mengganggu proses penyerapan tiamin di dalam tubuh.
  3. Malnutrisi atau kekurangan nutrisi juga bisa menyebabkan beri-beri kering, khususnya kekurangan vitamin B1. Malnutrisi ini biasanya terjadi pada anak-anak sehingga asupan makanan dan gizinya harus lebih diperhatikan.
  4. Anoreksia nervosa adalah kondisi di mana seseorang tergila-gila dengan tubuh kurus dan ketakutan akan kenaikan berat badan sehingga sangat memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Keadaan ini dapat menyebabkan seseorang mengalami malnutrisi sehingga memiliki risiko mengidap penyakit beri-beri.
  5. Penyakit atau pembedahan pada sistem pencernaan dapat menyebabkan penyakit beri-beri karena penyakit atau pembedahan tersebut dapat memengaruhi metabolisme pencernaan dan penyerapan nutrisi dalam makanan[2,3,5].

Cara Menangani Beri-beri Kering dan Basah

  • Beri-beri Kering

Beri-beri kering bukanlah penyakit yang tidak dapat diobati. Beri-beri kering dapat diatasi dengan beberapa cara berikut ini:

  1. Konsumsi vitamin B1 yang cukup agar kebutuhan vitamin B1 dalam tubuh terpenuhi, contoh makanan yang mengandung vitamin B1 adalah susu, telur, kacang-kacangan, dan lain-lain. Pemberian vitamin B1 tidak hanya melalui makanan tetapi juga bisa melalui suplemen, dengan dosis yang dianjurkan adalah 10-30 mg/hari selama beberapa minggu tergantung dari tingkat keparahan beri-beri yang diderita.
  2. Memperhatikan asupan nutrisi yang masuk ke tubuh agar kebutuhan nutrisi tubuh tercukupi.
  3. Tetap perhatikan asupan yang dibutuhkan tubuh meski sedang diet, salah satunya kebutuhan tubuh akan vitamin B1[2].
  • Beri-beri Basah

Sama seperti beri-beri kering, penyakit beri-beri basah juga dapat diatasi dan diobati. Berikut ini beberapa cara menangani penyakit beri-beri basah, antara lain:

  1. Perbanyak konsumsi vitamin B1 agar tubuh terpenuhi. Pemberian vitamin B1 yang dianjurkan untuk penderita beri-beri basah adalah 100mg/hari selama beberapa hari secara intravena atau infus.
  2. Mencukupi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan jumlah seimbang dan tidak berlebihan.
  3. Memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi saat sedang diet, untuk penderita beri-beri dapat ditambahkan asupan vitamin B1 dalam menu dietnya[2].

Persamaan Beri-beri Kering dan Basah

Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa pada beberapa aspek antara beri-beri kering dan beri-beri basah memiliki beberapa persamaan. Persamaan beri-beri kering dan beri-beri basah terdapat pada penyebab dan cara mengatasinya.

Persamaan pada penyebab kedua penyakit ini adalah diet ketat, konsumsi alkohol, malnutrisi, anoreksia nervosa, serta penyakit atau operasi pada bagian sistem pencernaan. Sedangkan persamaan pada bagian cara mengatasi adalah dengan memperbanyak konsumsi tiamin atau vitamin B1, mencukupi kebutuhan nutrisi dalam tubuh dengan jumlah seimbang, dan tetap memperhatikan asupan yang dikonsumsi saat diet[2,3,5].

1. S. Rama Prakasha, A. Sharik Mustafa, Shashidhar Baikunje, and K. Subramanyam. “Dry” and “wet” beriberi mimicking critical illness polyneuropathy. 16(4): 687–689. Annals of Indian Academy Neurology; 2013.
2. M Hasan, H Rahman, B H N Yasmeen, A Mukti, H Haque, M Khan, M Begum, S Roy, T U Ahmed, AU Ahmed, S Tabassum, and A R M L Kabir. Thiamine deficiency - Beriberi – A forgotten disease. 10(1):351-354. Northern International Medical College Journal; 2018.
3. Ahmed A. Shible, Deepa Ramadurai, Daniel Gergen, and Paul M. Reynolds. Dry Beriberi Due to Thiamine Deficiency Associated with Peripheral Neuropathy and Wernicke’s Encephalopathy Mimicking Guillain-Barré syndrome: A Case Report and Review of the Literature. 20: 330–334. American Journal of Case Reports; 2019.
4. Essa Essa, Michael R Velez, Sakima Smith, Shivraman Giri, Subha V Raman, and Richard J Gumina. Cardiovascular magnetic resonance in wet beriberi. 13,41. Journal of Cardiovascular Magnetic Resonance; 2011.
5. Lei, Yuanli MD, Zheng, Ming-Hua MD, PhD, Huang, Weijian MD, Zhang, Jie MD, and Lu, Yingru MD. Wet beriberi with multiple organ failure remarkably reversed by thiamine administration A case report and literature review. Volume 97 - Issue 9. Medicine; 2018.

Share