√ Scientific BasePass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
Scientific review by: Tim Riset IDNmedis
Pada ibu hamil yang sudah memasuki fase melahirkan, ada hal yang harus diperhatikan yakni terkait dengan kontraksi. Kontraksi sendiri merupakan tanda bahwa ibu hamil siap untuk melahirkan.
Namun yang perlu diperhatikan adalah, terdapat kontraksi asli dan kontraksi palsu yang kerap kali salah diartikan oleh ibu hamil.
Kontraksi asli, adalah merupakan kontraksi yang bersifat ritmik, atau memiliki rentang waktu dan muncul secara terus-menerus. Kontraksi asli ini bisa memiliki rasa sakit berkali lipat dibandingkan dengan kram menstruasi [2].
Kontraksi palsu atau kontraksi Braxton Hicks, merupakan kontraksi yang biasanya terjadi sebelum kontraksi asli terjadi. Kontraksi tersebut terjadi secara tidak teratur dan dapat dideskripsikan sebagai pengencangan pada area perut yang dapat datang dan pergi [1,3]. Kontraksi ini bisa dikatakan sebagai bentuk persiapan tubuh terhadap kontraksi asli yang akan terjadi setelahnya [3].
Cara Membedakan Kontraksi Asli dan Kontraksi Palsu
Berikut beberapa cara untuk membedakan mana yang masuk tanda-tanda kontraksi asli dan kontraksi palsu.
Kontraksi Asli
Reaksi kontraksi yang dialami oleh ibu hamil akan berbeda satu dengan yang lain. Bahkan kehamilan pertama dan setelah juga akan memiliki tanda yang cukup berbeda [1].
Berikut beberapa hal yang peru diperhatikan pada kontraksi asli :
Kontraksi yang terjadi memiliki jeda atau interval yang seragam dan semakin lama akan semakin intens (kontraksi terjadi 30 sampai dengan 70 detik) [1].
Rasa sakit yang ditimbulkan juga akan semakin terasa sakit seiring dengan berjalannya waktu [5,7].
Pada kontraksi asli, meskipun ibu hamil melakukan berbagai upaya dan aktivitas untuk mengganti posisi, kontraksi akan tetap berlanjut [1,3].
Dapat dikatakan kontraksi asli terjadi dengan jeda 4 menit, jangka waktu 1 menit yang terjadi minimal 2 jam [2].
Pada kontraksi asli, rasa sakit yang muncul biasanya berada di bagian atas perut dan menyebar ke seluruh bagian perut dan punggung bawah atau sebaliknya [3].
Rasa tidak nyaman pada kontraksi asli juga biasanya bermula dari bagian belakang dan bergerak hingga ke bagian depan [5,7]
Terjadinya perubahan pada serviks yang akan semakin menebal dan mulai terbuka [7].
Sebagai tambahan jika anda menemukan adanya darah seiring dengan kontraksi yang terjadi, kemungkinan anda mengalami kontraksi asli [6].
Kontraksi Palsu atau Kontraksi Braxton Hicks
Pada dasarnya kontraksi palsu atau braxton hicks bukanlah momok pada kehamilan, karena hal tersebut normal terjadi. Kontraksi ini merupakan kontraksi yang bersifat sporadik dan relaksasi dari otot rahim [4].
Kontraksi ini dapat terjadi sejak kehamilan pada usia 6 minggu, namun lazimnya terjadi pada kehamilan pada trimester ke-3. Kontraksi ini merupakan salah satu bentuk persiapan tubuh ibu hamil untuk menghadapi kontraksi yang sebenarnya [4]. Berikut perbedaan kontraksi palsu dibanding kontraksi asli :
Kontraksi palsu ini relatif tidak terlalu sakit dibandingkan kontraksi asli dan terasa seperti reaksi kram perut akibat menstruasi [4].
Rasa sakit yang ditimbulkan dapat muncul dan hilang begitu saja berbeda dengan kontraksi asli yang lebih persisten [4].
Intensitas dan durasi dari kontraksi palsu berbeda dengan kontraksi asli, dimana intervalnya tidak tetap dan tidak semakin intens atau meningkat seiring dengan waktu [1].
Kontraksi palsu relatif akan menghilang jika anda gunakan untuk berjalan-jalan, istirahat, atau saat berganti posisi sangat berbeda dengan kontraksi asli yang akan muncul terus seiring dengan waktu [1,2].
Biasanya tidak akan muncul rasa sakit pada bagian belakang tubuh maupun bagian tubuh lain kecuali perut [2].
Kontraksi yang muncul variatif baik dari segi interval kemunculan maupun jeda biasanya menandakan kontrasi palsu [6].
Pada serviks hanya terjadi sedikit perubahan bahkan tidak ada sama sekali, tidak menebal serta tidak terbuka [7].
Apa Yang Dilakukan Ibu Hamil Jika Mengalami Kontraksi?
Berikut beberapa hal yang harus ibu hamil lakukan jika mengalami kontraksi :
Jika anda merasa tidak yakin apakah kontraksi yang terjadi tersebut kontraksi asli atau palsu, maka sebaiknya langka pertama adalah menanyakan kondisi tersebut kepada dokter atau tenaga medis terkait [1].
Jika kontraksi muncul cobalah untuk bersikap tenang dan mencoba mengenali berapa lama durasi dan intensitas kontraksi yang terjadi. Cobalah untuk melakukan teknik bernafas yang biasa digunakan pada senam kehamilan untuk menenangkan diri anda [7].
Cobalah untuk sementara waktu relaks, istirahat dan mengganti posisi atau aktivitas yang sedang anda lakukan saat mengalami kontraksi [1]. Anda dapat mencoba posisi duduk ibu hamil trimester 3 untuk meredakan kontraksi yang timbul.
Pastikan agar anda meminum air putih atau cairan dalam jumlah yang cukup contohnya 10-12 gelas air, jus maupun susu per hari bahkan lebih jika dibutuhkan [1].
Jika kontraksi yang dialami merupakan kontraksi palsu makan berendam dengan air hangat, pijatan, melakukan aktivitas yang menenangkan serta tidur sejenak dapat meredakan rasa sakit yang timbul [4].
Jika kehamilan anda tergolong tidak bermasalah, biasanya dokter akan meminta ibu hamil menunggu beberapa saat kurang lebih mengalami kontraksi selama 5 menit hingga 1 jam. Setelahnya anda dapat mendatangi dokter dan tenaga medis terkait untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan [6].
Kapan Ibu Hamil Harus ke Dokter?
Meskipun kontraksi asli atau palsu relatif normal terjadi, namun jika beberapa hal berikut terjadi, sebaiknya ibu hamil harus segera mendatangi dokter :
Jika kontraksi diiringi dengan darah atau noda yang berwarna merah cerah [2].
Jika kontraksi diiringi dengan kondisi bayi yang tidak bergerak sama sekai atau kurang dari 10 kali dalam jangka waktu 2 jam [2].
Air ketuban pecah atau munculnya cairan yang berasal dari vagina [4].
Munculnya reaksi kontraksi yang kuat selama 5 menit dalam jangka waktu 1 jam [4].
Kontraksi yang membuat ibu hamil kesulitan untuk berjalan merupakan pertanda bahwa ibu harus ke dokter [4].
Kenali pula jika kontraksi diiringi dengan tanda-tanda preeklamsia seperti pembengkakan yang tidak wajar, sakit kepala parah yang muncul terus menerus, perubahan pada mata terutama yang mengalami mata minus, silinder dan penyakit mata lainnya [6].
Munculnya rasa nyeri dan rasa sakit yang intens pada perut bagian atas serta kesulitan dalam bernafas [6].
Jika muncul tanda-tanda komplikasi pada kehamilan maka sebaiknya anda segera menghubungi dokter, biasanya akan dilakukan usg kehamilan untuk memastikan hal tersebut [6].
Kontraksi yang diiringi dengan mekonium atau cairan yang tampak kehijauan atau seperti garis hijau pada cairan air ketuban yang keluar [6].
Kontraksi yang terjadi semakin intens dan berlangsung lebih dari 60 detik juga merupakan pertanda anda harus menghubungi dokter [2].
Perubahan pada posisi tubuh tidak membantu menenangkan kontraksi juga menunjukkan bahwa mungkin anda sedang mengalami kontraksi sesungguhnya [2].
Rasa sakit pada area dada dan kesulitan bernafas [2].
Jika kontraksi terjadi mendekati waktu kelahiran (HPL) dan kontraksi yang berlangsung semakin cepat [2]
1. Cleveland Clinic Medical Professional. True Vs False Labor. Cleveland Clinic; 2018.
2. Azma and Dr. Almas Nazim, MD. 7 Signs Of False Labor Every Pregnant Woman Should Know. Pregnateve; 2020.
3. Anonim. False Labor. American Pregnancy Association; 2012.
4. Deborah A. Raines; Danielle B. Cooper. Braxton Hicks Contractions. National Center for Biotechnology Information; 2020.
5. Anonim. True Labor or False Labor. Auntmarthas; 2020.
6. Karisa Ding and Rebecca Yee, M.D. Signs of Labor. Baby Center; 2019.
7. Anonim. Pre Labor vs. True Labor. Sutter Health; 2020.