Penyakit & Kelainan

Perforasi Intestinal: Penyebab – Gejala dan Cara Pengobatannya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Perforasi Intestinal?

Saluran pencernaan terdiri dari lambung, usus halus, dan usus besar. Hal ini dimungkinkan untuk terjadi perforasi atau lubang yang dapat berkembang pada saluran pencernaan. Kondisi ini biasanya disebut dengan perforasi gastrointestinal. [1]

Perforasi yang terjadi pada usus biasanya disebut dengan perforasi intestinal. Perforasi intestinal atau perforasi usus adalah kondisi yang menyakitkan yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lebih lanjut, sehingga pembedahan darurat seringkali harus dilakukan. [1]

Perforasi usus, didefinisikan sebagai hilangnya kontinuitas dinding usus yang merupakan komplikasi yang dapat merusak dan mungkin juga terjadi akibat beberapa proses penyakit. Penyebab paling umum yang sering terjadi yaitu akibat trauma, instrumentasi, peradangan, infeksi, keganasan, iskemia, dan juga obstruksi. [2]

Pengenalan dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk dapat mencegah morbiditas dan juga potensi mortalitas peritonitis serta gejala sisa sistemiknya yang diakibatkan oleh tumpahan isi usus. [2]

Perforasi usus didefiniskan sebagai hilangnya kontinuitas dinding usus, komplikasi yang berpotensi merusak dan menyebabkan penyakit serius. Pemeriksaan fisik secara menyeluruh menjadi satu hal yang digunakan untuk menentukan kebenaran dari penyakit ini. [2]

Fakta Perforasi Intestinal

Fakta-fakta terkait perforasi intestinal sebagai berikut: [2]

  • Penyebab perforasi usus bermacam-macam tergantung pada usia dan geografi pasien.
  • Penyakit ini harus dideteksi secepat mungkin agar tidak terjadi penyakit yang serius.
  • Usus buntu menjadi penyebab utama perforasi intestinal pada anak-anak dan remaja.
  • Orang dewasa sering terkena perforasi intestinal sesuai dengan jenis kelaminnya.
  • Perforasi usus menyebabkan seseorang mengalami sakit pada bagian perut.

Penyebab Perforasi Intestinal

Banyak kondisi yang menyebabkan perforasi intestinal termasuk: [1]

  • Volvulus, obstruksi usus yang terjadi ketika usus besar menjadi bengkok.
  • Kanker usus besar.
  • Diverticulitis atau suatu peradangan yang mempengaruhi usus besar.
  • Tukak pada usus kecil.
  • Colitis iskemik atau radang usus besar karena suplai darah tidak memadai.
  • Cedera pada perut  seperti luka pisau atau menelan sesuatu yang tajam.
  • Usus buntu atau apendiksitis.

Meskipun jarang terjadi, kecelakaan selama proseder medis juga menjadi penyebab terjadinya perforasi intestinal seperti: [1]

  • Endoskopi yaitu prosedur yang menggunakan kamera kecil untuk melihat usus.
  • Kolonoskopi yaitu prosedur medis yang dapat mendiagnosis kanker usus.

Gejala Perforasi Intestinal

Gejala utama perforasi intestinal yaitu adanya nyeri perut yang parah dan juga terjadi nyeri tekan. Perut juga mungkin akan menonjol atau terasa keras apabila disentuh. Jika lubang berada di usus kecil maka nyeri akan timbul secara tiba-tiba, namun apabila lubang berada di usus besar maka nyeri akan datang secara bertahap. Kedua kasus tersebut menimbukan rasa sakit yang besar dan berlangsung secara konstan. [1]

Rasa sakit akan bertambah buruk ketika seseorang bergerak dan terdapat tekanan pada perut. Namun, hal ini juga dapat berkurang ketika digunakan untuk berbaring. Ada beberapa gejala lain yang juga sering terjadi pada penderita perforasi intestinal termasuk: [1]

  • Panas dingin.
  • Demam.
  • Mual.
  • Muntah.

Jika seseorang mengalami perforasi intestinal maka ada beberapa gejala yang juga bisa terjadi seperti: [1]

  • Kelelahan.
  • Lebih jarang ke toilet.
  • Sesak napas.
  • Detak jantung cepat.
  • Pusing.

Apabila terjadi sepsis pada perforasi intestinal maka akan terjadi beberapa hal seperti: [1]

  • Peningkatan detak jantung.
  • Pernapasan cepat.
  • Demam.
  • Kebingungan.

Kapan Harus Pergi ke Dokter?

Jika seseorang mengalami gejala perforasi intestinal maka segera periksakan ke dokter. Sebagian besar kasur perforasi intestinal memerlukan perawatan darurat. Situasi ini juga akan sangat mendesak ketika seseorang mengalami gejala sepsis yang dapat mengancam jiwa. [1]

Komplikasi Perforasi Intestinal

Perforasi yang disebabkan oleh perforasi usus dapat dikaitkan dengan proses penyakit yang menyebabkannya atau perawatan yang telah dilakukan. Perforasi atau kebocoran isi usus selanjutnya dapat menyebabkan peritonitis dan akhirnya sepsis jika tidak segera ditangani. Resusitasi yang memadai dan inisiasi antibiotik sejak dini penting untuk mengurangi kerusakan  fisiologis dari adanya infeksi. [2]

Jika perlu untuk mengontrol kebocoran, pembedahan dapat dilakukan, dan penting untuk mendiskusikan potensi komplikasi pembedahan dengan pasien dan juga keluarganya. Ada resiko infeksi pendarahan, potensi kebocoran anastomosis, pembentukan hernia. Resiko lain yang juga sering terjadi yaitu: [2]

  • Komplikasi paru.
  • Tromboemboli.
  • Kejadian kardiovaskular.
  • Dan kemungkinan kebutuhan yang berkepanjangan untuk dukungan ventilator untuk pemulihan yang diharapkan dapat meningkat.

Diagnosis Perforasi Instestinal

Untuk mendiagnosis perforasi intestinal maka ada kemungkinan dokter akan melakukan rontgen dada atau perut untuk memeriksa adanya udara pada rongga perut. Mereka juga akan melakukan CT scan untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik dimana letak dari perforasi. Beberapa hal yang juga dilakukan untuk diagnosis yaitu: [3]

  • Mencari tanda-tanda infeksi dari sejumlah sel darah putih yang tinggi.
  • Evaluasi kadar hemoglobin, hal ini dapat menunjukkan jika Anda mengalami kehilangan darah.
  • Evaluasi elektrolit mengevaluasi tingkat asam dalam darah.

Penggunaan kontrasi oral dapat terlihat keluar segera setelah konsumsi. Nyeri periumbikalis akut, mual, muntah dan penurunan fungsi usus menjadi tanda yang dapat mengidentifikasi perforasi intestinal. Gambaran yang menunjukkan udara intraperitoneal menunjukkan adanya sumber perforasi. [2]

Perforasi kolon harus dipertimbangkan dengan riwayat kuadran kiri bawah dan riwayat diverticulitis dengan penutunan output tinja skrining endoskopi digunakan untuk melihat udara bebas yang bergerak di dekat area perforasi dan melihat kemungkinan adanya abses. [2]

Pengobatan Perforasi Intestinal

Setelah penilaian awal selesai dan dicurigai perforasi susu, maka ada pengobatan yang harus dilakukan. Ada banyak pengobatan dengan pembedahan namun tidak semua penyebab perforasi viskus memerlukan pembedahan. Namun, beberapa pengobatan yang sering dilakukan seperti: [2]

  • Untuk Pasien Operatif dan Non-operatif

Pengobatan awal yaitu termasuk istirahat usus, cairan intravena, antibiotik spectrum luas intravena, dan pemeriksaan perut yang cukup sering. Kasus yang disertai dengan sepsis dan peritonitis lebih mungkin memerlukan pembedahan, sedangkan yang tidak mungkin dapat menerima manajemen konservatif.

  • Perforasi yang Terkendali dan Dapat Dikelola

Melalui pengobatan drainase terpandu radiologi intervensi dari pengumpulan cairan. Namun, kegagalan penatalaksaan konservatif dengan gejala yang menetap akan menyebabkan sepsis. Laparotomi telah menjadi intervensi pilihan untuk terjadinya abdomen akut.

Pencegahan Perforasi Intestinal

Banyak penyebab dari perforasi intestinal seperti gastrointestinal dapat meningkatkan resiko perforasi. Kenali riwayat kesehatan Anda dan cari informasi tentang kondisi saat ini yang dapat meningkatkan risiko. [3]

Bicaralah dengan dokter jika Anda mengalami perubahan signifikan dari keadaan normal, terutama jika Anda mengalami sakit perut dan demam. [3]

1. Saurabh Sethi, M.D., MPH, Lana Burgess. Causes and Treatment of Gastrointestinal Perforation. Medical News Today; 2018
2. Jessica Hafiner, Faiz Tuma, Gilles J. Hoilat, Omar Marar. Intestinal Perforation. NCBI; 2021
3. Graham Rogers, Md. Natalie Philips. Gastrointestinal Perforation. Healthline; 2018

Share