Tanaman yang juga dikenal dengan istilah Fuki (dalam bahasa Jepang) atau Gigantic butterbur, butterbur, dan subab ini mungkin kurang begitu dikenal di kalangan masyarakat Indonesia [1].
Tanaman ini sudah digunakan berpuluh-puluh tahun bahkan lebih sebagai salah satu tanaman obat yang memiliki banyak khasiat. Tanaman ini banyak dibudidayakan khususnya di kawasan Asia Timur, digunakan tidak hanya sebagai obat namun dikonsumsi layaknya sayuran segar [1].
Daunnya yang cukup lembar berwarna hijau cerah merupakan bagian yang kerapkali dikonsumsi.
Daftar isi
Berikut ini fakta menarik yang dapat anda pelajari tentang tanaman Petasites japonicus :
Tanaman Petasites Japonicus memiliki beragam kandungan nutrisi baik karbohidrat, lemak, protein, vitamin serta mineral penting lainnya yang penting bagi tubuh.
Adapun kandungan nutrisi yang terdapat pada 100 gram tanaman yang disebut juga dengan butterbur atau fuki adalah sebagai berikut :
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Butterbur, (fuki), mentah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 14 | Kalori Dari Lemak: | 0.3 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 0 g | 0.06 % | |
Lemak Jenuh | 0 g | 0 % | |
Lemak Trans | 0 g | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 7 mg | 0.29 % | |
Total Karbohidrat | 3.6 g | 1.2 % | |
Serat | 0 g | 0 % | |
Gula | 0 | ||
Protein | 0.4 g | 0.78 % | |
Vitamin A | 1 % | Vitamin c | 52.5 % |
Kalsium | 10.3 % | Zat besi | 0.56 % |
Src : Butterbur, (fuki), mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Vitamin C | 31.5 mg | 53 % | |
Kalium | 655.1 mg | 19 % | |
Mangan | 0.3 mg | 14 % | |
Kalsium | 103 mg | 10 % | |
Tembaga | 0.1 mg | 5 % | |
Vitamin B6 | 0.1 mg | 5 % | |
Magnesium | 14 mg | 3 % | |
Folat | 10 mcg | 2 % | |
Tiamin | 0 mg | 1 % | |
Riboflavin | 0 mg | 1 % | |
Kandungan gizi utama yang terdapat pada tanaman tersebut adalah vitamin C, kalium, dan mangan. Serta terdapat kandungan lainnya seperti kalsium dan vitamin A yang juga cukup tinggi.
Lalu apa saja manfaat tanaman ini, hingga dikenal sebagai tanaman herbal turun temurun terutama di kawasan Korea, Jepang, dan China?
Berikut beberapa manfaat tanaman Petasites Japonicus yang wajib anda ketahui untuk memperdalam wawasan anda :
Tanaman berwarna hijau ini memiliki beragam manfaat yang dapat digunakan untuk mencegah serangkaian penyakit diantaranya :
Kanker dapat dipicu oleh keberadaan Hepatocellular carcinoma (HCC) yang merupakan salah satu bentuk tumor padat penyebab kanker paling umum di dunia. Kasus HCC ini mayoritas (80%) terjadi di kawasan Asia dan juga Afrika [2].
Petasites Japonicus diketahui memiliki kandungan antikanker yang mungkin dapat digunakan untuk mengatasi dan mencegah penyakit tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak methanol dari akar Petasites Japonicus memiliki aktivitas antikanker [2].
Pada kasus HCC ekstrak methanol akar Petasites Japonicus menekan proliferasi sel serta menekan sel HCC untuk berkembang melalui modulasi Akt/TOR dan Beta-catenin [2].
Tanaman ini memang sudah dikenal sebagai salah satu bentuk pengobatan herbal yang memiliki khasiat sebagai kometerapi alternatif yang dapat mengatasi berbagai kanker seperti kanker usus, kanker payudara, dan kanker serviks [2].
Penyakit asma ditandai dengan adanya peradangan terutama pada saluran pernafasan. Penyakit ini cukup mengganggu bahkan dapat menyebabkan hal serius terhadap pengidapnya [3].
Petasites Japonicus dikenal sebagai tanaman herbal yang kerapkan digunakan sebagai salah satu pengobatan asma secara tradisional. Ekstrak ethanol dari tanaman ini diketahui memiliki kemampuan untuk menghambat infiltrasi eosinofil, hipersekresi mukur dan memiliki efek pengumpulan pada produksi ROS sel [3].
Ekstrak tanaman tersebut diketahui memiliki kandungan yang dapat menghambat patogenesis dari radang saluran pernafasan dan merupakan salah satu agen potensial untuk mengobati penyakit asma [3].
Migrain merupakan penyakit yang umum dialami oleh sebagian besar masyarakat. Meskipun cenderung biasa dan umum terjadi, penyakit ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pada studi yang dilakukan tahun 2004, dilakukan perawatan terhadap subjek penelitian dengan menggunakan ekstrak akar dari butterbur selama 4 bulan. Dimana hasilnya menunjukkan adanya penurunan serangan migrain sebanyak 48% [6].
Pemberian asupan butterbur sebanyak 75 mg lebih efektik dan bisa ditolerasi terhadap pasien penderita migrain [6].
Selain dapat mengatasi migrain, petasites japonicus juga dipercaya memiliki kemampuan untuk mengatasi penyakit obesitas.
Ekstrak ethanol petasites japonicus (EPJ) memiliki kurang lebih 26 senyawa fenolik yang kemungkinan besar memicu aktivitas anti-peradangan dan anti-adipogenik pada tanaman tersebut [7].
Berbagai aktivitas yang terdapat pada ekstrak ethanol dan methanol dari EPJ berhubungan dengan kandungan flavonoid serta asam fenolik dalam kadar yang sangat tinggi. Hal tersebut membuat konsumsi petasites japonicus dapat mencegah serta mengatasi gangguan obesitas serta kondisi yang berhubungan dengan peradangan pada tubuh seseorang [7].
Selain mampu mencegah serta mengatasi serangkaian penyakit, manfaat kesehatan dari tanaman Petasites Japonicus juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Berikut kaitan Petasites Japonicus dengan kekebalan tubuh kita :
Tanaman yang seringkali disebut dengan butterbur ini ternyata memiliki kandungan yang memicu aktivitas anti-alergi serta anti-inflamasi.
Studi menunjukkan adanya beberapa senyawa yang terdapat pada ekstrak daun Petasites Japonicus yang memicu kedua aktivitas tersebut. Senyawa tersebut diantaranya adalah Bakkenolide B dan juga Petasitesin A serta asam cimicifugic [4, 5].
Bakke lonide sebagai komponen utama yang terdapat pada daun tanaman ini mampu menghambat induksi gen sintase oksida nitrat, akumulasi eosinofil, makrofag, dan limfosit ke cairan lavage bronchalveoalar yang biasa terjadi pada penderita asma [4].
Kandungan tersebut dipercaya memiliki aktivitas penghambatan terhadap serangkaian zat pemicu reaksi alergi dan juga peradangan.c [5].
Dapat disimpulkan bahwa tanaman ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi obat anti-peradangan [5].
Kandungan vitamin C yang terdapat pada tanaman petasites japonicus cukup tinggi, sehingga mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan harian tubuh.
Kandungan ini sangat penting untuk kesehatan kita terutama untuk memperkuat sistem imun secara keseluruhan. Dimana vitamin C merupakan antioksidan alami yang dapat meningkatkan kemampuan adaptif sistem imun dalam melawan berbagai penyakit [9].
Kebutuhan vitamin C yang cukup wajib dipenuhi untuk memperkuat dan menjaga sistem imun tetap responsif terhadap serangan patogen, sembari menghindari kerusakan terhadap tubuh [9].
Kandungan vitamin C juga diketahui memiliki fungsi yang signifikan terhadap kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.
Studi menunjukkan bahwa asupan vitamin C yang cukup dapat memproteksi tubuh terhadap serangkaian infeksi bakteri, virus dan juga protozoa [10].
Kemampuan vitamin C dalam mencegah serangkaian infeksi tersebut yang membuatnya memiliki peran penting terhadap perawatan penderita pneumonia, tetanus, serta infeksi umum lainnya seperti flu ringan [10].
Kandungan senyawa bioaktif pada tanaman petasites japonicus disinyalir memiliki aktivitas anti-bakteri yang cukup kuat.
Petasites japonicus dapat dikembangkan sebagai agen potensial untuk mengatasi bakteri patogen pada tubuh. Hal ini ditunjukkan pada studi kasus tahun 2020 bahwa kandungan bakkenolides dan caffeoylquinic aktif menghambat perkembangan bakteri NA [13].
Selain beragam manfaat di atas, berikut beberapa manfaat lain dari tanaman petasites japonicus :
Terdapat sebuah studi yang mempelajari terhadap kemungkinan aktivitas perlindungan syaraf pada tanaman petasites japonicus. Objek percobaan yang digunakan adalah tikus yang kemudian diuji dengan menggunakan asam kainic [8].
Berdasarkan studi tersebut diketahui bahwa ekstrak dari petasites japonicus merupakan agen potensial yang dapat digunakan untuk mencegah kerusakan oksidasi yang terjadi pada otak tikus akibat induksi asam kainic [8].
Kemampuan tersebut yang membuat tanaman ini dapat membuat tikus percobaan bertahan dari racun asam kainic, sehingga dapat dikembangkan untuk menjadi agen neuroprotektif [8].
Anda perlu berhati-hati jika ingin mengkonsumsi tanaman ini karena butterbur mungkin akan memberikan reaksi efek samping negatif bagi sebagian besar orang. Berikut ulasan terkait efek samping petasites japonicus [11]:
Mengingat terdapat bagian dari tanaman ini yang mungkin dapat memberikan efek samping negatif terhadap tubuh. Sebaiknya anda perhatikan dengan tips penyimpanan tanaman ini [7, 12]:
Perhatikan tips penyajian petasites japonicus berikut ini [12]:
Selebihnya anda perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, terlebih jika konsumsi tanaman ini menyebabkan reaksi negatif pada tubuh.
1. T. Imazu. Morphological, ecological. and cytologicas studies on cultivates and wild butterburs, Petasites Japonicus Maxim. Jstage; 2020.
2. Hyun Jung Kim, Song Yi Park, Hye Min Lee, Dong Ik Seo, and Young Min Kim. Antiproliferative effect of the methanol extract from the roots of Petasites japonicus on Hep3B hepatocellular carcinoma cells in vitro and in vivo. Volume 9 (5). Exp Ther Med-National Center for Biotechnology Information; 2015.
3. Ji-Sook Lee, Eun Ju Yang, Chi-Young Yun, Dong-Hee Kim, In Sik Kim. Suppressive effect of Petasites japonicus extract on ovalbumin-induced airway inflammation in an asthmatic mouse model. Volume 133 (2). J Ethnopharmacol - National Center for Biotechnology Information; 2011.
4. Kyoung-Pil Lee, Saeromi Kang, Soo-Jin Park, Young-Whan Choi, Young-Geun Lee, Dong-Soon Im. Anti-allergic and anti-inflammatory effects of bakkenolide B isolated from Petasites japonicus leaves. Volume 148 (3). J Ethnopharmacol - National Center for Biotechnology Information; 2013.
5. Jin Su Lee, Miran Jeong, Sangsu Park, Seung Mok Ryu, Jun Lee, Ziteng Song, Yuanqiang Guo, Jung-Hye Choi, Dongho Lee, and Dae Sik Jang. Chemical Constituents of the Leaves of Butterbur (Petasites japonicus) and Their Anti-Inflammatory Effects. Volume 9 (12). Biomolecules - MDPI; 2019.
6. R B Lipton, H Göbel, K M Einhäupl, K Wilks, A Mauskop. Petasites hybridus root (butterbur) is an effective preventive treatment for migraine. Volume 63 (12). Neurology - National Center for Biotechnology Information; 2004.
7. Eun Mi Ahn, Gelila Asamenew, Heon Woong Kim, Sang Hoon Lee, Seon-Mi Yoo, Soo-Muk Cho, Youn-Soo Cha, and Min-Sook K. Anti-Obesity Effects of Petasites japonicus (Meowi) Ethanol Extract on RAW 264.7 Macrophages and 3T3-L1 Adipocytes and Its Characterization of Polyphenolic Compounds. Volume 12 (5). Nutrients - National Center for Biotechnology Information; 2020.
8. D-E Sok, S H Oh, Y-B Kim, H-G Kang, M R Kim. Neuroprotection by extract of Petasites japonicus leaves, a traditional vegetable, against oxidative stress in brain of mice challenged with kainic acid. Volume 45 (2). Eur J Nutr - National Center for Biotechnology Information; 2006.
9. Anitra C. Carr, and Silvia Maggini. Vitamin C and Immune Function. Volume 9 (11). Nutrients - National Center for Biotechnology Information; 2017.
10. Harri Hemila. Vitamin C and Infections. Volume 9 (4). Nutrients - National Center for Biotechnology Information; 2017.
11. Anonim. Butterbur. National Center for Complementary and Integrative Health; 2020.
12. Anonim. Buterbur - Petasites japonicus. Health Benefits Time; 2020.
13. Hyun Sim Woo, Kyung-Chul Shin, Jeong Yoon Kim, Yeong-Su Kim, Young Jun Ban, Yu Jin Oh, Hae Jin Cho, Deok-Kun Oh, and Dae Wook Kim. Bakkenolides and Caffeoylquinic Acids from the Aerial Portion of Petasites japonicus and Their Bacterial Neuraminidase Inhibition Ability. Volume 10 (6). Biomolecules - National Center for Biotechnology Information; 2020.