Priapismus adalah bentuk kelainan ereksi. Penis mengalami ereksi selama berjam-jam baik ereksi penuh atau sebagian dan tidak disebabkan oleh rangsangan seksual. Priapismus terbagi menjadi 2 jenis utama yakni iskemik dan non iskemik. Kejadian priapismus iskemik merupakan kondisi gawat darurat. [1]
Priapismus merupakan kondisi yang kurang umum namun dapat terjadi pada pria khususnya pada usia sekitar 30 tahunan. Kondisi ini tak kunjung hilang dan membuat ereksi yang menyakitkan. Priapismus dapat menimbulkan kerusakan jaringan pada penis. [2]
Priapismus dapat terjadi akibat konsumsi obat-obat untuk kondisi disfungsi ereksi, pengencer darah, antidepresan, dan beberapa obat tekanan darah. Selain itu, cedera, kanker, kelainan darah, anemia sel sabit, penggunaan obat terlarang juga dapat menimbulkan priapismus. [3]
Daftar isi
Gejala priapismus beraneka ragam bergantung pada jenis priapismus. Terdapat 2 jenis priapismus yakni priapismus iskemik dan priapismus non iskemik. Berikut ini gejalanya: [1]
Priapismus iskemik memiliki nama lain priapismus low-flow. Kondisi ini akibat darah tidak mampu meninggalkan penis. Darah terjebak di dalam penis akibat tidak dapat keluar dari pembuluh darah vena yang terdapat di penis. Terjebaknya darah di penis ini juga disebabkan oleh adanya masalah kontraksi otot polos yang ada di jaringan penis. Tanda dan gejalanya berupa: [1]
Priapismus iskemik tipe lain yakni priapismus intermiten atau rekuren merupakan kondisi ereksi dalam jangka waktu lama yang terjadi berulang-ulang, meghilang, dan kembali lagi. Kondisi ini kerap ditemukan pada pria dengan anemia sel sabit. [1]
Sel darah merah sabit dapat menghambat pembuluh darah di penis. Pada beberapa kasus, ereksi terjadi tak diinginkan dan menyakitkan dalam jangka waktu singkat. Kemudian kondisi ini berkembang menjadi lebih sering dan durasinya lebih lama. Priapismus intermiten dimulai pada masa anak-anak. [1]
Priapismus non iskemik mempunyai nama lain priapismus high-flow. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah yang melalui pembuluh nadi di penis tak bekerja dengan normal. Akan tetapi, jaringan penis tetap menerima pasokan darah dan oksigen. [1]
Priapismus non iskemik sering kali terjadi akibat trauma. Berikut ini gejala dan tandanya yakni: [1]
Priapismus disebabkan oleh berbagai alasan seperti penyakit atau obat-obatan. Berikut ini penyebab dari priapismus yaitu: [4]
Pada kasus yang langka, priapismus dapat disebabkan oleh kanker tertentu. Kanker ini dapat mempengaruhi penis dan mencegah keluarnya aliran darah dari penis. Penyebab lain dari priapismus dapat berupa: [4]
Jika Anda mengalami ereksi lebih dari 4 jam segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat sebab Anda membutuhkan penanganan segera. Dokter akan menentukan apakah priapismus yang Anda alami bersifat iskemik atau non iskemik. [1]
Bila Anda mengalami ereksi berulang, tak kunjung menghilang, dan menyakitkan yang hilang dengan sendirinya, Anda harus ke fasilitas kesehatan terdekat. Anda membutuhkan penanganan untuk mencegah terjadinya hal ini lagi. [1]
Untuk menegakkan diagnosis priapismus, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan didasarkan pada gejala. Uji digunakan untuk menentukan jenis priapismus yang Anda alami. Pemeriksaan termasuk: [2]
Pengobatan priapismus bergantung pada jenisnya. Jika penis telah mengalami ereksi kurang dari 4 jam maka pemberian dekongestan untuk mengurangi aliran darah ke penis dapat mengurangi ereksi. Jika ereksi telah bertahan selama 4-6 jam, pemberian obat-obatan biasanya efektif. [3]
Apabila setelah 6 jam, ereksi tidak juga menghilang atau obat tidak efektif meredakannya maka tindakan lain harus dilakukan yakni: [3]
Kompres es dapat mengurangi pembengkakan dan priapismus non iskemik. Kompres es diberikan pada penis atau pada perineum (bagian antara anus dengan kemaluan). [3]
Prosedur ini dilakukan dengan membius penis menggunakan obat. Lalu, sebuah jarum ditusukkan ke penis oleh dokter. Hal ini bertujuan mengeluarkan darah yang bertumpuk di penis. Prosedur ini biasanya memberikan dampak menghilangkan rasa sakit dan pembengkakan dengan cepat. [3]
Jika pemberian kompres es dan aspirasi tidak membuahkan hasil maka pembedahan dibutuhkan untuk memperbaiki aliran darah normal menuju penis. Prosedur ini dapat membantu mengeluarkan kelebihan darah dan mengembalikan aliran darah yang normal. Pembedahan dapat digunakan untuk priapismus iskemik. [3]
Jika selama masa pembedahan terjadi pecah atau rusak pada pembuluh darah nadi, dokter dapat mengikat pembuluh darah untuk mengurangi aliran darah. Cara ini paling efektif pada kasus priapismus non iskemik. [3]
Jika Anda mengalami priapismus intermiten atau rekuren, dokter akan menganjurkan beberapa hal berikut untuk mencegah terjadinya priapismus lagi yaitu: [1]
1. Anonim. Priapism. Mayo Clinic; 2021.
2. Valencia Higuera & Graham Rogers. Priapism. Healthline; 2018.
3. Nicole Galan & Daniel Murrell. What to know about priapism. Medical News Today; 2017.
4. Anonim. Priapism. My Cleveland Clinic; 2019.