Pseudokista Pankreas (Pancreatic Pseudocyst) adalah komplikasi umum yang terjadi pada pankreatitis akut dan kronis [1]. Pada kasus ini kista yang terbentuk hanya menyerupai sekumpulan cairan yang dikelilingi oleh dinding non-epitel yang terdiri dari jaringan fibrosa dan granulasi, sehingga dikatakan kista yang terbentuk merupakan kista semu lain hanya dengan kista lain seperti kista dentigerous, kista ganglion, kista periapikal dan sebagainya [2].
Pada kasus yang umum terjadi, pseudokista pankreas yang terbentuk biasanya terletak di luar pankreas dan seringkali terdapat pada lesser sac (kantung kecil di belakangan lambung / rongga peritoneum) [2]. Penyakit ini berkembang selama setidaknya 4 minggu setelah kerusakan yang terjadi pada jaringan sekunder pankreas (cedera pankreas) [1].
Sebagian besar pseudokista pankreas terletak di bagian kepala dan badan pankreas, namun 20% diantaranya bersifat ekstrapankreatik. Lokasi dari kista semu ini bisa beragam mulai dari liver, pleura, mediastinum, atau pelvis, meskipun kondisi dimana penyakit ini terjadi di area liver sangat jarang terjadi [1].
Daftar isi
Lalu apa sebenarnya yang dapat menjadi pemicu penyakit pseudokista pankreas, atau apa saja penyebab penyakit ini dapat terbentuk? Berikut beberapa penjelasan yang dapat anda pelajari :
Hal yang perlu diperhatikan adalah, kita harus waspada terhadap gejala yang timbul akibat munculnya penyakit pseudokista pankreas. Gejala penyakit ini relatif samar dan agak sulit diidentifikasi sehingga anda aharus memperhatikan dengan seksama.
Berikut beberapa gejala yang mungkin timbul saat anda menderita penyakit tersebut :
Dokter umumnya belum akan merekomendasikan sesuatu jika gejala di atas belum muncul pada anda. Namun jika beberapa gejala di atas sudah muncul dan semakin memburuk sebaiknya anda segera pergi menemui dokter. Khususnya jika kista yang tumbuh cukup besar dan menyebabkan komplikasi [2].
Anda juga wajib waspada dan sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika hal berikut terjadi [4]:
Berikut beberapa komplikasi yang dapat muncul karena penyakit pseudokista pankreas [4] :
Untuk mengatasi penyakit pseudokista pankreas terdapat beberapa pengobatan atau perawatan yang dapat dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut [4] :
Perlu dilakukan operasi menyeluruh terhadap kista semu yang tumbuh dengan beberapa cara yakni :
Tindakan ini melibatkan Cystogastrostomy, Cystoduodenostomy, atau Cystojejunostomy. Namun perkembangan teknik endoskopi membuat pengobatan satu ini dibatasi khusus untuk situasi tertentu seperti pseudokista yang berulang, tidak jelas asal mulanya, atau pseudokista yang sulit diakses dengan endoskopi [2].
Biasanya dilakukan saat terdapat infeksi yang memburuk pada lokasi operasi dan dinding pseudokista tidak memungkinkan untuk terjadinya internal drainage yang aman dilakukan [4].
Tindakan ini ditempuh untuk mengatasi pseudokista yang terletak bagian badan atau ekor kelenjar serta disarankan untuk kondisi pseudokista simptomatik yang hadir di kepala pankreas karena berhubungan dengan timbulnya peradangan [4].
Berikut beberapa langkah pencegahan agar anda terhindar dari risiko terkena pseudokista pankreas :
Menjaga pola atau gaya hidup sehat merupakan keharusan jika anda ingin terhindar dari penyakit. Cobalah untuk melakukan langkah pencegahan di atas agar terhindar dari penyakit Pseudokista Pankreas.
1. I. Les, J. Córdoba, V. Vargas, L. Guarner, R. Boyé and V. Pineda. Pancreatic pseudocyst located in the liver. Volume 98 (8). Revista Espanola De Enfermedades Digestivas; 2006.
2. Deeksha Misra and Tanuj Sood. Pancreatic Pseudocyst. National Center for Biotechnology Information; 2020.
3. Katherine A. Morgan, MD, and David B. Adams, MD, FACS. The Management of Pancreatic Pseudocyst. Ozimogama; 2020.
4. Dr. Sridhar Reddy. P, Dr. B. Rajsiddharth, and Dr. B. Karunakar Reddy. A Study of Clinical Features and Management of Pseudocyst of Pancreas. Volume 5 (9). International Journal of Scientific and Research Publications; 2015.
5. Sydney Fraser, MD. and Andrew D. Spencer, MD. Pancreatic Pseudocyst; A report of Twenty-Three Cases. Volume 53 (6). National Center for Biotechnology Information; 1962.