Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Varises adalah suatu gangguan pada pembuluh darah balik (vena) berupa kelemahan pada katup dan atau dinding pembuluh darahnya, sehingga menimbulkan bendungan, oleh karena itu pada varises, umumnya dikeluhkan... kebiruan disertai dengan pembuluh darah yang teraba menonjol. Varises pada prinsipnya bisa terjadi pada bagian tubuh mana saja yang dilewati oleh vena. Beberapa contoh varises yang sering terjadi antara lain, varises pada kaki, wasir (varises pada daerah anus), dan varises esofagus (di bagian kerongkongan). Varises dapat dicegah dengan beberapa hal, diantaranya adalah dengan perilaku sehari hari yang baik, misalnya kebiasaan duduk, makanan tinggi serat, olahraga yang teratur dan juga hindari pakaian yang ketat. Read more
Daftar isi
Apa Itu Varises?
Varises adalah suatu kondisi di mana kerusakan atau kelemahan terjadi pada dinding serta katup vena ditandai dengan pembengkakan pembuluh darah kaki di bawah kulit [2,3,5,6,7,8,9].
Walau umumnya terjadi pada bagian kaki, varises sebenarnya dapat terjadi di bagian tubuh lain, seperti rektum, yang dikenal dengan istilah wasir [5].
Terbentuknya varises umumnya adalah sebagai efek dari tekanan darah yang meningkat pada pembuluh vena.
Umumnya varises tidaklah berbahaya dan tidak memicu kondisi medis tertentu, namun ada kalanya varises menjadi lebih buruk dan menyebabkan masalah kesehatan lain.
Tinjauan Pembentukan varises ditandai dengan pembuluh darah kaki yang melebar, membengkak, atau membesar.
Fakta Tentang Varises
- Varises lebih rentan berkembang pada tubuh wanita daripada pria [1].
- Memasuki usia 50 tahun, banyak wanita yang mengalami varises [1].
- Pada sekitar 80% kasus varises, rupanya kondisi ini diturunkan dan dapat disebabkan oleh faktor genetik [1].
- Orangtua dengan varises meningkatkan risiko sebesar 40% pada anaknya untuk mengalami varises juga [1] .
- Bila kedua orangtua mengalami varises, kemungkinan anak mengalami hal yang sama adalah sebesar 90% [1].
- Penderita varises sebanyak 80% memang adalah wanita, namun dilaporkan oleh Center for Vein Restoration bahwa laki-laki sebanyak 42% pun saat mencapai usia 60 tahun dapat mengalami varises [4].
- Varises adalah kondisi ketika pembengkakan pada pembuluh darah vena sangat terlihat pada permukaan kulit sehingga selain terasa sakit, varises dapat mengganggu penampilan seseorang [2].
- Ada lebih dari 25 juta orang di Amerika yang mengalami varises seiring dengan bertambah tuanya usia mereka [10].
Penyebab Varises
Penyebab utama terjadinya varises adalah peningkatan tekanan darah pada pembuluh vena [3,5,7,8,9,10].
Normalnya, ada katup satu arah pada pembuluh vena tempat darah mengalir menuju jantung.
Ketika kerusakan terjadi pada katup ini atau katup menjadi lemah, hal ini memicu pengumpulan darah pada pembuluh darah.
Itulah mengapa pembuluh darah vena kemudian mengalami pembesaran, yaitu karena penimbunan darah.
Faktor pemicunya bisa karena berdiri atau duduk terlalu lama sehingga darah menimbun di pembuluh darah kaki.
Ada tekanan yang meningkat di sana sehingga melebarkan pembuluh darah, merusak katup sekaligus membuat dinding vena melemah.
Selain penyebab utamanya, faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko varises pun perlu dikenali dan diwaspadai, yaitu antara lain [3,4,5,6,8,9,10] :
- Faktor keturunan
- Penggunaan pil kontrasepsi atau obat hormonal
- Merokok
- Kehamilan
- Cedera pada kaki
- Kurang gerak atau kurang olahraga
- Faktor jenis kelamin (umumnya terjadi pada wanita)
- Faktor usia (umumnya terjadi pada usia 50 tahun ke atas)
- Obesitas atau kelebihan berat badan
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Penggunaan celana terlalu ketat dan juga sepatu berhak tinggi
- Konstipasi atau sembelit (susah buang air besar)
- Konsumsi garam atau makanan asin berlebihan
- Konsumsi makanan berpengawet terlalu sering dan berlebihan
Tinjauan Peningkatan tekanan sekaligus penimbunan darah pada pembuluh vena menjadi penyebab umum dan utama dari kondisi varises.
Gejala Varises
Varises biasanya tidak menyebabkan rasa sakit, namun perubahan yang nampak secara fisik adalah [3,5,7,9,10] :
- Timbulnya pembuluh vena dengan warnanya yang kebiruan.
- Pembuluh yang melebar dan membengkak tampak begitu menonjol, seringkali di bagian kaki.
- Pada beberapa penderita varises, dapat timbul rasa sakit.
- Kaki terasa berat.
- Otot kaki bagian bawah bengkak dan kram, disertai dengan sensasi seperti ditusuk dan panas seperti terbakar.
- Sesudah berdiri atau duduk terlalu lama, rasa sakit akan bertambah parah.
- Terasa gatal pada area pembuluh vena yang membengkak.
- Warna kulit di sekitar tempat varises terjadi mengalami perubahan.
Ketidaknyamanan tidak hanya dirasakan ketika rasa nyeri dan berat pada kaki timbul.
Sebab penampilan fisik pada kaki dengan pembuluh vena yang menonjol menjadikan banyak orang, terutama wanita merasa kurang percaya diri.
Bahkan pada beberapa kasus, walau gejala tidak terlalu serius secara medis, dalam beberapa tahun tanpa penanganan maka kondisi dapat berkembang menjadi lebih buruk.
Tinjauan Gejala varises paling utama adalah menonjolnya vena yang berwarna kebiruan atau keunguan yang terlihat dari permukaan kulit. Namun, terkadang dapat disertai rasa berat dan nyeri di area varises.
Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?
Rasa nyeri yang timbul dari varises sebenarnya dapat diatasi dengan mengangkat kedua kaki ke atas, penggunaan stocking kompresi atau olahraga.
Namun, terkadang cara-cara tersebut tak sepenuhnya mampu mencegah kondisi varises menjadi lebih buruk.
Maka ketika gejala varises secara fisik sudah mulai mengganggu dan rasa nyeri tidak kunjung reda, segera ke dokter [7].
Perbedaan Antara Varises (Varicose Veins) dan Spider Veins
Varises atau varicose veins dan spider veins adalah dua kondisi yang berbeda walaupun banyak orang menganggap keduanya adalah sama.
Dari segi gejala, keduanya memiliki gejala fisik yang sebenarnya hampir sama namun tetap saja berbeda [1,4,11].
- Gejala Fisik : Varises adalah kondisi pembuluh vena yang nampak membesar (berukuran 3 mm atau lebih) dan kelihatan dari permukaan kulit dengan warnanya yang kebiruan, keunguan atau kemerahan (biasanya terjadi pada paha dan kaki). Sementara spider veins berwarna biru keunguan yang lebih kecil (ukurannya < 1 mm).
- Rasa Nyeri : Varises menyebabkan gejala berupa rasa berat pada kaki, nyeri seperti ditusuk, terkadang gatal, bengkak, kelelahan, dan kram. Sementara spider veins menimbulkan gejala seperti sensasi gatal dan panas seperti sensasi terbakar.
- Memar/Perdarahan : Pada kondisi varises, umumnya hal ini tidaklah sampai memicu memar atau perdarahan ketika area varises terbentur sesuatu yang keras. Sedangkan pada kondisi spider veins, menggaruk bagian tersebut atau tak sengaja terbentur dapat menyebabkan perdarahan atau memar.
Dari penyebabnya, keduanya memiliki faktor risiko yang sama, seperti faktor genetik, obesitas dan kehamilan yang berperan dalam pembentukan varises dan spider veins.
Faktor usia yang bertambah tua, penggunaan sepatu hak tinggi dan pakaian terlalu ketat, serta terlalu sering duduk atau berdiri juga dapat menjadi penyebab spider veins.
Tinjauan Varises dan spider veins adalah dua kondisi yang tidak sama dilihat dari segi gejala fisiknya, rasa nyeri, dan ada tidaknya perdarahan internal.
Pemeriksaan Varises
Ketika gejala timbul dan memicu ketidaknyamanan, pastikan penyebab kondisi gejala dengan memeriksakan diri ke dokter.
Beberapa metode pemeriksaan inilah yang biasanya dokter lakukan untuk mengetahui penyebab gejala dan seberapa serius kondisi yang dialami pasien [3,7,8].
- Pemeriksaan Fisik : Dokter mengecek terlebih dulu gejala fisik yang timbul pada kaki pasien atau bagian tubuh lain tempat varises muncul.
- Riwayat Medis Personal atau Keluarga : Dokter akan mengajukan pertanyaan mengenai gejala atau riwayat medis, sekaligus gaya hidup dan kadar aktivitas pasien. Dokter biasanya juga ingin tahu mengenai ada tidaknya anggota keluarga pasien yang memiliki riwayat varises.
- Tes Pemindaian : CT scan, sinar-X, atau USG adalah metode pemeriksaan lainnya yang dokter akan lakukan untuk mengetahui lebih jauh mengenai kondisi pasien demi memperoleh konfirmasi yang lebih detil.
Tinjauan Untuk memastikan gejala mengarah pada varises dan untuk mengetahui penyebabnya, pemeriksaan fisik dan pemindaian adalah metode diagnosa yang umumnya dilakukan oleh dokter.
Pengobatan Varises
Untuk menangani varises, terdapat dua cara, yaitu melalui tindakan medis dan juga melalui perubahan gaya hidup.
Melalui Tindakan Medis
Terapi ini adalah paling umum digunakan dalam mengatasi varises [5,7,9,10,11].
Metode pengobatan ini adalah dengan menginjeksi (menyuntikkan) cairan garam atau saline ke pembuluh vena yang mengalami pelebaran dan pembengkakan.
Metode ini juga umumnya digunakan untuk mengatasi spider veins.
- Mikroskleroterapi
Biasanya terapi ini diberikan kepada penderita spider veins, namun pada kondisi varises yang berukuran kecil lainnya pun dapat diterapkan [5,9,10].
Metode ini sama seperti skleroterapi, yakni menyuntikkan cairan obat tapi dalam dosis lebih kecil ke pembuluh vena yang mengalami pembengkakan/pembesaran.
- EVLT / Endovenous Laser Treatment
Pengobatan dengan laser ini memiliki tingkat efektivitas tinggi dan terjamin lebih aman.
Prosedur ini bertujuan untuk mengangkat sumber varises dan menutupnya.
Perawatan dengan metode ini hanya membutuhkan waktu 45 menit dengan tujuan menutup vena yang bermasalah supaya melancarkan kembali darah secara lebih efisien.
Menurut hasil studi klinis, metode EVLT memiliki efek hasil jangka panjang yang aman bagi pasien dengan tingkat keberhasilan prosedur sebesar 95% [10].
Selain cepat dalam meredakan gejala nyeri atau sakit pada pasien, metode ini pun memulihkan pasien dengan sangat cepat.
- Flebektomi
Flebektomi adalah prosedur pengangkatan permukaan varises melalui metode operasi di mana dokter perlu menciptakan sayatan kecil [5,7,10].
Sebelumnya tentu pasien diberi anestesi atau obat bius lokal lebih dulu agar tak merasakan sakit.
Karena sayatan yang dibuat sangatlah kecil, maka dokter tidak perlu menjahitnya, bahkan sayatan ini tak akan membekas di kulit pasien.
- Ablasi Termal
Metode perawatan ini pun memanfaatkan laser di mana dokter awalnya memasukkan serat kecil pada area yang mengalami varises [5,7,9,10].
Memasukkan serat kecil ini harus melalui kateter dan penggunaan energi laser adalah sebagai pengantar panas supaya dinding varises bisa dihancurkan.
- Ligasi Pembuluh Vena
Prosedur operasi ini bertujuan mengangkat pembuluh vena dengan mengikatnya [5,7].
Dokter akan lebih dulu menciptakan sayatan kecil untuk bisa melakukannya dan cara ini biasanya aman karena tak berpengaruh pada aliran darah pada kaki.
- Endoskopi Vena
Operasi endoskopi vena dilakukan oleh dokter dengan membentuk sayatan kecil pada kulit dekat varises [5,7,9].
Pada metode ini, akan ada kamera kecil pada tabung elastis yang dimasukkan melalui sayatan tadi ke dalam kaki pasien.
Dokter baru bisa menutup sekaligus mengangkat jaringan vena yang mengalami varises usai mendapat gambaran dari hasil rekaman kamera tadi.
Melalui Gaya Hidup dan Cara Alami
- Stocking Kompresi
Penggunaan stocking kompresi adalah cara alami untuk menekan pembuluh vena sehingga darah tidak menimbun di sana [4,5,8,9,10].
Efektivitasnya terjamin tinggi bila penggunaan dilakukan setiap hari secara rutin.
- Mengangkat Kaki
Mengangkat kedua kaki ke dinding saat berbaring di tempat tidur sehingga tubuh membentuk sudut 90 derajat adalah cara meninggikan kaki sampai di atas level jantung [2,5,7,9,10].
Melakukannya 3-4 kali dalam sehari di mana masing-masing berdurasi 15 menit adalah cara alami untuk bisa memperlancar peredaran darah.
Namun, rajin mengangkat kaki ke atas adalah cara terbaik dalam mengurangi gejala varises dan pembengkakannya bila sudah telanjur terkena varises ringan sampai sedang.
- Menekuk Kaki
Bila pekerjaan atau aktivitas tertentu mengharuskan diri sendiri untuk duduk atau berdiri terlalu lama, kaki perlu sesekali mendapatkan penyegaran.
Pastikan untuk menekuk juga kaki sesekali agar peredaran darah tetap lancar [5].
Berikut ini adalah cara-cara mengatasi gejala varises lainnya yang bisa diperhatikan sekaligus diterapkan setiap hari agar kondisi tak makin buruk [5,7] :
- Jika memungkinkan, hindari aktivitas berdiri atau duduk terlalu lama tanpa jeda.
- Hindari juga duduk bersila saat duduk.
- Kaki terangkat selagi berisirahat, tidur ataupun duduk jauh lebih baik apalagi jika di atas jantung.
- Turunkan berat badan apabila salah satu penyebab varises yang dialami adalah obesitas.
- Lakukan aktivitas fisik seperti berolahraga secara rutin untuk meningkatkan otot kaki dan melancarkan aliran darah.
- Hindari penggunaan sepatu hak tinggi dalam waktu lama apalagi terlalu sering.
- Hindari penggunaan pakaian ketat, khususnya celana ketat karena dapat memperburuk kondisi varises.
Tinjauan Varises umumnya ditangani dengan metode bedah, namun jika masih dalam kondisi tahap ringan, beberapa cara alami seperti mengangkat kaki dan mengenakan stocking kompresi dapat meredakan gejala.
Komplikasi Varises
Varises cukup jarang berkembang menjadi komplikasi, namun ada kalanya varises dapat menjadi lebih buruk dan kondisi-kondisi inilah yang dapat mengancam [7,8,9] :
- Perdarahan : Pada beberapa kasus varises, pecahnya vena yang dekat dengan kulit bisa saja terjadi. Walau bukan perdarahan hebat atau besar, saat hal ini terjadi harus segera diatasi.
- DVT / Deep Vein Thrombosis : Trombosis vena adalah suatu keadaan ketika darah menggumpal pada pembuluh vena di mana hal ini bisa terjadi di betis ataupun paha. Bila kerusakan kulit terjadi karena hal ini, biasanya solusi terbaik adalah datang ke spesialis bedah vaskular.
- Ulkus : Pada bagian kulit yang dekat engan varises apalagi yang berada di pergelangan kaki sangat memungkinkan ulkus atau luka dapat muncul. Umumnya kulit akan berubah warna lebih dulu sebelum timbul ulkus.
Pencegahan Varises
Dalam mencegah varises untuk tidak dapat terjadi sama sekali kemungkinannya sangat kecil.
Namun, pencegahan agar varises tidak cepat terbentuk atau pencegahan supaya kondisi varises tidak memburuk [5,7,9].
- Hindari berdiri atau duduk yang memakan waktu lama apalagi sampai tanpa jeda.
- Olahraga secara rutin agar kaki tetap aktif dan peredaran darah di kaki tetap lancar.
- Hindari mengenakan pakaian/celana terlalu ketat.
- Hindari duduk bersila.
- Jaga berat badan agar tidak sampai kelebihan.
- Jika pun harus duduk atau berdiri lama, jangan lupa untuk mengubah posisi secara berkala.
- Hindari penggunaan sepatu hak tinggi terlalu sering.
- Makan makanan yang bersodium/bergaram rendah.
- Makan makanan yang kaya serat.
Tinjauan Langkah pencegahan varises hanya dapat memperlambat terjadinya saja atau membuat kondisinya tidak semakin serius.