Daftar isi
Tumbuhan saussurea coctus merupakan salah satu spesies tumbuhan yang termasuk ke famili Asteraceae. Dimana, di dalamnya terdiri dari sekitar 300 spesies di dunia dan 61 spesiesnya diantaranya ditemukan di India.
Tumbuhan ini juga ditemukan di beberapa negara lainnya, seperti Pakistan dan China. Saussurea coctus seringkali dikenal dengan beberapa nama lokal, seperti kustha (Sanskrit), kust atau qust (Arab dan Persia), pachak (Hindi dan Bengali), kostum, gostham, dan pocuk (Tamil). [2]
Sama halnya dengan spesies saussurea lainnya, saussurea coctus memiliki karakteristik yang hampir mirip. Saussurea coctus merupakan tumbuhan herbal yang dapat tumbuh satu hingga dua meter di ketinggian 2500-3000 meter.
Akarnya memiliki panjang sekitar 40 hingga 60 cm, berbau khas, dan berwarna coklat tua hingga keabu-abuan. Bagian atas daun pada saussurea coctus berwarna keunguan dan lyrate.
Dasar daunnya berbentuk daun telinga dan bergerigi. Sedangkan pembungaannya tersusun dalam terminal dan aksila yang berwarna kebiruan gelap, ungu sampai hitam. Bunganya tanpa tangkai dan berjumlah 2-5 per kelompoknya.
Buah pada saussurea coctus melengkung dan bertangkai berukuran sekitar 3 mm serta ditutupi rambut-rambut disekitarnya. [2,3]
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada saussurea costus:
Nama | Jumlah | Unit |
Thujene | 0.02 | % |
Limonene | 0.14 | % |
Sineol | 0.99 | % |
Pinene | 0.24 | % |
Myrcene | 1.1 | % |
Thymol | 0.23 | % |
Selinene | 2.67 | % |
Asam Linoleic | 2.3 | % |
Citronellal | 0.5 | % |
Menurut data pada tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa saussurea costus memiliki berbagai macam jenis kandungan gizi di dalamnya. Thymol merupakan salah satu kandungan gizi yang ada dan memiliki berbagai macam kegunaan, salah satunya dapat digunakan sebagai antiseptik dan antioksidan [1].
Sejak dahulu, saussurea coctus merupakan salah satu tumbuhan yang menjadi ramuan ampuh dalam pengobatan tradisional. Saussurea coctus dinilai mampu mencegah dan mengobati berbagai penyakit dalam tubuh.
Hal ini tidak lain disebabkan oleh kadungan senyawa di dalamnya, seperti lactone dehydrocostus, germacrene, lappadilactone, dan sejenisnya. Senyawa-senyawa itulah yang membuat tumbuhan ini memiliki manfaat yang beragam, mulai dari mengobati berbagai penyakit kulit, batuk, sakit kepala, hingga penyakit hati. [1,3]
Saussurea coctus mengandung beberapa senyawa seperti lactone dehydrocostus, germacrene, lappadilactone yang membuat tumbuhan ini memiliki manfaat dalam mengobati berbagai penyakit, mulai dari batuk, sakit kepala, hingga penyakit hati.
Banyaknya senyawa yang terkandung di dalamnya, membuat saussurea coctus memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Bahkan, saussurea coctus dinilai sebagai ramuan yang ampuh untuk mengobati berbagai penyakit dalam pengobatan tradisional.
Berikut di bawah ini beberapa manfaat kesehatan pada saussurea coctus:
Saussurea coctus memiliki manfaat kesehatan yang beragam. Salah satu manfaat pada saussurea coctus yaitu sebagai antikanker.
Kanker menjadi faktor penyebab kematian ketiga terbanyak di Indonesia. Kanker sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya sel abnormal yang tumbuh secara tak terkendali.
Namun, penyakit ganas ini dapat diatasi dengan saussurea coctus. Hal ini dikarenakan adanya senyawa berupa lactone dehydrocostus dan seskuiterpen yang terkandung di dalamnya.
Senyawa-senyawa itulah yang membuat tumbuhan ini memiliki efek sebagai antikanker. Bahkan, tumbuhan ini dinilai mampu menghambat pertumbuhan sel kanker secara signifikan.
Oleh karena itu, saussurea coctus dinilai memiliki sifat sebagai antikanker yang cukup kuat. [3]
Sifat antikanker dalam saussurea coctus dikarenakan adanya senyawa berupa lactone dehydrocostus dan seskuiterpen yang membuat tumbuhan ini dapat menghambat pertumbuhan sel kanker secara signifikan.
Selain dimanfaatkan sebagai antikanker, saussurea coctus juga dapat digunakan untuk meredakan diare. Hampir semua orang pernah mengalami kondisi yang satu ini.
Dimana, kondisi tersebut mengakibatkan penderitanya mengalami frekuensi BAB lebih sering dan feses yang dikeluarkan lebih encer dari biasanya. Belum diketahui pasti senyawa utama yang membuat tumbuhan ini memikili sifat sebagai antidiare.
Namun, senyawa aktif yang terkandung di dalam ekstrak metanol dan minyak astiri saussurea coctus membuat tumbuhan ini memiliki efek setara dengan obat loperamide atau obat antidiare pada umumnya. Bahkan, sifatnya tersebut dinilai efektif dalam meredakan penyakit yang satu ini.
Oleh karena itu, saussurea coctus dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meredakan penyakit diare. [3,5]
Manfaat selanjutnya dari saussurea coctus yaitu mengobati epilepsi. Penyakit yang sering dikenal dengan ayan ini disebabkan oleh aktivitas sel saraf di otak yang mengalami gangguan sehingga penderitanya mengalami kejang.
Namun, penyakit ini dapat diatasi dengan saussurea coctus. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas antikonvulsan di dalamnya.
Dimana, aktivitas tersebut setara dengan obat epilepsi yang biasanya digunakan. Aktivitas antikonvulsan ini diduga diperoleh dari ekstrak petroleum eter dari akar saussurea coctus.
Selain itu, ekstrak etanolnya juga diketahui dapat mengurangi kejang. Oleh karena itu, saussurea coctus dapat dijadikan sebagai obat untuk mengatasi epilepsi. [3,4]
Saussurea coctus dapat digunakan untuk mengobati epilepsi karena aktivitas antikonvulsan di dalamnya yang membuat tumbuhan ini mampu mengurangi kejang.
Selain memiliki beberapa manfaat yang telah dijelaskan di atas, manfaat lainnya dari saussurea coctus yaitu dapat mengobati cacingan. Dimana, penyakit yang rentan menyerang anak-anak ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Untuk itu, penyakit yang satu ini harus segera diobati. Saussurea coctus dapat menjadi salah satu solusi untuk mengobati penyakit yang satu ini.
Hal ini dikarenakan adanya aktivitas pada saussurea coctus sebagai antiparasit. Aktivitas tersebutlah yang dapat mengurangi jumlah telur cacing pada tinja secara signifikan.
Bahkan, efektivitas obat ini dinilai sepadan dengan obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi cacingan yaitu pyrantel pamoate. [3,8]
Manfaat terakhir dari saussurea coctus ialah sebagai anti inflamasi. Manfaat yang satu ini seringkali di temukan pada beberapa tumbuhan herbal, salah satunya adalah saussurea coctus.
Seperti yang kita ketahui, anti inflamasi ini berfungsi untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan. Pada saussurea coctus ditemukan adanya senyawa terpen yang diduga efektivitasnya menyerupai obat anti-inflamasi nonsteroid seperti advil (ibuprofen) dan aleve (naproxen).
Senyawa itulah yang membuat tumbuhan ini memiliki sifat sebagai anti inflamasi yang cukup baik. [3,6]
Saussurea coctus memiliki manfaat sebagai anti inflamasi yang cukup baik dikarenakan di dalamnya terdapat kandungan senyawa terpen.
Dibalik manfaat yang luar biasa, saussurea coctus juga memiliki efek samping dari penggunaannya. Efek samping ini dapat timbul dikarenakan penggunaannya yang kurang tepat.
Untuk itu, sebaiknya kita mengetahui efek samping yang ditimbulkan dari obat tersebut. Berikut di bawah ini beberapa efek samping pada saussurea coctus:
Sebagian orang mungkin tidak mengalami efek samping pada saussurea coctus. Namun, beberapa orang merasakan adanya efek samping pada tumbuhan ini.
Salah satu efek samping pada saussurea coctus ialah dapat menimbulkan alergi. Efek samping yang satu ini dapat timbul pada orang yang memiliki riwayat elergi pada keluarga Asteraceae.
Untuk itu, sebaiknya orang yang memiliki alergi ini menghindari kontak langsung dengan saussurea coctus karena dikhawatirkan akan menimbulkan reaksi alergi. [3]
Selain dapat menimbulkan alergi, saussurea coctus juga dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal. Hal ini disebabkan oleh senyawa kontaminan berupa asam aristolochic yang ditemukan di beberapa produk obat herbal tersebut.
Namun, tidak semua obat saussurea coctus mengandung senyawa kontaminan tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya kita memeriksa dahulu kandungan yang terdapat di dalamnya agar tidak menimbulkan efek samping yang berakibat fatal. [3]
Tidak semua obat herbal aman digunakan pada masa kehamilan dan menyusui. Beberapa diantaranya justru tidak dianjurkan untuk dikonsumsi, salah satunya adalah saussurea coctus.
Hal ini tidak lain dikarenakan belum adanya penelitian lebih lanjut untuk menjamin keamanan dari obat tersebut. Oleh karena itu, ibu hamil dan menyusui disarankan untuk menghindari obat herbal yang satu ini.
Hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan tentunya juga untuk menjamin keselamatan ibu dan anaknya. [3]
Saussurea coctus dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti mengakibatkan alergi dan kerusakan hati, serta tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui.
Saussurea coctus memiliki peran yang cukup besar dalam pengobatan tradisional. Tentunya, hal tersebut diikuti dengan cara penggunaan yang tepat.
Dengan demikian, manfaat pada saussurea coctus dapat berperan secara maksimal bagi tubuh. Untuk itu, berikut ini cara penggunaan pada saussurea coctus:
Salah satu cara menggunakan saussurea coctus ialah dengan merebus akarnya. Cara merebus ini juga merupakan metode yang biasanya banyak digunakan dalam pengobatan tradisional.
Air rebusan ini dapat dicampur dengan susu dan diminum dua kali sehari. Ramuan ini digunakan untuk meningkatkan stamina tubuh akibat kelelahan.
Namun, penggunaanya harus disertai dengan resep dari dokter. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. [3,7]
Selain dapat air rebusannya yang dapat dikonsumsi, saussurea coctus juga dikemas dalam kapsul atau pil. Produk obat herbal ini pun mudah ditemui di pasaran.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah kandungan di dalam saussurea coctus. Pastikan produk tersebut tidak mengandung senyawa asam aristolochic karena dikhawatirkan akan menimbulkan efek samping.
Selain itu, penggunaannya harus disertai dengan resep dokter. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan dosis yang tepat dan menghindari terjadinya efek samping yang parah. [3,7]
Cara penggunaan pada aussurea coctus beragam, yaitu air rebusannya dapat diminum dan kapsulnya yang mudah ditemui di pasaran.
Selain cara penggunaannya yang tepat, cara penyimpanan pada saussurea coctus juga perlu diperhatikan. Hal ini dilakukan agar senyawa yang terkandung di dalamnya tetap terjaga sehingga dapat memberikan manfaat yang baik bagi tubuh.
Berikut ini cara penyimpanan pada saussurea coctus:
Sebagian tumbuhan herbal lebih baik disimpan dalam bentuk bubuk, salah satunya adalah saussurea coctus. Dengan menyimpannnya dalam bentuk bubuk, membuat tumbuhan ini memiliki umur simpan yang lama sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
Hal ini juga membuat kandungan senyawa di dalamnya tetap terjaga sehingga dapat memberikan manfaat yang baik bagi tubuh. Cara pengolahannya pun cukup mudah, yaitu dengan menyiapkan beberapa potong akar saussurea coctus segar lalu dikeringkan di bawah terik matahari.
Setelah kering, saussurea coctus digiling hingga teskturnya menjadi bubuk dan simpanlah dalam wadah yang tertutup. Bubuk saussurea coctus biasanya dicampur dengan bahan lain, seperti susu dan madu.
Manfaat dari ramuan ini pun juga beragam, mulai dari meredakan batuk hingga sakit kepala. [3,7]
Saussurea coctus dapat disimpan dalam bentuk bubuk sehingga umur simpannya lebih lama dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
1. Gwari G, Bhandari U, Andola HC, Lohani H, Chauhan N. Volatile constituents of Saussurea costus roots cultivated in Uttarakhand Himalayas, India. 5:179-82. Phcog Res; 2013.
2. Tanuja Uniyal, Dr. Manisha Chaudhary, Dr. Kanchan, D. Bahukhandi, Dr. Shefali Arora. Saussurea Coctus: Boon for the Himalayan Communities (A Review). Vol. 7 Issue 4: 1-4. International Journal of Engineering, Science and Mathematics; 2018.
3. Kamalpreet, Loveneet Kaur, Ajaypal Singh, Jaspreet Kaur and Navjeet Kaur. A brief review of remedial uses of Saussurea lappa. 8(3): 4423-4430. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry; 2019.
4. K. Madhuri & K. Elango & S. Ponnusankar. Saussurea lappa (Kuth root): review of its traditional uses, phytochemistry and pharmacology. 12:1–9. Orient Pharm Exp Med; 2012.
5. J. S. Negi, V. K. Bisht, A. K. Bhandari, V. P. Bhatt, M. K. Sati, J. P. Mohanty, R. C. Sundriyal. Antidiarrheal activity of methanol extract and major essential oil contents of Saussurea lappa Clarke. Vol. 7(8), pp. 474-477. African Journal of Pharmacy and Pharmacology; 2013.
6. R. B. Semwal, K. Joshi, A. Pandian, P. P. Badoni, D. K. Semwal. Biological applications and secondary metabolites of Saussurea costus (Falc.) Lipsch. 4(1). J Convent Knowl Holist Health; 2020.
7. Kulsoom Zahara, Shaista Tabassum, Sidra Sabir, Muhammad Arshad, Rahmatullah Qureshi, Muhammad Shoaib Amjad, Sunbal Khalil Chaudhari. A review of therapeutic potential of Saussurea lappa-An endangered plant from Himalaya. 7(Suppl 1): S60-S69. Asian Pac J Trop Med; 2014.