Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Koro adalah perasaan takut bahwa alat kelamin akan menyusut atau mengalami retraksi ke dalam tubuh. Penderita biasanya akan mengalami rasa kesemutan di area genital, yang diikuti oleh serangan panik, kemudian
Daftar isi
Jika anda menyadari bahwa anda takut alat kelamin anda menyusut, mungkin anda mengalami sindrom koro. [3]
Sindrom koro adalah sebuah sindrom ketakutan akan penyusutan dan retraksi alat kelamin. Koro terkadang mengarah kepada sindrom retraksi gental. Kasus dari ketakutan ini telah dilaporkan di seluruh dunia di Asia, Afrika, Eropa, dan di Amerika. [2]
Wanita terkadang juga mengalami sebuah variasi dari koro dimana mereka percaya retraksi puting payudara. Fakta lebih menarik lagi adalah, sindrom koro sering terjadi sebagai epidemik dengan banyak kasus terlaporkan pada beberapa area geografi. [2]
Beberapa fakta mengenai sindrom koro adalah [1,3,4] :
Sindrom koro pertama kali teridentifikasi di Cina dengan diikuti pola yang identik. Pertama penderita merasakan kesemutan di area kelamin, diikuti dengan kepanikan yang cepat. Panik yang cepat ini mengarah kepada ketakutan yang mendadak dan dalam akan kehilangan kelaminnya. [2]
Di Asia, ketakukan ini sering diikuti dengan rasa takut terhadap kematian, walaupun elemen ini terkadang tidak ada pada kasus lainnya. [2]
Penderita umumnya akan bertanya kepada teman atau relatif tentang cara memanipulasi secara fisik pada kelaminnya untuk berhenti menyusut, dimana terkadang mengarah sampai cedera. [2]
Ansietas atau kegelisahan akan mereda dengan cepat ketika pengobatan kebudayaan telah digunakan, mulai dari pengusiran setan hingga ramuan-ramuan. [2]
Pasien dari sindrom koro juga dapat merasakan [4] :
Sindrom koro telah dideskripsikan sebagai kelainan rasa panik yang berpusat pada kelamin. Sindrom ini terjadi dengan pengaruh besar dari kepercayaan budaya, dimana dapat menjadi penjelasan atas kasus epidemik yang umum terjadi. [2]
Sebagai contoh, pada beberapa wabah di Afrika Barat, penderita percaya bahwa alat kelamin mereka bukan menyusut ke tubuh melainkan dicuri dengan alasan okultisme. [2]
Selama masa pertengahan “Burning Times” di Eropa, penyihir adalah orang yang bertanggung jawab terhadap penyusutan kelamin di masyarakat lokal. Gejala sindrom koro akan mereda saat penyihir meredekannya. [2]
Diri sendiri, moral budaya, doktrin agama, dan status kesehatan mental saat ini sering berperan dalam kasus individual. [2]
Studi tahun 2008 di Jurnal Fisiologi Jerman menemukan bahwa banyak penderita terlaporkan pernah melakukan hubungan seksual baru-baru saja yang membuay mereka tidak nyaman, seperti perselingkuhan. [2]
Beberapa penderita memiliki riwayat dimana mereka terlalu asik dengan kelaminnya sendiri. Beberapa juga terlaporkan [2] :
Walaupun ada berbagai variasi dari setiap kasus, kasus sindrom koro memiliki resiko tinggi pada orang yang pernah mengalami ketakutan, kegelisahan atau perasaan bersalah. [2]
Pengobatan asli dari sindrom koro sangat bervariasi dan terkadang dipengaruhi dengan kejadian terkini. [2]
Sebagai contoh, sebuah wabah dapat terjadi karena kekuatan penyerangan atau dari persaingan individu. Mengalahkan musuh itu sendiri terkadang adalah pengobatan paling disarankan pada situasi ini. [2]
Pada kasus lainnya, pengobatan dapat termasuk [2] :
Pada dunia Barat, sindrom koro sering ditangani sebagai fobia tertentu. Obat anti depresi adalah yang sering diresepkan dokter. [2]
Beberapa riset menunjukkan bahwa obat antipsikotik dapat membantu mengurangi gejala sindrom koro. Jika anda mengalami sindrom koro, bicaralah dengan terapis anda untuk belajar hal baru dan cara yang lebih sehat untuk menangani tubuh anda. [2]
Karena sindrom koro sering disertai kondisi lainnya, profesional-profesional kesehatan mental di Barat sering melakukan pemeriksaan lengkap untuk dapat menentukan dengan tepat faktor mana yang berperan besar. [2]
Selain itu, penting juga untuk dicari tau mengenai faktor fisikal pada sindrom koro. Rasa nyeri, kesemutan, dan gejala lainnya memang sering pada sindrom koro, tapi juga dapat mengindikasi kondisi psikologi lainnya. [2]
Merupakan sebuah ide yang bagus untuk mengunjungi dokter urologi jika anda mengalami gejala-gejala seperti sindrom koro. [2]
Tindakan pencegahan yang umumnya dilakukan adalah dengan mitos kebudayaan dari cina dan melayu, diantaranya adalah [4] :
1. David Peter Mitchell. Is Shringking Penis Syndrome A Delusion or A Real Thing?. Medical Xpress; 2018.
2. Lisa Fritscher. Coping With Koro or The Fear of Genital Retraction. Very Well Mind; 2018.
3. Nikki Tucker. Koro Syndrome: The Genital Retraction Fear. Medical Daily; 2012.
4. Rimona Durst & Paula Rosca-Rebaudengo. The Disorder Named Koro. Behavioural Neurology; 1991.