Kehamilan rentan dengan timbulnya berbagai masalah kesehatan lain, salah satu yang paling umum terjadi adalah tekanan darah tinggi [1].
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan ibu hamil juga bisa mengalami tekanan darah rendah [2,3].
Sama halnya tekanan darah tinggi saat hamil yang membahayakan kandungan, tekanan darah rendah pun bisa berakibat fatal pada kesehatan ibu maupun janin jika sudah tidak terkontrol [2].
Oleh sebab itu, mengenali penyebab dan mengetahui cara mengatasinya sangat penting untuk kelangsungan kehamilan hingga persalinan.
Daftar isi
Seseorang dengan tekanan darah 90 mmHg/60 mmHg dikatakan sebagai penderita tekanan darah rendah atau hipotensi [4].
Seseorang dengan tekanan darah normal akan berada pada 120 mmHg/80 mmHg [4].
Pada kehamilan awal, terutama 24 minggu pertama tekanan darah rendah sangat berisiko terjadi [2,3].
Berikut ini adalah beberapa faktor yang mampu meningkatkan risiko tekanan darah rendah saat hamil [2,3]:
Terdapat berbagai macam faktor yang mampu mendasari tekanan darah rendah selama kehamilan [2].
Namun untuk memastikannya, kenali pula gejala-gejala yang dialami selama ini agar saat memeriksakan ke dokter, dokter bisa dengan lebih mudah mengidentifikasinya.
Saat ibu hamil mengalami tekanan darah rendah, berikut ini adalah beberapa gejala yang perlu diwaspadai [2,3] :
Saat beberapa gejala tersebut terjadi berulang dan menyebabkan ketidaknyamanan terus-menerus, segera ambil keputusan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Menempuh pemeriksaan atau proses diagnosa akan membantu mengidentifikasi penyebab pasti gejala tersebut.
Dari hasil diagnosis, dokter juga akan dapat memberikan penanganan sesuai dengan kondisi pasien.
Ibu hamil perlu ke dokter untuk memeriksakan diri dan memastikan kondisi gejala sebenarnya [2].
Untuk itu, biasanya ibu hamil perlu memeriksa tekanan darah lebih dulu [2].
Pemeriksaan tekanan darah akan dilakukan menggunakan alat khusus pengukur tekanan darah [2].
Prosedur ini bisa dilakukan secara mandiri di rumah apabila ibu hamil memiliki alat tersebut [2].
Namun saat ke dokter, biasanya pemeriksaan pengukuran tekanan darah dilakukan di ruang dokter [2].
Beberapa tes lain kemungkinan dokter terapkan untuk menentukan penyebab maupun cara mengobati pasien [4].
Tekanan darah rendah bahkan pada ibu hamil sekalipun biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus.
Karena sedang hamil, dokter umumnya tidak memberikan obat apapun kecuali gejala sudah tergolong sangat berat dan risiko komplikasi sangat tinggi.
Dokter kemungkinan hanya menyarankan diet sehat peningkat tekanan darah sehingga tekanan darah dapat kembali normal dengan cara yang alami.
Diet yang dimaksud adalah dengan mengubah pola hidup sekaligus mengasup makanan-makanan yang tepat sebagai peningkat tekanan darah seperti berikut.
Selain beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal makan dan minum di atas, berikut juga merupakan deretan tips yang bisa dilakukan untuk menstabilkan kembali tekanan darah [2,3].
Apabila berkaitan dengan nutrisi, tekanan darah biasanya akan normal kembali setelah ibu hamil melahirkan [2].
Namun bila tekanan darah ekstra rendah dan tidak mendapat penanganan cepat, risiko komplikasi kehamilan serius bisa terjadi [2].
1. Mayo Clinic Staff. High-risk pregnancy: Know what to expect. Mayo Clinic; 2022.
2. Debra Rose Wilson, Ph.D., MSN, R.N., IBCLC, AHN-BC, CHT & Julie Marks. Is It Dangerous to Have Low Blood Pressure During Pregnancy?. Healthline; 2019.
3. Narayana Health. Low Blood Pressure Can It Affect Your Pregnancy? Narayana Health; 2020.
4. Sandeep Sharma; Muhammad F. Hashmi; & Priyanka T. Bhattacharya. Hypotension. National Center for Biotechnology Information; 2022.
5. Kathy W. Warwick, R.D., CDE, Nutrition & Corey Whelan. Raise Low Blood Pressure Naturally Through Diet. Healthline; 2020.
6. Durham Nephrology. 11 Foods That Increase Blood Pressure. Durham Nephrology; 2022.