Daftar isi
Secara ilmiah, family Piperaceae memiliki berbagai spesies yang tersebar luas dengan genus paling tinggi didominasi oleh Piper (2000 spesies) dan Peperomia (1700 spesies) [1].
Genus Peperomia ini telah banyak diteliti dan terbukti memiliki kandungan yang bermanfaat untuk pengobatan tradisional mulai dari peradangan, tukak lambung, asma, nyeri hingga infeksi bakteri [1].
Salah satu spesies dari Peperomia yaitu Peperomia pellucida L. atau disebut juga sebagai tanaman Ketumpangan Air maupun Tumpang Air [2].
Tumpang Air ini diyakini sebagai gulma tahunan yang asli dari daerah tropis di Amerika Utara dan Selatan [2].
Hingga kini Tumpang air dapat dijumpai diberbagai belahan dunia, mulai dari Thailand, Bangladesh, India, Perancis, Malaysia, Vietnam, Filipina bahkan Indonesia [2].
Di Indoesia sendiri, Tumpang air ini juga dikenal dengan nama Kaca Kaca atau Surukan [2].
Berikut ini merupakan beberapa fakta tentang Tumpang Air yang menarik untuk diketahui [2, 3] :
Berikut ini merupakan beberapa kandungan gizi dalam 100 gram Tumpang Air kering [2] :
Kandungan Gizi | Rata-rata Jumlah Kandungan ± Standart Deviasi |
Protein | 10.63 ± 0.07 |
Lemak | 3.24 ± 0.28 |
Karbohidrat | 46.58 ± 2.74 |
Nilai Kalori | 258/1080 kcal/kJ |
Kalium | 6977 ± 4.24 |
Kalsium | 483 ± 97.02 |
Besi | 119.3 ± 20.33 |
Natrium | 53.92 ± 0.37 |
Zink | 12.59 ± 0.25 |
Tembaga | 3.10 ± 0.33 |
Selain itu, ekstrak metanol dari daun Tumpang Air juga menunjukkan adanya kandungan senyawa fitokimia yang bermanfaat sebagai berikut [4] :
Kandungan Senyawa Fitokimia | Jumlah Kandungan (%) |
Phytol | 37.88 |
2- Naphtalenol, decahydro- | 26.20 |
Hexadecanoic acid, methyl ester | 18.31 |
9,12-Octadecadienoic acid (Z,Z)-, methyl ester | 17.61 |
Adapun dari beberapa kandungan gizi dalam Tumpang Air tersebut, kandungan utamanya yaitu kandungan fitokimia, khususnya Phytol, yang merupakan salah satu diterpen terpenting karena memiliki aktivitas anti mikroba dan anti kanker [4].
Kalsium merupakan salah satu mineral terbanyak kedua yang terkandung dalam Tumpang Air [2].
Kalsium sendiri merupakan salah satu mineral penting untuk menjaga berbagai peran biologis seperti transmisi syaraf, konstraksi otot dan sekresi kelenjar [2].
Selain itu, kalsium juga berperan penting dalam memediasi kontraksi pembuluh darah dan vasolidasi [2].
Kandungan besi dalam Tumpang Air dinilai cukup untuk dapat mencegah penyakit yang dapat timbul akibat kekurangan zat besi [2].
Dengan mengkonsumsi makanan dengan kandungan besi yang cukup seperti Tumpang Air dapat mencegah terjadinya pendarahan kronis, infeksi, gangguan menstruasi dan gangguan kehamilan [2].
Ekstrak metanol dari daun Tumpang Air menunjukkan efek sitotoksik terhadap sel kanker payudara [4].
Hal ini menunjukkan bahwa, ekstrak metanol dari daun Tumpang Air memiliki potensi untuk digunakan dalam pengobatan kanker payudara [4].
Phytol diketahui terindetifikasi sebagai salah satu senyawa fitokimia dalam kandungan ekstrak metanol dari daun Tumpang Air [5].
Senyawa phytol ini telah terbukti menunjukkan efek anti oksidan yang signifikan untuk melawan radikal bebas baik HO • maupun NO • [5].
Selain itu, aktivitas anti oksidan dari phytol ini juga sangat efektif mencegah pembentukan radikal LP • [5].
Ekstrak air dari Tumpang Air diketahui menunjukkan aktivitas anti edematogenik yang signifikan pada tahap pertama peradangan (inflamasi) [6].
Meskipun belum diketahui senyawa apa yang memberikan aktivitas tersebut, senyawa tersebut diyakini dapat menjadi agen inflamasi yang mampu menghambat efek karagenan secara signifikan [6].
Suplementasi dengan Tumpang Air menunjukkan adanya efek anti diabetes yang menguntungkan bagi para penderita diabetes [7].
Berikut ini merupakan beberapa aktivitasa anti diabates yang ditunjukkan oleh sumplemen Tumpang Air [7] :
Suplementasi dengan Tumpang Air diketahui memberikan efek anti hiperlipidemik yang mampu melindungi dan mencegah risiko terjadinya perkembangan gangguan kardiovaskular seperti aterosklerosis pada pasien diabetes [7].
Gastroprotektif atau perlindungan terhadap lambung diketahui ditunjukkan oleh ekstrak diklorometan Tumpang Air [2].
Adapun senyawa yang berperan penting dalam aktivitas gastroprotektif yang ditunjukkan oleh ekatrak diklorometan Tumpang Air yaitu dilapiola [2].
Senyawa dilapiola ini memberikan efek gastroprotektif yang tidak terkait dengan NO endogen, prostaglandin atau kelompok sulfhidril [2].
Studi menunjukkan adanya efek anti-hiperurikemik dari ekstrak Tumpang Air pada tikus putih jantan yang diinduksi hiperurikemia [2].
Ekstrak etil asetat dari Tumpang Air telah terbukti dapat memberikan efek hipoglikemik yang signifikan pada mencit yang mengalami diabetes [2].
Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk dapat mengetahui efek hipoglikemik tersebut agar dapat dimanfaatkan untuk manusia [2].
Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat diatasi dengan efek anti hipertensi dari ekstrak Tumpang Air [2].
Efek anti hipertensi ekstrak Tumpang Air tersebut menimbulkan penurunan rata rata tekanan darah arteri dan denyut jantung [2].
Selain itu, ekstrak Tumpang Air juga menunjukkan efek vasorelaksan yang dimediasi oleh mekanisme oksida nitrat [2].
Efek hipotensi yang terjadi diketahui bergantung pada dosis yang diberikan [2].
Kandungan dalam Tumpang Air diketahui mampu memberikan efek analgesik yang cukup signifikan [2].
Dengan mengkonsumsi rebusan Tumpang Air sebanyak dua kali sehari, pengobatan ibuprofen dapat menurunkan nilai rata rata nyeri secara signifikan [2].
Selain itu, konsumsi rebusan Tumpang Air tersebut juga menurunkan tingkat kekakuan dan indeks artritis pada pasien yang menderita lutut rematik sendi [2].
Ekstrak air dari Tumpang Air menunjukkan efek penyembuhan terhadap patah tulang yang efektif [8].
Penyembuhan patah tulang dapat terjadi karena ekstrak air dari Tumpang Air ini memberikan efek sebagai berikut [8]:
Efek penyembuhan tulang ini diketahui tidak terlepas dari kandungan mineral yang cukup dalam ekstrak air Tumpang Air [8].
Oleh karena itu, ekstrak Tumpang Air ini dapat menjadi alternatif obat yang mempercepat penyembuhan tulang [8].
Aktivitas anti diare ditunjukkan secara signifikan oleh ekstrak daun Tumpang Air [8].
Aktivitas anti diare ini diduga kuat berasal dari pengaruh senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, dan sterol yang terkandung dalam ekstrak daun Tumpang Air [8].
Menurut penelitian, fraksi proteleum eter dan etil asetat yang berhasil diidentifikasi dari ekstral etanol daun Tumpang Air mengandung substansi psikoaktif sebagai anti depresi alami [8].
Untuk itu, fraksi tersebut dapat digunakan sebagai herbal untuk mengatasi kejang-kejang, dalam pengobatan gangguan mental [8].
Ekstrak daun Tumpang Air diketahui memberikan efek imunostimultan alami yang efektif [8].
Dengan demikian, ekstrak daun Tumpang Air dapat memberikan manfaat pada sistem kekebalan tubuh dengan menstimulasi sistem imun.
Tumpang Air diketahui mengandung senyawa sitosterol, kampesterol dan stigmasterol yang efektif untuk menurunkan biosintesis maupun absorpsi kolesterol [8].
Jika senyawa sitosterol, kampesterol dan stigmasterol meningkat maka biosintesis maupun absorpsi kolesterol akan menurun [8].
Oleh karena itu, ekstrak Tumpang Air dinilai mampu menjadi agen hipokolesteremik yang potensial [8].
Minyak dari daun Tumpang Air diketahui menunjukkan aktivitas anti bakteri yang signifikan menghambat beberapa bakteri berikut ini [4] :
Ekstrak etanol dari daun Tumpang Air menunjukkan adanya aktivitas anti jamur yang efektif melawan C. albicans [2].
Dengan konsentrasi 70% ekstrak etanol daun Tumpang Air, pertumbuhan koloni C. albicans dapat dihambat secara efektif [2].
Fraksi metanol dari Tumpang Air kering diketahui memberikan efek anti mikroba yang efektif terhadap kista Acanthamoeba [2].
Fraksi metanol tersebut telah terbukti mampu mengubah morfologi dan struktural dalam kista Acanthamoeba. [2].
Sejauh ini, belum ditemukan kajian ilmiah yang menemukan terkait dengan adanya efek samping dari Tumpang Air [9].
Meskipun demikian, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan karena diduga dapat menjadi efek samping dari Tumpang Air [9] :
Penelitian lebih lanjut masih sangat diperlukan untuk dapat mengetahui efek samping dari Tumpang Air secara pasti.
Berikut ini merupakan salah satu tips yang dapat digunakan sebagai alternatif teknik penyimpanan herbal daun seperti Tumpang Air [10] :
Berikut ini merupakan beberapa tips yang dapat digunakan sebagai alternatif ketika ingin mengonsumsi Tumpang Air [2, 9] :
Daun dan batang Tumpang Air yang segar dapat dimakan sebagai sayuran atau lalapan.
Selain itu, daun dan batang Tumpang Air juga dapat dijadikan salad yang segar dan renyah, bersama dengan wortel dan seledri.
Tanaman Tumpang Air sepanjang 20 cm dan telah dibersihkan dimasukkan dalam dua gelas air yang mendidih.
Setelah itu, saring dan minum air hasil rebusan sebanyak setengah cangkir setiap pagi dan sore.
1. Wafa M. Al-Madhagi, Najihah Mohd Hashim, Nasser A. Awad Ali, Abeer A. Alhadi, Siti Nadiah Abdul Halim, & Rozana Othman. Chemical profiling and biological activity of Peperomia blanda (Jacq.) Kunth. PerrJ; 2018.
2. Der-Jiun Ooi, Shahid Iqbal, & Maznah Ismail. Proximate Composition, Nutritional Attributes and Mineral Composition of Peperomia pellucida L. (Ketumpangan Air) Grown in Malaysia. Molecules; 2012.
3. Anonim. Pansit-pansitan. Struartxchange; 2020.
4. Lee Seong Wei, Wendy Wee, Julius Yong Fu Siong, & Desy Fitrya Syamsumir. Characterization of Anticancer, Antimicrobial, Antioxidant Properties and Chemical Compositions of Peperomia pellucida Leaf Extract. Researchgate; 2012.
5. Sunday O. Okoh, Benson C. Iweriebor, Omobola O. Okoh, and Anthony I. Okoh. Bioactive Constituents, Radical Scavenging, and Antibacterial Properties of the Leaves and Stem Essential Oils from Peperomia pellucida (L.) Kunth. Pharmacognosy Magazine; 2017.
6. Maria de Fátima Arrigoni-Blank, Ricardo Luiz Barros Oliveira, Sandra Santos Mendes, Paulo de Albuquerque Silva, Ângelo Roberto Antoniolli, Jeane Carvalho Vilar, Sócrates Cabral de Holanda Cavalcanti, & Arie Fitzgerald Blank. Seed germination, phenology, and antiedematogenic activity of Peperomia pellucida (L.) H. B. K. BMC Pharmacol; 2002.
7. Hamzah, R. U., Odetola, A. A., Erukainure, O. L., & Oyagbemi, A. A. Peperomia pellucida in diets modulates hyperglyceamia, oxidative stress and dyslipidemia in diabetic rats. Journal of Acute Disease; 2012.
8. A.A.M.D.D.N. Amarathunga, & S.U Kankanamge. A Review On Pharmacognostic, Phytochemical And Ethnopharmacological Findings Of Peperomia Pellucida (L.) Kunth: Pepper Elder. International Research Journal Of Pharmacy; 2017.
9. Anonim. Pansit-pansitan (Peperomia pellucida) Herbal Medicine. Medical Health Guide; 2020.
10. Anonim. Crassocephalum crepidioides - (Benth.) S.Moore. Plant For A Future; 2020.