Obat

Turunan Rifamycin : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru. Tetapi dapat menyerang beberapa sistem organ lainnya seperti , sistem gastrointestinal (GI), sistem limforetik, kulit, sistem saraf pusat, sistem muskuloskeletal, sistem reproduksi, dan hati[1]

Meskipun sekarang ini pengendalian tuberkulosis dapat teratasi, penyakit ini masih menjadi beban yang besar diseluruh dunia karena cepatnya penularan[1].

Fungsi Turunan Rifamycin

Turunan Rifamycin adalah obat antibiotik yang bekerja dengan cara pengikatan dan sebagai penghambat RNA polimerase yang bergantung pada DNA mikobakteri. Antibiotik yang memiliki sifat bakterisida merupakan antituberkulosis efektif[2].

Turunan Rifamycin sangat mudah masuk ke dalam sel, cairan tubuh dan cairan serebrospinal, sehingga obat ini digunakan untuk melawan organisme yang ada didalam sel seperti makrofag. Antibiotik rifamycin khusus digunakan selama pasien terkena tuberkulosis antara sembilan bulan hingga satu tahun[2].

Turunan Rifamycin berfungsi untuk melawan biofilm dan merupakan sebagai pengobatan efektif untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi osteoartikular[3].

Turunan Rifamycin dapat mengurangi bakteri yang berkembang di dalam tubuh dengan cara mencegah pemulihan hingga 24 jam setelah perawatan. Turunan Rifamycin memiliki aktivitas yang dapat melawan stafilokokus intraseluler untuk mengurangi jumlah bakteri yang menyebar di dalam tubuh[3].

Penyakit yang Diatasi dengan Turunan Rifamycin

Setiap obat memiliki fungsi masing-masing untuk menyembukan berbagai penyakit, turunan Rifamycin diberikan untuk kondisi penyakit berikut[2].

  • Bartonellosis
  • Endokarditis
  • Profilaksis Haemophilus influenzae
  • Legionella Pneumonia
  • Kusta
  • Kusta, Garis Batas
  • Kusta, TBC
  • Meningitis
  • Profilaksis Meningitis Meningokokus
  • Mycobacterium avium-intracellulare, Profilaksis
  • Mycobacterium avium-intracellulare, Pengobatan
  • Pembawa Hidung Staphylococcus aureus
  • Diare Wisatawan
  • Tuberkulosis, Aktif
  • Tuberkulosis, HIV Positif
  • Tuberkulosis, Laten
  • Tuberkulosis, Profilaksis

Cara Kerja Turunan Rifamycin

Turunan Rifamycin diserap dengan sangat mudah da baik dari saluran gastrointestinal dengan ketersediaan hayati waktu paruh plasma puncak kira-kira 1-10 jam. Ada juga Diserap dengan mudah tetapi tidak sempurna dari saluran GI dengan ketersedian hayati waktu paruh kira-kira 2-4 jam[4,5,6,7,13].

Pendistribusian tersebar luas di sebagian besar jaringan dan cairan tubuh termasuk CSF dengan melintasi melalui plasenta dan sawar darah otak, kemudian masuk ke dalam ASI. Ekskresinya sendiri melalui feses, urin dengan waktu paruh eliminasi dari 1 jam hingga 40 jam[4,5,6,7,13].

Contoh Obat Turunan Rifamycin

Turunan Rifamycin tersedia dalam bentuk injeksi, kapsul, tablet yang hanya bisa di dapat dari resep dokter. Berikut ini beberapa contoh obat dari turunan rifamycin.

  • Rifampin

Rifampisin digunakan untuk mengikat subunit β dari RNA polimerase pada DNA yang dapat menyebabkan terhambatnya sintetis RNA bakteri[6].

Rifapentine adalah turunan rifamycin semisintetik yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Obat ini digunakan untuk menghambat polimerase RNA yang sangat tergantung dengan DNA pada strain organise Mycobacterium tuberculosis (MTB)[7].

  • Rifabutin

Rifabutin dapat menghambat RNA polimerase yang sangat tergantung dengan DNA pada strain Escherichia coli dan Bacillus subtilis yang rentan[8]

  • Rifamycin

Rifamycin berfungsi dengan menekan inisiasi dengan terbentuknya rantai sintetis RNA bakteri yang sangat rentan dengan cara mengikat subunit β dari RNA polimerase[9]. Obat ini merupakan salah satu antimikroba aktif yang dapat melawan patogen intraseluler obligat Chlamydia trachomatis[8]

Rifaximin sebagai penghambat sintetis RNA bakteri dengan cara mengikat permanen sub-unit β dari enzim RNA polimerase[13].

Efek Samping Turunan Rifamycin

Setiap obat memiliki efek samping yang tidak diinginkan dengan efek yang berbeda-beda terutama turunan rifamycin. Berikut ini beberapa efek samping turunan rifamycin[9,10,11,12].

  • Perubahan warna merah pada gigi, keringat, urin, air liur, dan air mata;
  • Mulas
  • Gas
  • Sakit perut
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual
  • Muntah
  • Fiare
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Mengantuk
  • Kelelahan
  • Kelemahan otot
  • Nyeri di lengan atau kaki
  • Masalah dengan keseimbangan atau gerakan otot
  • Mati rasa
  • Kebingungan, perubahan perilaku, kesulitan berkonsentrasi.
  • Kehilangan nafsu makan
  • Gejala flu
  • Gatal atau ruam
  • Mata kemerahan
  • Tes fungsi hati yang abnormal .
  • Perubahan warna merah, oranye, atau coklat pada kulit, air mata, keringat, air liur, urin, atau tinja
  • Sembelit

Rifabutin salah satu obat turunan Rifamycin tidak dianjurkan bagi penderita TBC aktif atau jika mengkonsumsi delavirdine atau vorikonazol[11]. Tidak diketahui apakah obat ini dapat membahayakan janin dalam perut. Penggunaan obat ini selama beberapa minggu terakhir kehamilan dapat menyebabkan pendarahan[9].

Untuk turunan rifmycin lainnya yaitu rifampisin dapat mempengaruhi kontrasepsi hormonal menjadi tidak efektif termasuk pil KB, suntikan, implan, cincin vagina, dan penutup kulit. Saat mengkonsumsi obat ini sebaiknya gunakan alat kontrasepi seperti kondom, diafragma, penutup serviks, atau spons kntrasepsi[10].

Turunan rifamycin tidak diketahui apakah obat ini masuk kedalam ASI. Ada baiknya konsultasi ke dokter sebelum mengkonsumsi obat ini. Obat ini dapat menyebabkan perubahan warna merha orang pada ASI[10].

Rifampisin terbagi tersedia 2 pilihan yaitu oral diminum dan suntikan. Untuk suntikan diberikan sebagai infus ke bagian pembuluh darah. Untuk oral dapat di minum dengan perut kosong setidaknya 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan[9].

Rifampisin dapat menyebabkan perubahan warna untuk sementara pada bagian gigi, keringat, urin, air liur, dan air mata. Efek samping ini tidak berbahaya akan tetapi penggunaan lensa kontak akan berakibat fatal secara permanen saat penggunaan rifampisin[9].

Gunakan obat sesuai dengan anjuran dan dosis yang tertera di dalam tabel. TB akan menjadi baik jika dosis diberikan dengan tepat, tetapi akan kembali lagi jika penggunaannya tidak sesuai dengan petunjuk. Dengan melewatkan dosis akan sangat fatal yang dapat meningkatkan resiko infeksi terhadap antibiotik[10].

Saat menggunakan salah satu obat turunan rifamycin yaitu rfabutin, ada baiknya sering melakukan tes darah dan rontgen dada. Gunakan obat ini dalam waktu yang sudah ditentukan[11].

Untuk turunan rifamycin yaitu rifamycin diminum dua kali sehari selama 3 hari berturut-turut dan ikuti instruksi dosis dokter[12]. Simpan pada suhu kamar jauh dari kelembaban dan panas. Jaga agar botol tetap tertutup rapat saat tidak digunakan[11].

1) Rotimi Adigun, Rahulkumar Singh. Ncbi.nlm.nih.gov. Tuberculosis. 2020.
2) Anonim. Drugs.com. rifamycin derivatives. 2021.
3) Carlos J Sanchez Jr, Stefanie M Shiels, David J Tennent, Sharanda K Hardy, Clinton K Murray, Joseph C Wenke. Rifamycin Derivatives Are Effective Against Staphylococcal Biofilms In Vitro and Elutable From PMMA 1999.
4) Anonim. Mims.com. Rifampisin. 2020.
5) Anonim. Mims.com. Rifapentine. 2020.
6) Anonim. Mims.com. Rifabutin. 2020.
7) Anonim. Mims.com. Rifamycin. 2020.
8) Minsheng Xia, Robert J. Suchland, Joli A. Carswell, John Van Duzer, Debra K. Buxton, Kara Brown, David M. Rothstein, Walter E. Stamm. Ncbi.nlm.nih.gov. Activities of Rifamycin Derivatives against Wild-Type and rpoB Mutants of Chlamydia trachomatis. 2005.
9) Anonim. Drugs.com. Rifampisin. 2020.
10) Anonim. Drugs.com. Rifapentine. 2020.
11) Anonim. Drugs.com. Rifabutin. 2020.
12) Anonim. Drugs.com. Rifamycin. 2020.
13) Anonim. Mims.com. Rifaximin, 2021.

Share