Vaksin yang berkembang dari virus adalah vaksin virus yang mengandung virus tidak aktif atau virus yang dilemahkan. Salah satu contoh vaksin virus yaitu vaksin MMR (mumps, campak dan rubella). Vaksin virus nonaktif atau dimatikan mengandung virus dimana ketidakmampuannya untuk berkembang sehingga menyebabkan penyakit[1].
Daftar isi
Vaksin virus tidak aktif atau dilemahkan tidak menyebabkan penyakit karena tidak memiliki kemampuan untuk berkembang sehingga lebih banyak mengandung antigen daripada vaksin hidup. Vaksin yang dilemahkan atau vaksin hidup memiliki kandungan virus yang hidup bersifat patogen tetatpi dapat memicu respon imun[2].
Berikut ini fungsi dan kegunaan dari vaksin virus[3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21].
Berikut ini beberapa penyakit dengan kondisi medis yang terkait dengan vaksin virus, yaitu[2] :
Vaksin virus bekerja dengan memaparkan jumlah kecil virus yang tidak aktif yang menyebabkan tubuh menjadi kebal terhadap penyakit. Vaksin virus tidk mengobati infeksi aktif yang telah berkembang di dalam tubuh[4]. Vaksin virus juga bekerja dengan mengekspos sejumlah kecil virus untuk anak-anak[12].
Vaksin virus seperti vaksin moderna COVID-19 adalah vaksin yang memiliki kandungan RNA kurir yang modifikasi oleh nukleosida sintettis (nRNA) di dalam nanopartikel lipid (LNP). Glikoprotein adalah protein yang memiliki peranan sangat penting pada fusi, perlekatan, dan masuknya virus dalam sel inang. Setelah dilakukannya vaksinasi, sel pada manusia menjadi antigen SARS-CoV-2 S yang mengarah pada perlindungan terhadap SARS-CoV-2.[8].
Vaksin lain seperti vaksin rabies yang digunakan untuk orang dewasa dan anak-anak yang diakibatkan gigitan anjing rabies. Vaksin ini tidak dapat mengobati infeksi aktif yang sudah berkembang di dalam tubuh[14]. Vaksin ini bekerja dengan cara memaparkan dalam dosis kecil virus yang dapat menyebabkan tubuh untuk menjadi kebal terhadap penyakit[15,19].
Vaksin Virus tersedia dalam bentuk injeksi, larutan yang hanya bisa didapat dari resep dokter. Berikut ini beberapa contoh obat vaksin virus[2].
Setiap obat memilii efek samping dalam penggunaanya dari yang ringan hingga serius. Penggunaan dosis sesuai dengan anjuran akan mengurangi efek samping. Berikut ini beberapa efek samping umum yang sering terjadi[4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21].
Jika anda mengalami reaksi alergi saat menerima suntikan pertama, tidak dianjurkan untuk menerima suntikan berikutnya karena dapat mengancam jiwa. Mengetahui efek samping yang terjadi setelah menerika vaksin ini sangatlah penting[4].
Terinfeksi herpes zoster jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan menerima vaksin sebagai perlindungan. Jenis obat apapun dapat menyebabkan efek samping yang dengan resiko efek samping yang tidak serius[4]. Sedangkan untuk vaksin virus influenza yang tersedia dalam bentuk suntik bisa melawan virus masuk ke dalam tubuh sehingga tubuh dapat terhindari dari serangan virus flu[5].
Dua jenis vaksin dengan kekebalan aktif adalah dengan kandungan virus dimatikan yang mengandung virus hidup telah dilemahkan. Vaksin dengan protein virus dimurnikan disebut dengan vaksin subunit seperti vaksib hepatitis B[22]. Reaksi alergi terjadi dalam 30 menit setelah menerima vaksin[8].
1) Anonim. longdom.org. Journal of Antivirals & Antiretrovirals. 2021.
2) Anonim. Drugs.com. Viral vaccine. 2021.
3) Anonim. Drugbank.com. Viral vaccine. 2021.
4) Cerner Multum. Drugs.com. zoster vaccine. 2021.
5) Cerner Multum. Drugs.com. Human papillomavirus (HPV) vaccine, 9-valent. 2021.
6) Cerner Multum. Drugs.com. Influenza virus vaccine (injection). 2021.
7) Cerner Multum Drugs.com. Influenza virus vaccine (nasal). 2021.
8) Anonim. Drugbank.com. Moderna COVID-19 Vaccine. 2021.
9) Cerner Multum. Drugs.com. Hepatitis B adult vaccine. 2021.
10) Cerner Multum. Drugs.com. Yellow fever vaccine. 2021.
11) Cerner Multum. Drugs.com. Varicella virus (chickenpox) vaccine. 2021.
12) Cerner Multum. Drugs.com. Hepatitis A pediatric vaccine. 2021.
13) Cerner Multum. Drugs.com. Rotavirus oral vaccine. 2021.
14) Cerner Multum. Drugs.com. Hepatitis A adult vaccine. 2021.
15) Cerner Multum. Drugs.com. rabies vaccine (purified chick embryo cell). 2021.
16) Cerner Multum. Drugs.com. Mumps virus vaccine, live (Subcutaneous). 2021.
17) Cerner Multum. Drugs.com. Rubella virus vaccine, live (Subcutaneous). 2021.
18) Cerner Multum. Drugs.com. COVID-19 (coronavirus 2019) vaccine, Janssen - Johnson & Johnson. 2021.
19) Cerner Multum. Drugs.com. Japanese encephalitis virus vaccine (SA14-14-2). 2021.
20) Cerner Multum. Drugs.com. Polio vaccine, inactivated. 2021.
21) Cerner Multum. Drugs.com. Rabies vaccine (human diploid cell). 2021.
22) Anonim. creative-biolabs.com. Viral Vaccine. 2021.