Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Vasektomi adalah suatu tindakan memotong saluran sperma (vas deferens) sehingga diharapkan bisa menghambat kehamilan. Istilah bilateral sendiri berarti kedua vas deferens dipotong. Tujuan tindakan ini
Daftar isi
Vasektomi bilateral merupakan metode yang aman untuk kontrasepsi permanen bagi pria. Tindakan medis ini dilakukan dengan cara memotong dua saluran vas deferense yang mengangkut sperma dari testis.
Hal ini bertujuan untuk mencegah bercampurnya sperma dengan air mani saat ejakulasi. Air mani yang tidak mengandung sperma tidak dapat membuahi ovum. Oleh sebab itu vasektomi bilateral dapat digunakan sebagai metode kontrasepsi.[1]
Vasektomi bilateral berfungsi sebagai metode kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Tujuan dilakukannya vasektomi bilateral yaitu untuk menghindari adanya penyakit keturunan tertentu yang dapat diturunkan ke anak melalui kehamilan.[1]
Penyakit keturunan adalah penyakit yang disebabkan oleh mutasi gen yang diwariskan dari salah satu atau kedua orang tua. Contoh dari penyakit keturunan antara lain down syndrome, Hemofilia, kanker payudara, dan buta warna.[2]
Dokter juga akan menyarankan pasien laki-laki untuk melakukan vasektomi bilateral apabila ia dan pasangan wanitanya sepakat tidak ingin memiliki anak dan adanya peningkatan risiko kesehatan apabila terjadi kehamilan pada pasangan wanita dari pasien laki-laki tersebut.[1]
Terjadinya peningkatan risiko kesehatan bisa dikarenakan calon ibu memiliki riwayat penyakit seperti darah tinggi, diabetes, atau positif HIV [4]. Penyakit-penyakit tersebut membahayakan keselamatan calon ibu karena dapat menyebabkan preeklampsia, stroke dan kematian.[4,5,6]
Dalam medis tindakan vasektomi dibagi menjadi dua jenis antara lain:[3]
Pada vasektomi jenis ini dokter akan membuat sayatan pada dua sisi skrotum untuk memotong saluran vas deferens kemudian setiap ujung saluran ditutup dengan cara mengikatnya. Terakhir, bekas luka kemudian akan dijahit.
Sementara pada vasektomi tanpa pisau bedah, dokter akan membuat lubang kecil di kulit skrotum yang terletak di atas vas deferens.
Selanjutnya dokter menggunakan penjepit kecil untuk membuka lubang sehingga dapat dilakukan pemotongan saluran sebelum mengikatnya.
Prosedur ini merupakan prosedur terbaru dan paling populer karena tidak memerlukan jahitan dan minim risiko komplikasi
Setelah sepakat untuk melakukan tindakan vasektomi bilateral, pasien dilarang untuk mengonsumi obat aspirin selama 1-2 minggu sebelum jadwal operasi.
Hal ini dikarenakan obat aspirin dapat meningkatkan risiko pendarahan dari operasi. Selain itu, pasien juga harus memastikan bahwa ia tidak mengidap infeksi saluran genital.[7]
Apabila seluruh syarat telah terpenuhi dan jadwal operasi telah ditentukan, pasien dapat melakukan beberapa persiapan berikut:[8]
Dokter bedah ahli urologi merupakan dokter yang akan menangani tindakan vasektomi. Tindakan ini memerlukan waktu sekitar 15-20 menit. Secara garis besar, dokter akan melakukan beberapa hal berikut:[7]
Setelah melaksanakan operasi, pasien mungkin akan mengalami sakit dan nyeri di bagian skrotum.
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman tersebut, berikut hal-hal yang patut untuk diperhatikan pasca prosedur vasektomi yaitu:[7]
Pria yang melakukan vasektomi, masih berpeluang untuk memiliki anak. Hal ini disebabkan oleh ujung saluran vas deferens yang dipotong tumbuh dan menyambung kembali sehingga sperma yang diangkut dari testis dapat bercampur dengan air mani saat ejakulasi. [7]
Namun, kasus seperti ini termasuk kasus yang langka karena vasektomi memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi yaitu 91% sampai 99,7%.[10]
Adapun hal umum yang menyebabkan vasektomi gagal yaitu pasangan terlalu cepat berhubungan seks tanpa kontrasepsi. Siklus hidup sperma adalah sekitar 3 bulan. Ini berarti sperma masih memungkinkan untuk masuk ke dalam air mani selama beberapa bulan setelah prosedur.[11]
Seperti semua prosedur bedah, vasektomi juga memiliki komplikasi yang dapat berdampak pada pasien. Komplikasi vasektomi diantaranya: [3,9,12]
Risiko yang mungkin dapat terjadi dari tindakan vasektomi bilateral yaitu:[7]
Namun apabila dilakukan dengan anestesi lokal dan menggunakan teknik aseptik yang ketat, vasektomi hanya menimbulkan sedikit risiko efek samping atau komplikasi. Secara umum, vasektomi merupakan tindakan yang aman
Biaya vasektomi dapat berbeda-beda, tergantung dari rumah sakit yang mengadakannya. Biaya prosedur ini dapat dimulai dari 1,6 juta sampai 11 juta rupiah.
1. Mr John Lemberger FRCS. 2019. BMI Healthcare. Vasectomy (bilateral).
2. Anonim. 2018. Genome. Genetic Disorder.
3. Anonim. 2020. Ramsay Health Care. Vasectomy.
4. Anonim. 2015. World Health Organization. 10 Fact on Maternal Health.
5. Anonim. 2020. Centers for Disease Control and Prevention. High Blood Pressure During Pregnancy.
6. Anonim. 2020. Centers for Disease Control and Prevention. Gestational Diabetes and Pregnancy.
7. Dr. Antonio Vega Vega, M.B.B.S., Ph. D. 2020. Fellow of The Royals Australasian Collage of Surgeon. Bilateral Vasectomy
8. Anonim. 2020. Urology Center of South Florida. Bilateral Vasectomy Procedure.
9. Mr John Lemberger FRCS. 2019. Healthdirect. Bilateral Vasectomy.
10. Armand Zini MD, John Grantmyre MD, & Peter Chan MD. 2016. Canadian Urological Asscociation Journal. CUA Guideline: Vasectomy.
11. Zawn Villines. 2019. Medical News Today. Pregnancy After a Vasectomy: Can it Happen?
12. Matthew Delman. 2017. Health Fully. Congestive Epididymitis Treartment.