Vasektomi Bilateral: Fungsi – Prosedur dan Tingkat Keberhasilan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Vasektomi adalah suatu tindakan memotong saluran sperma (vas deferens) sehingga diharapkan bisa menghambat kehamilan. Istilah bilateral sendiri berarti kedua vas deferens dipotong. Tujuan tindakan ini... adalah sebagai salah satu jenis kontrasepsi pada pria, dengan terputusnya saluran ini, diharapkan sperma tidak sampai keluar dan bertemu sel telur ketika berhubungan intim. Selain bertujuan untuk membatasi keturunan yang normal (kontrasepsi), di berbagai negara, vasektomi bilateral seringkali digunakan sebagai pencegahan agar tidak lahir keturunan yang membawa kelainan bawaan. Belakangan di dunia hukum, vasektomi bilateral beberapa kali dibahas terkait dengan hukuman terhadap pelaku tindakan kekerasan seksual, meskipun ini kontroversial. Efek samping dari tindakan vasektomi diantaranya adalah rasa tidak nyaman pada bagian skrotum, rasa nyeri, peradangan dan perdarahan. Read more

Apa itu Vasektomi Bilateral?

Vasektomi bilateral merupakan metode yang aman untuk kontrasepsi permanen bagi pria. Tindakan medis ini dilakukan dengan cara memotong dua saluran vas deferense yang mengangkut sperma dari testis.

Hal ini bertujuan untuk mencegah bercampurnya sperma dengan air mani saat ejakulasi. Air mani yang tidak mengandung sperma tidak dapat membuahi ovum. Oleh sebab itu vasektomi bilateral dapat digunakan sebagai metode kontrasepsi.[1]

vasektomi bilateral
kondisi skrotum sebelum dan sesudah vasektomi bilateral

Fungsi dan Tujuan Vasektomi Bilateral

Vasektomi bilateral berfungsi sebagai metode kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Tujuan dilakukannya vasektomi bilateral yaitu untuk menghindari adanya penyakit keturunan tertentu yang dapat diturunkan ke anak melalui kehamilan.[1]

Penyakit keturunan adalah penyakit yang disebabkan oleh mutasi gen yang diwariskan dari salah satu atau kedua orang tua. Contoh dari penyakit keturunan antara lain down syndrome, Hemofilia, kanker payudara, dan buta warna.[2]

Dokter juga akan menyarankan pasien laki-laki untuk melakukan vasektomi bilateral apabila ia dan pasangan wanitanya sepakat tidak ingin memiliki anak dan adanya peningkatan risiko kesehatan apabila terjadi kehamilan pada pasangan wanita dari pasien laki-laki tersebut.[1]

Terjadinya peningkatan risiko kesehatan bisa dikarenakan calon ibu memiliki riwayat penyakit seperti darah tinggi, diabetes, atau positif HIV [4]. Penyakit-penyakit tersebut membahayakan keselamatan calon ibu karena dapat menyebabkan preeklampsia, stroke dan kematian.[4,5,6]

Jenis Vasektomi Bilateral

Dalam medis tindakan vasektomi dibagi menjadi dua jenis antara lain:[3]

  • Vasektomi Konvensional

Pada vasektomi jenis ini dokter akan membuat sayatan pada dua sisi skrotum untuk memotong saluran vas deferens kemudian setiap ujung saluran ditutup dengan cara mengikatnya. Terakhir, bekas luka kemudian akan dijahit.

  • Vasektomi Tanpa Pisau Bedah

Sementara pada vasektomi tanpa pisau bedah, dokter akan membuat lubang kecil di kulit skrotum yang terletak di atas vas deferens.

Selanjutnya dokter menggunakan penjepit kecil untuk membuka lubang sehingga dapat dilakukan pemotongan saluran sebelum mengikatnya.

Prosedur ini merupakan prosedur terbaru dan paling populer karena tidak memerlukan jahitan dan minim risiko komplikasi

Persiapan Vasektomi Bilateral

Setelah sepakat untuk melakukan tindakan vasektomi bilateral, pasien dilarang untuk mengonsumi obat aspirin selama 1-2 minggu sebelum jadwal operasi.

Hal ini dikarenakan obat aspirin dapat meningkatkan risiko pendarahan dari operasi. Selain itu, pasien juga harus memastikan bahwa ia tidak mengidap infeksi saluran genital.[7]

Apabila seluruh syarat telah terpenuhi dan jadwal operasi telah ditentukan, pasien dapat melakukan beberapa persiapan berikut:[8]

  • Mencukur rambut skrotum pada malam hari sebelum vasektomi
  • Cuci dan bilas bersih area genital
  • Persiapkan scrotal support untuk dipakai pasca operasi
  • Diperbolehkan sarapan sebelum operasi
  • Mintalah anggota keluarga untuk menemani pergi ke rumah sakit

Prosedur Vasektomi Bilateral

Dokter bedah ahli urologi merupakan dokter yang akan menangani tindakan vasektomi. Tindakan ini memerlukan waktu sekitar 15-20 menit. Secara garis besar, dokter akan melakukan beberapa hal berikut:[7]

  • Membersihkan area skrotum dengan larutan antiseptik
  • Menyuntikkan bius lokal di tengah skrotum
  • Membuat sayatan di masing-masing saluran sperma lalu mengeluarkanya dari kulit skrotum
  • Memotong saluran sperma
  • Menutup saluran sperma dengan cara diikat menggunakan bantuan diathermy (alat bersuhu tinggi)
  • Mengembalikan posisi saluran sperma ke skrotum
  • Menjahit sayatan pada kulit skrotum

Pasca Vasektomi Bilateral

Setelah melaksanakan operasi, pasien mungkin akan mengalami sakit dan nyeri di bagian skrotum.

Untuk mengurangi rasa tidak nyaman tersebut, berikut hal-hal yang patut untuk diperhatikan pasca prosedur vasektomi yaitu:[7]

  • Gunakan celana dalam yang dapat menyangga buah zakar selama 24 jam ke depan.
  • Komres skrotum dengan es pada malam hari
  • Konsumsi parasetamol untuk meredakan rasa sakit, hindari mengonsumi aspirin. Lebih baik konsultasikan dengan dokter untuk rasa nyeri yang dirasakan agar mendapat pengobatan yang tepat.
  • Kurangi aktivitas yang memerlukan banyak tenaga. Dianjurkan istirahat total selama 24 jam setelah pembedahan
  • Dianjurkan untuk tidak berhubungan seks terlebih dahulu selama setidaknya seminggu
  • Konsultasikan ke dokter jika mengalami pendaharan, rasa nyeri yang tidak kunjung reda dan pembengkakan.

Tingkat Keberhasilan Vasektomi Bilateral

Pria yang melakukan vasektomi, masih berpeluang untuk memiliki anak. Hal ini disebabkan oleh ujung saluran vas deferens yang dipotong tumbuh dan menyambung kembali sehingga sperma yang diangkut dari testis dapat bercampur dengan air mani saat ejakulasi. [7]

Namun, kasus seperti ini termasuk kasus yang langka karena vasektomi memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi yaitu 91% sampai 99,7%.[10]

Adapun hal umum yang menyebabkan vasektomi gagal yaitu pasangan terlalu cepat berhubungan seks tanpa kontrasepsi. Siklus hidup sperma adalah sekitar 3 bulan. Ini berarti sperma masih memungkinkan untuk masuk ke dalam air mani selama beberapa bulan setelah prosedur.[11]

Komplikasi Vasektomi Bilateral

Seperti semua prosedur bedah, vasektomi juga memiliki komplikasi yang dapat berdampak pada pasien. Komplikasi vasektomi diantaranya: [3,9,12]

  • Rasa nyeri
  • Pendaharan
  • Infeksi pada area pembedahan
  • Nyeri pada testis yang berkepanjangan
  • Epididimistis kongestif, yaitu pembengkakan pada testis dan rasa nyeri pada skrotum
  • Granuloma sperma, yaitu benjolan keras yang berisi sperma pada jaringan testis. Benjolan ini biasanya terasa sakit dan nyeri

Risiko yang mungkin dapat terjadi dari tindakan vasektomi bilateral yaitu:[7]

  • Infeksi pada skrotum karena konsumsi antibiotik yang tidak teratur
  • Haematoma, yaitu pendaharan di bawah kulit skrotum yang dapat menyebabkan bengkak dan memar
  • Hidrokel, yaitu penumpukan cairan di dalam testis yang dapat mengakibatkan rasa nyeri
  • Rasa sakit dan tidak nyaman pada skrotum pasca operasi

Namun apabila dilakukan dengan anestesi lokal dan menggunakan teknik aseptik yang ketat, vasektomi hanya menimbulkan sedikit risiko efek samping atau komplikasi. Secara umum, vasektomi merupakan tindakan yang aman

Biaya vasektomi dapat berbeda-beda, tergantung dari rumah sakit yang mengadakannya. Biaya prosedur ini dapat dimulai dari 1,6 juta sampai 11 juta rupiah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment