Daftar isi
Abses Peritonsil merupakan suatu kondisi di mana terjadi kumpulan nanah yang terlokalisasi di ruang peritonsillar antara kapsul tonsil dan otot konstriktor superior [1].
Abses Peritonsil umumnya terbentuk di jaringan tenggorokan, tepatnya di sebelah salah satu amandel. Jika dilihat dari namanya, abses berarti kumpulan nanah yang terbentuk di area kulit terinfeksi atau jaringan lunak lain, sedangkan peritonsil menunjukkan bagian di mana abses terbentuk [2].
Abses Peritonsil ini termasuk dalam gangguan yang dapat menyebabkan penyumbatan tenggorokan, kesulitan menelan, berbicara, hingga bernapas jika parah [2].
Gejala dari Abses Peritonsil ini diketahui hampir sama dengan gejala dari penyakit tenggorokan lain seperti tonsilitis dan radang tenggorokan. Namun, tentu saja Abses Peritonsil berbeda dengan kedua penyakit tenggorokan tersebut [3].
Abses Peritonsil ini gejalanya identik dengan adanya abses yang terlihat seperti lepuh berwarna keputihan yang bengkak. Selain itu, Abses Peritonsil mungkin juga akan mengakibatkan munculnya gejala berupa [3]:
Adapun Abses Peritonsil ini ternyata juga dapat menimbulkan gejala yang lebih parah atau serius namun memang jarang terjadi. Gejala Abses Peritonsil yang parah antara lain [3]:
Abses Peritonsil diketahui paling sering terjadi sebagai salah satu bentuk komplikasi dari tonsilitis. Artinya jika tonsilitis tidak mendapatkan penanganan yang tepat atau semakin parah maka Abses Peritonsil dapat terjadi [2].
Penyebab Abses Peritonsil yang paling umum yaitu bakteri yang hampir mirip dengan yang menyebabkan radang tenggorokan [2].
Adapun bakteri yang dimaksud yaitu bakteri streptokokus, di mana bakteri ini seringkali menyebabkan infeksi pada jaringan lunak di sekitar area amendel [2].
Selain itu, beberapa faktor berikut ini mungkin juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena Abses Peritonsil [2]:
Abses Peritonsil termasuk penyakit yang membutuhkan pengobatan yang tepat agar dapat hilang. Terlebih lagi, tanpa pengobatan yang tepat Abses Peritonsil ini akan menjadi lebih parah dan menimbulkan komplikasi yang lebih serius [4].
Berikut ini merupakan beberapa masalah serius yang mungkin menjadi salah satu komplikasi Abses Peritonsil [4, 5]:
Sebagaimana telah dijelaskan secara singkat sebelumnya, Abses Peritonsil termasuk penyakit yang membutuhkan pengobatan yang tepat segera. Oleh karena itu, jika mengalami gejala berikut ini maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri kedokter [3, 5]:
Gejala-gejala tersebut memang ada kemungkinan merupakan gejala penyakit lain, namun memeriksakan diri kedokter tetaplah jadi pilihan paling tepat untuk dilakukan [3].
Mengingat, semakin cepat dokter mendiagnosis suatu penyakit maka akan semakin cepat penyakit memperoleh penanganan yang tepat [3].
Abses Peritonsil ini akan mudah didiagnosis jika ukurannya cukup besar untuk dilihat, sehingga pemeriksaan fisik mungkin cukup untuk memberikan gambaran [2].
Caranya, dokter mungkin akan melihat ke dalam mulut dengan disinari lampu dan menggunakan penekan lidah. Jika terlihat adanya pembengkakan atau kemerahan pada satu sisi tenggorokan yang dekat amandel maka Abses Peritonsil telah terjadi [2].
Untuk mengetahui adanya infeksi dan nanah, mungkin dokter akan sedikit menekan secara lembut area tersebut. Selanjutnya dokter mungkin juga akan melakukan beberapa hal berikut ini [2]:
Abses Peritonsil bukan merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri, atau dengan melakukan pengobatan rumahan. Abses Peritonsil harus mendapatkan pengobatan dari ahli kesehatan maupun dokter agar dapat ditangani secara tepat [4].
Pengobatan yang pertama kali disarankan oleh dokter untuk Abses Peritonsil mungkin berupa penggunaan antibiotik. Namun hal ini juga akan bergantung pada dua hal yang utama, termasuk [4]:
Jika setelah penggunaan antibiotik Abses Peritonsil ridak kunjung menunjukkan hasil yang diinginkan atau membaik maka prosedur medis untuk mengeluarkan nanah mungkin juga akan dilakukan oleh dokter [4].
Dengan pengeluaran nanah ini, diharapkan dapat membantu proses penyembuhan dari Abses Peritonsil. Adapun berikut ini merupakan beberapa prosedur yang mungkin dilakukan dokter untuk mengeluarkan nanah [4]:
Selain itu, jika Abses Peritonsil termasuk dalam jenis Abses Peritonsil berulang, maka dokter mungkin akan merekomendasikan operasi pengangkatan amandel. Adapun prosedur yang dilakukan disebut dengan tonsilektomi akut [4].
Pencegahan terhadap Abses Peritonsil ini termasuk hal yang tidak bisa dilakukan. Pencegahan yang paling mungkin dilakukan sejauh ini yaitu denga mencegah atau membatasi faktor risiko Abses Peritonsil [2].
Berikut ini merupakan beberapa hal standar yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko mengembangkan Abses Peritonsil [2]:
1.Gunjan Gupta & Rachel H. McDowell. Peritonsillar Abscess.National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2021.
2.Evan Frisbee, DMD. Peritonsillar Abscess. WebMD; 2020.
3. Healthline Editorial Team & Graham Rogers, M.D. Peritonsillar Abscess. Healthline; 2018.
4. Jamie Eske. What to know about peritonsillar abscesses. Medical News Today; 2018.
5. Anonim. Peritonsillar abscess. Medlindeplus; 2021.