Daftar isi
Buah beri diketahui memiliki beberapa jenis, seperti blueberry, raspbery dan yang tidak kalah menarik adalah acai beri.
Acai berry merupakan buah berwarna ungu tua yang dihasilkan oleh pohon palem acai, yang tumbuh di Amerika Tengah dan Selatan.
Bagi masyarakat Amazon, buah acai yang memiliki nama latin Euterpe oleracea, Euterpe badiocarpa ini merupakan sumber makanan utama [1].
Berawal dari konsumsi oleh masyarakat adat, buah acai kini semakin dikenal dunia. Hal ini dapat dilihat dari ekspor buah acai Brasil yang semakin meningkat setiap tahunnya [2].
Peningkatan ekspor ini tidak terlepas dari fakta-fakta menarik buah acai itu sendiri. Berikut ini merupakan beberapa fakta menarik terkait dengan buah acai [1, 2, 3, 4]:
Setiap buah diketahui memiliki karakteristik dan kandungan gizi yang berbeda-beda.
Sebagaimana jenis buah beri lainnya, kandungan gizi dalam acai tidak kalah khasiatnya.
Berikut ini merupakan data daftar nilai gizi dari buah acai per 100 gram penyajiannya [5].
Nama Gizi | Jumlah | % Kebutuhan Harian |
Kalori | 70 | 4% |
Protein | 1,0 g | 2% |
Karbohidrat | 4,0 g | 1% |
Vitamin A | 750 IU | 15% |
Lemak Total | 5,0 g | 8% |
Lemak Jenuh | 1,5 g | 8% |
Kalsium | 20,0 mg | 2% |
Sodium | 10,0 mg | 0% |
Buah acai diketahui juga memiliki kandungan berbagai komponen senyawa polifenol yang bersifat antioksidan, seperti orientin, isooerientin dan asam vanili, juga anthocyanin cyanidin-3-glucoside dan cyanidin-3-rutinoside [3].
Antioksidan sendiri adalah zat yang dibutuhkan tubuh untuk dapat melindungi sel terhadap berbagai jenis kerusakan tertentu [1].
Tingginya kadar polifenol, anthocyanin, flavonoid dan karotenoid menjadikan acai sebagai sumber antioksidan yang signifikan [6].
Oleh sebab itu, kandungan gizi buah acai paling utama adalah zat-zat yang berfungsi sebagai antioksidan tersebut.
Acai diketahui juga mengandung senyawa anorganik yang baik. Senyawa anorganik adalah senyawa yang berasal dari mineral.
Acai mengandung senyawa anorganik seperti fosfor, natrium, seng, besi, mangan, tembaga, boron, kromium, kalsium, magnesium, kalium dan nikel [3].
Kalium bermanfaat untuk membantu mengendalikan detak jantung dan tekanan darah [4]. Untuk itu, kandungan kalium dalam sela dan cairan tubuh sangat penting.
Mangan dalam tubuh manusia dibutuhkan sebagai faktor pendamping untuk enzim antioksidan, superoksida dismutase [4].
Kelebihan produksi ROS (Reactive oxygen species) dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada biomolekul.
Produksi ROS diketahui juga memicu perkembangan banyak penyakit kronis, termasuk aterosklerosis, kanker dan penyakit degeneratif.
Oleh karena itu, produksi ROS harus diturunkan untuk menghindari kerusakan biomolekul dan penyakit kronis.
Penelitian mengungkapkan bahwa, selama empat minggu konsumsi 200 gram Acai per hari dapat meningkatkan aktivitas enzim antioksidan dan menurunkan produksi ROS secara signifikan [7].
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa konsumsi acai dapat menghindari kerusakan biomolekul dan penyakit aterosklerosis, kanker dan penyakit degeneratif lainnya.
Alzeimer diketahui merupakan penyakit yang diidentifikasi dengan banyaknya kadar protein karbonil dalam tubuh manusia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi acai diketahui dapat menurunkan karbonil protein.
Selain itu, kandungan polifenol yang melimpah dalam buah acai diketahui mampu meningkatkan gugus sulfhidril yang berkontribusi 50% dari total kapasitas antioksidan tubuh sehat [7].
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa adanya konsumsi acai, karbonil protein dalam tubuh menurun sedangkan untuk gugus sulfhidril dalam tubuh meningkat.
Menurunnya karbonil protein dan naiknya gugus sulfihidril ini menunjukkan bahwa konsumsi acai dapat mencegah adanya kerusakan oksidatif dan dapat mengurangi risiko penyakit Alzeimer.
Acai diketahui memiliki kandungan polifenol seperti sianidin yang melimpah.
Kandungan sianidin dalam acai diketahui dapat menghambat sintesis α-glukosidase.
Telah diketahui bahwa α-glukosidase merupakan salah satu enzim utama yang bertanggung jawab untuk pencernaan karbohidrat makanan menjadi glukosa [8].
Dengan demikian, konsumsi acai dapat menghambat penurunan konsentrasi glukosa dalam darah karena risiko diabetes.
Buah acai diketahui merupakan buah tinggi antioksidan yang ekstraknya telah banyak digunakan sebagai bahan pembuatan minuman seperti jus acai maupun minuman isotonik.
Minuman isotonik ini mudah diserap oleh tubuh untuk menggantikan cairan elektrolit serta gula yang telah terpakai.
Jus acai merupakan salah satu hasil olahan acai yang sangat digemari karena rasanya yang unik dan mudah proses memperolehnya.
Jus acai diperoleh dengan ekstraksi mekanik, baik dengan mesin atau secara manual.
Secara tradisional, persiapan minuman ini dilakukan dalam dua langkah yaitu pertama, buah-buahan direndam dalam air hangat. Langkah kedua, pulp dihilangkan menggunakan air.
Tidak hanya itu, residu hasil ekstraksi buah acai tersebut kemudian dimanfaatkan untuk pembuatan es krim, krim lunak dan selai secara tradisional [3].
Buah acai diketahui dapat digunakan sebagai bahan kosmetik yang sangat digemari. Mengingat, buah acai ini telah banyak dipelajari sebagai antioksidan dalam formula antiaging yang banyak dicari.
Beberapa contoh produk kosmetik, menggunakan acai antara lain shampo, kondisioner, krim anti-kerut, krim tubuh yang menghidrasi, dan krim kaki.
Penggunaan ekstrak dan minyak acai juga dapat ditemukan dalam produk seperti shampo, kondisioner, krim rambut, dan susu tubuh yang menghidrasi.
Ekstrak acai juga telah banyak digunakan dalam sheet mask.
Tingginya tingkat anthocyanin yang ditemukan dalam buah acai memiliki kemungkinan berguna dalam pencegahan dan pengobatan gangguan kulit [3].
Bubur buah Acai diketahui juga dapat dimanfaatkan dalam dunia medis. Bubur acai telah digunakan secara eksperimental sebagai agen kontras oral untuk Magnetic Resonance Imaging (MRI) [1].
MRI sendiri merupakan teknologi pencitraan non-invasif yang menghasilkan gambar anatomi untuk deteksi penyakit, diagnosis, dan pemantauan pengobatan [9].
Sebagai agen kontras, bubur acai dapat digunakan untuk pemeriksaan resonansi magnetik pada saluran pencernaan [3].
Hal ini tidak terlepas dari adanya kandungan logam dalam buah acai, seperti besi, mangan dan tembaga [3].
Artinya, dengan mengonsumsi acai, gambaran dalam saluran pencernaan manusia akan terlihat atau terdeteksi oleh alat MRI.
Hal ini dapat terjadi karena adanya logam dalam kandungan acai yang melapisi dinding saluran pencernaan.
Dengan demikian, acai sebagai agen kontras dapat digunakan untuk deteksi penyakit, diagnosis maupun pemantauan pengobatan.
Sebagai agen kontras, ekstrak buah acai lebih unggul dari pada produk komersial karena dengan menelan acai efektivitas kontras meningkat dan tidak memiliki efek samping [3].
Sejauh ini diketahui bahwa masih belum ada penelitian yang mengungkapkan terkait efek samping yang cenderung negatif dari konsumsi buah acai berry.
Berikut ini merupakan hasil beberapa penelitian terkait efek samping konsumsi acai berry yang telah ditemukan sejauh ini [4, 10]:
Penyimpanan yang benar akan membantu menjaga kualitas buah. Buah-buah dengan karakteristik berbeda diketahui memiliki cara penyimpanan yang berbeda pula.
Sebagaimana dengan acai berry, walaupun sama-sama berasal dari jenis buah beri, acai berry kemungkinan memiliki perbedaan dalam penyimpanan dengan buah blueberry maupun raspberry.
Untuk meminimalisir penurunan kualitas kandungan gizi pada buah acai berry, kondisi penyimpanan yang tepat sangatlah penting.
Berikut ini merupakan beberapa tips untuk menyimpan buah acai berry agar kandungan gizi didalamnya tetap terjaga [4]:
Cara mengonsumsi yang tepat akan menentukan seberapa besar manfaat yang diperoleh nantinya. Hal ini berlaku juga untuk acai berry yang dikenal sangat rentan rusak kandungan buahnya.
Acai berry diketahui telah banyak diolah menjadi produk komersial, baik berupa produk ekstraksi, kering maupun beku.
Namun, kandungan gizi acai berrydalam produk ekstraksi, kering maupun beku diidentifikasi jauh lebih rendah daripada acai berry sebagai buah segar.
Oleh karena itu, untuk dapat memperoleh kandungan gizi yang maksimal, sangat disarankan untuk mengonsumsi acai berry dalam kondisi masih segar.
Untuk itu, agar tidak bosan mengonsumsi buah acai berry, acai berry dapat diolah dengan beberapa tips penyajian.
Perlu diketahui bahwa beberapa bahan cocok digunakan bersamaan ketika mengonsumsi acai berry.
Dengan bahan tambahan yang tepat, olahan acai berry dapat disajikan dengan nikmat.
Berikut ini merupakan tips untuk penyajian konsumsi acai berry [4,10] :
Mengingat kombinasi acai dan teh hijau diketahui dapat memberikan campuran antioksidan dan agen anti-inflamasi.
Antioksidan dan agen anti-inflamasi tersebut menurit hasil penelitian akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan berat badan secara efisien [6].
1). Anonim. 2020. National Center for Complementary and Integrative Health, National Institute of Health. Acai
2). Susanne U. Mertens-Talcott, Jolian Rios, Petra Jilma-Stohlawetz,Lisbeth A. Pacheco-Palencia, Bernd Meibohm, stephen t. Talcott, and Hartmut Derendorf. 2008. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Pharmacokinetics of Anthocyanins and Antioxidant Effects after the Consumption of Anthocyanin-Rich Ac¸ai Juice and Pulp (Euterpe oleracea Mart.) in Human Healthy Volunteers
3). Yamaguchi, K.K.d., Pereira, L.F.R., Lamarão, C.V., Lima, E.S., Veiga-Junior, V.F.d. 2015. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Amazon Acai: chemistry and biological activities: a review
4). Anonim. 2020. Nutrition and You. Acai berry nutrition facts. Fruit Nutrition Facts
5). Anonim. 2020. Nutrition and You. Pure Acai Berry Unsweetened. Fruit Nutrition Facts
6). Anonim. 2020. Oxford Vitality newsletter. The Acai Berry, What Can It Do For You?
7).Barbosa, P. O., Pala, D., Silva, C. T., de Souza, M. O., do Amaral, J. F., Vieira, R. A. L., … de Freitas, R. N. 2016. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Açai (Euterpe oleracea Mart) Pulp Dietary Intake Improves Cellular Antioxidant Enzymes and Biomarkers of Serum in Healthy Women
8). Morata, A., López, C., Tesfaye, W., González, C., & Escott, C. 2019. Sciencedirect. Anthocyanins as Natural Pigments in Beverages. Value-Added Ingredients and Enrichments of Beverages
9). Anonim. 2020. National Institute of Biomedical Imaging and Bioengineering, National Institute of Health. Magnetic Resonance Imaging (MRI)Share.
10). Haskell, C. F., & Dixon, A. 2013. Sciencedirect. Cognitive and mood effects of acute supplementation with acai berry extract in healthy adults.