Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak Angina atau angina pektoris adalah kondisi nyeri dada yang diakibatkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Rasa nyeri ini dideskripsikan sebagai rasa tertekan, berat, sesak, dan nyeri pada
Angina merupakan salah satu gejala penyakit jantung iskemik yang paling umum, berupa nyeri dada atau ketidaknyamanan ketika area otot jantung tidak mendapatkan cukup darah kaya oksigen [1, 2].
Oleh karena itu, Angina ini juga disebut sebagai salah satu jenis nyeri dada akibat berkurangnya aliran darah ke jantung [3].
Angina diketahui juga sebagai salah satu jenis penyakit nyeri dada yang menjadi penyebab utama mobiditas dan mortalitas di seluruh dunia [1].
Beberapa orang yang menderita Angina menyebutkan adanya rasa seperti dada diremas atau tertekan beban berat yang nyerinya dapat terjadi secara berulang [3].
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait Angina ini, simak gejala hingga cara pencegahan selangkapnya berikut ini.
Gejala Angina
Berikut ini merupakan beberapa gejala Angina yang paling umum terjadi hingga beberapa gejala tambahan yang mungkin juga dapat terjadi [3]:
Angina dapat terjadi akibat adanya penyakit arteri koroner, di mana zat yang disebut plak menumpuk di dinding arteri jantung sehingga dinding arteri jantung tersebut menjadi menyempit.
Penyakit Mikrovaskuler Koroner
Penyakit mikrovaskuler koroner di mana arteri kecil jantung menjadi rusak, diketahui dapat menyebabkan aliran darah berkurang hingga terjadi Angina.
Kejang
Angina diketahui dapat terjadi akibat adanya kejang arteri yang datang secara tiba-tiba di sekitar jantung hingga arteri menyempit dan membatasi aliran darah.
Gumpalan atau bekuan darah yang terbentuk di arteri jantung dapat menghalangi sebagian atau seluruh aliran darah di arteri hingga mengakibatkan Angina tidak stabil / infark miokard.
Selain itu, gumpalan darah ini kemungkinan juga dapat menyebabkan serangan jantung jika jantung mengalami kerusakan.
Faktor Risiko Angina
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Angina dapat berkembang [5]:
Usia di atas 45 tahun, untuk pria, atau 55 tahun, untuk wanita
Perawatan dan prosedur medis tertentu
Karakterisik Angina
Angina memiliki beberapa jenis yang dapat dibedakan berdasarkan karakteristiknya, seperti [3]:
Angina Stabil
Karakteristik angina stabil ini antara lain :
Berkembang saat jantung bekerja lebih keras, seperti saat berolahraga atau menaiki tangga
Biasanya bisa diprediksi dan rasa sakitnya biasanya mirip dengan jenis nyeri dada yang pernah dialami sebelumnya
Berlangsung dalam waktu singkat, mungkin lima menit atau kurang
Dapat hilang lebih cepat dengan istirahat atau menggunakan obat angina
Angina Tidak Stabil
Karakteristik angina tidak stabil antara lain :
Terjadi saat istirahat
Bentuk perubahan pola angina stabil
Gejala terjadi secara tidak terduga
Gejala lebih parah
Gejala berlangsung lebih lama dari angina stabil (30 menit atau lebih lama)
Gejala mungkin tidak hilang dengan penggunaan obat angina
Penanda serangan jantung
Angina Varian atau Angina Prinzmetal
Adapun karakteristik Prinzmetal’s angina meliputi :
Biasanya terjadi saat Anda sedang istirahat
Seringkali parah
Bisa lega dengan pengobatan angina
Angina Mikrovaskular
Karakteristik angina mikrovaskular antara lain [2] :
Terjadi setelah mengalai stres fisik atau emosional
Gejala nyeri tidak segera hilang bahkan setelah konsumsi obat-obatan
Gejala berlangsung lama
Gejala muncul bahkan ketika melakukan aktivitas sehari-hari secara teratur
Gejala parah
Sesak napas
Komplikasi Angina
Angina diketahui dapat mengakibatkan beberapa komplikasi seperti serangan jantung yang akan ditandai dengan gejala[3]:
Dada terasa tertekan
Dada terasa penuh
Bagian tengah dada terasa nyeri selama beberapa menit
Nyeri dada menyebar ke bahu, lengan, punggung, atau bahkan ke gigi dan rahang
Nyeri dada meningkat
Mual dan muntah
Nyeri berkepanjangan di perut bagian atas
Sesak napas
Berkeringat
Pingsan
Angina Pada Wanita
Angina yang terjadi pada wanita diketahui akan memberikan gejala yang berbeda jika dibandingkan dengan laki laki [3].
Selain nyeri di dada, Angina pada wanita juga dapat ditunjukkan oleh gejala lain seperti [3]:
Mual
Sesak napas
Sakit perut
Ketidaknyamanan di leher, rahang, atau punggung
Nyeri menusuk, bukan tekanan dada
Oleh karena gejala yang agak berbeda ini, Angina pada wanita cenderung lebih berisiko terlambat didiagnosis. Dengan demikian, proses penanganannya mungkin terlambat diberikan [3].
Kapan Harus Kedokter ?
Jika mengalami beberapa hal berikut ini, maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri kedokter [3]:
Nyeri dada terjadi lebih lama dari beberapa menit
Nyeri dada tidak kunjung hilang saat beristirahat atau setelah mengonsumsi obat angina
Mengalami ketidaknyamanan dada atau gejala baru
Diagnosis Angina
Diagnosis Angina umumnya akan dilakukan dengan beberapa langkah meliputi [4]:
Mengidentifikasi Riwayat Kesehatan
Dalam tahap ini, Dokter akan mengidentifikasi gejala, lama terjadi gejala, waktu gejala muncul dan riwayat kesehatan termasuk penyakit jantung atau faktor risiko penyakit jantung.
Melakukan Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik juga akan dilakukan untuk mendiagnosis Angina, yang umumnya akan meliputi mendengarkan jantung, mengukur detak jantung, dan mengukur tekanan darah.
Melakukan Tes Diagnostik
Langkah selanjutnya yaitu melakukan beberapa tes diagnostik Angina yang meliputi :
Tes darah, untuk mengukur protein tertentu yang dilepaskan selama serangan jantung, kadar kolesterol dan lipid
Rontgen dada, untuk menghilangkan kondisi paru-paru atau tulang yang mungkin menyebabkan gejala
Elektrokardiogram (EKG), untuk mengukur impuls listrik yang dihasilkan saat jantung berdetak dan menunjukkan aliran darah yang terganggu
Tes stress, untuk mengevaluasi fungsi jantung selama berolahraga
Ekokardiogram, untuk menghasilkan gambar jantung yang digunakan melihat adanya masalah fungsi meremas atau relaksasi jantung atau katup jantung
Angiografi koroner, untuk membantu dokter melihat arteri yang tersumbat dan untuk mengobati penyumbatan (jika kondisi sesuai)
Angiografi CT koroner, untuk membantu menentukan arteri menyempit
Stres MRI, untuk menghasilkan gambar detail jantung dan pembuluh darahnya saat sedang stres
Pengobatan Angina
Angina diketahui dapat diobati dengan beberapa cara atau metode sebagai berikut [4]:
Konsumsi Obat
Konsumsi obat obatan tertentu diketahui dapat diresepkan untuk membantu meredakan gejala Angina. Adapun jenis obat yang dapat diresepkan akan bergantung pada jenis Angina yang dialami.
Meluangkan waktu melakukan hal yang disukai agar tidak stres
Berhenti merokok
Berhenti mengonsumsi vaping atau mariyuana
Berhenti mengonsumsi alkohol
Menghindari paparan suhu yang sangat panas atau dingin
Memastikan kondisi kesehatan lain seperti tekanan darah tinggi atau diabetes ditangani dengan benar
Operasi
Angina yang tidak dapat diobati bahkan setelah mengonsumsi obat obatan dan melakukan perubahan gaya hidup serta jenis Angina tidak stabil mungkin memerlukan metode pengobatan berupa operasi.
Adapun berikut ini merupakan beberapa jenis prosedur operasi yang dapat digunakan sesuia dengan kondisi pasien :
Intervensi koroner perkutan (PCI), untuk membantu membuka atau memperlebar arteri danmenjaga arteri tetap terbuka
Bypass coroner, untuk membantu melewati arteri di jantung yang tersumbat dengan menggunakan pembuluh darah dari tempat lain di tubuh (biasanya pembuluh darah di kaki atau arteri di dada)
Pencegahan Angina
Berikut ini merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah Angina [3]:
Memantau dan mengontrol tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes
Makan makanan yang sehat dan menjaga berat badan yang sehat
Meningkatkan aktivitas fisik setelah mendapatkan persetujuan dokter
Mengurangi tingkat stres
Berhenti mengonsumsi alkohol
Mendapatkan vaksinasi flu tahunan untuk menghindari komplikasi jantung akibat virus
1. Christine Hermiz & Yub Raj Sedhai. Angina. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2020.
2. Anonim. Angina. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2021.
3. Anonim. Angina. Mayo Clinic; 2021.
4. Jill Seladi-Schulman & Dr. Payal Kohli, M.D. All About Angina. Healthline; 2019.
5. Peter Crosta & Joyce Oen-Hsiao, MD. Everything you need to know about angina. Medical News Today; 2021.