Angiografi adalah prosedur X-ray khusus yang bisa bersifat diagnostik maupun terapi. Prosedur ini dianggap sebagai standar utama untuk memeriksa penyumbatan pada sistem pembuluh darah. Angiografi bisa mendeteksi penyumbatan dengan menggunakan X-ray yang diambil bersamaan dengan disuntikkannya pewarna khusus (iodine dye) ke dalam pembuluh darah. [1, 2, 3]
Daftar isi
Angiografi atau angiogram adalah tes X-ray yang menggunakan zat pewarna khusus (dye) dan kamera (fluoroskopi) untuk mengambil gambar aliran darah di dalam pembuluh darah arteri atau vena. Angiografi bisa digunakan untuk melihat kondisi pembuluh darah di kepala, lengan, kaki, dada, punggung, atau perut. [1, 3]
Pembuluh darah tidak bisa dilihat jelas dengan X-ray biasa, ini sebabnya pewarna khusus harus disuntikkan lebih dulu ke dalam darah agar bisa menerangi pembuluh darah bila dilihat melalui layar. Pergerakan pewarna ini bisa membantu mengindikasikan bagaimana kondisi pembuluh darah dan bagaimana darah mengalir di dalamnya.
Angiografi bisa membantu mendiagnosa atau memeriksa beberapa masalah yang mempengaruhi pembuluh darah, termasuk: [2]
Angiografi juga bisa digunakan untuk membantu membuat perencanaan pengobatan dan perawatan untuk kondisi-kondisi tersebut.
Dokter akan melakukan tes ini bila pasien mengalami gejala-gejala yang menunjukkan adanya masalah pada pembuluh darah yang mempengaruhi aliran darah ke bagian-bagian tubuh tertentu.
Angiografi biasanya dilakukan setelah dokter melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasien. Kondisi pasien yang mengarah pada masalah pada aliran darahnya akan diperiksa lebih lanjut dengan tes ini.
Ada beberapa jenis angiografi, tergantung dari bagian tubuh mana yang akan diperiksa. Jenis-jenis yang umum dilakukan termasuk: [2, 3]
Kadang-kadang, angiografi dilakukan dengan menggunakan scan dan bukan X-ray. Metode ini disebut CT angiography atau MRI angiography.
Ada juga angiografi yang digunakan untuk memeriksa kondisi mata, disebut fluorescein angiography.
Pemeriksaan laboratorium mungkin diperlukan sebelum pelaksanaan angiografi untuk melihat kemampuan darah pasien untuk menggumpal.
Setelah itu:
Angiografi biasanya dilakukan di bagian radiologi rumah sakit: [1, 2, 4]
Tes ini biasanya berlangsung selama 30 menit hingga 2 jam.
Pasien harus bed rest selama 4 hingga 6 jam setelah prosedur untuk mencegah terjadinya pendarahan di bagian masuknya kateter. Selama masa itu, pasien juga akan diawasi oleh tenaga kesehatan.
Angiografi adalah prosedur outpatient, sehingga pasien bisa pulang di hari yang sama dengan pelaksanaan prosedur dan tidak perlu menginap di rumah sakit.
Karena prosedur ini menggunakan obat penenang dan bius, maka pasien tidak boleh pulang dengan membawa kendaraan sendiri.
Setelah sampai di rumah, pasien tidak boleh mengangkat barang-barang berat dulu serta harus menghindari berjongkok atau membungkuk selama 2 hari untuk menekan risiko pendarahan di bagian masuknya kateter. Selain itu, aktivitas lainnya bisa dilakukan seperti biasa.
Angiografi secara umum adalah prosedur yang aman dan tidak menyakitkan.
Tetapi, untuk beberapa hari atau minggu setelahnya, pasien mungkin mengalami: [1, 2]
Risiko lain yang lebih serius namun jarang terjadi termasuk stroke, serangan jantung, atau alergi terhadap zat pewarna yang bisa menyebabkan gagal ginjal. [1, 2]
Bila hasil tes menunjukkan memang ada gangguan pada aliran darah yang disebabkan oleh beberapa faktor, maka dokter akan merujuk pasien ke spesialis yang sesuai untuk menangani masalah yang dialaminya.