Daftar isi
Ashitaba merupakan tumbuhan yang masih tergolong ke dalam keluarga Aplaceae dan memiliki nama latin Angelica keskei. Ashitaba masih memiliki kekerabatan dengan wortel.
Ashitaba sering kali ditemui di negara Jepang karena tanaman ini memang berasal dari negara tersebut dan merupakan tanaman endemik di beberapa kepulauan Jepang, seperti Semenanjung isu dan kepulauan izu.
Ashitaba merupakan tumbuhan yang sering kali digunakan sebagai bahan makanan dan juga dapat digunakan sebagai obat herbal tradisional [2,4].
Ashitaba memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya dapat dibedakan dengan jenis tumbuhan yang lainnya. Salah satu karakteristik dari tumbuhan ashitaba yaitu memiliki bunga yang berwarna putih dimana bunga tersebut hanya mekar pada bulan mei sampai dengan oktober.
Selain itu, ashitaba juga dapat tumbuh mencapai 50-120 cm dengan daun yang majemuk, dimana pada satu tangkai daun terdapat beberapa daun. Pada bagian ujung daun berbentuk menjari.
Kemudian, ashitaba juga memiliki ciri pada batang yang berwarna hijau dan lunak. Selain itu, batangnya juga memiliki banyak kandungan air di dalamnya [2,4].
Berikut ini kandungan gizi pada 100 g ashitaba mentah:
Nama | Jumlah | Unit |
Kalori | 33 | cal |
Protein | 3.3 | g |
Lemak | 0.1 | g |
Karbohidrat | 6.7 | g |
Kalium | 540 | mg |
Kalsium | 65 | mg |
Tembaga | 0.16 | mg |
Mangan | 1.05 | mg |
Vitamin A | 440 | Ug |
Vitamin E | 2.6 | mg |
Vitamin K | 500 | Ug |
Riboflavin | 0.24 | mg |
Folate | 100 | Ug |
Vitamin C | 41 | mg |
Ashitaba menurut data yang tertera pada tabel diatas memiliki beberapa kandungan senyawa seperti riboflavin yang diketahui baik untuk menjaga organ mata sekaligus dapat mengubah karbohidrat menjadi energi [1].
Ashitaba diketahui memiliki kandungan senyawa yang cukup banyak di dalamnya yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Salah satu senyawa yang terdapat pada ashitaba adalah hidroxyteribin.
Senyawa hidroxyteribin merupakan salah satu senyawa yang berfungsi dalam melawan sel kanker di dalam tubuh. Selain itu, hidroxyteribin juga memiliki sifat antioksidan di dalam tubuh yang berguna dalam mencegah efek buruk dari radikal bebas.
Selain itu, flavonoid yang merupakan senyawa umum pada tumbuhan hijau juga terdapat di dalam ashitaba. Flavonoid berguna untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan [1,2].
Selain kedua kandungan yang telah disebutkan diatas, tumbuhan ashitaba juga memiliki berbagai macam kandungan senyawa lain di dalamnya
Kandungan gizi dan senyawa yang terdapat di dalam tumbuhan ashitaba diketahui dapat memberikan beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan. Berikut ini beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh:
Ashitaba dapat digunakan untuk memperbaiki dan menjaga kesehatan kulit dan rambut. Hal ini dikarenakan ashitaba memiliki kandungan vitamin E yang cukup tinggi, salah satu jenis vitamin E ini disebut tokoferol yang berguna dalam meregenerasi sel kulit yang mati dan juga sel rambut.
Tokoferol dapat melakukan regenerasi sel-sel kulit dan rambut yang mati dikarenakan tokoferol dapat merangsang tubuh untuk lebih banyak memproduksi zat kolagen yang merupakan zat yang dapat meregenerasi sel mati pada kulit dan rambut [2,6].
Tokoferol merupakan salah satu jenis dari vitamin E yang sangat berguna dalam meningkatkan produksi kolagen di dalam tubuh
Ashitaba dapat memberikan kesehatan kepada organ jantung dikarenakan memiliki beberapa senyawa yang dapat meringankan kerja jantung dalam mendistribusikan darah pada tubuh. Senyawa-senyawa tersebut seperti kalium, fosfor dan vitamin K.
Masing-masing senyawa tersebut memiliki peranan yang penting di dalam tubuh, salah satu contohnya seperti kalium yang dapat mengurangi kadar cairan di dalam tubuh yang dapat menimbulkan tekanan darah tinggi.
Selain itu, terdapat senyawa fosfor yang berfungsi dalam menstabilkan irama detak jantung dengan cara mempengaruhi jaringan saraf dan otot yang mempengaruhi detak jantung [4,7].
Selain ketiga kandungan gizi yang telah disebutkan diatas, ashitaba masih memiliki beberapa senyawa lain yang dapat berguna dalam menjaga kesehatan jantung
Ashitaba diketahui memiliki kandungan yang dapat berfungsi sebagai antikanker di dalam tubuh. Beberapa senyawa tersebut terdapat di dalam batang dan daun ashitaba, seperti xanthoangelol dan hydroxyderricin.
Kedua senyawa tersebut diketahui bersifat sitotoksik yang merupakan senyawa yang dapat merusak sel kanker di dalam tubuh sehingga sel kanker kemudian mati dan tidak dapat berkembang.
Selain itu, senyawa seperti flavonoid dan fenolik juga memiliki peranan dalam mempengaruhi proses poliferasi di dalam sel kanker yang menyebabkan sel kanker tidak dapat berkembang dan menyebar ke seluruh jaringan [2,3].
Ashitaba memiliki kandungan vitamin A yang cukup tinggi di dalamnya, yang mana vitamin A merupakan zat yang paling dibutuhkan oleh mata untuk menjalankan fungsinya, yaitu pengelihatan.
Hal ini dikarenakan vitamin A diketahui dapat meningkatkan produksi zat rhodopsin yang terdapat di dalam mata yang befungsi sebagai penangkap cahaya pada mata. Tanpa zat rhodopsin, fungsi mata akan dapat terganggu.
Selain itu, vitamin A juga berperan dalam mengubah cahaya yang ditangkap menjadi impuls-impuls listrik yang kemudian disalurkan melalui jaringan saraf menuju ke otak untuk di terjemahkan [2,8]
Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang sangat mendukung kinerja mata dan juga yang terdepan dalam menjaga kesehatan mata.
Kandungan vitamin C dan vitamin A yang terdapat di dalam ashitab diketahui dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh. Hal ini dikarenakan kedua vitamin tersebut dapat meningkatkan produksi sel T yang diketahui dapat membunuh berbagai macam bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh.
Selain itu, vitamin c juga dapat meningkatkan respositivitas sistem imunitas tubuh terhadap ancaman berbahaya yang ada di dalam tubuh, sehingga tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya [9].
Khasiat yang di dapatkan dari tumbuhan ashitaba tersebut berasal dari kandungan gizi dan senyawa yang terdapat di dalamnya
Ashitaba juga dapat menimbulkan beberapa efek samping yang serius pada tubuh apabila dikonsumsi terlalu banyak dan secara terus menerus. Berikut ini beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh ashitaba:
Ashitaba yang dikonsumsi terlalu banyak dapat menimbulkan diare yang berkepanjangan. Hal ini dikarenakan ashitaba memiliki kandungan calconoid di dalamnya yang memiliki sifat dieuretik.
Dieuretik adalah sifat pengencer dan perangsang buang air besar yang sejatinya sangat baik bagi tubuh apabila dikonsumsi dengan kadar yang cukup. Namun apabila mengonsumsinya secara berlebihan dapat menyebabkan diare yang berkepanjangan yang berakibat kurangnya cairan pada tubuh [2,3[.
Ashitaba merupakan tumbuhan hijau yang notabene memiliki kandungan senyawa asam oksalat yang cukup tinggi di dalamnya. Senyawa asam oksalat ini diketahui dapat mengikat berbagai macam kandungan gizi dan senyawa lain pada tubuh yang dapat membentuk senyawa padat.
Senyawa padat ini tidak dapat larut dan tidak dapat dicerna yang akhirnya akan mengendap dan menumpuk pada organ ginjal membentuk benda padat yang menyerupai batu. Akibat dari penumpukan ini menyebabkan gangguan dan rasa nyeri pada ginjal [11].
Tumbuhan ashitaba banyak digunakan pada bagian daunnya, namun daun ashitaba tidak dapat bertahan lama apabila tidak disimpan dengan cara yang benar.
Berikut ini beberapa tips dalam menyimpan ashitaba:
Dengan metode blanshing seperti diatas, daun ashitaba yang disimpan dapat bertahan lama dan tidak cepat membusuk [10].
Blanshing merupakan metode yang paling sering digunakan dalam menyimpan berbagai macam sayuran dengan rentang waktu yang cukup lama
Tumbuhan ashitaba sering kali digunakan pada bagian daunnya, terutama digunakan sebagai campuran masakan. Berikut ini beberapa tips dalam mengonsumsi ashitaba:
Menjadikan Teh
Tumis Daun Ashitaba
Daun ashitaba juga dapat diolah menjadi makanan yang nikmat serta sehat. Berikut ini langkah-langkahnya:
Ashitaba yang dikenal sebagai seledri jepang dapat diolah menjadi makanan yang tak hanya nikmat, namun juga sehat serta memiliki kandungan gizi dan senyawa yang cukup tinggi di dalamnya [2].
Dalam mengolah ashitaba hendaknya tidak dalam suhu panas yang tinggi karena dapat merupakan kandungang gizi dan mengubah kandungan senyawa yang terdapat pada ashitaba
1. Anonym. Ashibata (Tomorrow Leaf/ Angelica Keskei). Calorie Slisms; 2019.
2. Lindsay K Caesar, Nadja B Cech. A Review of the Medicinal Uses and Pharmacology of Ashitaba. 82(14):1236-45. Planta Medical; 2016.
3. Hiromu Ohnogi, Shoko Hayami, Tatsuji Enoki. Efficacy and Safety of Ashitaba (angelica keiskei) Ont The Patients And Candidate with Metabolic Syndrome. 9 (1): 49-55. Change Agent For Management Journal; 2012.
4. Theresia Ratnasari Widjaja, Ernawati. Pemanfaatan Seduhan Daun Ashitaba dengan Simvastatin dalam Menurunkan Kadar LDL Tikus Putih Jantan Strain Wistar. 7(1) : 31-37. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma; 2018.
5. Naoki Ohkura, Gen-ichi Atsumi, Seima Uehara, Mitsuhiro Ohta. Ashitaba (Angelica keiskei) Exerts Possible Beneficial Effects on Metabolic Syndrome. volume 4, issue 1. OBM Integrative and Complementary Medicine; 2018.
6. Saliha Rizvi, Syed Tasleem Raza. The Role of Vitamin E in Human Health and Some Diseases. 14(2):e157-e165. Sultan Qaboos University medical journal; 2014.
7. Hana R Pohl, John S Wheeler. Sodium and Potassium in Health and Disease. 13:29-47. Metal ions in life sciences; 2013.
8. Mohd Fairulnizal Md Noh, Rathi Devi Nair Gunasegavan, Suraiami Mustar. Vitamin A in Health and Disease. 84460. Intech Open; 2019.
9. Giuseppe Grosso, Roberto Bei, Stefano Marventano. Effects of vitamin C on health: A review of evidence. 18(3):1017-29. Frontiers in Bioscience; 2013.
10. Hong-Wei Xiao, ZhongliPan, Li-Zhen Deng, Hamed M. El-Mashad. Recent developments and trends in thermal blanching-a comprehensive review. College of Engineering, China Agricultural University; 2017.
11. Susan R Marengo, Andrea MP Romani. Oxalate in renal stone disease: The terminal metabolite that just won't go away. vol 4 no 7. Nature Clinical Practice Nephrology; 2015.