Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit bagi siapa saja, baik perokok aktif maupun pasif akan terkena dampaknya. Perokok pasif ialah mereka yang menghirup asap rokok dari orang yang sedang merokok (perokok aktif). [1]
Bahaya yang ditimbulkan dari asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif juga sama dengan mereka yang merokok. Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia. Ratusan dari bahan kimia tersebut beracun, dan sekitar 70 darinya bisa menyebabkan kanker[1].
Mereka yang merokok tanpa sadar akan membahayakan orang lain yang ada di sekitarnya, termasuk anak-anak. Anak-anak yang menjadi perokok pasif akan terganggu tumbuh kembangnya. Paparan asap rokok yang terhirup oleh anak-anak ini akan menyebabkan mereka mengalami berbagai gangguan kesehatan, diantaranya infeksi saluran pernapasan, asma, infeksi telinga, hingga sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Hal ini dikarenakan belum sempurnanya sistem kekebalan dalam tubuh mereka[1].
Paparan asap rokok yang terhirup oleh anak-anak sangat berbahaya bagi kesehatannya. Berikut ini bahaya yang disebabkan oleh asap rokok bagi anak.
Dilansir dari laman CDC, anak yang tumbuh dengan terpapar asap rokok setiap harinya akan berpotensi mengalami infeksi saluran pernapasan seperti bronkitis dan pneumonia. [1]
Bronkitis dan pneumonia adalah penyakit jangka panjang yang disebabkan asap rokok. Infeksi ini akan mengganggu sistem pernapasan pada anak dalam periode yang lama[1].
Anak-anak yang menjadi perokok pasif akan mudah mengalami sesak napas. Paparan asap rokok akan mampu menurunkan kinerja fungsi paru-paru yang mengakibatkan sesak napas. Selain itu, bahan kimia yang terdapat dalam asap rokok juga menyebabkan batuk pada anak serta membuat nafas anak menjadi pendek-pendek atau mengi[1,2].
Anak yang memiliki penyakit asma, akan sangat rentan kambuh bila dekat dengan orang yang merokok. Asap rokok yang terhirup olehnya, akan memicu serangan asma pada anak. Asap rokok yang terhirup anak akan menimbulkan asma, meskipun sebelumnya tidak menunjukkan adanya gejala asma. Terlebih lagi, anak-anak dengan asma yang menjadi perokok pasif bisa memperparah gejala asma yang dimiliknya. Asma yang parah bisa mengakibatkan kematian pada anak[1].
Asap rokok menjadi penyebab kematian dari 7.300 lebih perokok pasif. Anak yang menjadi perokok pasif berisiko terkena kanker paru-paru sebesar 20-30%. Paparan asap rokok yang mengandung bahan kimia tinggi akan merusak sel dan memicu pertumbuhan kanker. Sama halnya dengan perokok aktif, anak yang menjadi perokok pasif dengan intensitas tinggi berkemungkinan besar terkena kanker paru-paru. Paparan asap rokok pada anak juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit jantung dan berbagai macam kanker[1,3,4].
Selain mengganggu kesehatan jantung dan paru-paru, asap rokok juga bisa mengganggu kesehatan mata. Asap rokok terdiri dari racun yang bisa mengiritasi mata[1,3].
Paparan asap rokok pada anak yang mengandung bahan kimia bisa menyebabkan sindrom mata kering, yaitu kurangnya pelumasan pada permukaan mata. Dan pada orang dewasa bisa mengancam hilangnya penglihatan seperti katarak, glaukoma, uveitis dan retinopati diabetik[5].
Anak-anak yang terpapar asap rokok, baik di dalam rumahnya mapun di luar rumah, memiliki risiko tinggi mengalami infeksi pada telinga. Infeksi ini bahkan memerlukan operasi untuk memasukkan tabung telinga sebagai drainase. Dalam hal ini, bahaya asap rokok pada anak bukanlah hal yang patut di abaikan[6].
Sistem kekebalan tubuh atau imunitas anak masih tergolong rendah. Apabila anak menjadi korban perokok aktif, maka anak akan mudah terserang penyakit. Asap rokok yang terhirup oleh anak akan merusak sistem kekebalan tubuhnya. Jika sistem imun pada anak semakin rendah akibat asap rokok, anak akan mudah terserang penyakit. Inilah yang menyebabkan tubuh mengalami berbagai penyakit akibat tidak bisa melawan asap rokok yang berbahaya dan bersifat karsinogenik[7,8].
Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) adalah kematian bayi yang tiba-tiba, tidak dapat dijelaskan, dan tidak terduga yang terjadi pada tahun pertama kehidupan. Asap rokok menjadi risiko utama penyebab SIDS pada bayi[1,3].
Bahan kimia dalam asap rokok mempengaruhi otak dengan cara mengganggu pengaturan pernapasan bayi. Apabila pernapasan bayi terganggu, dikhawatirkan akan terjadi hal buruk yaitu hilangnya nyawa bayi. Bayi yang meninggal karena sindrom ini, di dalam paru-parunya ditemukan kadar nikotin yang tinggi penanda biologis sebab terkena paparan asap rokok[1].
Asap rokok memiliki dampak buruk pada ibu hamil. Ibu hamil yang menjadi perokok pasif akan merugikan pertumbuhan bayi dalam kandungan. Asap rokok yang dihirup ibu selama hamil, bisa menyebabkan anak yang lahir mengalami kerugian dalam tumbuh kembangnya, seperti panjang bayi, obesitas, hingga cacat lahir[3].
Anak usia dini yang menjadi perokok pasif, tanpa sadar mudah terserang penyakit dan hal inilah yang akan menghambat proses pertumbuhannya[7].
Bahaya asap rokok pada anak jangka panjang, seperti bronkitis, pneumonia, kanker hingga penyakit jantung akan menyertai anak hingga dewasa[1,3].
Penyakit-penyakit ini jelas menghambat tumbuh kembang anak. Anak-anak yang seharusnya menikmati pertumbuhan dan perkembangan dalam dirinya, malah kehabisan waktu untuk menikmatinya[9].
Beberapa bahaya asap rokok pada anak sudah dijelaskan di atas. Banyak gangguan kesehatan pada anak yang disebabkan asap rokok, baik penyakit dengan gejala ringan hingga penyebab kematian seperti infeksi, kanker sampai SIDS[1,3,7].
Anda sebagai orang tua haruslah melindungi kesehatan anak dengan baik. Hindarkan dan jauhkan anak-anak dari jangkauan para perokok baik di rumah, mobil atau tempat-tempat lainnya. Meskipun sekedar asap, nyatanya asap rokok juga memiliki bahaya yang bisa mengancam hilangnya nyawa pada anak[1].
Setelah mengetahui bahaya asap rokok bagi anak, Anda akan mengetahui langkah apa yang harus diambil. Bagi Anda yang merokok, berhentilah untuk merokok demi menjaga kesehatan Anda sekaligus melindungi orang-orang di sekeliling Anda. Pastikan anak -anak jauh dari asap rokok untuk menjamin kesehatan anak hingga di kemudian hari.
1. Health Effect and Secondhand Smoke, Centers for Disease Control and Prevention (CDC); 2020
2. Melissa Conrad Stöppler, MD, reviewed by Charles Patrick Davis, MD, PhD, What Are the Effects of Secondhand Smoke?, Medicine Net; 2021
3. The Dangers of Secondhand Smoke, Healthy Children; 2017
4. Kids and Smoking, reviewed by: Elana Pearl Ben-Joseph, MD, Kids Health; 2019
5. Dr. Russel Lazarus, Does Smoking Affect the Eyes?, Optometrists; 2021
6. Secondhand Smoke, Pediatric Ear, Nose & Throat of Illinios. Retrived on 19 January 2022
7. Deborah Leader, RN, reviewed by Sanja Jelic, MD, Health Risks of Secondhand Smoke, No amount of exposure is safe, Very Well Health; 2021
8. Second-hand smoke is harmful for babies and children. Learn tips on keeping your home 100% smoke-free, About Kids Health; 2011. Retrived on 19 January 2022
9. Siti R. Nadhiroh, et. al., The association between secondhand smoke exposure and growth outcomes of children: A systematic literature review, Tobacco Induced Diseases; 2020