Tindakan Medis

11 Bahaya Implan Gigi yang Harus Diwaspadai

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Implan gigi adalah pergantian gigi yang hilang untuk jangka waktu yang lama. Implan itu sendiri adalah baut titanium yang dipasang oleh dokter bedah gigi pada rahang. [2]

Beberapa minggu kemudian, implan dan rahang akan bergabung bersama. Setelah bergabung, implan dapat mendukung gigi artifisial ataupun mahkotanya. [2]

Walaupun demikian, beberapa resiko dan komplikasi sangatlah berhubungan dengan implan gigi dan harus diperhatikan dan diminimalkan. [3]

Ada bervariasi faktor yang dapat mempengaruhi periode penyembuhan dari implan gigi, seperti kualitas tulang dan kepadatan tulang pada lokasi implan, serta respon jaringan terhadap adanya implan tersebut. [3]

1. Infeksi

Setiap orang harus menjaga dari implan gigi mereka untuk mengurangi resiko infeksi. Hal ini penting untuk mengikuti saran dari doktet gigi anda terkait perawatan pasca operasi. [2]

Pengobatan dari infeksi tergantung dari keparahan dan lokasi infeksi. Sebagai contoh, infeksi bakterial pada gusi membutuhkan antibiotik atau cangkok jaringan lunak. [2]

Sementara itu, infeksi bakterial di tulang dapat memerlukan pembuangan jaringan tulang yang terinfeksi dan mungkin juga beserta implannya, diikuti dengan pencangkokan tulang dan jaringan lunak [2]

2. Resesi Gusi

Pada beberapa kasus, seseorang dapat menyadari gusi disekitar implan mulai surut. Hal ini dapat mengarah kepada inflamasi dan nyeri. Segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan penilaian sehingga pelepasan implan tidak terjadi. [2]

3. Implan Longgar

Pada minggu pertama setelah prosedur, implan akan tumbuh dan bersatu dengan tulang rahang. Proses ini disebut osseointegration, dan ini krusial pada kesuksesan implan jangka panjang. Proses ini berlangsung beberapa bulan. [2]

Jika implan gagal bergabung dengan tulang, dokter gigi akan melepaskannya. Seseorang dapat mengimplan ulang sekali setelah sudah sembuh. [2]

4. Kerusakan Saraf atau Jaringan

Terkadang, dokter gigi tidak sengaja memasang implan gigi terlalu dekat dengan syaraf. Hal ini dapat menyebabkan mati rasa, kesemutan, atau nyeri jangka panjang. [2]

Studi tahun 2012 menemukan bahwa implan gigi dengan kerusakan saraf dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup. [2]

Masalah saraf atau jaringan membutuhkan penanganan segera. Cedera saraf alveolar inferior (IAN) pada rahang bawah dapat menjadi hal yang serius. [2]

Beberapa orang pada kasus IAN mengalami gejala seperti [2] :

  • Mati rasa terus menerus pada sisi implan, termasuk bibir dan dagu
  • Nyeri dan tidak nyaman yang terus menerus
  • Rasa kesemutan, menggelitik, atau nyeri terbakar pada gusi dan kulit

5. Masalah Sinus

Implan gigi pada rahang atas dapat menonjol sampai ruang sinus, menyebabkan pembengkakan sinus. Hal ini dikenal dengan sinusitis. [2]

Beberapa gejala yang potensial terjadi pada sinusitis adalah [2] :

  • Nyeri atau bengkak sekitar pipi, mata, atau dahi
  • Cairan hidung hijau atau kuning
  • Hidung tersumbat
  • Pengurangan kemampuan mencium
  • Sakit kepala sinus
  • Sakit gigi
  • Bau mulut
  • Suhu tubuh tinggi

6. Kerusakan Akibat Kekuatan yang Berlebihan

Sama seperti gigi asli, kekuatan atau benturan yang berlebihan dapat menyebabkan implan retak dan longgar. [2]

Beberapa orang mungkin melakukan kekuatan yang berlebihan pada implan gigi bahkan tanpa menyadarinya. Sebagai contoh, beberapa orang menggertakkan giginya saat tidur. Orang yang rentan dengan perilaku ini perlu memasang pelindung mulut untuk mencegah kerusakan implan bahkan gigi asli mereka. [2]

7. Pada Perokok

Merokok dapat menyebabkan implan gigi gagal karena menghalangi darah mengalir ke gusi, menyebabkan perlambatan dari proses kesembuhan. Banyak riset studi mengatakan bahwa perokok dapat memiliki implan gigi gagal sampai 20%. [1]

Menjadi seorang perokok tidak membuat anda tidak pantas untuk melakukan prosedur implan gigi, melainkan anda harus berhenti merokok seminggu sebelum prosedur dan tidak merokok paling tidak selama 2 bulan setelah pemasangan implan. [1]

8. Ketidakcukupan Tulang Rahang

Prosedur yang sukses akan bergantung dengan kecukupan tulang untuk menopang implan. Tanpa kekuatan tulang yang cukup, dokter tidak dapat memasang implan ke rahang anda. [1]

Pengeroposan tulang dapat terjadi dengan osteoporosis. Kondisi ini membentuk pengurangan kepadatan tulang. Tulang menjadi rapuh dan ada peningkatan faktor terhadap fraktur tulang. Penyakit gusi berat dapat juga menyebabkan kerusakan tulang di mulut. [1]

9. Kondisi Medis

Implan gigi dapat gagal terjadi jika anda memiliki penyakit autoimun atau kondisi lain, seperti artritis reumatoid dan diabetes, dimana menyebabkan tubuh menjadi lambat untuk sembuh. Penyembuhan yang lambat ini dapat mencegah osseointegration. [1]

Penggunaan medikasi tertentu dapat juga menyebabkan implan gigi gagal. Penting sekali untuk mendiskusikan pengobatan apapun dengan dokter gigi anda. [1]

10. Dokter Operasi Gigi yang Kurang Berpengalaman

Tidak semua dokter operasi sama, dan ada kemungkinan implan gigi gagal jika anda memiliki dokter operasi yang kurang berpengalaman. Dokter gigi anda mungkin mereferensikan anda ke salah satu dokter operasi, namun anda juga dapat memilihnya sendiri. [1]

Dokter operasi yang berpengalaman tahu berapa banyak implan yang harus digunakan untuk membantu penggantian gigi. Hal ini penting sekali karena jika implan terlalu sedikit, maka dapat menyebabkan tingkat kegagalan implan menjadi lebih besar. [1]

11. Reaksi Alergi

Tubuh anda dapat membentuk reaksi terhadap titanium, salah satu logam yang ada pada implan gigi. Gejala alergi termasuk bengkak, kehilangan kemampuan merasakan makanan, dan mungkin sensasi mati rasa. [1]

Bicaralah alergi titanium ini kepada dokter operasi gigi anda. Anda mungkin akan menggunakan implan dengan bahan yang lain. [1]

Gejala Implan Gigi Gagal

Jika anda memiliki impan gigi gagal pada tahap awal atau akhir, tanda-tandanya adalah [1] :

  • Kesulitan mengunyah
  • Inflamasi pada gusi
  • Resesi gusi
  • Peningkatan pembengkakan
  • Implan terasa longgar
  • Nyeri yang berat dan tidak nyaman

Cara Mencegah Implan Gigi Gagal

Walaupun beberapa implan gigi gagal tidak dapat dicegah, anda dapat melakukan beberapa langkah untuk mengurangi resiko kegagalan, seperti [1] :

  • Merawat implan gigi anda dengan baik dan benar. Bersihkan dengan sikat gigi dan benang gigi setiap hari serta gunakan obat kumur.
  • Kunjungilah dokter gigi anda setiap 6 bulan sekali.
  • Berhentilah merokok.
  • Tingkatkan asupan kalsium anda untuk membantu kekuatan tulang, anda dapat mengkonsumsi suplemen atau makan makanan yang tinggi kalsium seperti susu, yogurt, brokoli, jeruk, dan keju.
  • Mempertimbangkan penggunaan pelindung mulut untuk mengatasi bruxism (kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur)
  • Jangan cepat-cepat melakukan penggantian gigi setelah prosedur implantasi.
  • Hindari kebiasaan yang dapat merusak gigi (makan es atau permen).

1. Christine Frank, DDS & Valencia Higuera. What to Know About Dental Implant Complications and Failure. Healthline; 2018.
2. Jennifer Archibald, DDS & Alex Bell. What Problems Can Occur After Dental Implant Surgery? Medical News Today; 2020.
3. Yolanda Smith, B.Pharm & Dr. Liji Thomas, MD. Dental Implant Risks. News Medical; 2019.

Share